Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI S1
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
STIKES ST. ELISABETH SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karuniaNya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Makalah yang berjudul
“Ketrampilan Perawatan Kebersihan Diri Pasien” disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Dasar I pada Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES St. Elisabeth
Semarang. Selain itu, tujuan dari makalah ini untuk memberikan pengetahuan kepada
pembaca agar semakin mengetahui dan memahami ketrampilan pada perawatan kebersihan
diri pasien.
Selama penulisan makalah, kami banyak menerima bantuan dan dukungan sehingga
makalah ini dapat selesai dengan baik dan lancar. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Niken Setyaningrum, M.Kep selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan Dasar I telah
mendampingi dan membimbing dalam pengerjaan makalah ini sehingga dengan tugas yang
telah diberikan semakin menambah wawasan dan pengetahuan kami. Penulis menyadari
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mohon maaf atas keterbatasan
tersebut. Semua kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat membantu dan kami
terima dengan baik. Kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Personal hygiene (kebersihan diri) merupakan perawatan diri yang di lakukan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik secara fisik maupun mental.
Tingkat kebersihan diri seseorang umumnya di lihat dari penampilan yang bersih dan
rapih serta upaya yang di lakukan seseorang untuk menjaga kebersihan dan kerapihan
tubuhnya setiap hari (Lyndon Saputra,2013)
Personal hygiene (kebersihan diri) merupakan langkah awal dalam mewujudkan
kesehatan diri karena tubuh yang bersih meminimalkan risiko seseorang terjangkit suatu
penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk
(Haswita,2017)
Kebersihan pasien yang utama adalah aspek keperawatan yang dibutuhkan pasien
terkait kenyamanan dan kepercayaan diri. Seperti layaknya individu sehat, tidak ada
pasien yang benar-benar memiliki rutinitas dan pilihan kebersihan yang sama, tidak
seperti kebanyakan individu sehat, pasien mungkin bergantung pada individu lain untuk
memenuhi kebutuhan dasar ini (Dingwall, 2010). Karena ketergantungan pasien tersebut,
kehadiran perawat sangat dibutuhkan untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan
kebersihan diri tersebut.
Dalam pemenuhan kebutuhan pasien mengenai kebersihan diri, ketrampilan
perawat dibutuhkan, agar dapat meningkatkan kebersihan dan kesehatan pasien. Supaya
selama perawatan di Rumah Sakit, pasien dapat merasakan kesegaran dan kenyamanan
karena adanya perhatian dan ketepatan perawat menerapkan ketrampilannya dalam
memenuhi kebutuhan dasar pasien khususnya kebersihan diri. Selain meningkatkan
ketrampilan dalam perawatan kebersihan, perawat baiknya menguasai dan kreatif dalam
setiap tindakan yang akan dilakukan kepada pasien. Sebab setiap pasien mempunyai
kebutuhan masing-masing dan dengan berbagai cara atau kebiasaan mereka.
Beberapa hal yang perlu / dapat dilakukan perawat dalam memberikan kebutuhan
kebersihan diri pasien, antara lain :
1. Memandikan pasien
2. Mencuci rambut pasien
3. Memotong kuku pasien
4. Merawat kebersihan oral pasien
4
5. Mengganti Linen pasien
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian personal hygiene / kebersihan diri ?
2. Apa tujuan personal hygiene / kebersihan diri?
3. Apa saja manfaat personal hygiene?
4. Apa saja dan bagaimana penerapan keterampilan perawatan kebersihan diri pasien?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian personal hygiene / kebersihan diri
2. Mengetahui tujuan perawatan personal hygiene / perawatan kebersihan pasien
3. Mengetahui manfaat personal hygiene / ketrampilan perawatan kebersihan pasien
4. Mengetahui penerapan keterampilan perawatan kebersihan pasien
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan mahasiswa dalam memahami perawatan personal hygiene
dan ketrampilannya.
2. Menambah wawasan tentang penerapan dan pengaruh ketrampilan perawatan
kebersihan diri pasien.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yaitu:
6
Perawatan yang digunakan setelah melakukan sarapan pagi, perawat
melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (mandi,bab,
dan bak) sampai merapihkan tempat tidur pasien.
3) Perawatan siang hari
Setelah makan siang melakukan pearwatan diri antara lain, mencuci piring,
membersihkan tangan dan mulut. Setelah itu, Perawatan diri yang dilakukan
setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan serta membersihkan
tempat tidur pasien.
4) Perawatan menjelang tidur
Perawatan yang dilakukan saat menjelang tidur agar pasien dapat
beristirahat dengan nyaman seperti mencuci tangan, membersihkan
wajah,menyikat gigi.
b. Berdasarkan Tempat
1) Kulit
Merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi
tubuh dari berbagai kuman, sehingga diperlukan perawatan yang baik dan
bermanfaat sebagai:
a) Mengatur keseimbangan tubuh dan membantu produksi keringat serta
penguapan.
b) Sebagai indra peraba yang membantu tubuh menerima rangsangan.
c) Membantu keseimbangan cairan dan elektrolit yang mencegah
pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.
d) Menghasilkan minyak untuk menjaga kelembapan kulit.
e) Menghasilkan dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau
pemberian vitamin D dari sinar ultraviolet matahari.
Faktor yang mempengaruhi perubahan dan kebutuhan pada kulit:
1. Umur
Perubahan kulit dapat ditentukan oleh umur seseorang. Seperti pada bayi
yang kondisi kulitnya masih sensitif sangat rawan terhadap masuknya
kuman. Sebalikan pada orang dewasa kondisi kulit sudah memiliki
kematangan sehingga fungsinya sebagai pelindung sudah baik
2. Jaringan kulit
Perubahan kulit dapat di pengaruhi oleh struktur jaringan kulit. Apabila
jaringan kulit rusak maka terjadi perubahan pada struktir kulit.
7
3. Kondisi atau keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi keadaan kulit secara utuh
adalah keadaan panas, adanya nyeri akibat sentuhan atau tekanan.
3) Rambut
8
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai
proteksi dan pengantar suhu. Indikasi perubahan status kesehatan diri juga
dapat dilihat dari rambut. Perawatan ini bermanfaat mencegah infeksi
daerah kepala. Tujuan membersihkan kepala agar menghilangkan debu dan
kotoran yng melekat di rambut dan kulit kepala.
Fungsi rambut:
a) Sebagai proteksi dan pengantar suhu (melindungi dari panas)
b) Keindahan atau mempercantik penampilan.
Gangguan-gangguan pada rambut, antara lain:
o Ketombe
pelepasan kulit kepala yang disertai rasa gatal
o Kutu (Pediculotis Cepitis)
kutu ini menghisap darah dan menyebabkan rasa gatal.
o Sebor heic dermatitis
radang pada kulit kepala yang ditumbuhi rambut.
o Alopeia (kehilangan rambut)
dapat disebabkan oleh penggunaan alat pelurus atau pengeriting
rambut, pengikat rambut yang terlalu kuat dan pemakaian produk
perawatan rambut yang tidak cocok.
9
b) Periodonatala Disease
gigi yang mengalami pendarahan dan membengkak.
c) Glositis
radang yang terjadi pada lidah.
d) Kilosis
bibir yang pecah-pecah, hal ini dapat terjadi karena Hipersalivasi, nafsu
mulut dan defisiensi riboflavin.
5) Genetalia
Perawatan diri pada genetalia adalah untuk mencegah infeksi, mencegah
kerusakan kulit, meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan
kebersihan diri (potter dan perry, 2000 dalam buku mubarak, 2015).
Perawatan genetalia perempuan pada eksterna yang terdiri atas mons
veneris, labia mayora, labia minora, klitoris, uretra, vagina, perineum dan
anus. Sedangkan pada laki-laki pada daerah ujung penis untuk mencegah
penumpukan sisa urine. Tujuannya adalah
a) Mencegah dan mengontrol infeksi.
b) Mempertahankan kebersihan genetalia.
c) Meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan personal hygiene.
d) Mencegah kerusakan kulit.
10
a. Menciptakan / menjaga kenyamanan
b. Menjaga / meningkatkan derajat kesehatan,
c. Mendukung psikologi / kepercayaan diri
d. Mencegah penyebaran penyakit
e.
11
BAB III
ISI
12
MEMANDIKAN PASIEN
A. Prinsip Dasar
Memandikan pasien dalam posisi berbaring adalah membersihkan tubuh pasien
menggunakan air bersih dan sabun di tempat tidur dengan peralatan yang ada untuk
memenuhi kebutuhan personal hygiene pasien. Pada pasien dengan masalah imobilitas
fisik atau keadaan sakit mandi tidak selalu diperhatikan untuk menjaga integritas kulit,
karena kulit merupakan pintu masuk utama kuman pathogen ke dalam tubuh.
Kompetensi ini merupakan upaya dari bagian wajah, badan, ekstremitas hingga genetalia
untuk :
1. membersihkan seluruh permukaan kulit,
2. menghilangkan kotoran,
3. mengontrol bau badan,
4. menstimulasi sirkulasi,
5. memberikan rasa nyaman.
6. mencegah timbulnya infeksi kulit
7. memelihara mobilisasi persendian, kondisi kulit, kekuatan otot
A PRA INTERAKSI
1. Mempersiapkan alat :
a. 2 kom berisi air bersih
b. 2 waslap (tebal dan tipis)
c. 2 buah handuk atas dan bawah
d. Selimut mandi
e. Sabun pada tempatnya
f. Talk lotion jika perlu
g. Peralatan untuk mengosok gigi
h. Peralatan bersih
i. Alat tenun bersih kalau bperlu
j. Sarung tangan bersih
k. Sisir
l. Pasu surungan atau urinal kalau perlu
2. Meverifikasi data
13
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam/menyapa klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
C FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Menutup pintu, jendela dan tirai
4. Mengatur suhu ruangan tidak terlalu dingin
5. Mengatur posisi tempat tidur pada posisi yang memungkinkan tidak terjadi
strain pada perawat
6. Mengikat linen dan ganti dengan selimut mandi. Jika linen akan dipergunakan
lagi, letakkan linen di kursi
7. Melipat selimut dan tutupkan di kaki tempat tidur
8. Meminta klien untuk berpindah mendekati perawat
9. Menawarkan jika ingin buang air besar atau air kecil terlebih dahulu
10. Membantu pasien sikat gigi
11. Melepas pakaian pasien dan tutupi dengan handuk bawah
12. Membersihkan wajah pasien dengan waslap
a. Membentangkan handuk atas di dada pasien
b. Membersihkan mata pasien tanpa menggunakan sabun dengan arah dari
kantus dalam ke luar dan keringkan
c. Membasahi wajah, teling dan leher
d. Menanyakan apakah bagian muka pakai sabun/tidak
e. Mengeringkan dengan handuk atas
13. Membersihkan tangan
a. Membentangkan handuk atas di bawah tangan yang akan dibersihkan
b. Membasahi, beri sabun dan bilas sampai bersih, tangan mulai dari ujung
jari sampai ketiak, dimulai pada tangan yang jauh dari petugas
14
c. Mengeringkan dengan handuk
14. Membersihkan dada dan perut
a. Meletakkan kedua tangan di atas samping kepala
b. Membentangkan handuk atas di samping pasien dekat petugas
c. Membasahi, beri sabun dan bilas sampai bersih dada dan perut
d. Mengeringkan dengan handuk
15. Membersihkan punggung
a. Menganjurkan pasien untuk miring membelakangi perawat
b. Membentangkan handuk atas memanjang di bawah punggung
c. Membasahi, beri sabun dan bilas sampai bersih punggung hingga bokong
d. Mengeringkan punggung dan bokung dengan handuk
e. Memberi lotion atau bedak
f. Menganjurkan pasien kembali ke posisi supine
16. Mengganti air
17. Membersihkan kaki
a. Membentangkan handuk bawah memanjang di bawah kaki dan handuk
atas menutupi dada, perut hingga genitalia
b. Membasahi, beri sabun dan bilas sampai bersih, kaki mulai dari ujung jari
sampai pangkal paha, dimulai pada kaki yang jauh dari petugas
c. Mengeringkan dengan handuk bawah
18. Membersihkan genetalia
a. Meminta pasien untuk menekuk kedua kaki
b. Membentangkan handuk bawah menutupi kaki dan sebagian bentangkan di
bawah bokong
c. Membasahi, beri sabun dan bilas sampai bersih, dari arah genitalia ke anus
d. Mengeringkan dengan handuk bawah
19. Melepas sarung tangan
20. Mengenakan pakaian pasien
21. Memasang linen
D FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien
2. Mengevaluasi
15
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
5. Merapikan alat
6. Mencuci tangan
E PENAMPILAN
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik
3. Ketelitian selama tindakan
4. Keamanan klien selama tindakan
5. Keamanan perawat selama tindakan
16
MENCUCI RAMBUT PASIEN
A. Prinsip Dasar
Penampilan rambut penting bagi harga diri. Namun kebanyakan individu
menganggap remeh efek psikologis masalah / kerontokan rambut, yang mungkin merasa
bahwa kondisi mereka tidak ditanggapi secara serius (Birch, 2006). Rambut adalah
cerminan penting citra diri bagi pria maupun wanita. Sampo adalah detergen yang
dirancang untuk mengangkat sebum, keringat, elemen jamur, korneosit deskuamasi,
produk gel rambut, dan kotoran. Kondisioner melembabkan rambut sehingga membuat
rambut menjadi lembut, halus, lembab, dan teratur (Draelos, 2005). sehingga dapat
mencegah rambut patah yang tidak diinginkan.
Mencuci rambut dan kulit kepala pasien dengan menggunakan sampo pada p asien
dengan masalah imobilitas fisik. Pengkajian pasien harus dilakukan sebelum mencuci
rambut untuk memastikan bahwa pasien tidak memiliki alergi, masalah pernapasan, atau
gangguan apapun pada leher/tulang belakang, yang dapat mencegah pasien berbaring
datar. Kompetensi ini merupakan upaya
1. Memberishkan kulit kepala dan rambut
2. Menghilangkan mikroorganisme kulit kepala
3. Memberikan rasa nyaman
4. Membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit
5. Merangsang sistem peredaran darah dibawah kulit kepala
A PRA INTERAKSI
1. Mempersiapkan alat :
a. Handuk 2 buah
b. Perlak pengalas kepala
c. Talang air
d. Sarung tangan bersih
e. Ember/waskom berisi air hangat dan gayungnya
f. Ember tempat penampung air
g. Kain pel
h. Sampo, sisir dan kapas/kasa
i. Kom kecil untuk tempat sampo
17
j. Bengkok
k. Pengering rambut k/p
2. Meverifikasi data
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam/menyapa klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
C FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Menutup pintu, jendela dan tirai
4. Menyingkirkan bantal dari bawah kepala pasien
5. Memposisikan pasien tidur melintang dengan kepala berada dekat petugas
6. Menempatkan handuk di atas perlak pengalas kepala, di bawah kepala dan
leher pasien
7. Memasang talang air, di bawah leher dan kepala klien sehingga aliran air
mengarah pada ember penampung air yang dialasi kain pel
8. Menutup lubang telinga dengan kapas kering dan mata dengan kapas/kasa
basah
9. Menutup dada dan leher dengan handuk
10. Mneyisir rambut
11. Membasahi rambut
12. Memberi sampo pada kulit kepala dengan kasa, dengan gerakan memutar
13. Membilas sampai bersih
14. Melpas kapas/kasa penutup mata dan telinga
15. Menyokong kepala pasien dan singkirkan talang air dari tempat tidur ke
ember
16. Meletakkan kepala pada handuk bersih dan keringkan
17. Menyisir rambut pasien
18
a. Membagi rambut dalam beberapa bagian
b. Memegang bagian rambut pasien dekat kulit kepala dengan satu tangan
c. Menyisir rambut dari arah kulit kepala ke ujung sedikit demi sedikit
18. Melepas sarung tangan
D FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien
2. Mengevaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
5. Merapikan alat
6. Mencuci tangan
E PENAMPILAN
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik
3. Ketelitian selama tindakan
4. Keamanan klien selama tindakan
5. Keamanan perawat selama tindakan
19
MEMOTONG KUKU PASIEN
A. Prinsip Dasar
Suatu tindakan menjaga kuku tetap pendak dan bersih dan menjaga fungsi kuku
kaki. Kuku jari tangan atau jari kaki kadang menyebabkan ketidaknyaman sampai
menimbulkan rasa nyeri apabila dibiarkan memanjang. Kuku yang panjang juga menjadi
tempat sumber pertumbuhan kuman. Masalah paling umum pada kuku jari diakibatkan
oleh penyalahgunaan atau perawatan yang buruk seperti penyakit tertentu, nutrisi buruk,
proses fisiologik penuaan dan gangguan integritas kulit. Kompetensi ini merupakan
upaya
1. Menjaga integritas permukaan kulit yang mengelilingi kuku
2. Menjaga kebersihan dan kesehatan kuku
3. Meningkatkan rasa nyaman dan bersih
4. Menjaga fungsi kaki
A PRA INTERAKSI
1. Mempersiapkan alat :
a. Waskom berisi air hangat
b. Bengkok
c. Handuk
d. Gunting
e. Gunting kuku dengan pengikir dan pembersih kotoran
f. Body lotion
g. Sarung tangan
2. Meverfikasi data
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam/menyapa klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
20
C FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memposisikan pasien duduk, di tepi dengan kaki disangga kursi bila
memungkinkan, kalau tidak bisa posisi pasien supin dengan kepala agak
ditinggikan
4. Merendam kuku kaki atau tangan yang akan dipotong selama 10 sampai 20
menit atau sampai dengan kuku lunak
5. Mengeringkan kuku dan jari-jari dengan handuk
6. Meletakkan bengkok di bawah tangan atau kaki, kuku yang akan dipotong
7. Membersihkan kuku dengan pembersih kotoran
8. Memotong kuku mengikuti dengan bentuknya, kuku tangan bundar, kuku kaki
lurus
9. Mengikir kuku setelah dipotong
10. Memberi lotion pada daerah dekat kuku
11. Melapas sarung tangan
D FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien
2. Mengevaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
5. Merapikan alat
6. Mencuci tangan
E PENAMPILAN
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik
3. Ketelitian selama tindakan
4. Keamanan klien selama tindakan
5. Keamanan perawat selama tindakan
21
Pastikan menggunting kuku jangan terlalu dalam.
22
MEMBERSIHKAN ORAL PASIEN
A. Prinsip Dasar
Membantu membersihkan bagian oral pasien baik rongga mulut, lidah hingga gigi
pasien dari kotoran / sisa-sisa makanan. Sedang cara membersihkan rongga mulut dan
lidah dengan kassa lembab atau menyikatnya dengan sikat dan membersihkan gigi
dengan menyikatnya dengan sikat. Tindakan membersihkan mulut dan gigi dilakukan
pada pasien immobilisasi, menalami penurunan kesadaran dan masalah pada mulut.
Kompetensi ini merupakan upaya
1. mencegah terjadinya infeksi
2. memelihara mukosa
3. memelihara gigi
4. menghilangkan kotoran,
5. menghilangkan bau
6. merangsang peredaran darah mukosa mulut.
7. meningkatkan percaya diri
8. mempertahankan kenyamanan rongga mulut
PASIEN SADAR
A PRA INTERAKSI
1. Mempersiapkan alat
a. Sikat gigi
b. Pasta gigi
c. Gelas kumur berisi air
d. Kom kumur
e. Handuk
f. Sarung tangan
g. Sedotan k/p
2. Meverifikasi data
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam/menyapa klien
23
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
C FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Menganjurkan pasien memiringkan kepala ke arah petugas atau duduk bila
mungkin
4. Meletakkan handuk di bawah dagu
5. Membasahi sikat gigi dengan sedikit air dan beri pasta
6. Menganjurkan pasien untuk berkumur dan tampung air kumur di dalam kom
kumur
7. Menganjurkan pasien untuk sikat gigi jika mampu atau bentu pasien sikat gigi
bila tidak mampu
a. Gigi bagian belakang, bagian dalam atau dan luar gigi (sikat dari belakang
ke depan dengan menggunakan gerakan dari atas ke bawah)
b. Gigi bagian depan (sikat bagian luar gigi dengan gigi dikatupkan)
c. Buka mulut (sikat bagian atas dan bagian bawah gigi)
d. Sikat dengan lembut bagian dalam pipi, bibir, gusi dan lidah
8. Menganjurkan pasien untuk berkumur dan air bekas kumur ditampung dalam
kom kumur
9. Mengusap mulut dengan handuk, kembalikan handuk pada tempatnya
10. Mencuci sikat gigi, gelas dan kom kumur di bawah air mengalir,
mengeringkan dan mengembakikan pada tempatnya
11. Lepas sarung tangan
D FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien
2. Mengevaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
24
5. Merapikan alat
6. Mencuci tangan
E PENAMPILAN
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik
3. Ketelitian selama tindakan
4. Keamanan klien selama tindakan
5. Keamanan perawat selama tindakan
A PRA INTERAKSI
1. Mempersiapkan alat :
a. Sikat gigi
b. Pasta gigi
c. Gelas kumur berisi air
d. Kom kumur
e. Handuk
f. Sarung tanga
g. Suction
h. Sudip lidah
i. Kasa dan depress
j. Bengkok
k. Spuilt
l. Kapas lidi
m. Pinset anatomis 2 buah
n. Nacl / perhidrol atau cairan antiseptik
o. Pelembab bibir (borax glycerin, gentian violet dll)
2. Meverifikasi data
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam/menyapa klien
25
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
C FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Menutup pintu, jendela dan tirai
4. Memposisikan pasien semi fowler dan kepala miring ke arah petugas
5. Memasang handuk di bawah dagu
6. Memasang bengkok di bawah dagu
7. Membuka mulut dengan sulip lidah yang telah dibungus kasa
8. Membasmi sikat gigi yang telah diberi pasta gigi atau kasa dengan air matang/
NaCl/ Perhidrol
9. Membersihkan gusi, bagian dalam gigi, bagain luar gigi, lidah dan langit-
langit
10. Menyemprotkan air dengan spuit ke permukaan gigi
11. Membersihkan sisa air yang ada dengan suction atau kasa
12. Mengoleskan pelembab bibir dengan kapas lidi
13. Melepas sarung tangan
D FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien
2. Mengevaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
5. Merapikan alat
6. Mencuci tangan
E PENAMPILAN
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik
26
3. Ketelitian selama tindakan
4. Keamanan klien selama tindakan
5. Keamanan perawat selama tindakan
27
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR PASIEN
A. Prinsip Dasar
Tindakan membuat tempat tidur menjadi bersih dan rapi sesuai keadaan pasien.
Tempat tidur yang rapi memberikan keamanan dan kenyamanan yang sangat berperan
penting bagi kesejahteraan pasien, yang akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien.
Dengan prinsip
1. Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi
2. Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika kotor
3. Penggunaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros
B FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Melepas dan lipat alat tenun kotor satu persatu sehinggan bagian yang kotor
berada di bagian dalam lipatan, k/p bersihkan perlak dengan desinfektan jika
akan dipergunakan kembali.
3. Memasukkan alat tenun kotor ke dalam kerajang
4. Memasang alat tenun bersih :
a. Memasang sprei besar :
28
- Bentangkan sprei tepat di tengah-tengah tempat tidur
- Masukkan ujung sprei bagian atas dan bawah tempat tidur dan buat
sudut segitiga
- Masukkan dan tegangkan sprei bagian sisi tempat tidur
b. Memasang perlak, bila ada tali, ikatkan di bawah kasur
c. Memasang sprei kecil/steek laken di atas perlak
d. Memasang sarung bantal
e. Memasang sarung guling
f. Memasang selimut dan buat sudut dan lipat dengan rapi
C FASE TERMINASI
1. Merapikan alat
2. Mencuci tangan
3. Berpamitan jika ada pasien
D PENAMPILAN
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik
3. Ketelitian selama tidnakan
4. Keamanan perawat selama tindakan
29
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam/menyapa klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
C FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memasang pengaman tempat tidur
3. Memeringkan pasien ke sisi tempat tidur berlawanan dengan arah posisi
perawat
4. Melepas selimut dan memasukkan ke keranjang
5. Melepas dan gulung laken kecil ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
6. Membersikan perlak dengan cairan desinfektan
7. Melepas dan menggulung perlak diikuti sprei besar, ke tengah tempat tidur
sejauh mungkin
8. Memasang alat tenun bersih pada sisi yang sudah dilepas
a. Memasang sprei besar :
- Bentangkan sprei tepat di tengah-tengah tempat tidur
- Masukkan ujung sprei bagian atas dan bawah tempat tidur dan buat
sudut segitiga
- Masukkan dan tegangkan sprei bagian sisi tempat tidur
b. Memasang perlak
c. Memasang sprei kecil/steek laken di atas perlak
9. Memiringkan pasien ke arah sebaliknya
10. Melakukan tindakan seperti 4,5,6,7,8 pada sisi sebaliknya
D FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien
2. Mengevaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
30
4. Berpamitan
5. Merapikan pakaian
6. Mencuci tangan
E PENAMPILAN
1. Ketenangan
2. Melakukan komunikasi terapeutik
3. Ketelitian selama tindakan
4. Keamanan klien selama tindakan
5. Keamanan perawat selama tindakan
31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Personal hygiene (kebersihan diri) merupakan perawatan diri yang di lakukan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik secara fisik maupun mental.
Langkah awal dalam mewujudkan kesehatan diri karena tubuh yang bersih
meminimalkan risiko seseorang terjangkit suatu penyakit, terutama penyakit yang
berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk
Kebersihan diri pasien yang utama adalah aspek keperawatan yang dibutuhkan
pasien karena merupakan kebutuhan dasar pasien. Ketidak mampuan pasien untuk
melakukan mobilitas menyebabkan pasien bergantung pada perawat untuk membantu
pasien memenuhi kebutuhan kebersihan diri tersebut. Secara khusus tujuan perawatan
kebersihan diri pasien adalah
a. Menghilangkan / mencegah bau tak sedap.
b. Memelihara integritas permukaan kulit.
c. Menghilangkan keringat, sel-sel kulit yang mati.
d. Menghilangkan kuman / bakteri / mikroorganisme.
e. Mencegah infeksi / kerusakan.
f. Menciptakan keindahan.
Hal yang perlu / dapat dilakukan perawat dalam memberikan kebutuhan kebersihan diri
pasien adalah
1. Memandikan pasien
2. Mencuci rambut pasien
3. Memotong kuku pasien
4. Merawat kebersihan oral pasien
5. Mengganti linen pasien
Dengan melakukan tindakan perawatan tersebut dengan baik dan tepat maka akan
didapatkan manfaat berupa
a. Menciptakan / menjaga kenyamanan pasien,
b. Menjaga / meningkatkan derajat kesehatan pasien,
c. Mendukung psikologi / kepercayaan diri pasien,
d. Mencegah penyebaran penyakit pasien.
32
B. Saran
Agar tindakan Perawatan Kebersihan Diri Pasien dapat dilakukan dengan benar
dan tepat. Perawat sebaiknya menguasai dan kreatif dalam setiap tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien. Sebab setiap pasien mempunyai kebutuhan masing-masing dan
dengan berbagai cara atau kebiasaan mereka. Perawat juga harus selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawatan kebersihan. Serta menggunakan alat
pelindung diri seperti sarung tangan dan masker saat melakukan tindakan perawatan kebersihan.
Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan. Perawat juga harus
mengatur posisi pasien dengan benar dan mengamati keadaan pasien selama tindakan
dilaksanakan. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, menjamin privacy pasien,
melakukan tindakan dengan teliti juga merupakan halyang wajib dilakukan. Tak lupa pula
bersikap sopan dan ramah kepada pasien serta menanyakan keadaan & kenyamanan pasien
setelah tindakan harus dilakukan.
33
DAFTAR PUSTAKA
34