Anda di halaman 1dari 23

Analisa SWOT

MAN (M1)

NO Analisa SWOT BOBOT Rating BxR


Internal Factor (IFAS)
(Strength)
1. perawat Rawat Inap Safir 0.5 4 2.0
yaitu 47,6% berpendidikan
DIII Keperawatan dan
47,6% yang berpendidikan
S1
2. BOR selama pengkajian 8 – 0.3 3 0.9
10 Januari rentang BOR (S-W)
melebihi dari rentang ideal 3.5-3,7 =
sebanyak 1,1 %. -0,2

3 ALOS dan TOI di Ruang 0,2 3 0.6


Rawat Inap Safir Rumah
Sakit Wava Husada
termasuk lebih singkat dari
efisien
TOTAL 1 3.5
(Weakness)
1. Rawat Inap Safir terdapat 9 0.4 4 1.6
perawat (42,8%) yang
belum memenuhi standar
pelatihan
2. 0.3 4 1.2
Dari analisa
ketergantungan pasien,
kebutuhan tenaga unit
rawat inap safir menurut
rumus WISN sejumlah 21
orang perawat akan tetapi
jumlah perawat hanya 18
3 0.3 3 0.9
BTO di Ruang Rawat Inap
Safir Rumah Sakit Wava
Husada belum ideal/
melebihi standart.
1 3.7
TOTAL
Eksternal Factor (EFAS)
(Opportunity)
1. Rumah Sakit memberikan 0.3 3 0.9
kebijakan untuk memberi
pelatihan bagi perawat
ruangan.

79
2. Adanya kerjasama yang 0.3 3 0.9 (O-T)
baik antara mahasiswa 3,4-4 = - 0,6
dengan perawat ruangan

3. Adanya program akreditasi 0.4 4 1.6


RS dari pemerintah dimana
MAKP merupakan salah
satu pilihan
Total 1 3.4

(Threatened)
1. Aktifitas yang menurut 0.5 4 2
standart NIC dilakukan oleh
perawat, realitasnya di unit
Rawat Inap Safir dikerjakan
oleh keluarga pasien
(memandikan)
2. Adanya persaingan antar 0.5 4 2
RS yang semakin kuat
TOTAL 1 4

Material (M2)

NO Analisa SWOT BOBOT Rating BxR


Internal Factor (IFAS)
(Strength)
1. Kualitas semua peralatan 0.2 4 0.8
medis di Rawat Inap Safir
100 % baik
2. Kebersihan kamar mandi 0.2 3 0.6
perawat dan pasien baik (S-W)
3.0-3,5 =
-0,5

3. Adanya koordinator 0.2 4 0.8


pengadaan logistik,linen,
dan makanan

4. Penempatan dan 0.2 2 0.4


pemanfaatan tempat
pembuangan limbah baik
5. Terdapat nurse station 0.2 2 0.4
dan ruang edukasi yang
tempatnya terpisah
TOTAL 1 3.0
(Weakness)

80
1. Penataan ruang perawat 0.5 4 2.0
yang kurang maksimal
2. Kurang lengkapnya 0.5 3 1.5
fasilitas handscrub
1 3.5
TOTAL
Eksternal Factor (EFAS)
(Opportunity)
1. Tempat alkes steril yang 0.5 4 2.0
tersentralisasi di unit CSSD

2. Adanya regenerasi untuk 0.5 4 2.0 (O-T)


penggantian alkes yang 4-3 = 1
rusak atau tidak layak
pakai

Total 1 4

(Threatened)
1. Adanya tuntutan untuk 1 3 3
pelayanan professional
dan alat yang memadai
TOTAL 1 3

3. Methode (M3)

ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING

1. METHOD S–W=2–
(MAKP) Penerapan Model 1,3 = 0,7

a. faktor internal

STRENGTH

1. Model asuhan keperawatan yang 0,2 2 0,4


digunakan yaitu model tim modifikasi

2. kepala ruangan, kepala tim, dan perawat 0,3 2 0,6


pelaksana mengetahui peran dan fungsi
masaing – masing dalam menjalankan
metode tim modifikasi

3. memiliki standart asuhan keperawatan 0,1 2 0,2

4. terlaksananya komunikasi yang cukup 0,2 2 0,4

81
baik antar profesi

TOTAL 1 2

WEAKNESS

1. Penerapan metode belum maksimal 0,3 2 0,6

2. Perawat kurang dekat dengan pasien 0,7 1 0,7

Total 1 1,3

Faktor eksternal

OPPORTUNITY

1. kepercayaan dari pasien dan masyarakat 0,6 3 1,8 O – T = 2,6 – 3


cukup baik = - 0,4

2. adanya mahasiswa praktek manajemen 0,4 2 0,8

TOTAL 1 2,6

THREATENED

1. Persaingan dengan RS lain 0,5 3 1,5

2. tuntutan masyarakat akan pelayanan yang 0,5 3 1,5


maksimal

TOTAL 1 3

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

a. FAKTOR INTERNAL

STRENGTH

1. tersedianya sarana dan prasarana 0,2 2 0,4 S–W=2–


(administrasi penunjang) 1,4 = 0,6

2. ada dokumentasi SOR (source oriented 0,3 2 0,6


resource) yaitu lembar penilaian berisi
biodata, lembar dokter, lembar rwayat
medis atau penyakit, catatan perawat,

82
catatan perkembangan / evaluasi

3. dokumentasi keperawatan yang dilakukan 0,25 2 0,5


meliputi pengkajian serta diagnosa
keperawatan sampai dengan evaluasi
dengan menggunakan SOAP

4. perawat mengerti cara pengisian format 0,25 2 0,5


dokumentasi yang ada.

TOTAL 1 2

WEAKNESS

1 terdapat list pasien yang belum terisi 0,4 2 0,8


pengkajian secara lengkap

2. ada beberapa perawat yang belum 0,6 1 0,6


mengerti pendokumentasian keperawatan
yang berbasis NANDA NIC NOC

TOTAL 1 1,4

Faktor eksternal

OPPORTUNITY

1. peluang perawat untuk mengikuti 0,5 2 1


pelatihan yang diadakan oleh instansi untuk
meningkatkan pengetahuuan perawat
tentang Nanda NIC NOC

2. adanya kolaborasi perawat dengan 0,5 2 1 0 – T = 2 – 2,4


mahasiswa profesi ners praktik manajemen = - 0,4
keperawatan

TOTAL 1 2

TREATHENED

1. adanya kesadaran pasien dan keluarga 0,4 2 0,8


akan tanggung jawab dan tanggung gugat

2.tingkat pendidikan pasien dan keluarga 0,2 2 0,4


yang tinggi

3. persaingan rumah sakit dalam 0,4 3 1,2

83
memberikan pelayanan dan
pendokumentasian keperawatan yang baik

TOTAL 1 2,4

Operan

Faktor Internal

STRENGTH

1. adanya klarifikasi, Tanya jawab, dan 0,2 3 0,6


validasi terhadap semua yang ditimbang
terimakan

2. semua perawat tau hal – hal yang perlu 0,2 3 0,6 S – W = 2,4 –
dipersiapkan dalam timbang terima 1,2 = 1,2

3. selalu ada interaksi dengan pasien selama 0,2 2 0,4


timbang terima

4. semua perawat mengetahui prinsip – 0,2 2 0,4


prinsip tentang teknik penyampaian timbang
terima di depan pasien

5. perawat selalu memberikan pendidikan 0,2 2 0,4


atau KIE kepada pasien saat timbang terima

TOTAL 1 2,4

WEAKNESS

1. banyaknya perawat baru yang ada di 0,2 1 0,2


ruang rawat inap safir

2. perawat kadang lupa tidak 0,2 1 0,2


memperkenalkan diri saat timbang terima

3. operan perawat lebih lama daripada 0,2 2 0,4


ruangan lain

4. perawat jaga sebelumnya kadang tidak 0,2 1 0,2


memperkenalkan perawat jaga shift yang
baru.

84
5. pertemuan tidak diawalii doa oleh kepala 0,2 1 0,2
ruangan

TOTAL 1 1,2

Faktor Eksternal

OPPORTUNITY

1. adanya mahasiswa praktek profesi 0,2 2 0,4


diruangan

2. adanya kerjasama yang baik antara 0,4 2 0,8 O–T=2–3=


perawat ruangan dan mahasiswa -1

3. sarana dan prasarana penunjang cukup 0,4 2 0,8


tersedia

TOTAL 1 2

THREATENED

1. adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 0,5 3 1,5


masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang professional

2. meningkatnya kesadaran masyarakat 0,5 3 1,5


tentang tanggung jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan.

TOTAL 1 3

Discharge Planning

Faktor Internal

STRENGTH

1. adanya kemauan untuk memberikan 0,3 3 0,9


pendidikan kesehatan (discharge planning)
kepada pasien dan keluarga pasien pada
setiap perawat ruangan

2. perawat menggunakan bahasa yang 0,3 3 0,9 S – W = 2,2 –


mudah dipahami saat melakukan discharge 1,5 = 0,7

85
planning

3. adanya pemahaman tentang discharge 0,2 2 0,4


planning oleh perawat

TOTAL 1 2,2

WEAKNESS

1. perawat kurang mengevaluasi 0,3 2 0,6


pemahaman pasien/keluarga dalam
pemberian pendidikan kesehatan kepada
pasien

2. belum optimalnya pendokumentasian 0,2 2 0,4


discharge planning

3. tidak tersedianya anggaran untuk 0,2 1 0,2


discharge planning (leaflet, dll)

4. pemberian KIE tanpa memberikan 0,3 1 0,3


instrument (leaflet, dll)

TOTAL 1 1,5

Faktor Eksternal

OPPORTUNITY

1. adanya mahasiswa profesi ners yang 0,2 2 0,4


melakukan praktek

2. adanya kerjasama yang baik antara 0,3 2 0,6 O – T = 2,5 –


perawat dan mahasiswa yang praktek 2,9 = - 0,4
3. kemauan pasien / keluarga terhadap 0,5 3 1,5
anjuran perawat

TOTAL 1 2,5

TREATHENED

1. adanya tuntutan masyarakat untuk 0,4 2 0,8


mendapatkan pelayanan keperawatan yang
professional

2. makin tingginya kesadaran masyarakat 0,3 3 1,2


akan pentingnya kesehatan

86
3. persaingan antar ruang yang semakin 0,3 3 0,9
ketat dalam memberikan pelayanan
kesehatan

TOTAL 1 2,9

SENTRALISASI OBAT

Faktor Internal

STRENGTH

1. adanya SOP tentang pasien safety 0,4 3 1,2

2. ketepatan identifikasi pasien sudah 0,3 2 0,6 S – W = 2,4 –


dilakukan 100 % 2,7 = - 0,3
3. sebagian perawtan memahami tentang 0,3 2 0,6
pengamanan obat high alert

TOTAL 1 2,4

WEAKNESS

1. kurangnya validasi dalam pemberian obat 0,3 2 0,6

2. perawat tidak menjelaskan indikasi dan 0,4 3 1.2


jenis obat yang diberikan kepada pasien
secara rinci

3. ada beberapa tempat penyimpanan obat 0,3 3 0,9


pasien tidak tertera nama, no RM, hanya
bed pasien

TOTAL 1 2,7

Faktor Eksternal

OPPORTUNITY

1. adanya mahasiswa profesi ners yang 0,3 2 0,6


melakukan praktik

87
2. adanya kerjasama yang baik antara 0,3 2 0,6 O – T= 2,4– 3
perawat dan mahasiswa yang praktik = 0,6
3. kemauan pasien dan keluarga terhadap 0,4 3 1,2
anjuran perawat.

TOTAL 1 2,4

TREATHENED

1. adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 0,5 3 1,5


masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang professional

2. meningkatnya kesadaran masyarakat 0,5 3 1,5


tentang tanggung jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pemberi asuhan
keperawtan

TOTAL 1 3

ORIENTASI PASIEN BARU

Faktor Internal

STRENGTH

1. adanya SOP tentang orientasi pasien baru 0,3 3 0,9

2. perawat menggunakan bahasa yang 0,4 3 1,2 S–W=3–2


mudah dipahami saat melakukan orientasi =1
pasien baru

3. perawat mengorientasikan ruangan dan 0,3 3 0,9


menjelaskan dokter yang menangani

TOTAL 1 3

WEAKNESS

1.Kanit tidak menanyakan kembali 0,5 2 1


kelengkapan kepada perawat yang
menerima pasien baru

2. perawat kurang memberikan informasi 0,5 2 1

88
secara rinci tentang sistem di RS

TOTAL 1 2

Faktor Eksternal

OPPORTUNITY

1. adanya mahasiswa profesi ners yang 0,5 2 1


melakukan praktik

2. adanya pelatihan layanan prima di RS 0,5 2 1 O–T=2–3=


Wava Husada -1
TOTAL 1 2

TREATHENED

1. adanya tuntutan masyarakat untuk 0,4 3 1,2


mendapatkan pelayanan keperawatan yang
professional

2. makin tingginya kesadaran masyarakat 0,3 3 0,9


akan pentingnya kesehatan

3. persaingan antar ruang yang semakin 0,3 3 0,9


ketat dalam memberikan pelayanan
kesehatan

TOTAL 1 3

Ronde Keperawatan

Faktor Internal (IFAS)

STRENGTH

1. Ruangan mendukung adanya kegiatan 0,3 1 0,3


ronde keperawatan.

2. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 1 0,2 S-W= 1-3= -2


berubah.

3. Adanya kasus yang memerlukan 0,5 1 0,5


perhatian khusus oleh perawat

89
ruangan.
TOTAL 1 1

WEAKNESS

1. Ronde keperawatan belum dilakukan 0,5 3 1.5


secara rutin.

2. Belum terlaksananya ronde 0,5 3 1.5


keperawatan.
TOTAL 1 3

OPPORTUNITY

1. Adanya Mahasiswa Ners yang 1 2 2 O – T = 2-3 =


melakukan praktik keperawatan -1

TOTAL 1 2

TREATENED

1. Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,5 3 1,5


mendapatkan pelayanan
keperawatan yang professional.

2. Makin tingginya kesadaran akan 0,5 3 1,5


pentingnya kesehatan.
TOTAL 1 3

4. Money (M4)

NO ANALISA SWOT BOBOT RATING BXR


1 INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strength
1. Adanya perincian biaya tindakan 0,6 4 2, S-W
dengan alat dan tanpa alat dan 4 (4,0-2,0)
rincian jasa pelayanan perawat =2,0

90
serta biaya perawatan kamar
sudah tercatat secara sistematis
2. Adanya penyediaan layanan 0,4 4 1,
asuransi seperti BPJS dan Jasa 6
Raharja

Total 1 4,
0
Weakness
1. Pemberian insentif pegawai 1 2 2
diberikan sesuai tingkat
pendidikan dan lama kerja, dan
tidak diberikan sesuai tindakan
yang telah dilakukan setiap
harinya
Total 1 2,
0
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
Opportunity
1. Adanya tunjangan lain selain gaji 0,5 4 2
pokok dari RS seperti tunjangan
lembur dan tunjangan hari raya O-T
(4,0-3,0)
2. Adanya dana pensiun bagi 0,5 4 2
= 1,0
karyawan yang sudah melewati
20 tahun masa kerja
Total 1 4,
0
Treathened
1. Dibukanya pelayanan kesehatan 1 3 3,
yang baru di sekitar area RS 0
Wava dengan beban kerja yang
lebih ringan dan gaji yang cukup
Total 1 3,
0

91
5. Mutu (M5)

NO ANALISA SWOT BOBOT RATING BXR


1 INTERNAL FAKTOR (IFAS)
1 Adanya variasi karakteristik dari 0,3 4 1, S-W
pasien dari pasien (BPJS dan 2 (3,3-4,0)
UMUM) =-0.7
2 Adanya SOP tentang pasien 0,4 3 1.
safety dan pengendalian infeksi 2
3 Kepuasan pasien terhadap 0,3 3 0,
pelayanan kesehatan diruang 9
rawat inap safir mencapai 62%

Total 1 3,
3
Weakness 1 4 4
1 Personal hygine pasien masih
sangat minim dilakukan oleh
perawat
Total 1 4,
0
2 EKTERNAL FAKTOR (EFAS)
1. Gedung bangunan yang masih
baru dan terlihat mewah 0,5 4 2

O-T
(4,0-3,0)
2. Kondisi ruangan yang sejuk dan 0,5 4 2
= 1,0
nyaman saat di tempati
Total 1 4,
0
Treathened
1 Persaingan antar RS dalam 1 3 3,
menyajikan pelayanan 0
kesehatan
Total 1 3,
0

92
93
6

3
M2
2
M5 1 M4

0.8
SO 0.6

0.5

0.3

0.2

0.1

-3 -2 -1 -0,7 -0.5 -0.3 -0.2 0.4 0.7 1 1.2 2 3

-0.1

-0.2
MAKP
-0.4 Dan
M1 DP
-0.6 DK

-1
O
-2 OPB RK

-3

-4
M1 : Man

M2 : Material -5

MAKP : Model Asuhan Keperawatan -6


Profesional
-7
DK :Dokumentasi Keperawatan
-8
O : Operan

DP: Discharge Planning

SO: Sentralisasi Obat

RK : Ronde Keperawatan

OPB : Orientasi Pasien Baru

94
Prioritas masalah dan Rencana strategis (POA) Plan of Action

Setelah dilaksanakan pengkajian selama 3 hari (8-10 Januari 2018), didapatkan beberapa
permasalahan diruang Rawat Inap Safir, untuk menyelesaikan masalah tersebut perlu
ditentukan prioritas masalah dan Plan Of Action dari tiap-tiap masalah yang diangkat.
a. Penentuan Prioritas Masalah
Teknik penentuan prioritas masalah yang digunakan disini adalah “teknik
kriteria matriks (criteria matrix technique)”, yaitu tekhnik pemungutan
suara dengan menggunakan kriteria tertentu. Secara sederhana dapat
dibedakan atas 5 macam yaitu:
1. kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah (magnituge
(mg))
2. besarnya kerugian yang ditimbulkan (severity (sv))
3. bisa dipecahkan (managebelity (Mn))
4. perhatian perawat terhadap masalah (Nursing Concern (Nc))
5. Ketersediaan sumberdaya (Affordability (Af))
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total Prioritas

1. Material M2 2 4 5 5 5 21 2

1. Penataan ruang perawat


kurang maksimal
2. Kurang lengkapnya fasilitas
handscrub
2. Sentralisasi Obat (M3) 2 3 4 5 5 19 4
1. Kurangnya validasi ketika
pemberian obat
3. Mutu (M5) 4 2 4 5 5 20 3
1. Personal hygine pasien
masih sangat minim
dilakukan oleh perawat

4. Ronde Keperawatan 3 2 4 5 5 19 4
1. Belum pernah dilakukan
ronde keperawatan

5 Operan 5 3 4 5 5 22 1
1. Durasi operan hingga

95
mencapai 120 menit
2. Banyaknya perawat baru

KeteraKeterangan :5=sangat penting, 4=penting, 3=kurang penting,


2=tidak penting, 1=sangat tidak penting

b. Perencanaan dan Pengorganisasian


Berdasarkan analisis situasi lingkungan tempat aplikasi model praktik
keperawatan profesional, maka kelompok mahasiswa membuat tim kerja
sebagai berikut:
Ketua : Rini Minarsih
Sekretaris : Rifka Choiri F
Bendahara : Yulia Agustina
Kreatif : 1. Rinto Agus H.
2. Rudi Setyawan
3. Priya Yekti Setyorini
4. Wella Mendaryka Hermaati
Susunan kepanitiaan ini berfungsi dalam menentukan kebijakan-
kebijakan internal seputar teknis penyelenggaraan kegiatan
management yang bersifat umum.
a. Pembagian Tugas Managemen Ruangan
Untuk selanjutnya, khusus dalam pengelolaan dalam ruang rawat maka
diselenggarakan pengorganisasian dalam pembagian peran periode 15 – 1
Februari 2018 sebagai berikut :

TANGGAL
NAMA
15 16 17 18 19 20 22 23
PRITA YEKTI S. KN PP PP PP PP PP PP KN
RIFKA CHOIRI F. KT KN PP PP PP PP PP KT
RINI MINARSIH PP KT KN PP PP PP PP PP
RINTO AGUS H. PP PP KT KN PP PP PP PP
RUDI SETYAWAN PP PP PP KT KN PP PP PP
YULIA AGUSTINA PP PP PP PP KT KN PP PP
WELLA MENDARYKA H. PP PP PP PP PP KT KN PP

96
TANGGAL
NAMA 1
24 25 26 27 29 30 31
Feb
PRITA YEKTI S. PP PP PP PP PP PP KN
RIFKA CHOIRI F. KN PP PP PP PP PP KT Dise
RINI MINARSIH KT KN PP PP PP PP PP mina
RINTO AGUS H. PP KT KN PP PP PP PP si
RUDI SETYAWAN PP PP KT KN PP PP PP
YULIA AGUSTINA PP PP PP KT KN PP PP Akhi
WELLA MENDARYKA H. PP PP PP PP KT KN PP r

KETERANGAN:
 KN : Kepala Ruang
 KT : Ketua Tim
 PP : Perawat primer

b. Rencana Kegiatan Management


Minggu I 8-10 Januari 2018 Pengkajian
9 Januari 2018 Penyusunan makalah diseminasi awal
10 Januari2018 Perumusan prioritas masalah dan alternatif
pemecahan masalah (POA)
13 Januari 2018 Seminar diseminasi awal
Minggu II 15- 26 Januari 2018 Implementasi program
Minggu III 27 Januari 2018 Evaluasi pelaksanaan program
27 Januari 2018 Penyusunan makalah diseminasi akhir
29 Januari 2018 Seminar diseminasi akhir

97
Planning Of Action

Penanggung
No. Problem Tujuan Kegiatan Indikator Keberhasilan Waktu
Jawab
1 Material M2 1. Menciptakan 1. Merapikan ruang 1. Ruangan tampak rapi. Minggu ke- Mahasiswa
lingkungan perawat dan 2. Pasien, keluarga, dan 2 stase Profesi Ners
1. Penataan
kerja perawat menyusunnya dengan pengunjung memperoleh manajemen Praktek
ruang
yang tersusun rapi. informasi setelah masuk ke manajemen
perawat
rapi 2. Memasang beberapa ruangan cempaka
kurang
2. Menciptakan poster untuk media
maksimal
lingkungan promosi kesehatan bagi
2. Masih
minimnya perawatan pasien, keluarga, dan
media yang juga pengunjung
promosi
memiliki 3. Mengadakan promosi
kesehatan
di ruangan fungsi kesehatan berupa
promotif. penyuluhan PHBS.

2. Sentralisasi Obat
(M3)
1. Kurangnya
validasi ketika 1. Mengurangi 1. Membenahi kotak obat Obat masuk atau sesuai Minggu ke- Mahasiswa
pemberian resiko salah untuk pasien dengan pasien sesuai 2 stase Profesi Ners
obat
pemberian 2. Meroll playkan validasi resep dokter manajemen Praktek
obat cara pembelian obat manajemen
3 Mutu (M5)
Jam dan Memberikan Memasang informasi Tidak ada pengunjung Minggu ke Mahasiswa
pembatasan usia
waktu istirahat mengenai batas waktu yang datang berkunjung 2 stase profesi Ners
berkunjung belum
berjalan secara yang cukup dan berkunjung diluar jam kunjungan manajemen Praktek
efektif mengurangi resiko Manajemen
infeksi pada
pasien
4 Ronde Memecahkan Mengadakan diskusi Petugas kesehatan dapat Minggu ke- Mahasiswa
keperawatan masalah suatu (ronde keperawatan) bekerja sama untuk 2 stase Profesi Ners
penyakit dari dengan tenaga menyelesaikan masalah manajemen Praktek
Ronde pasien yang belum kesehatan lain (dokter yang belum teratasi. manajemen
keperawatan terselesaikan dan ahli gizi)-
belum
dilaksanakan
secara teratur
PLANNING OF ACTION (POA)

NO PRIORITAS FAKTOR WHAT WHY WHERE WHO WHEN HOW POA HOW
MASALAH PENYEBAB MUCH
1 Penataan ruang

perawat kurang

maksimal

2 Masih minimnya Memasang


beberapa
media promosi
poster
kesehatan di
untuk
ruangan media
promosi
kesehatan
bagi pasien,
keluarga,
dan
pengunjung

3 Kurangnya

validasi ketika
pemberian obat
4 Jam dan

pembatasan usia

berkunjung

belum berjalan

secara efektif
5 Ronde

keperawatan

belum

dilaksanakan

secara teratur

Anda mungkin juga menyukai