Anda di halaman 1dari 17

Sejarah Pancasila, Sistem filsafat dan Ideolo

gi Negara
SEJARAH PANCASILA
 Pancasila sudah ada dan menjadi nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia baik setelah masuknya agama Hindu, Budha
dan Islam.
 Pada masa kolonial belanda, nilai-nilai luhur Pancasila
turut melatarbelakangi perlawanan-perlawanan terhadap
kolonial belanda diberbagai daerah dengan semangat
cinta tanah air.
 Perlawanan pada abad XX ditandai dengan munculnya:
Nasionalisme, Demokrasi, munculnya pergerakan dan
organisasi nasional dan lahirnya sumpah pemuda.
 Lahirnya sumpah pemuda dan munculnya organisasi
nasional inilah yang bergerak semasa penjajahan jepang
dan kalahnya Jepang dari sekutu.
 Sebelum kalah, Jepang berjanji akan memberikan
kemerdekaan Indonesia taggal 24 Agustus 1945 dengan
dibentuknya BPUPKI.
 Sidang pertama BPUPKI 29 Mei-1 Juni 1945 tentang
landasan-landasan Negara dan dasar-dasar negara.
 Moh. Yamin mengusulkan: Perikebangsaan, Peri-
Kemanusiaan, Peri-Kettuhanan, Peri-Kerakyatan,
Kesejahteraan Rakyat.
 Mr.Soepomo memaparkan 3 teori: Negara Individualistik
(negara berdasarkan kontrak sosial dr warganya), negara
golongan (class Theory) dan negara Integralistik.
 Ir.Soekarno mengusulkan dasar negara yang dimaksud
adalah Philosophishe gronslag (filsafat fundamen dan
fikiran yang sedalam-dalamnya), dasar yang diusulkan
yaitu: Kebangsaan atau Nasionalisme, Kemanusiaan
(internasionalisme), Musyawarah mufakat perwakilan,
Kesejahteraan sosial, ketuhanan yang berkebudayaan.
Kelima prinsip itu oleh Soekarno disebut dengan
Pancasila.
 Pada 1 juni 1945 dibentuklah panitia kecil beranggotakan 8
orang: Ir.Soekarno, Moh.Hatta, Sutardjo, A.Wahid Hasyim,
Ki bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Moh.Yamin
dan Mr.A.A Maramis yang bertugas menampung usulan
BPUPKI.
 Usulan yang masuk terbagi menjadi 2 yaitu golongan Islam
yang mengghendaki negara berdasarkan syariat islam, dan
golongan nasionalis yang menghendaki negara bukan
berdasar pada hukum agama tertentu.
 Untuk mengatasi perbedaan maka panitia 9 yang
beranggotakan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh.
Yamin, Mr. A.A. Maramis, Ahmad Soebardjo, Abikusno
Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, A. Wachid Hasyim,
dan H. Agus Salim.
 Panitia Sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945,
menghasilkan kesepakatan dasar negara yang tertuang
dalam alinea keempat rancangan Preambule, Yaitu:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Isi selengkapnya kesepakatan itu disebut Rancangan
Preambule Hukum Dasar atau Undang-Undang Dasar. Mr.
Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut
dengan nama “Piagam Jakarta”.
 Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli) 1945, menghasilkan :
1. Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila
2. Bentuk negara republik
3. Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah Hindia
Belanda + Timor Timur + Malaka
4. Dibentuk tiga panitia kecil:
1.Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno
2.Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh. Hatta.
3.Panitia Pembela Tanah Air, oleh Abikusno Tjokrosoejoso.
 Pada tanggal 9 Agustus 1945 PPKI dibentuk dalam rangka
mempersiapkan Indonesia Merdeka dan intinya mengesahkan
dasar negara dan UUD 45, dengan ketua Ir. Soekarno, wakil
ketua Moh. Hatta, jumlah anggota 21 orang.
 Setelah jepang menyerah pada sekutu 14 agustus 1945,
Golongan pemuda (Soekarni, Adam Malik, Kusnaini, Sutan
Sjahrir, Soedarsono, Soepomo, dan kawan-kawan meminta
Sukarno untuk segera mengumumkan kemerdekaan RI.
 Terjadilah kesepakatan di Rengesdengklok dan Proklamasi
dilaksanakan hari Jumat, 17 Agustus oleh Sukarno dan
Mohammad Hatta di Jakarta.
 Sore hari setelah proklamasi datang opsir Jepang ke rumah
Bung Hatta menyampaikan keberatan wakil Indonesia bagian
timur terhadap tujuh kata dalam sila pertama Piagam Jakarta
Arti Lambang Garuda
 Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang
kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang
Garuda).
 Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak,
yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno,
dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara
pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia
Serikat tanggal 11 Februari 1950.
 Garuda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di
berbagai candi kuno di Indonesia,
seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran,
Belahan, Sukuh dan Cetho dalam bentuk relief atau arca.
 Garuda digunakan sebagai LambangNegara untuk
menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang
besar dan negara yang kuat.
FILSAFAT PANCASILA
 Filsafat secara Harfiah; mencintai
kebijaksanaan, mencintai hikmat
atau mencintai pengetahuan.
 Filsafat Pancasila; refleksi kritis dan
rasional tentang Pancasila sebagai
dasar negara dan kenyataan
budaya bangsa, dengan tujuan
untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertian mendasar dan
menyeluruh.
 Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the founding father
kita, yang dituangkan dalam suatu sistem.
proses dan produk.

ilmu atau metode dan pandangan


FILSAFAT
hidup

teoritis dan praktis.

 Pancasila; produk, sebagai pandangan hidup, dan arti


praktis.
 Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai
pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku
dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
9
PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH
• Lima sila dari Pancasila pada hakikatnya adalah
suatu nilai.
• nilai ketuhanan,
• nilai kemanusiaan,
• nilai persatuan,
• nilai kerakyatan, dan
• nilai keadilan.
Nilai itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi
penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia.
Pengertian Ideologi

• Ideologi: ilmu tentang pengertian dasar, ide atau


cita-cita.
• Cita-cita ;cita-cita yang tetap sifatnya dan harus
dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus
merupakan dasar, pandangan, paham.

• Ideologi: paham mengenai seperangkat nilai atau


pemikiran yang oleh seseorang atau sekelompok
orang menjadi suatu pegangan hidup.
• Pancasila sebagai ideologi: nilai-nilai yang berakar
pada pandangan hidup bangsa dan falsafat bangsa,
dan cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

 Pancasila sebagai dasar negara


termaktub secara yuridis konstitusional
dalam pembukaan UUD 1945
 Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum.
 Nilai – nilai luhur yang terkandung
dalam pancasila memiliki sifat obyektif
– subyektif.
pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang
sangat penting dalam mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara sehingga cita – cita para pendiri bangsa
Indonesia dapat terwujud.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
• Adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap
adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
• Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
religius,beragama dan mengakui keprcayaan.
Pengakuan terhadap Tuhan diwujudkan dengan
perbuatan untuk taat pada perintah Tuhan dan
menjauhi laranganNya sesuai dengan ajaran atau
tuntutan agama yang dianutnya.
• Adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk
agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak
ada paksaan serta tidak berlaku diskriminasi
antarumat beragama maupun kepercayaan.
Nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab
• Kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana
mestinya.
• Manusia perlu diperlakukan sesuai dengan
harkat dan martabatnya, sebagai makhluk
Tuhan yang sama derajatnya dan sama hak dan
kewajiban asasinya. Berdasarkan nilai ini, secara
mutlak ada pengakuan terhadap hak asasi
manusia.
Nilai persatuan Indonesia
Usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
Adanya perbedaan bukan sebagai sebab perselisihan
tetapi justru dapat menciptakan kebersamaan.
Kesadaran ini tercipta dengan baik bila sesanti
”Bhinneka Tunggal Ika” sungguh-sungguh dihayati.
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan

• pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan


untuk rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga-lembaga
perwakilan.
• Berdasarkan nilai ini, diakui paham
demokrasi yang lebih mengutamakan
pengambilan keputusan melalui
musyawarah mufakat
Nilai keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
mengandung makna sebagai dasar sekaligus
tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur secara lahiriah maupun
batiniah. Berdasar pada nilai ini, keadilan
adalah nilai yang amat mendasar yang
diharapkan oleh seluruh bangsa. Negara
Indonesia yang diharapkan adalah negara
Indonesia yang berkeadilan.

Anda mungkin juga menyukai