Anda di halaman 1dari 5

Rebonding dan Keriting Rambut dalam Islam

A. Latar Belakang Dewasa ini, dunia dipenuhi dengan kemajuan teknologi dan pengaruh globalisasi. Seiring dengan berjalannya waktu dari masa ke masa, perubahan perubahan timbul sebagai akibat dari globalisasi. Perubahan perubahan tersebut tidak hanya menjurus ke teknologi ilmu sains saja tetapi sudah termasuk ke dalam mode dan gaya hidup berbagai kalangan. Gaya hidup ini yang awalnya hanya digunakan untuk keperluan tertentu dan lebih spesifik diikuti oleh masyarakat umum sebagai suatu trend. Bahkan tak ayal trend tersebut dianggap sebagai suatu keharusan untuk diikuti agar individu tersebut tidak dianggap norak atau ketinggalan jaman. amun, ada pula yang menggunakan teknologi tersebut karena merasa itu suatu kebutuhan dan dengan menggunakan teknologi tersebut dapat menunjang kehidupan mereka dalam bermasyarakat. Berbagai ma!am tanggapan berbeda dapat ditemukan dalam masyarakat menyangkut hal kemajuan teknologi dan globalisasi. amun, bagaimana suatu "perubahan# tersebut dalam prespetif $slam. Beberapa waktu yang lalu kita disuguhkan dengan berita dari media mengenai permasalahan rebonding. amun, bagaimana hukum rebonding sebenarnya% &ebonding itu sendiri merupakan teknik pelurusan rambut mengikuti gaya yang sedang trend. Gaya rambut lurus misalnya sangat banyak penggemarnya, dan tak pernah surut dengan berjalannya waktu. 'ntuk memiliki rambut yang lurus, dapat diwujudkan dengan teknik &ebonding. (eknik pelurusan ini bersifat permanen, dan tetap terlihat natural dan bahkan lembut berkilau.&ebonding atau teknik pelurusan rambut yang sudah ada sejak dulu, namun pada tahun )*+an pelurusan dilakukan dengan menggunakan papan hingga tahun ,))). Bagaimana fenomena rebonding ini dalam pandangan islam. -engingat prosesnya yang merubah rambut se!ara permanen dan orang orang kuhusnya kaum hawa berbondong bondong melakukan rebonding atau mengkriting pada rambutnya. .al tersebut akan dibahas lebih lanjut mengenai definisi dan hukumnya dalam islam.

B. Definisi Rebonding
&ebonding adalah meluruskan rambut agar rambut jatuh lebih lurus dan lebih indah. Prosesnya dua tahap. Pertama, rambut diberi krim tahap pertama untuk membuka ikatan protein rambut. /emudian rambut di!atok, yaitu diberi perlakuan seperti disetrika dengan alat pelurus rambut bersuhu tinggi. /edua, rambut diberi krim tahap kedua untuk mempertahankan pelurusan rambut.

Proses rebonding melibatkan proses kimiawi yang mengubah struktur protein dalam rambut. Protein pembentuk rambut manusia disebut keratin, yang terdiri dari unsur sistin 0cystine1 yaitu senyawa asam amino yang memiliki unsur sulfida. 2embatan disulfida +S+S+ dari sistin inilah yang paling bertanggung jawab atas berbagai bentuk dari rambut kita. &ambut berbentuk lurus atau keriting dikarenakan keratin mengandung jembatan disulfida yang membuat molekul mempertahankan bentuk+bentuk tertentu. Pada proses rebonding, pemberian krim tertentu bertujuan untuk membuka3memutus jembatan disulfida itu, sehingga bentuk rambut yang keriting menjadi lemas3lurus. Proses rebonding menghasilkan perubahan permanen pada rambut yang terkena aplikasi. amun rambut baru yang tumbuh dari akar rambut akan tetap mempunyai bentuk rambut yang asli. 2adi, rebonding bukan pelurusan rambut biasa yang hanya menggunakan perlakuan fisik, tapi juga menggunakan perlakuan kimiawi yang mengubah struktur protein dalam rambut se!ara permanen. $nilah fakta 0manath1 rebonding.

C. Rebonding dalam Pandangan Dibolehkan

4dapun meluruskan atau mengeriting rambut tanpa perlakuan kimiawi yang mengubah struktur protein rambut se!ara permanen, yakni hanya menggunakan perlakuan fisik, seperti menggunakan rol plastik dan yang semisalnya, hukumnya boleh. Sebab tidak termasuk mengubah !iptaan 4llah, tapi termasuk ta5ayyun 0berhias1 yang dibolehkan bahkan dianjurkan syara6, dengan syarat tidak boleh ditampakkan kepada yang bukan mahram. Berhias atau ta5ayyun dianjurkan bagi istri untuk menyenangkan pandangan suaminya. amun memang perlu difahami agar berhias ini tidak termasuk pada bentuk+bentuk keharaman sebagaimana yang disebutkan dalam nash+nash syar6i.

Haram

&ebonding hukumnya haram, karena termasuk dalam proses mengubah !iptaan 4llah 0taghyir khalqillah1 yang telah diharamkan oleh nash+nash syara6. Dalil keharamannya adalah keumuman firman 4llah7

Dan aku (syaithan) akan menyuruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar mengubahnya. 08S. 4n+ isaa97 ,,)1.

4yat ini menunjukkan haramnya mengubah !iptaan 4llah, karena syaitan tidak menyuruh manusia ke!uali kepada perbuatan dosa. -engubah !iptaan 4llah 0taghyir khal:illah1 didefinisikan sebagai proses mengubah sifat sesuatu sehingga seakan+ akan ia menjadi sesuatu yang lain 0tahawwul al+syai9 ;an shifatihi hatta yakuna ka9annahu syaiun akhar1, atau dapat berarti menghilangkan sesuatu itu sendiri 0al+ i5alah1. 0.ani bin 4bdullah 4l+2ubair, 4l+Dhawabit 4sy+Syar6iyah li 4l+;4maliyat 4t+(ajmiliyyah, hlm.)1. Dari definisi tersebut, berarti rebonding termasuk dalam mengubah !iptaan 4llah 0taghyir khal:illah1, karena rebonding telah mengubah struktur protein dalam rambut se!ara permanen sehingga mengubah sifat atau bentuk rambut asli menjadi sifat atau bentuk rambut yang lain. Dengan demikian, rebonding hukumnya haram. Selain dalil di atas, keharaman rebonding juga didasarkan pada dalil 8iyas. Dalam hadits abi S4<, diriwayatkan oleh $bnu -as6ud ra, dia berkata7 Allah melaknat wanita yang mentato dan yang minta ditato, yang mencabut bulu alis dan yang minta dicabutkan bulu alisnya, serta wanita yang merenggangkan giginya untuk kecantikan, mereka telah mengubah ciptaan Allah. 0.&. Bukhari1. .adits ini telah mengharamkan beberapa perbuatan yang disebut di dalam nash, yaitu mentato, minta ditato, men!abut atau minta di!abutkan bulu alis, dan merenggangkan gigi. /eharaman perbuatan+perbuatan itu sesungguhnya didasarkan pada suatu illat 0alasan penetapan hukum1, yaitu men!ari ke!antikan dengan mengubah !iptaan 4llah 0thalabul husni bi taghyir khal:illah1 0<alid bin &asyid Sa6idan, 4l+$fadah 4l+Syar6iyyah fi Ba6dh 4l+-asa9il 4th+(hibbiyyah, hlm. =>1. Dengan demikian, rebonding hukumnya juga haram, karena dapat di:iyaskan dengan perbuatan+perbuatan haram tersebut, karena ada kesamaan illat, yaitu men!ari ke!antikan dengan mengubah !iptaan 4llah. Sebagian ulama telah menyimpulkan adanya illat dalam hadits tersebut, sehingga mereka mengambil kesimpulan umum dengan jalan 8iyas, yaitu mengharamkan segala perbuatan yang memenuhi dua unsur illat hukum, yaitu mengubah !iptaan 4llah dan men!ari ke!antikan. 4bu 2a6far 4th+(habari berkata7

Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa wanita tidak boleh mengubah sesuatu dari apa sa a yang Allah telah menciptakannya atas si!at pada sesuatu itu dengan menambah atau mengurangi, untuk mencari kecantikan, baik untuk suami maupun untuk selain suami. 0$mam Syaukani, "ailul Authar, ,*3,?=@ $bnu .ajar, #athul $ari, ,A3B,@ %uh!atul Ahwad&i, A3),1.

Mui : Hukum Rebonding ergantung Konteksn!a

Corum -usyawarah Pondok Pesantren Putri 0C-PD1 se+2awa (imur mengharamkan rebonding atau pelurusan rambut bagi perempuan $slam yang belum bersuami. amun, -ajelis 'lama $ndonesia 0-'$1, tidak sependapat dengan hal ini. -enurut -'$, hukum rebonding sangat tergantung dari konteksnya. 4sal hukumnya, rebonding mubah dan dibolehkan sesuai syariat $slam. amun, jika tujuan dan dampaknya negatif maka hukumnya bisa menjadi haram. Sebaliknya, jika tujuan atau dampaknya positif maka rebonding bisa saja dianjurkan."&ebonding sebagai sebuah !ara untuk berhias diri, hukum asalnya dibolehkan sepanjang tidak menyebabkan bahaya, baik se!ara fisik, psikis, maupun sosial. Syarat lainnya, obat yang digunakan harus halal,# Demikian /omisi Catwa -'$. Dalam perspektif hukum $slam, menjaga kebersihan dan keindahan adalah sangat dianjurkan. 2ika rebonding ditempatkan dalam konteks merawat tubuh dan menjaga keindahan, maka justru ini dianjurkan. /ontroversi hukum haram rebonding yang dihasilkan oleh Corum -usyawarah Pondok Pesantren Putri se+2atim di Eirboyo /ediri itu, harus dipahami lengkap dengan konteksnya agar tidak menyesatkan masyarakat. Penetapan haramnya rebonding bagi perempuan yang belum bersuami, dimungkinkan jika rebonding sebagai sarana terjadinya kemaksiatan. (api, hukum asalnya tetap boleh. 2ika tujuannya baik, misalnya agar rambut mudah dirawat dan dibersihkan, atau lebih mudah dalam pemakaian jilbab, rebonding justru dianjurkan. Bahkan bisa jadi wajib. $su soal rebonding ini, juga akan menjadi peluang bagi pelaku usaha perawatan rambut untuk menyediakan jasa khusus bagi wanita. FPasarnya !ukup banyak, di sini justru ditangkap sebagai peluang. Bukan dieksploitasi untuk kepentingan lain.# Pemahaman hukum tentang rebonding ini se!ara utuh, dinilai sangat penting untuk memberikan kepastian di tengah masyarakat sehingga tidak menyebabkan keresahan. '(angan sampai ini disalahpahami atau diin!ormasikan secara salah, sehingga membuat masyarakat resah.

DA" AR P#$ AKA

http733id+id.fa!ebook.!om3note.php%noteGidH,))=)D??DD)I?I? http733mediaislamnet.!om3>*,*3*,3hukum+rebonding+dalam+islam3 http)**konsultasi.wordpress.com*+,-,*,+*,.*hukum-rebonding*

Anda mungkin juga menyukai