Anda di halaman 1dari 2

Ego mayoritanisme menjadi permasalahan dalam moderasi beragama dan bermasyarakat

Ujang unang saepulloh

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan ideologi yang menjadi landasan dalam pembangunan dan
kehidupan berbangsa dan bernegara¹.Pancasila adalah dasar negara dan falsafah hidup Indonesia, terdiri
dari lima asas: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata "panca" yang berarti
lima, dan "sila" yang berarti prinsip atau dasar².Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa Indonesia
karena nilai-nilainya berasal dari kepribadian asli bangsa Indonesia sendiriPancasila terdiri dari lima asas,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat IndonesiaPancasila memiliki fungsi dan kedudukan yang penting dalam negara
Indonesia, antara lain sebagai dasar negara, sumber dari segala hukum, perjanjian luhur ketika negara
Indonesia didirikan, dan tujuan atau cita-cita bangsa

Beberapa tokoh sejarah dan ahli membahas Pancasila menurut berbagai aspek, seperti:Kebangsaan
Indonesia atau nasionalisme,Kemanusiaan atau internasionalisme.Mufakat atau
demokrasi,Kesejahteraan sosial,Ketuhanan yang berkebudayaan.Pancasila menjadi dasar untuk menjaga
keutuhan, persatuan, dan kesatuan Republik Indonesia.Selain itu, Pancasila juga menjadi pedoman
dalam kehidupan sehari-hari, hukum, dan kebijakan pemerintah.

Sejarah Pancasila dimulai dengan terbentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI)³. pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI bertugas mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia dan mengadakan serangkaian pertemuan untuk membahas masa depan negara. Pada tanggal
1 Juni 1945, pada sidang BPUPKI yang kedua, Soekarno memperkenalkan konsep Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia.

Panitia Sembilan, sebuah komite yang beranggotakan sembilan orang, dibentuk untuk
menyempurnakan rumusan Pancasila dan membentuk konstitusi negara. Setelah beberapa kali
perdebatan, Pancasila akhirnya disetujui dalam rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945, dan dimasukkan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar negara yang sah.Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari
Pancasila di Indonesia untuk memperingati lahirnya Pancasila sebagai landasan ideologi negara.

Dalam perkembangan nya sebagai ideologi negara bahwa pancasila mengalami beberapa permasalahan
dalam implementasinya,salah satunya adalah Ego mayoritanisme.Ego mayoritanisme⁴ dapat menjadi
masalah dalam berideologi Pancasila karena dapat mengancam prinsip-prinsip demokrasi, keadilan
sosial, dan persatuan.
Ego mayoritanisme merujuk pada perilaku egosentris yang cenderung mendominasi dan menekan
pandangan, kepentingan, atau hak-hak kelompok minoritas dalam suatu masyarakatPancasila, sebagai
ideologi negara Indonesia, memiliki fungsi-fungsi penting, termasuk menyatukan bangsa, memperkokoh
kesatuan dan persatuan, membimbing dan mengarahkan bangsa, serta memberikan kemauan untuk
memelihara dan mengembangkan identitas bangsa Indonesia.Namun, ego mayoritanisme dapat
mengganggu fungsi-fungsi tersebut dengan menciptakan ketidakadilan, ketidaksetaraan, dan
ketegangan sosial.

Pancasila sebagai ideologi negara⁵juga memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, termasuk sebagai jiwa bangsa Indonesia, ciri dari pribadi bangsa Indonesia, pedoman
hidup bangsa Indonesia, dasar negara, sumber dari segala hukum, perjanjian luhur saat negara
Indonesia didirikan, serta tujuan atau cita-cita bangsa

Untuk memastikan bahwa ideologi Pancasila tetap mengakar di hati bangsa Indonesia, diperlukan
pendekatan yang memadukan aspek realitas dan idealitas dari ideologi dan konstitusi. Hal ini melibatkan
pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila, penjagaan terhadap keutuhan Indonesia
sebagai negara kesatuan, serta pengakuan terhadap keberagaman dan keadilan sosial

Sejarah lahirnya Pancasila menunjukkan bahwa nilai-nilai tersebut merupakan hasil dari proses panjang
perumusan yang melibatkan berbagai pandangan dan aspirasi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu,
penting untuk menjaga keberagaman pandangan dan menghindari ego mayoritanisme agar nilai-nilai
Pancasila tetap menjadi landasan yang inklusif dan mewakili seluruh rakyat Indonesia.bagaimana peran
pancasila dalam membangun sikap inklusif dan menghargai?

Dalam buku "Membumikan Pancasila" karya Prof. Kiyai Yudian Wahyudi⁵secara umum, Pancasila
memiliki peran penting dalam menangani permasalahan ego mayoritanisme. Nilai-nilai Pancasila, seperti
gotong royong, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial, dapat menjadi dasar untuk membangun
kesatuan dalam keberagaman.

Pancasila menekankan pluralisme dan menghargai keberagaman masyarakat Indonesia. Dalam konteks
permasalahan ego mayoritanisme, nilai-nilai ini dapat digunakan sebagai landasan untuk mendorong
inklusivitas, menghormati perbedaan, dan menciptakan kesadaran akan pentingnya kerjasama lintas
kelompok⁶.

Footnote

1.salsabila syahira,"pengertian pancasila menurut tokoh sejarah dan


ahli",(https://umsu.ac.id/berita/pengertian-pancasila-menurut-tokoh-sejarah-dan-ahli/)umsu ac.id.di
akses pada 21 november 2023

2.

Anda mungkin juga menyukai