AK 01SAKE009
ANGGOTA :
UNIVERSITAS PAMULANG
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan bersifat universal yaitu Pancasila.
PP no. 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi menyatakan bahwa pancasila wajib diajarkan
diperguruan tinggi.Mata kuliah pendidikan pancasila merupakan mata kuliah yang termasuk dalam
kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK). Pancasila memiliki peranan yang sangat
penting untuk membentuk karakter bangsa Indonesia. Melalui belajar Pancasila secara benar, maka
bangsa Indonesia akantegar dalam menghadapi tantangan sekaligus menggapai peluang.Pancasila
sebagai Ideologi Negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila Pancasila.
Ketuhanan Yang Maha Esa yangterdapat pada sila pertama terkandung nilai, setiap warga Negara
bangsa Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab yang terdapat disila kedua terkandung nilai, bahwa warga Negara Indonesia harus menjunjung
tinggi martabat manusia sebagai mahluk yang adil dan beradab.Persatuan Indonesia yang terdapat pada
sila ketiga nilai yang terkandung adalah warga Negara bangsa Indonesi tidak boleh memiliki perpecahan
didalamnya dan tidak boleh melakukan hal yang memicu perpecahan bangsa. Kerakyatan Yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, nilaiyang terkandung adalah
setiap adanya permasalahan harus diselesaikan Bersama secara bermusyawarah dan saling
menghargai pendapat orang lain. Keadilan SosialBagi Seluruh Rakyat Indonesia, nilai yang terkandung
adalah menjunjung tingggi nilai kekeluargaan.
B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.
c) Apa saja sumber historis, sosiologis, politis tentang Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa
Indonesia.
d) Bagaimana membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Pancasila dalam kajian
sejarah Bangsa Indonesia.
e) Bagaimana esensi Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia untuk masa depan.
C. Tujuan
a) Untuk mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia
b) Agar memahami kenapa diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia
c) Mengetahui sumber historis, sosiologis, politis tentang Pancasila dalam kajian sejarah
Bangsa Indonesia
d) Agar memahami cara membangun argument tentang dinamika dan tantangan Pancasila
dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia
e) Agar memahami esensi Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia untuk masa depan
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Bab II terdapat sub bab kajian teoritis mencakup pembahasan tentang tinjauan
tentang Pancasila, tinjauan nilai-nilai Pancasila, tinjauan sikap sosial, tinjauan era
Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila harus diterapkan
dan dijalankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang
mulai luntur dalam diri setiap warga negara merupakan hal yang perlu diperhatikan
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (bahasa
kasta Brahma). Kata “Pancasila” yang dimaksud adalah istilah “Panca Syila” dengan
vokal i pendek yang memiliki makna lesikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah
bahwa secara etimologis Pancasila dapat diartikan sebagai dasar atau landasan yang
akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon
rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampillah pada sidang
tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Ir.
Soekarno memberi nama rumusan dasar negara tersebut ‘Pancasila’. Pada tanggal
UUD 1945 di dalamnya termuat isi rumusan lima dasar atau lima landasan negara yang
diberi nama Pancasila. Sejak saat itu Pancasila menjadi istilah yang umum (Kaelan,
2016:14).
Soekarno berpidato secara lisan pada tanggal 1 Juni 1945 mengenai rumusan dasar
Republik Indonesia. Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan
Pembukaan UUD 1945 yang secara konstitusional benar dan sah sebagai dasar Negara
Republik Indonesia yang didalamnya terdiri atas empat alinea tersebut tercantum rumusan
3. Persatuan Indonesia
permusyawaratan/perwakilan
tanggal 18 Agustus 1945. Pembukaan UUD 1945 termuat rumusan Pancasila yang
disahkan oleh PPKI dan secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara
Indonesia.
d. Makna Pancasila
Makna sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila
Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Meskipun dalam setiap sila
terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya
namun kesemuanya itu tidak lain merupakan satu kesatuan yang sistematis. Adapun
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa yang dengan
sendirinya mendasari dan menjiwai keempat sila lainnya. Negara sebagai suatu
persekutuan hidup bersama, sebagai suatu bagian dari masyarakat bangsa adalah
yang Berketuhanan Yang Maha Esa. Negara Berketuhanan Yang Maha Esamempunyai
makna yakni negara memberikan kebebasan yang asasi terhadap semua warganya
Rukiyati, dkk (2013:58) arti dan makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai
berikut :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat disimpulkan bahwa manusia ada di dunia
karena diciptakan oleh Tuhan. Oleh karena itu setiap warga negara harus meyakini
bahwa setiap manusia memilki Tuhan. Segala hal yang berkaitan denganpelaksanaan
dan penyelenggaraan negara dan warga negaranya harus didasarkan oleh nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa dan juga menghargai kebebasan dan hak asasi warga
negara
Nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia
sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab harus berkodrat adil. Hal ini
mengandung suatu pengertian bahwa hakikat manusia harus adil dalam hubungan
dengan diri sendiri, adil terhadap masyarakat bangsa dan negara, adil terhadap
lingkungannya serta adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Perwujudan dari nilai
negara harus menjunjung harkat dan martabat manusia sebagai mahluk Tuhan yang
beradab. Kemanusian yang adil dan beradab mengandung nilai kesadaran sikap moral
dan tingkah laku manusia dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya baik
sesama manusia.
Teori sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab mempunyai makna bahwa
manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus berbudaya adil. Adil
terhadap sesama mahluk Tuhan, lingkungan serta terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Menjunjung tinggi dan menghargai hak asasi manusia tanpa membedakan suku, ras,
melenyapkan kekuasaan dinasti dan perbedaan warna kulit. Perbedaan bukan untuk
Negara merupakan beraneka ragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu
persatuan yang dilukiskan dalam suatu Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan dalam
suatu negara adalah bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-
nilai-nilai Indonesia bersatu, tidak terpisah dan tidak terpecah belah, sehingga dapat
nasionalisme yang terbangun dalam diri setiap warga negara maka akan memudahkan
Perwakilan
Sila Kerakyatan terkandung nilai demokrasi suatu negara harus secara mutlak
dalam kehidupan sosial. Mengakui adanya kebebasaan yang harus disertai dengan
tanggung jawab baik terhadap masyarakat bangsa maupun terhadap Tuhan (Kaelan,
2016:76).
pada sila keempat mendasar pada sila Ketuhanan, Kemanusian dan Persatuan.
Berdasarkan beberapa teori Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan
tinggi asas musyawarah, mengakui kebebasan yang disertai dengan tanggung jawab
1. Keadilan Distributif
Suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, pihak negara
Suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan dalam
masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam benk mentaati
3. Keadilan Komunikatif
Suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan lainnaya secara timbal
balik.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia harus diwujudkan dalam kehidupan sosial dan bernegara. Negara wajib
dasar atau landasan yang memiliki lima unsur didalamnya. Nilai yang terkandung
perbedaan antara satu dengan yang lain. Tetapi tetapmerupakan satu kesatuan yang
sistematik.
adalah untuk dipakai sebgai Dasar Negara. Dasar Negara demikian itulah merupakan
bangsa dan negara Republik Indonesia mengandung makna bahwa dalam setiap aspek
2017:26).
1. Pengertian Nilai
Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek.
Sesuatu mengandung nilai dalam sesuatu tersebut mengandung sifat dan kualitas
didalamnya. Nilai bukan sesuatu yang dapat diukur dengan alat indra atau alat ukur,
melainkan diukur dengan hati nurani disertai dengan alat indra (Kaelan, 2016:80).
Scheler (dalam Rahayu, 2017:19) mengemukakan bahwa nilai pada kenyataannya ada
yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah. Penggolongan pada nilai tergantung pada
kualitas yang melekat pada suatu objek yang berwujud mudah diukur dengan alat
indra ataupun alat ukur, tetapi juga dapat diukur dengan hati nurani manusia yang
dibantu oleh alat indra. Pandangan tentang nilai dalam menggolongkan nilai beraneka
terkandung dalam Pancasila itu mempunyai tingkatan dan bobot yang berbeda-beda.
Namun dalam nilai Pancasila tersebut tidak saling bertentangan, melainkan saling
berkaitan.
kelima Pancasila adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan yang utuh, masing-
kualitas tertentu yang merupakan cita-cita dan harapan bangsa Indonesia untuk
Pancasila sebagai prinsip dasar negara yang merupakan cita-cita dan harapan bangsa
adalah suatu sistem yang keseluruhan dari sila Pancasila mempunyai kedudukan dan
1) Berdoa
Permusyawaratan/Perwakilan
bedakan.
Pembinaan karakter siswa dibentuk dengan kegiatan antara lain: olah raga,
PASKIBRAKA, dll.
respon tertentu. Sikap merupakan kesadaran individu yang menentukan perilaku yang
nyata dalam kegiatan. Sikap sesorang selalu diarahkan terhadap sesuatu hal atau
didorong oleh dorongan fisik juga didorong oleh orang lain. Perilaku sosialterdiri dari
perilaku refleks yang ditujukan keorang lain, tindakan yang bertujuan dan perbuatan
adalah kesadaran seseorang dalam menunjukkan perilaku kepada orang lain untuk
puas atau tidak puas, positif dan juga negatif, suka atau tidak suka. Sikap seseorang
terhadap orang lain muncul karena pengalaman individu masing- masing. Sehingga
a. Jujur
Perilaku yang berdasarkan pada upaya agar dirinya dapat selalu di percaya
dalam perkataan dan tindakan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
b. Disiplin
Perilaku yang menunjukkan sikap tertib dan patuh pada berbagai peraturan
dan ketentuan.
c. Tanggung Jawab
d. Tenggang rasa
Tuhan.
e. Santun
Sikap yang menunjukkan sifat yang halus dan baik melalui tutur kata dan juga
f. Adil
Sikap yang menunjukkan tidak memihak baik kepada diri sendiri, maupun
orang lain.
g. Percaya Diri
seorang penerus bangsa yang memiliki sikap intelektual seperti sikap yang sudah
a. Faktor internal yaitu cara individu (dalam pribadi manusia itu sendiri) dalam
menanggapi dan menerima dunia luarnya, ia akan selektif dalam menanggapi
dan menerima kejadian-kejadian dunia luar sehingga tidak semua yang datang
b. Faktor Eksternal yaitu kejadian di luar individu yang akan membentuk atau
Sikap sosial bisa terbentuk oleh beberapa faktor penunjang diantaranya adalah
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari individu masing-
masing dalam menolak dan menerima respon dari situasi yang ada di luar.Sedangkan
faktor eksternal adalah pengaruh dari kejadian luar yang berulang- ulang diterima
2. Menurut Manstead dalam Hanurawan (2012:65) konsep sikap dibentuk oleh tiga
komponen, yaitu :
situasi sebagai sasaran sikap. Komponen ini adalah pikiran,keyakinan, atau ide
Perasaan atau emosi yang dihubungkan dengan suatu objek sikap. Perasaan
Dalam hal ini, tekanan lebih pada tendensi untuk berperilaku terhadap suatu
objek.
Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu, afektif, kognitif, dan konasi (perilaku).
Ketiga komponen sikap menciptakan nuansa dan juga respon tertentu yang dapat
3. Menurut Sherif (dalam Kalsum dan Jauhar, 2014:123) sikap dapat diubah dan
dibentuk apabila:
dengan:
sesuatu.
2) Pengaruh kebudayaan
3) Media massa
konsep moral.
Teori di atas dapat disimpulkan sikap juga dibentuk melalui hubungan timbal
balik antar manusia yaitu adanya hubungan seperti keluarga atau teman. Kemudian
antara lain :
setiap individu. Sikap manusia bukan sesuatu yang melekat sejak lahir. Melainkan
seseorang, oleh karena itu diperlukan adanya implementasi nilai-nilai Pancasila agar
dapat kembali membangun sikap jujur, sikap disiplin, sikap tanggung jawab, sikap
tenggang rasa, sikap santun, sikap adil dan sikap percaya diri.
dari bahasa latin modernus, artinya ‘sekarang’ atau ‘hari ini’. Makna ini berhubungan
erat dengan ide-ide tentang ‘masa sekarang’ atau ‘kontemporer’.” (Scott, 2012:262)
modernisasi adalah :
birokrasi.
c) Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusatpada
bagian dari Modernisasi. Era kontemporer merupakan zaman dimana segala sesuatu
perubahan dari segala aspek. Misalkan dalam perkembangan metode, alat dan media
yang digunakan dalam pembelajaran saat ini banyak yang sudah mengalami proses
modern atau kekinian. Pengaruh dari aspek era kontemporer maka pihak sekolah
sebagai salah satu media sosialisasi diharuskan bisa menanamkan nilai-nilai Pancasila
agar dapat membangun sikap sosial mahasiswa yang mencerminkan sila-sila dari
Pancasila.
Terutama pada sikap sosial siswa. Sikap yang menggambarkan nilai Pancasila mulai
luntur dalam diri siswa. Pancasila yang merupakan Dasar Negara Indonesia dimana
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Menelusuri Konsep Dan Urgensi Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia
1. Periode Pengusulan Pancasila
Cikal bakal munculnya ideologi bangsa ini diawali dengan lahirnya rasa Nasionalisme yang
menjadi pembuka kepintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia. Sartono Kartodirdjo
sebagai mana yang dikutip oleh Mochtar Pabottinggi dalam
bahwa benih Nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan Perhimpoenan
Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa. Kemudian disusul
lahirnya Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan momen-momen perumusan diri
bagi bangsa Indonesia. Kesemuanya itu merupakan modal politik awal yang sudah dimiliki
tokoh-tokoh pergerakan. Selanjutnya, siding-sidang BPUPKI berlangsung secara bertahap dan
penuh dengan semangat musyawarah untuk melengkapi goresan sejarah bangsa Indonesia
hinggga sampai kepada masa sekarang ini.Perumusan Pancasila itu pada awalnya dilakukan
dalam sidang BPUPKI pertama yang dilaksanakan pada 29 Mei - 1 Juni 1945. BPUPKI dibentuk
oleh pemerintahan pendudukan jepang pada 29 April 1945 dengan jumlah anggota 60 orang.
Menurut catatan sejarah diketahui bahwa sidang tersebut menampilkan beberapa pembicara
yaitu, Mr. Moh Yamin, Ir. Soekarno, Kibagus Hadikusumo, Mr. Soepomo.
Berdasarkan catatan sejarah kelima butir gagasan oleh Soekarno diberi nama PANCASILA,
yaitu:
d. Kesejahteraan Sosial,
Soekarno juga mengusulkan jika seandainya peserta sidang tidak menyukai angka 5,maka ia
menawarkan angka 3, yaitu TRISILA yang terdiri atas
Soekarno juga menawarkan angka 1 yaitu, EKASILA yang berisi asas gotong royong.
Pidato lisan Soekarno kemudian diterbitkan oleh Kementrian Penerangan Republik Indonesia
yang berjudul lahirnya Pancasila (1947) dan menimbulkan kontroversi seputar lahirnya
Pancasila.Setelah pidato Soekarno, sidang menerima usulan nama Pancasila bagi dasar filsafat
Negara yang diusulkan oleh Soekarno dan kemudian dibentuk panitia kecil 8 orang (KiBagus
Hadikusumo, K.H. Wahid Hasyim, Muh. Yasmin, Sutarjo, A.A. Maramis, OttoIskandar Dinata,
dan Moh. Hatta) yang bertugas menampung usul -usul seputar calon dasar Negara. Kemudian,
sidang pertama BPUPKI (29 mei - 1 juni 1945) ini berhenti untuk sementara.
Dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Pada alinea ke-empat Piagam Jakarta itulah terdapat
rumusan Pancasila sebagai berikut:
3. Persatuan Indonesia.
Piagam Jakarta ini dikemudian hari dijadikan “Pembukaan” UUD1945, dengan sejumlah
Perubahan.
Peristiwa penting lainnya terjadi pada 12 Agustus 1945, ketika itu Soekarno, Hatta,dan
Rajiman Wedyodiningrat dipanggil oleh penguasa militer Jepang di Asia Selatan ke Saigon
untuk membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang pernah dijanjikan.
Namun, di luar dugaan ternyata pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu tanpa
syarat. Perubahan situasi yang cepat itu menimbulkan kesalahpahaman antara kelompok
pemuda dengan Soekarno dan kawan-kawan sehingga terjadilah penculikan atas diri
Soekarno dan M.Hatta ke Rengas Dengklok.Melalui jalan berliku, akhirnya dicetuskanlah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada17 Agustus 1945. Teks kemerdekaan itu di diktekan
oleh Moh. Hatta dan ditulis olehSoekarno pada dini hari. Selanjutnya, naskah tersebut diketik
oleh Sayuti Melik.Pada 18 agustus 1945, PPKI bersidang untuk menentukan dan menegaskan
posisi bangsa Indonesia dari semula bangsa terjajah menjadi bangsa yang merdeka. Atas
prakarsa Soekarno, anggota PPKI ditambah 6 orang lagi,dengan maksud agar lebih mewakili
seluruh komponen bangsa Indonesia. Mereka adalah Wiranatakusumah, KiHajar Dewantara,
Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Koesoema Soemantri, dan Ahmad Subarjo.
Putusan-putusan penting yang dihasilkan mencakup hal-hal berikut:
1. Mengesahkan UUD 1945 yang terdiri atas Pembukaan dan Batag Tubuh. Naskah
pembukaan berasal dari Piagam Jakarta dengan sejumlah perubahan. Batang Tubuh berasal
dari rancangan BPUPKI dengan sejumlah perubahan pula.
Indonesia Budaya dapat membentuk identitas suatu bangsa melalui proses inkulturasi
danakulturasi. Pancasila sebagai identitas Bangsa Indonesia merupakan konsekuensi
dariproses inkulturasi dan akulturasi tersebut. As’ad Ali dalam buku Negara Pancasila; Jalan
Kemaslahatan Berbangsa mengatakan bahwa Pancasila sebagai identitas kultural dapat
ditelusuri dari kehidupan agama yang berlaku dalam masyafrakat Indonesia.
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia.Pancasila
telah ada sejak dahulu kala bersama dengan adanya bangsa Indonesia.
Nilai - nilai sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa yang disepakati oleh para pendiri
Indonesia. Kesepakatan para pendiri Negara tentang pancasila sebagai dasar Negara
merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.
Nilai - nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang
berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu.
Dalamencyclopedia of Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti
kepercayaan kepada kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan,
tindakan ritual pada objek s
Nilai - nilai pancasila misalnya nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam suasana kehidupan
pedesaan yang pola kehidupan bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh
semangat kekeluargaan sebagaimana tercermin dalam sila keempat kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan. Semangat seperti ini
diperlukan dalam mengambil keputusan yang mencerminkan musyawarah.
Dinamika pancasila dalam sejarah Bangsa Indoneisa memperlihatkan adanya pasang surut
dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Misalnya pada masa pemerintahan
Presiden Soekarno,terutama pada 1960 an NASAKOM lebih popular daripada pancasila.Pada
zaman pemerintahan Soeharto Pancasila dijadikan pembenar kekuasaan melalui penataran
P4 sehingga pasca turunnya Soeharto ada kalangan yang mengidentikan Pancasila dengan P4
pada masa pemerintahan era revormasi ada kecenderungan panguasa tidak respek terhadap
Pancasila seolah-olah Pancasila ditinggalkan.
Salah satu tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
meletakan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenernya sehingga nilai-nilaiPancasila
menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara.
E. Mendeskripsikan Esensi Dan Argensi Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Untuk Masa Depan
Bangsa Pentingnya Pancasila dalam sejarah Bangsa Indonesia dikarenakan hal-hal berikut:
Pengidentikan Pancasila dengan ideologi lain,penyalahgunaan Pancasila sebagai alat
justifikasi kekuasaan rezim tertentu,melemahnya pemahaman dan pelaksanaan
nilaiPancasila dalam berbangsa dan bernegara.
BAB 4
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan fakta yang telah di paparkan diatas, maka penulis menyimpulkan
bahwa, pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukan beberapa hal,
betapapun lemahnya pemerintah suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, dan betapapun adanya upaya untuk mengganti
Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi terbukti Pancasila merupakan pilihan yang terbaik
bagi bangsa Indonesia, karena bersumber dan di gali dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan
adat istiadat yang hidup dan berkembang di bumi Indonesia.
Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan paling baik, Pancasila dijadikan dasar dan
motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah karena
Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi
pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini di
karenakan masih minim nya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan
karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Suryatni, L. (2018). Pancasila Sebagai Ideologi Negara Dan Hak Asasi Manusia Dalam
Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jurnal Ilmiah Hukum
Dirgantara,5(1).