Anda di halaman 1dari 4

Nama : Deni Lesmana

Kelas : 2G PAI
Mata Kuliah : Pancasila
NPM : 2210631110225
1. Bagaimana mendeskripsikan dan menjelaskan pancasila dalam arus sejarah
bangsa indonesia dengan menelusuri konsep dan urgensi pancasila dalam arus
sejarah bangsa indonesia?
2. Bagaimana memberikan penjelasan atas pertanyaan alasan diperlukannya
pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia?
3. Bagaimana menggali sumber historis, sosiologis, politis tentang pancasila
dalam kajian sejarah bangsa indonesia, membangun argumen tentang dinamika
dan tantangan pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia?
4. Bagaimana mendeskripsikan esensi dan urgensi pancasila dalam kajian
sejarah bangsa indonesia?
( JAWABAN )
1. Konsep dan urgensi pancasila dalam arus sejarah bangsa adalah membimbing
serta memberikan daya dan upaya kepadamasyarakat, bangsa, dan negara, untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Namun, jauh sebelum rumusan
Pancasila disampaikan, cikal bakal munculnya lima dasar negara Indonesia
adalah lahirnya rasa nasionalisme pada setiap diri masyarakat Indonesia Benih
nasionalisme sebenarnya sudah tertanam kuat dalam gerakan Perhimpunan
Indonesia. Perhimpunan Indonesia mengimbau agar suku bangsa berjuang keras
melawanan penjajahan. Setelah itu, pergerakan nasional diusul dengan lahirnya
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 Titik awal kelahiran Pancasila adalah
pada 7 September 1944, ketika Jepang memberi janji kemerdekaan jika
Indonesia membantu mereka memenangi Perang Pasifik. Kemudian, pada 1
Maret 1945, Jepang mengumumkan akan membentuk sebuah badan sebagai
tindak lanjut dari janji Jepang kepada Indonesia. Pada 29 April 1945, Jepang
kemudian membentuk BPUPKI yang diketuai Ir. KRT Radjiman
Wedyodiningrat. BPUPKI menggelar sidang pertama pada 29 Mei-1 Juni 1945,
yang membahas mengenai rumusan dasar negara. Pengusul dasar negara dalam
sidang pertama BPUPKI yang digelar pada 1 Juni 1945 adalah Soekarno. Ada
lima butir proposal tentang dasar negara yang disampaikan Soekarno, sebagai
berikut: Kebangsaan Indonesia Barang Internasional Mufakat Kesejahteraan
Sosial Ketuhanan yang Maha Esa Usulan ini diterima dengan baik oleh para
peserta sidang BPUPKI. Sebelum sidang berakhir, dibentuk panitia kecil untuk
merumuskan kembali Pancasila, yang disebut sebagai Panitia Sembilan. Panitia
Sembilan kemudian menjadikan rumusan dasar negara sebagai pendahuluan
atau pembukaan UUD 1945, yang dinamai Piagam Jakarta. Rumusan Piagam
Jakarta disetujui tanggal 22 Juni 1945. Setelah BPUPKI dibubarkan pada 7
Agustus 1945, kemudian dibentuklah PPKI. PPKI menggelar sidang pertama
pada 18 Agustus 1945. Hasilnya, PPKI menetapkan rumusan Pancasila sebagai
dasar negara, dengan bunyi berikut ini: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Alasan Diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia:
1) Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia Budaya dapat membentuk
identitas suatu bangsa melalui proses inkulturasidan akulturasi. Pancasila
sebagai identitas bangsa indonesia merupakan konsekuensi dari proses
inkulturasi dan akulturasi tersebut. As’ad Ali dalam buku Negara Pancasila;
Jalan Kemaslahatan Berbangsa mengatakanbahwa Pancasila sebagai identitas
kultural dapat ditelusuri dari kehidupan agama yang berlaku dalam masyarakat
Indonesia.
2) Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Pancasila disebut juga
sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilandiwujudkan dalam sikap
mental dan tingkah laku serta amal perbuatan.Kepribadian itu mengacu pada
sesuatu yang unik dan khas karena tidak ada pribadi yang benar-benar sama.
Setiap pribadi mencerminkan keadaan atau halnya sendiri.
3) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Artinya nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini
kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dankegunaannya oleh bangsa
Indonesia dan menjadikan sebagai pedoman bermasyarakat. Pancasila sebagai
pandangan hidup berarti nilai-nilai pancasila melekat dalam kehidupan
masyarakat dan dijadikan norma dalam bertindak dan bersikap.
3. 1) Sumber Historis Pancasila. Pancasila memilki landasan historis yang
kuat.Secara histories,sejak zaman kerajaan unsur pancasila sudah muncul dalam
kehidupan bangsa kita. Agar nilai-nilai Pancasila selalumelekat dalam
kehidupan bangsa Indonesia, maka . nilai-nilai yang terkandung dalam
setiapPancasila tersebut kemudian dirumuskan dan disahkan menjadi dasar
Negara. Sebagaisebuah dasar Negara, Pancasila harus selalu dijadikan acuan
dalam bertingkah laku dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.Semua peraturan perundang-undanganyang ada juga tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
2) Pancasila Sumber Sosiologis. Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang
kehidupan antarmanusia. Di dalamnya mengkaji,antara lain latar belakang,
susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dankelompok
masyarakat, disamping juga mengkaji masalah-masalah sosial, perubahan
danpembaharuan dalam masyarakat. Soekanto (1982:19) menegaskan bahwa
dalam perspektifsosiologi, suatu masyarakat pada suatu waktu dan tempat
memiliki nilai-nilai yang tertentu.Melalui pendekatan sosiologis ini pula, Anda
diharapkan dapat mengkaji struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-
perubahan sosial, dan masalah-masalah sosial yang patutdisikapi secara arif
dengan menggunakan standar nilai-nilai yang mengacu kepada nilai-nilai
Pancasila. Berbeda dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia mendasarkan
pandanganhidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada suatu
asas kultural yangdimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai
kenegaraan dan kemasyarakatanyang terkandung dalam sila-sila Pancasila
bukan hanya hasil konseptual seseorang saja,melainkan juga hasil karya besar
bangsa Indonesia sendiri, yang diangkat dari nilai-nilaikultural yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia sendiri melalui proses refleksi filosofis parapendiri
negara.
3) Pancasila Sumber Politis. Salah satu sumber pengayaan materi pendidikan
Pancasila adalah berasal darifenomena kehidupan politik bangsa Indonesia. Pola
pikir untuk membangun kehidupanberpolitik yang murni dan jernih mutlak
dilakukan sesuai dengan kelima sila yang manadalam berpolitik harus bertumpu
pada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyarawatan/Perwakilan dan dengan penuh Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia tanpa pandang bulu. Etika politik Pancasila dapat
digunakan sebagai alat untuk menelaah perilaku politik Negara, terutama
sebagai metode kritis untuk memutuskan benaratau slaah sebuah kebijakan dan
tindakan pemerintah dengan cara menelaah kesesuaian dantindakan pemerintah
itu dengan makna sila-sila Pancasila.
4. 1) Esensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa Pancasila pada hakikatnya
merupakan Philosofische Grondslag dan Weltanschauung. Pancasila dikatakan
sebagai dasar filsafat negara (Philosofische Grondslag) karena mengandung
unsur-unsur sebagai berikut: alasan filosofis berdirinya suatu negara; setiap
produk hukum di Indonesia harus berdasarkan nilai Pancasila. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-unsur sebagai
berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat.
2) Urgensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa Hasil Survei yang dilakukan
KOMPAS yang dirilis pada 1 Juni 2008 menunjukkan bahwa pengetahuan
masyarakat tentang Pancasila merosot secara tajam, yaitu 48,4% responden
berusia 17 sampai 29 tahun tidak mampu menyebutkan silai-sila Pancasila
secara benar dan lengkap. 42,7% salah menyebut sila-sila Pancasila, lebih parah
lagi, 60% responden berusia 46 tahun ke atas salah menyebutkan sila-sila
Pancasila. Fenomena tersebut sangat memprihatinkan karena menunjukkan
bahwa pengetahuan tentang pancasila yang ada dalam masyarakat tidak
sebanding dengan semangat penerimaan masyarakat terhadap Pancasila (Ali,
2009: 2). Selain data tersebut, pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa
Indonesia dikarenakan hal-hal berikut: pengidentikan Pancasila dengan ideologi
lain, penyalahgunaan Pancasila sebagai alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu,
melemahnya pemahaman dan pelaksanaan nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai