PANCASILA
XI IPS 4
Kelompok;
• Najwa Shabrina
A
• Nafisha Zalaikha
Di dalam Kitab Sutasoma juga dituliskan kata yang menjadi inspirasi persatuan
segenap bangsa “Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Magrwa”. Sumpah Palapa
pun juga ditulis sebagai cerita tentang sejarah bersatunya nusantara untuk pertama
kalinya oleh Mahapatih Gajah Mada.
Sejarah Sila Pancasila
Sidang BPUPKI dilatarbelakangi oleh kekalahan Jepang saat Perang Pasifik. Untuk memenangkan
hati rakyat Indonesia, mereka menjanjikan kemerdekaan dan membuat lembaga sebagai persiapan.
Lembaga itu disebut dengan Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI. Ketika sidang pertama
berlangsung, para anggota BPUPKI mendiskusikan tema dasar negara. Sidang pertama dilakukan
selama lima hari.
Lalu, ketika rapat pada 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengusulkan dasar negara berupa Peri
Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, serta Kesejahteraan Rakyat.
Kemudian pada 1 Juni 1945, Soekarno (Bung Karno) mengutarakan gagasan dasar negara yang
disebut dengan Pancasila. Saat itulah, Pancasila lahir.
Ketika itu, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia merdeka
yang dinamai Pancasila. Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni sila
pertama "Kebangsaan", sila kedua "Internasionalisme atau Perikemanusiaan", sila ketiga
"Demokrasi", sila keempat "Keadilan Sosial", lalu sila kelima "Ketuhanan yang Maha Esa".
Sejarah Sila Pancasila
- Pembentukan Panitia Sembilan Sebagai Penyempurna Rumusan Pancasila
Tak berhenti di situ, BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan lebih rinci tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara da
pembuatan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Para tokoh Panitia Sembilan itu beranggotakan:
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Achmad Soebardjo
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Abdul Kahar Muzakkar
8. H. Agus Salim
9. K.H Abdul Wahid Hasyim
Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta atau Jakarta Charter pada 22 Juni 1945 sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sejarah Sila Pancasila
Namun, perumusan soal dasar negara itu masih belum selesai. Masih timbul perdebatan antara kelompok kebangsaan dan
kelompok Islam. Saat rapat Panitia Perancang UUD pada 11 Juli 1945, J Latuharhary menyampaikan keberatan terutama
kewajiban melakukan syariat buat pemeluk-pemeluknya. Demi menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat UUD
yang didasari atas kelima asas tersebut, maka BPUPKI membuat panitia Sembilan.
Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki peran penting dalam menjaga persatuan, keadilan, dan keberagaman di Indonesia.
Pancasila menjadi pedoman dalam pembuatan undang-undang, kebijakan pemerintah, dan pelaksanaan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Seluruh lembaga negara, aparat pemerintahan, dan masyarakat diharapkan mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila dalam segala aspek kehidupan
K eunggulan keunggulan ideologi pancasila dibandingkan liberalisme dan komunisme (dlihat dari naspel
hukum/politik,ekonomi dan agama) adalah :