Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ananda Syafira

NPM : 2023210021

Kelas : B

KUIS PERTEMUAN 5

1. Mengapa Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia?

2. Jelaskan pandangan saudara terkait dengan radikalisme dan terorisme !

3. Jelaskan perbedaan antara Pancasila dan khilafah !

4. Uraikan sejarah lahirnya Pancasila !

5. Uraikan sejauh mana saudara telah mengamalkan sila-sila Pancasila!

JAWAB

1. Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa karena kelima sila di dalamnya bukan
merupakan hasil pemikiran seseorang atau sekelompok orang. Namun, Pancasila
diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, dan nilai religius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara. Dengan kata lain,
unsur-unsur yang membentuk Pancasila diangkat dari pandangan masyarakat Indonesia
sendiri.Unsur tersebut diangkat dan dirumuskan oleh pendiri negara. Sehingga Pancasila
berkedudukan sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa. Di sisi lain, Pancasila juga
mengandung doktrin, ajaran, teori, dan ilmu tentang cita-cita bangsa yang disusun secara
sistematis dan diyakini kebenarannya. Sehingga dapat dijadikan ideologi bangsa.
2. Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan
perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Para teroris biasanya menggunakan
kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik, mereka sudah
terkapar dengan radikalisme. Radikalisme memiliki arti paham atau aliran yang
menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau
dengan sikap yang ekstrem. Paham atau pergerakkan Radikalisme ini sering dikaitkan
dengan terorisme, sebab kelompok radikal dapat melakukan cara apapun agar tujuannya
dapat segera terlaksanakan. Termasuk meneror pihak yang menentang mereka.
Kebanyakan masyarakat kelas ekonomi lemah pada umumnya mempunyai pemikiran
yang sempit, sehingga mereka begitu mudah percaya kepada oknum berpaham radikal
karena dianggap dapat memberikan solusi kehidupan. Menurut saya, untuk menangkal
paham menyimpang ini dengan memperkuat rasa toleransi antar umat beragama
berdasarkan empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan prinsip
bhineka tunggal ika.
3. Secara umum Khilafah adalah sebuah sistem pemerintahan yang menerapkan Islam
sebagai ideologinya, syariat sebagai dasar hukum, serta mengikuti cara kepemimpinan
Nabi Muhammad dan Khufaur Rasyidin dalam menjalankan pemerintahannya.
Sedangkan Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
4. Sejarah lahirnya Pancasila bermula dari rapat-rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau
BPUPKI yang dibentuk pada 29 April 1945. BPUPKI bertugas menyelidiki semua hal
penting termasuk politik, ekonomi, dan lain-lain yang dibutuhkan dalam usaha
pembentukan negara Indonesia. BPUPKI diketuai oleh KRT Dr Radjiman
Wedyodiningrat. Dalam sejarahnya, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya secara
resmi pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Dalam sidang BPUPKI ini, sejumlah tokoh
menyampaikan pidatonya terkait perumusan asas dasar negara. Para tokoh itu di
antaranya Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Menurut Himpunan Risalah
Sidang-Sidang dari BPUPKI dan PPKI yang Berhubungan dengan Penyusunan UUD
1945, Moh. Yamin berpidato pada 29 Mei 1945 merumuskan 5 asas dasar negara, yaitu
Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan
Kesejahteraan Rakyat. Sementara Soepomo mengusulkan "Dasar Negara Indonesia
Merdeka", yaitu Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, serta
Keadilan Sosial. Selanjutnya pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan 5 sila,
yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Inilah
momen Pancasila dikenalkan untuk pertama kalinya. Tak berhenti di situ, BPUPKI
kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan lebih rinci tentang rumusan
Pancasila sebagai dasar negara dan pembuatan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta atau Jakarta Charter
pada 22 Juni 1945 sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Namun, perumusan soal dasar negara itu masih belum selesai. Masih timbul perdebatan
antara kelompok kebangsaan dan kelompok Islam. Saat rapat Panitia Perancang UUD
pada 11 Juli 1945, J Latuharhary menyampaikan keberatan terutama kewajiban
melakukan syariat buat pemeluk-pemeluknya. Setelah melalui berbagai kompromi pada
rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), satu hari setelah kemerdekaan
Indonesia, yakni pada tanggal 18 Agustus 1945, Moh. Hatta menyebutkan rumusan final
pembukaan UUD Negara. Salah satunya menyebutkan perubahan kalimat pada dasar
negara menjadi hanya "Negara berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa". Pancasila
dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI. Pancasila disetujui
ada dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang
sah.
5. Untuk sila pertama melakukan ibadah dan hal hal lain yang berhubungan dengan agama.
Untuk sila kedua menghargai dan tidak membeda bedakan dalam berteman. Untuk sila
ketiga saling membantu dan menjaga kerukunan kepada semua orang, baik yang lebih tua
maupun yang lebih muda. Untuk sila keempat menghargai pendapat orang lain dan selalu
mengutamakan kepentingan bersama. Untuk sila kelima selalu bersikap adil kepada
semua orang.

Anda mungkin juga menyukai