Anda di halaman 1dari 19

Modul

Personal
Hygiene
da
Dan Menyiapkan Tempat Tidur (Perbeden)
PERSONAL HYGIENE DAN MENYIAPKAN
TEMPAT TIDUR (PERBEDEN)

DISUSUN KELOMPOK 1
1. YUNI SILITONGA
2. WAHYUNI LUMBANTORUAN
3. TIARA REIHANA FITRI
4. TABITA ROSILAWATI PURBA
5. SUCI ILMAYANA PUTRI
6. SITI NURHALIZAH
7. SINTA MAIZLANI
8. SHILFI NATAMA A. PANE
9. LIDYA NATALIA
10. LIDYA MARIA
11. MICHYEL
12. NATALIA ELISABET
13. NUR FADHILLA
14. NURHALIZA
15. PUSPITA
16. PUTRI ARISKA
17. RACHEL INTAN

POLTEKKES KEMENKES MEDAN


T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum wr.wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada penulis, sehingga dengan izin-Nya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“MODUL PERSONAL HYGIENE DAN MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR ( PERBEDEN )”.

Tugas ini disusun dengan acuan silabus mata kuliah kebutuhan dasar manusia di
Program Pendidikan D-3 Kebidanan sebagai pelengkap acuan pembelajaran. Buku ini berisi
materi-materi khusus tentang lingkup kebutuhan dasar manusia dan telah disesuaikan dengan
undang-undang terbaru tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan tugas ini.

Wassalamu‟alaikum wr.wb

Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………….. i

Daftar Isi………………………………………………………………... ii

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang…………………………………………………….. 1

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA……………………………………... 3

2.1. PERSONAL HYGIENE…………………………………………... 3

2.1.1. Pengertian Personal Hygiene……................................................ 3

2.1.2. Tujuan Personal Hygiene……………………………………….

2.1.3. Jenis-Jenis Personal Hygiene…………………………………..


BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, personal yang artinya perorangan dan hygiene
berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis Tarwoto & Wartonah (2010).

Menurut Potter & Perry (2005), personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri
adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.

Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka
secara fisik dan psikisnya. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Jika
seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita
menganggap masalahkebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus
dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (Hidayat, 2008).

Pemeliharaan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan


kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada
orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik
kesehatan yang rutin. Tujuan dilakukannya personal hygiene adalah peningkatan derajat
kesehatan, memelihara kesehatan diri, memperbaiki personal hygiene, mencegah penyakit,
meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan.

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene menurut Ambarawati &
Sunarsih, (2011) adalah sebagai berikut: (1) Dampak fisik, banyak gangguan kesehatan yang
diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan
fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga serta gangguan fisik pada kuku. (2) Masalah psikososial yang
berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan
dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial
(Ambarawati & Sunarsih, 2011).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PERSONAL HYGIENE


2.1.1. Pengertian Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
Dapat disimpulkan bahwa personal hygiene mrupakan kegiatan atau tindakan
membersihkan seluruh anggota tubuh yang brtujuan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang.

2.1.2. Tujuan Personal Hygiene

a. Meningkatkan derajat kesehatan


b. Memelihara kebersihan diri
c. Memperbaiki personal hygiene
d. Pencegahan penyakit
e. Meningkatkan percaya diri
f. Menciptakan keindahan

2.1.3. Jenis – Jenis Personal Hygiene


a. Berdasarkan Waktu
1) Perawatan dini hari
merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk
melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan bahan
pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan seperti menawarkan bedpan
atau urinal jika pasien tidak mampu ambulasi , mempersiapkan pasien dalam melakukan
sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan personal hygiene, seperti mencuci
muka, tangan, menjaga kebersihan mulut,

2) Perawatan pagi hari


merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau makan
pagi seperti melakukan pertolongan dalampemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB /
BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada
punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien.

3) Perawatan siang hari


merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan
pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang dimana pasien yang dirawat di
rumah sakit seringkali menjalani banyak tes diagnostik yang melelahkan atau prosedur
di pagi hari. Berbagai tindakan personal hygiene yang dapat dilakukan, antara lain
mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan
melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.

4) Perawatan menjelang tidur


merupakan personal hygiene yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien
relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat
dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan
dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.

b. Berdasarkan Tempat
1) Memandikan
A.    Definisi
Memandikan pasien adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh
pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan air bersih, sabun
dan larutan antiseptic. Memandikan pasien merupakan suatu tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara
memandikannya di tempat tidur.
B.     Indikasi
1.      Pada pasien bed rest
2.      Pada pasien yang tidak dapat dan tidak diizinkan mandi sendiri
3.      Pada pasien baru yang dalam keadaan kotor.

C.     Kontraindikasi
1.      Pada pasien luka bakar
2.      Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap menjaga
kesopanan.
3.      Pada pasien yang koma
4.      Pada pasien yang terpasang alat-alat kesehatan
        
D.    Pelaksanaan
1.      Alat dan bahan
a.       Handuk mandi 2 buah
b.      Waslap 3 buah
c.       Sabun mandi pada tempatnya
d.      Selimut ekstra 1 buah
e.       Baskom air kecil 1 buah
f.       Alat rias pribadi pasien, seperti :
 Bedak atau kolonye
 Deodorant
 Losion atau krim tubuh
 Minyak zaitun

2.      Cara kerja
a.       Identifikasi kebutuhan pasien
b.      Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
c.       Siapkan alat alat dan susun diatas troli
d.      Dekatkan ke pasien
e.       Pasang tirai untuk menjaga privasi pasien
f.       Atur pasien pada posisi supine atau semifowler
g.      Cuci tangan dengan prinsip bersih
h.      Pasang selimut ekstra sambil menurunkan selimut pasien
i.        Buka pakaian pasien dibawah selimut
j.        Pasang handung dibawah kepala pasien
k.      Wajah
 Basahi waslap lalu basuh wajah dan leher pasien, dimulai dari dahi. Tanyakan
apakah pasien mau menggunakan sabun wajah?
 Basuh dan bersihkan bibir dengan arah melingkar
 Basuh kelopak matamenggunakan air bersih dengan arah dari dalam ke luar
 Bersihkan seluruh daun telinga dengan perlahan
 Keringkan wajah dan telinga dengan handuk

l.        Lengan
 Letakan handuk memanjang pada lengan yang terjauh
 Basahi dan sabuni lengan dengan arah dari pergelangan tangan sampai
pangkal lengan atau dari bagian bersih ke bagian yang kotor
 Rendam tangan pasien lalu bersihkan telapak dan kukunya menggunakan
sikat dan sabun
 Bilas dan bersihkan aeluruh lengan dengan air bersih lalu keringkan dengan
handuk, setelah kering lengan diposisikan ke arah atas
 Pindahkan handuk ke lengan terdekat, lakukan langkah langkah yang sama
pada lengan sebelumnya

m.    Dada
 Pindahkan handuk memanjang untuk menutupi bagian dada dan perut pasien
 Basahi dan sabuni bagian dada hingga atas simfisis dengan arah gerakan dari
dada ke bawah atau dari yang bersih ke bagian yang kotor
 Bilas dan bersihkan dengan air bersih lalu keringkan dengan handuk setelah
kering tutup dengan baju atau selimut bersih
n.      Kaki
 Letakan handuk dibawah kaki yang terjauh dari perawat
 Basahi dan sabuni kaki tersebut dengan arah gerakan dari telapak kaki ke
paha atau dari bagian yang bersih ke bagian yang kotor
 Rendam kaki lalu bersihkan kuku dan telapaknya dengan menggunakan sikat
dan sabun
 Bilas dengan air bersih dan keringkan dengan handuk
 Setelah kering, tutup dengan selimut bersih
 Letakan handuk dibawah kaki yang terdekat dengan perawat, bersihkan
dengan cara yang sama

o.      Genitalia
 Dengan mneggunakan waslap lain, basahi dan sabuni bagian genetalia pasien
(bila pasien bisa melakukannya sendiri berikan waslap ditangan kiri dan ajari
cara membersihkannya)
 Bilas dan keringkan area yang sudah dibersihkan, kemudian tutupi dengan
selimut bersih

p.      Punggung
 Miringkan pasien (berlawanan dengan perawat), letakan handuk memanjang
di bawah punggung dan bokong pasien, tutup bagian bagian kaki yag sudah
bersih
 Basahi dan sabuni dengan arah dari bokong ke punggung. Bilas dan
keringkan dengan handuk
  Lakukan message dengan menggunakan losion atau minyak dari arah bokong
ke punggung, lakukan gerakan melingkar pada area area tulang yang
menonjol. Lakukan selama 3-5 menit
 Observasi adanya tanda-tanda luka tekan (kemerahan,lecet) pada bagian yang
menonjol
 Bersihkan sisa losion atau minyak dengan handuk.
q.      Berikan bedak, deodorant, dan lotion (sesuai kebiasaan pasien).
r.        Bantu pasien memakai pakaian dalam dan baju luar
s.       Atur pasien dalam posisi yang nyaman sebelum ditinggalkan
t.        Rapikan dan bersihkan alat yang telah digunakan
u.      Catat tindakan yang telah dilakukang dan hasilnya

2) Oral hygiene (membersihkan mulut)


A.     Definisi
Membersihkan mulut adalah membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua
kotoran atau sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dibasahi air
bersih.

B.      Indikasi
1.      Pada pasien lumpuh
2.      Pada pasien sakit berat
3.      Pada pasien apatis
4.      Pada pasien stomatitis
5.      Pada pasien yang mendapatkan oksigenasi dan Naso Gastrik Tube (NGT),
6.      Pada pasien yang lama tidak menggunakan mulut
7.      Pada pasien yang tidak mampu melakukan perawatan mulut secara mandiri.
8.      Pada pasien yang giginya tidak boleh di gosok dengan sikat gigi misalkan
karena tomatitis hebat
9.      Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang.

C.    Kontraindikasi
1.      Perhatikan perawatan mulut pada pasien yang menderita penyakit diabetes
dapat beresiko stomatitis ( penyakit yang disebabkan oleh kemoterapi, radiasi dan
itubasi selang nase gratik )
2.      Luka pada gusi jika terlalu kuat membersihkannya
D.    Pelaksanaan
1.      Alat dan bahan
a.       Pengalas (perlak dan kain)
b.      Bengkok 1 buah (2 buah jika pasien sadar)
c.       Kasa tebal lembab yang dibasahi dengan NaCl 0,9% atau air garam
d.      Sudip lidah yang telah di balut dengan kasa (tidak perlu pada pasien yang
sadar)
e.       Pinset anatomi 1 buah
f.       Tisu pada tempatnya
g.      Boraks gliserin (jika perlu)
h.      Gentian violet (jika perlu)
i.        Lidi kapas (jika perlu)
j.        Air untuk berkumur dalam gelas (jika pasien sadar)

2.      Cara kerja
a.       Kaji kebutuhan pasien
b.      Jelaskan perihal tindakan yang akan dilakukan.
c.       Siapkan alat-alat sesuai kebutuhan pasien pada troli
d.      Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien.
e.       Cuci tangan
f.       Atur posisi (miringkan kepala pasien)
g.      Pasang pengalas dibawah dagu.
h.      Letakkan bengkok dibawah dagu pasien.
i.        Ambil kasa tebal yang telah dilembabkan dengan NaCl 0,9% atau air garam.
j.        Minta pasien untuk membuka mulut
k.      Membersihkan mulut
 Bersihkan langit-langit mulut dengan cara menariknya dari arah dalam ke
luar.
 Bersihkan gusi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.
 Bersihkan gigi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.
 Gusi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri.
 Gigi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri
 Gusi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri.
 Gigi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri.
 Gusi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri.
 Gigi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri.
 Dinding mulut
 Lidah bagian atas dan bawah.

l.        Keringkan bibir dengan tisu


m.    Oleskan gliserin/gentian violet pada bibir
n.      Keringkan bibir dengan tisu
o.      Angakt bengkok dan pengalas
p.      Atur posisi pasien
q.      Rapikan alat-alat
r.        Cuci tangan
s.       Observasi keadaan pasien
t.        Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.

3) Mencuci rambut
A.       Definisi
Mencuci rambut adalah menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepala dengan
menggunakan sampo.
                                 
B.       Indikasi
1.      Pasien yang rambutnya kotor dan keadaan umumnya mengizinkan.
2.      Bagi pasien yang berkutu dan sebelum dicuci harus diobati dan di pasang kap
kutu lebih dulu.
3.      Pasien yang akan menjalani operasi besar ( Bila keadaan umum mengizinkan).

C.    Kontraindikasi
1.      Apabila teridentifikasi lesi actual ketidak normalan ada kulit kepala
2.      Intregritas kulit kepala berhubungan dengan gangguan parasit

D.     Pelaksanaan
1.      Alat dan bahan
a.       Pengalas
b.      Sisir biasa
c.       Tisu dan tempatnya
d.      Bengkok berisi larutan lisol 2-3%
e.       Kantong plastic
f.       Karet pengikat (jikaperlu)
g.      Minya krambut (jikaperlu)
h.      Peniti (jikaperlu)
i.        Talang karet (perlak dan handuk yang dibuat sebagai talang)
j.        Handuk 1 buah
k.      Sampo
l.        Kom kecil 1 buah
m.    Kain kasa dan kapas bulat dalam tempatnya
n.      Gayung air
o.      Baskom berisi air hangat (±400 C)
p.      Ember kosong
q.      Kain pel.
2.      Cara kerja
a.       Identifikasi kebutuhan pasien
b.      Identifikasikan tingkat kemandirian pasien terkait kemampuan mencuci rambut
c.       Lakukan kontrak dengan pasien (waktu, tempat dan tindakan)
d.      Informasikan tujuan dilakukannya tindakan
e.       Siapkan alat-alat dan susun di troli
f.       Bawa alat-alat ke dekat pasien
g.      Angkat bantal, lalu pasang pengalas dan handuk di bawah kepala pasien
h.      Pasang ujung rambut di atas bahu pasien
i.        Atur posisi kepala pasien agar berada di pinggir tempat tidur
j.        Pasang talang di bawah kepala pasien dengan ujung talang dimasukkan ke
dalam ember kosong, alasi ember dengan kain pel
k.      Sisir rambut pasien
l.        Tutup lubang telinga dengan kasa dan jika perlu tutup juga mata pasien
m.    Basahi rambut mula dari pangkal sampai ke ujung rambut.
n.      Oleskan sampo ke seluruh permukaan kulit kepala dan batang rambut
kemudian usap sambai berbusa
o.      Bilas rambut sampai bersih
p.      Angkat penutup telinga dan mata
q.      Angkat talang masukkan karet ke dalam ember dan  angkat handuk
r.        Keringkan rambut dengan handuk, jika perlu dibungkus
s.       Sisir rambut
t.        Atur kembali posisi pasien (jika pasien pada posisi tidur, alasi bantal dengan
handuk)
u.      Rapikan kembali alat-alat
v.      Cuci tangan
w.    Observasi keadaan pasien
x.      Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya

4) Memotong kuku
A.   Definisi
Memotong kuku adalah mengurangi panjang kuku tangan dan kuku kaki dengan
menggunakan alat pemotong kuku agar kotoran tidak masuk ke dalam tubuh melalui
kuku sehingga kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Menjaga kebersihan kuku
merupakan aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat
masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Yang bermanfaat mencegah infeksi, rasa nyaman
pada pasien, mencegah musuknya mikroorganisme ke dalam kuku yang panjang, bau
kaki dan cidera pada jaringan lunak

B.    Indikasi
1.      Pada pasien yang kukunya panjang yang tidak dapat melakukan sendiri.
C.    Kontraindikasi
1.      Memotong kuku pasien tidak terlalu dalam
2.      Pada pasien diabetes memotong kuku harus dengan hati hati karena bisa
berakibat fatal

D.      Pelaksanaan
1.      Alat dan bahan
a.       Gunting kuku dan pengikir
b.      Bengkok berisi larutan lisol 2-3 % 1 buah
c.       Baskom berisi air hangat (40-42˚C) 1 buah
d.      Baskom berisi air bersih 1 buah
e.       Handuk 1 buah
f.       Pengalas perlak atau kain 1 buah
g.      Sikat kuku 1 buah
h.      Sabun 1 buah
i.        Aseton dan kapas 1 buah
j.        Lesion atau minyak 1 buah
k.      Kain pel 1 buah (jika pelu)

2.      Cara kerja
a.       Identifikasi kebutuhan pasien.
b.      Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan.
c.       Siapkan alat-alat sesuai dengan kebutuhan pasien.
d.      Cuci tangan.
e.       Pasang sampiran/penutup pintu.
f.       Atur posisi pasien.
g.      Pasang pengalas di bawah tangan tepat pada bagian kuku yang akan dibersihkan.
Bersihkan cat kuku dengan aseton (bila pasien menggunakan cat kuku), kemudian
letakkan baskom berisi air hangat.
h.      Rendam kuku tangan dengan air hangat selama 1-2 menit.
i.        Sikat kuku dengan sikat khusus kuku dan sabun, lalu bersihkan dan keringkan.
j.        Dekatkan bengkok berisi larutan lisol 2-3% kepasien. Kemudian tangan
diletakkan diatasnya. Potong kuku tangan dengan lurus dan tidak boleh sampai batas
dasar kuku, kemudian kikir pinggiran-pinggiran kuku.
k.      Cuci kuku dan tangan dengan air bersih dan keringkan (jika perlu berikan lotion
pada jari-jari).
l.        Angkat pengalas dan pindahkan ketangan yang lainnya. Lakukan langkah-
langkah g sampai dengan j.
m.    Atur kembali posisi pasien.
n.      Rapikan alat-alat dan kembalikan ketempatnya
o.      Cuci tangan.
p.      Observasi keadaan pasien.
q.      Cacat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.

5) Perineal hygiene (Membersihkan kelamin)


A.    Definisi
Membersihkan alat kelamin merupakan menjaga kebersihan genetalia dengan
membilas bagian-bagian tersebut dengan air matang dan sabun setelah buang air besar
dan buang air kecil.

B.     Indikasi
1.      Dikhususkan pada area genital yang terkena edema
2.      Pada psien yang tidak mampu secara mandiri merawat kelaminnya

C.      Kontraindikasi
1.      Berikan perhatian pada pasien yang sedang menstruasi
2.      Membersihkan genetalia harus bersih agar tidak menimbulkan jamur.

D.      Pelaksanaan
1.      Alat dan bahan
a.       Pengalas (perlak dan handuk)
b.      Selimut ekstra
c.       Kapas sublimat dalam tempatnya
d.      Sarung tangan lateks 1 pasang
e.       Bengkok 2 buah
f.       Bed pan 1 buah
g.      Botol berisi air hangat
h.      Tisu toilet
i.        Pinset anatomis 1 buah (jika sarung tangan tidak ada)
j.        Kasa steril (jika perlu)
k.      Duk atau pembalut (jika perlu)
l.        Celana dalam bersih (jika perlu).

2.  Cara kerja
a.       Kaji kebutuhan pasien
b.      Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.
c.       Siapkan alat-alat
d.      Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien.
e.       Tutup jendela dan pintu atau pasang sampiran.
f.       Mencuci tangan
g.      Pasang selimut ekstra.
h.      Pasang pengalas dibawah bokong pasien
i.        Lepaskan pakaian bawah pasien
j.        Atur posis
  Posisi dorsal recumbent (M shape) pada wanita
  Posisi supine (V shape) pada pria
k.      Bungkuus kaki pasien dengan sudut selimut dan bagian tengah menutupi daerah
pubis (jika selimut lebar) atau buka selimut sampai atas pubis
l.        Letakkan bengkok dan kapas sublimat di dekat bokong pasien
m.    Pasang sarung tangan
n.      Membersihkan genetalia

  Membersihkan vulva (wanita)


Buka labia mayora dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang kapas sublimat.
Bersihkan labia mayora dengan kapas sublimat dari atas ke bawah 1 kali usap.
Bersihkan perineum 1 kali usap.

  Membersihkan penis (pria)


Pasang penis dengan tangan kiri, sementara tangan kanan memegang kappa sublimat.
Bersihkan gland penis dari ujung kea rah bawah dengan cara memutar (bagi pasien yang
belum disunat, tarik prepetium kea rah gland penis dan kembalikan seperti semula jika
sudah dibersihkan). Bersihkan batang penis dari atas ke bawah. Bersihkan skrotum, dari
arah atas ke bawah mengarah ke rectum.

o.      Pasang bed pan di bawah bokong pasien


p.      Basuh daerah genitalia dengan air hangat
q.      Keringkan vulva dengan tisu
r.        Angkat bed pan
s.       Oleskan obat merah(jika ada luka)
t.        Pasang pembalut dari celana (jika ada menstruasi atau lochia) pada wanita
u.      Atur posisi pasien
v.      Angkat pengalas
w.    Ganti selimut ekstra dengan selimut pasien
x.      Rapikan alat-alat dan kembalikan ke tempat semula
y.      Cuci tangan
z.       Buka sampiran/pintu/jendela
aa.   Observasi keadaan pasien
bb.  Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai