Tugas ini disusun sebagai salah satu bentuk penugasan dalam praktik klinik
keperawatan dasar,
Dosen pembimbing : Siti Munawaroh, M.Kep
Disusun oleh :
Arifin Ramdhani
NIM 19613277
Telah diterima dan disahkan oleh pembimbing institusi atas Asuhan Keperawatan yang
telah diikuti selama Praktik Klinik Keperawatan Dasar yakni pada tanggal 25-30
Januari 2021.
1) Definisi
Kebersihan diri maupun lingkungan merupakan hal yang fundamental,
dan tidak terlepas dari kehidupan kita sehari – hari, begitu pula kita sering kali
diingatkan dengan slogan “ Kebersihan sebagian dari pada iman “ yang
berarti bahwa kebersihan mencerminkan kekuatan iman seseorang,
kembali lagi hal tersebut merupakan hal dasar yang perlu kita pahami dan kita
lakukan secara berkesinambungan dari kita lahir sampai kita tutup usia pada
nantinya. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi
kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi
oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu
di antaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi
seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika
seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum.
2) Klasifikasi
1. Perawatan kulit kepala dan rambut serta seluruh tubuh.
2. Perawatan mata.
3. Perawatan hidung.
4. Perawatan telinga
5. Perawatan gigi dan mulut.
6. Perawatan kuku tangan dan kaki.
7. Perawatan genitalia.
8. Perawatan tubuh (memandikan).
9. Perawatan pakaian
Menurut Wahit Iqbal Mubarak dkk (2015) terdapat beberapa jenis Personal
Hygiene , yaitu:
b. Berdasarkan Tempat
1. Personal Hygiene pada kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat
melindungi tubuh dari berbagai kuman, sehingga diperlukan perawatan
yang baik dan bermanfaat sebagai:
a) Mengatur keseimbangan tubuh dan membantu produksi keringat
serta penguapan.
b) Sebagai indra peraba yang membantu tubuh menerima rangsangan.
c) Membantu keseimbangan cairan dan elektrolit yang mencegah
pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.
d) Menghasilkan minyak untuk menjaga kelembapan kulit.
e) Menghasilkan dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau
pemberian vitamin D dari sinar ultraviolet matahari.
(1) Umur
Perubahan kulit dapat ditentukan oleh umur seseorang.
Seperti pada bayi yang kondisi kulitnya masih sensitif sangat
rawan terhadap masuknya kuman. Sebalikan pada orang dewasa
kondisi kulit sudah memiliki kematangan sehingga fungsinya
sebagai pelindung sudah baik
(2) Jaringan kulit
Perubahan kulit dapat di pengaruhi oleh struktur jaringan
kulit. Apabila jaringan kulit rusak maka terjadi perubahan pada
struktur kulit.
(3) Kondisi atau keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi keadaan kulit
secara utuh adalah keadaan panas, adanya nyeri akibat sentuhan
atau tekanan.
Fungsi rambut:
a) Sebagai proteksi dan pengantar suhu (melindungi dari panas)
b) Keindahan atau mempercantik penampilan.
Gangguan pada rambut:
a. Ketombe yaitu pelepasan kulit kepala yang disertai rasa gatal
b. Kutu (Pediculotis Cepitis) yaitu kutu ini menghisap darah dan
menyebabkan rasa gatal.
c. Sebor heic dermatitis yaitu merupakan radang pada kulit kepala
yang ditumbuhi rambut.
d. Alopeia (kehilangan rambut) dapat disebabkan oleh penggunaan
alat pelurus atau pengeriting rambut, pengikat rambut yang
terlalu kuat dan pemakaian produk perawatan rambut yang tidak
cocok.
a) Halitosis
Yaitu bau nafas yang tidak sedap, biasanya dikarenakan oleh kuman
atau hal lain.
b) Periodonatala Disease
Yaitu gigi yang mengalami pendarahan dan membengkak.
c) Glositis
Adalah radang yang terjadi pada lidah.
d) Kilosis
Kilosis adalah bibir yang pecah-pecah, hal ini dapat terjadi karena
Hipersalivasi, nafsu mulut dan defisiensi riboflavin.
Tujuan :
1) Mencegah dan mengontrol infeksi
2) Mempertahankan kebersihan genetalia
3) Meningkatkan kenyamanan dan mempertahankan personal hygiene
4) Mencegah kerusakan kulit
3) Etiologi
Menurut Depkes (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah:
1) Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis
penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
2) Faktor presipitasi
Menurut Wartonah (2006) ada beberapa faktor persipitasi yang dapat
menyebabkan seseorang kurang perawatan diri. Antara lain:
a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik sosial
Pada anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosial-ekonomi.
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,
pasta gigi, sikat gigi, shampoo, alat mandi yqang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting, karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya
pada pasien penderita Diabetes Millitus ia harus selalu menjaga
kebersihan kakinya.
a. Citra tubuh
Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya
higiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif
seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering
berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene.
Citra tubuh dapat berubah akibat adanya pembedahan atau penyakit fisik
maka harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan higiene.
b. Praktik sosial
d. Pengetahuan
e. Kebudayaan
f. Pilihan pribadi
g. Kondisi fisik
1. Faktor predisposisi
2. Faktor pendukung
5) Tujuan
Tujuan personal hygiene adalah untuk memelihara kebersihan diri,
menciptakan keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan individu
sehingga dapat mencegah tinbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang
lain, sementara secara khusus tujuan perawatan personal hygiene adalah :
a. Menghilangkan bau badan yang berlebihan.
b. Memelihara integritas permukaan kulit
c. Menghilangkan keringat, sel-sel kulit yang mati dan bakteri.
d. Menciptakan keindahan.
e. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
6) Dampak dari masalah
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.
b. Gangguan psikososial
Maslah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
aktualisasi diri menurun, dan gangguan dalam interaksi sosial.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dalam asuhan keperawatan melalui
pendekatan proses keperawatan yang bertujuan untuk pengumpulan data atau
informasi, analisis data dan penentuan permasalahan atau diagnosis
keperawatan. Manfaat pengkajian keperawatan adalah membantu
mengidentifikasi status kesehatan, pola pertahanan klien, kekuatan serta
merumuskan diagnosa keperawatan yang terdiri dari tiga tahap yaitu
pengumpulan, pengelompokan dan pengorganisasian serta menganalisa dan
merumuskan diagnosa keperawatan.
a. Anamnesa
- Identitas pasien dan penanggung jawab
Nama, umur, alamat, agama, pekerjaan, dan pendidikan.
- Keluhan Utama
Merupakan pernyataan pasien mengenai masalah atau penyakit yang
mendorong pasien memeriksakan diri atau keluhan yang paling dirasakan
klien, yang membawa klien datang ke RS.
- Riwayat penyakit sekarang
Merupakan tahapan yang penting karena melalui kegiatan ini akan diperoleh
gambaran secara kronologis mengenai mulai pertama keluhan dirasakan dan
hal-hal yang terkait termasuk lokasi, durasi, hubungannya dengan fungsi
fisiologis maupun pengobatan yang pernah dialami.
- Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat penyakit dulu yang pernah diderita oleh pasien
- Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat penyakit yang diderita oleh keluarga baik itu penyakit menular, dan
menurun
b. Pola kesehatan sehari-hari
- Pola nutrisi
Pola asupan makanan pasien meliputi, pola makan, minum, dan kecukupan
gizi pasien
- Pola eliminasi
Pola pasien dalam BAK dan BAB yang meliputi, warna, frekuensi,
konsistensi.
- Pola aktivitas
Gerakan pasien meliputi, pekerjaan pasien yang dapat mengendorkan otot,
kebiasaan tidur dan istirahat pasien
- Personal hygiene
Kebiasaan pasien menjaga kebersihan tubuh, kulit kepala, rambut, gigi, dan
genetalia, dengan cara mandi, keramas, menggosok gigi, dan lain-lain.
c. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik kaji personal hygiene individu, mulai dari ekstremitas
atas sampai bawah.
1) Rambut
Amati kondisi rambut (warna, tekstur, kuantitas) apakah tampak kusam,
Apakah ditemukan kerontokan.
2) Kepala
Amati dengan saksama kebersihan kulit kepala. Perhatikan adanya
ketombe, kebotakan atau tanda-tanda kemerahan.
3) Mata
Amati adanya tanda-tanda ikterius, konjungtiva pucat, sekret pada kelopak
mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
4) Hidung
Amati kondisi kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan
hidung, tanda-tanda pilek yang tidak kunjung sembuh, tanda-tanda alergi
atau perubahan pada daya penciuman.
5) Mulut
Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan adanya
lesi, tanda-tanda radang gusi atau seriawan, kekeringan, atau pecah-pecah.
6) Gigi
Amati kondisi kebersihan gigi. Perhatikan adanya tanda-tanda karang gigi,
karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap, atau gigi palsu.
7) Telinga
Amati kondisi dan kebersihan telinga. Perhatikan adanya serumen atau
kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau perubahan daya pendengaran.
8) Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya.
Perhatikan adanya perubahan warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau
pruritus.
9) Kuku tangan dan kaki
amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau luka.
10) Genetalia
Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perineum. Perhatikan
pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan kondisi skrotum
dan testisnya.
11) personal hygiene secara umum
Amati kondisi dan kebersihan kulit secara umum. Perhatikan adanya
kelainan pada kulit atau bentuk tubuh.
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan bagian dari pemeriksaan medis yang
dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit tertentu. Pemeriksaan ini
umumnya dilakukan setelah pemeriksaan fisik dan penelusuran riwayat keluhan
atau riwayat penyakit pada pasien.
e. Penatalaksanaan
Beberapa macam penatalaksana personal hygiene, yaitu:
a. Personal hygiene pada kulit
Cara merawat kulit sebagai berikut:
5) Khusus untuk jari kaki sebaiknya kuku di potong segera setelah mandi
atau di rendam dengan air hangat terlebih dahulu.
3) Gunakan sisir yang bergigi besar untuk merapikan rambut keriting dan
olesi rambut dengan minyak.
4) Jangan gunakan sisir yang bergigi tajam karena bisa melukai kulit
kepala.
6) Pada jenis rambut ikal dan kriting, sisir rambut mulai dari bagian ujung
hingga ke pangkal dengan pelan dan hati-hati.
1) Usaplah kotoran mata dari sudut mata bagian dalam kesudut bagian
luar
2) Saat mengusap mata gunakanlah kain yang paling bersih dan lembut
Rosdahl, C., & Kowalski, M. (2014). Buku ajar keperawatan dasar. Vol. 2 Edisi 10.
Jakarta: EGC.