Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lulu Sulistian

NIM : 2003020011

Kelas : Pendidikan Matematika A (07 : 30)

Mata Kuliah : Pancasila

1. Pancasila merupakan idelogi bangsa dan negara . Sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia ,Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan serta nilai Relijius
yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Bagaimanakah konsep bentuk
negara menurut ideologi Pancasila ? Kemukakan pendapat saudara

2. Bagaimanakah proses pengesahan Pancasila sebagai dasar negara?

3. Pancasila merupakan dasar filsafat bangsa Indonesia jelaskan apa yang dimaksud Pancasila
sebagai filsafat bangsa Indonesia ditinjau dari aspek Antologi?

4. Plagiarism adalah permasalahan Etik yang melibatkan komunitas kampus !,Kemukakan


pendapat Anda bagaimana pendidikan Pancasila di perguruan tinggi mampu memberikan
solusi atas permasalahan Etik tersebut!

5. Kemukakan pendapat Anda bagaimana Pancasila menjadi dasar bagi pengembangan ilmu
pengetahuan?

Pembahasan :

1. Menurut pendapat saya Konsep bentuk negara menurut ideologi pancasila berarti
negara Indonesia harus mencerminkan nilai – nilai dalam sila – sila yang termuat
dalam pancasila. Artinya negara Indonesia harus mengikuti nilai- nilai pancasila yang
berdasarkan ketuhan yang mencerminkan moralitas kehidupan yang baik berdasarkan
nilai –nilai religius atau ketuhanan yang dicerminkan dengan percaya terhadap tuhan,
kemanusiaan yang mengimplementasikan kehormatan terhadap HAM dan tidak
eksploitatif terhadap rakyat, persatuan bangsa yang mengutamakan kepntingan negara
atau bangsa diatas kepentingan pribadi maupun golongan, demokrasi pemerintahan
dengan sistem keterwakilan dan menghargai kebebasan untuk berpendapat berserikat
dan berkumpul, dan nilai yang terakhir adalah keadilan sosial yang tinggi terhadap
rakyat demi terciptanya masyarakat yang makmur sejahtera.
Konsep bentuk negara menurut ideologi ini sudah sangat cocok untuk diterapkan
dalam negara kita, karna nilai yang terdapat di ideologi pancasila itu sendiri berasal
dari warisan budaya maupun kehidupan sehari-hari masyarakat indonesia.

2. Proses pengesahan Pancasila sebagai dasar negara melalui beberapa peristiwa sejarah
di mulai dengan persidangan BPUPKI 1 (28 mei – 1 juni 1945) untuk membahas
rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka .selanjut nya dilakukan persidangan
BPUPKI 2 (10–16 Juli 1945) BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang
beranggotakan sembilan orang sehingga disebut Panitia Sembilan. Kemudian
Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dan sampailah pada
Pembentukan Piagam Jakarta. Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan
sidangnya yang pertama. Pada sidang ini PPKI membahas konstitusi negara
Indonesia, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, serta lembaga yang membantu
tugas Presiden Indonesia. PPKI membahas konstitusi negara Indonesia dengan
menggunakan naskah Piagam Jakarta yang telah disahkan BPUPKI. Namun, sebelum
sidang dimulai, Bung Hatta dan beberapa tokoh Islam mengadakan pembahasan
sendiri untuk mencari penyelesaian masalah kalimat ”... dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada kalimat ”Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tokoh-
tokoh Islam yang membahas adalah Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimejo,
K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan. Mereka perlu membahas hal
tersebut karena pesan dari pemeluk agama lain dan terutama tokoh-tokoh dari
Indonesia bagian timur yang merasa keberatan dengan kalimat tersebut. Mereka
mengancam akan mendirikan negara sendiri apabila kalimat tersebut tidak diubah.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, dicapai kesepakatan untuk menghilangkan
kalimat ”... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kita harus
menghargai nilai juang para tokoh-tokoh yang sepakat menghilangkan kalimat ”....
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Para tokoh
PPKI berjiwa besar dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Mereka juga
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan. Adapun tujuan diadakan pembahasan sendiri tidak pada forum sidang agar
permasalahan cepat selesai. Dengan disetujuinya perubahan itu maka segera saja
sidang pertama PPKI dibuka.
keputusan:

1) Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945

2) Memilih presiden dan wakil presiden (Sukarno dan Moh. Hatta)

3) Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan musyawarah darurat.

5. Fungsi pokok pancasila sebagai dasar Negara dan ideology Negara

Rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kesimpulan : Perumusan Pancasila itu pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Ir soekarno pada
sidang BPUPKI yang pertama sedangkan Pancasila disahkannya itu pada tanggal 18
Agustus 1945 pada sidang PPKI yang pertama.

3. Filsafat bangsa Indonesia ditinjau dari aspek Antologi yaitu Dasar-dasar ontologis
Pancasila menunjukkan secara jelas bahwa Pancasila itu benar-benar ada dalam
realitas dengan identitas dan wujud yang jelas. Melalui tinjauan filsafat, dasar
ontologis Pancasila mengungkap status istilah yang digunakan, isi dan susunan sila-
sila, tata hubungan, serta kedudukannya. Dengan kata lain, pengungkapan secara
ontologis itu dapat memperjelas identitas dan wujud Pancasila secara filosofis. Ciri-
ciri dasar dalam setiap sila Pancasila mencerminkan sifat-sifat dasar manusia yang
bersifat dwi-tunggal. Ada hubungan yang bersifat dependen antara Pancasila dengan
manusia Indonesia. Artinya, eksistensi, sifat dan kualitas Pancasila amat bergantung
pada manusia Indonesia. Selain itu ditemukan adanya manusia Indonesia sebagai
pendukung pokok Pancasila, secara ontologis, realitas yang menjadikan sifat-sifat
melekat dan dimiliki. Hal tersebut dijelaskan bahwa yang berketuhanan Yang Maha
Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan, berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan,
berkeadilan sosial pada hakekatnya adalah manusia.Manusia memiliki hal-hal yang
mutlak berupa susunan kodrat, jiwa, raga, jasmani, dan rohani. Sifat kodrat manusia
adalah sebagai makhluk individu, sosial, pribadi dan makhluk Tuhan.Maka jelas sila-
sila pertama mendasari sila-sila lainnya dalam Pancasila.

4. Menurut pendapat saya kegiatan plagiarisme sangat bertentangan dengan nilai yang
ada didalam etika pancasila karena tindakan plagiat menjadikan seseorang malas
berpikir, tidak berani bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan baru.
Kecenderungan mencari kemudahan dengan mengambil karya orang lain dan
mengakui sebagai karya pribadi menjadikan moral luntur. Pada tahun 2010,
Direktorat Jenderal PendidikanTinggi telah mengeluarkan peraturan tentang cara
pencegahan dan penanggulangan plagiarisme termasuk sanksi untuk dosen,
mahasiswa, dan calon guru besar sekalipun . Pendidikan pancasila yang mengajarkan
mengenai sistem etika juga mengajarkan tentang perbaikan moral ,Oleh karena itu
pendidikan pancasila di perguruan tinggi ini sangat berpengaruh untuk mengurangi
ataupun menyadarkan mahasiswa mengenai plagiarisme ini karena Pancasila itu
sendiri dapat membentuk kepribadian intelektual yang bermoral ketuhanan dan
kemanusiaan. Dalam pendidikan pancasila disebutkan bahwa pancasila merupakan
sistem etika yang berarti moral yang bisa di realisasikan pada perbuatan yang dapat di
lihat sehingga melibatkan banyak sekali aspek kehidupan.

5. Menurut pendapat saya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yaitu
maksud nya setiap nilai dari kelima sila Pancasila tersebut dijadikan sebagai pegangan
dan pedoman maupun petunjuk dalam setiap pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang akan dilakukan/dilaksanakan. Pentingnya Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu bagi para masyarakat terutama mahasiswa adalah untuk
memperjelas peran Pancasila itu sendiri sebagai rambu-rambu normatif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Selain itu, pengembangan ilmu dan
teknologi di Indonesia harus berakar pada budaya bangsa Indonesia itu sendiri yang
tercermin dalam pancasila dan setidaknya dapat melibatkan partisipasi masyarakat
luas.Oleh karena itu. kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat diperlukan dalam
upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia serta menjawab
segala tantangan zaman. Apabila kita bersama-sama menguasai IPTEK tentu saja kita
dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan sila ketiga
yang berbunyi Persatuan Indonesia. Maka dari itu, IPTEK dan Pancasila tidak dapat
dipsahkan antara satu dengan yang lain karena memiliki hubungan yang kohesif.
Selain itu pancasila juga dapat mencegah agar kita tidak terjebak dan tepat sasaran
mencapai tujuan bangsa dalam mengembangkan IPTEK.

Anda mungkin juga menyukai