PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
Yudi Ariana
A. PENGERTIAN ASAL MULA PANCASILA
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan
negara Indonesia, maka secara ilmiah harus ditinjau
berdasarkan proses Kausalitas. Maka secara kausalitas asal
mula Pancasila dibedakan atas dua macam yaitu: asal mula
yang langsung dan asal mula yang tidak langsung.
Adapun pengertian asal mula tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Asal Mula yang Langsung
Adapun rincian asal mula langsung Pancasila tersebut
menurut Notonagoro adalah sebagai berikut:
a. Asal mula bahan (Kausa Materialis )
Asal bahan Pancasila adalah pada bangsa Indonesia
sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan
hidup.
b. Asal mula bentuk (Kausa Formalis)
Asal Mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan
membahas Pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan
serta nama Pancasila.
c. Asal mula Karya (Kausa Effisien)
Asal mula karya adalah PPKI sebagai pembentuk Negara
dan atas kuasa pembentuk Negara yang mengesahkan
Pancasila menjadi dasar Negara yang sah.
d. Asal mula Tujuan (Kausa Finalis)
Tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara .
2. Asal Mula yang Tidak Langsung
Secara kausalitas asal mula yang tidak langsung Pancasila
adalah asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan.
Maka asal mula tidak langsung Pancasila bilamana dirinci
adalah sebagai berikut :
a. Unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung
dirumuskan menjadi dasar filsafat Negara, nilainya yaitu
nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai Keadilan.
b. Nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara yang
berupa nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, serta nilai
religius. Nilai tersebut menjadi pedoman kehidupan.
c. Asal mula tidak langsung Pancasila hakekatnya bangsa
Indonesia sendiri, sebagai Kausa Materialis.
3. Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam Tri Prakara
Pada hakekatnya bangsa Indonesia ber -Pancasila dalam tiga
asas atau Tri Prakara yang rinciannya adalah sebagai berikut :
Pertama : Bahwa unsur Pancasila sebelum disyahkan menjadi
dasar filsafat Negara secara yuridis sudah dimiliki
oleh bangsa Indonesia sebagai asas dalam adat
istiadat dan kebudayaan dalam arti luas (Pancasila
Asas Kebudayaan).
Kedua : Unsur Pancasila telah terdapat pada bangsa
Indonesia sebagai asas-asas dalam agama
(Pancasila asas religius)
Ketiga : Setelah bangsa Indonesia merdeka rumusan
Pancasila calon dasar negara tersebut
kemudian disahkan oleh PPKI sebagai
Dasar Filsafat Negara Indonesia dan
terwujudlah Pancasila sebagai asas
kenegaraan (Pancasila asas Kenegaraan).
B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA
Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara Republik
Indonesia hal ini sesuai dengan kausa finalis Pancasila. Oleh karena
itu kedudukan dan fungsi Pancasila dapat dipahami melalui uraian
berikut :
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Dalam proses penjabaran dalam kehidupan modern antara
pandangan hidup masyarakat dengan pandangan hidup bangsa
memiliki hubungan timbal balik. Tercermin dalam kehidupan
negara yaitu pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional.
Ideologi Pancasila
Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakekatnya memiliki
ciri khas serta karakteristik masing-masing sesuai dengan
sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri. Ideologi Pancasila
mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai
mahluk individu dan mahluk sosial. Oleh karena itu dalam
ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan dan
kemerdekaan indivisu, namun dalam hidup bersama juga
harus mengakui hak dan kebebasan orang lain.
Negara Pancasila
Dalam merealisasikan dan meningkatkan harkat dan
martabatnya, manusia senantiasa membutuhkan orang lain
dalam hidupnya. Dengan pengertian inilah manusia
membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut negara.
Dalam upayanya membentuk suatu persekutuan hidup yang
disebut negara maka bangsa Indonesia mendasarkan pada
suatu pandangan hidup yang telah dimilikinya, yaitu
Pancasila.
Berdasarkan ciri khas proses dalam rangka membentuk
suatu negara, maka bangsa Indonesia mendirikan suatu
negara memiliki suatu karakteristik ciri khas ttt yang
karenanya ditentukan oleh keanekaragaman, sifat, dan
karakternya maka bangsa ini mendirikan suatu negara
berdasarkan Filsafat Pancasila, yaitu suatu Negara
Persatuan, suatu Negara Kebangsaan, serta Negara yang
Bersifat Integralistik.
1. Paham Negara Kesatuan
Negara Persatuan pada hakekatnya adalah negara yang
merupakan suatu kesatuan dari unsur-unsur yang
membentuknya, yaitu rakyat, yang terdiri atas berbagai
macam etnis suku bangsa, golongan, kebudayaan
serta agama. Wilayah, yang terdiri atas beribu-ribu pulau
yang sekaligus juga memiliki karakter dan sifat yang
berbeda. Oleh karena itu negara persatuan adalah
merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah dan
tidak terbagi-bagi, satu Pemerintahan, satu tertib hukum,
satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika
Makna Bhinneka Tunggal Ika yang memberikan suatu
pengertian bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia
terdiri atas berbagai macam suku kebudayaan dan karakter
berbeda namun keseluruhan adalah merupakan suatu
persatuan yaitu persatuan bangsa dan negara indonesia.
a. Hakikat Bangsa
Bangsa hakikatnya adalah merupakan suatu
penjelmaan dari sifat kodrat manusia tersebut dalam
merealisasikan harkat dan martabat kemanusiaannya.
b. Teori Kebangsaan
1). Teori Hans Kohn
Hans Kohn mengemukakan teorinya tentang
bangsa bahwa bangsa yaitu terbentuk karena
persamaan bahasa, ras, agama peradaban,
wilayah, negara dan kewarganegaraan. Suatu
bangsa tumbuh dari anasir serta akar-akar
terbentuknya melalui suatu proses sejarah.
2). Teori Kebangsaan Ernest Renan
Menurut Renan pokok pikiran tentang bangsa
adalah sebagai berikut :
a). Bahwa bangsa adalah suatu jiwa, suatu asas
kerokhanian,
b). Bahwa bangsa adalah solidaritas yang besar
c). Bangsa adalah suatu hasil sejarah.
d). Bangsa adalah bukan sesuatu yang abadi.
e). Wilayah dan ras bukanlah suatu penyebab
timbulnya bangsa. Wilayah memberikan ruang
di mana bangsa hidup sedangkan manusia
membentuk jiwanya.
3). Teori Geopolitik oleh Frederich Ratzel
Negara adalah merupakan suatu organisme yang
hidup. Agar suatu bangsa itu hidup subur dan kuat
makan memerlukan suatu ruangan untuk hidup
(Lebensraum). Sisi negatif dari teori ini adalah
menimbulkan semangat kebangsaan yang chauvinistis.
4). Negara Kebangsaan Pancasila
Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme
bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
a). Kesatuan Sejarah
bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dari
proses sejarah. Yaitu sejak jaman prasejarah
hingga sebagai bangsa yang merdeka.
b). Kesatuan Nasib
bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki
kesamaan nasib yaitu penjajahan selama tiga
setengah abad.
c). Kesatuan Wilayah
bangsa ini hidup dan mencari penghidupan dalam
wilayah ibu pertiwi, yaitu satu tumpah darah
Indonesia.
d). Kesatuan Asas Kerokhanian
bangsa ini sebagai satu bangsa memiliki
kesamaan cita-cita kesamaan pandangan hidup
dan filsafat hidup yang berakar dari pandangan
hidup masyarakat Indonesia sendiri yaitu
pandangan hidup Pancasila.
3. Paham Negara Integralistik
Paham Integralistik yang terkandung dalam Pancasila
meletakkan asas kebersamaan hidup, mendambakan
keselarasan dalam hubungan antar individu maupun
masyarakat.
Ideologi Liberal
Liberalisme tetap pada suatu prinsip bahwa rakyat adalah
suatu ikatan dari individu-individu yang bebas, dan ikatan
hukumlah yang mendasari kehidupan bersama dalam
negara.
Hubungan Negara dengan Agama Menurut Paham
Liberalisme
Nilai agama dipisahkan dalam negar adipisahkan dan
dibedakan dengan negara. Berdasarkan pandangan
filosofis tersebut negara liberal memisahkan antara
dengan agama atau bersifat sekuler.
Ideologi Sosialisme Komunis
Dalam kaitannya dengan negara bahwa negara adalah
sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk
komunal. Mengubah masyarakat secara revolusioner
untuk kemenangan kaum proletar. Hak asasi dalam
negara hanya bersifat kolektif, sehingga hak individual
tidak ada.