PENGORGANISASIAN RUMAH
SAKIT DAN UNIT KERJA
2015
Jl. Dr. Moh Hatta No 64 Bakung Baturaja, Phone 0735 320173, Fax 0735 321 287
1
DETASEMEN KESEHATAN MILITER 02.04.04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR
SURAT KEPUTUSAN
No. SKEP/ 017 / XII /2015
TENTANG
PANDUAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA
MENETAPKAN :
PERTAMA : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK IV DR.
NOESMIR BATURAJA TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN RUMAH SAKIT
TK IV 02.07.05 DR. NOESMIR BATURAJA
2
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Rumah Sakit
Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja sebagaimana
tercantum dalam Lampiran keputusan ini
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Rumah Sakit
Tk IV dr. Noesmir Baturaja harus dibahas sekurang-
kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila
diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada.
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pengorganisasian Dan Pelayanan Rumah Sakit Tk IV dr.
Noesmir Baturaja dilaksanakan oleh Wakli Kepala Rumah
Sakit Tk IV dr. Noesmir Baturaja.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila dikemudian hari ternyataterdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Baturaja
Pada tanggal : Desember 2015
Kepala Rumah Sakit Tk IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja
3
DAFTAR ISI
HAL JUDUL
SURAT KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu organisasi
yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang
permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,
diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di bawah pemerintah
yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka mendapatkan dana dari
pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat menampung
masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari tempat lain yang dapat melayani
mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan industri jasa di bidang pelayanan kesehatan
yang mulai berorientasi profit untuk menutupi biaya operasional mereka meskipun tidak
meninggalkan unsur sosial sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru
dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit swasta
berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan
profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna
jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai perusahaan jasa
yaitu perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangat
membutuhkan jasa dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit berhubungan
langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai-nilai
kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa dibatasi oleh kode
etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit. Dengan adanya perbedaan ini
maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada perusahaan karena adanya tanggung
jawab moril daripada mencari keuntungan semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis
sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa
penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen Rumah Sakit Baptis Batu mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
4. Pengawasan (Controling)
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite, instalasi dan
bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi satu
tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja BalancedScore Card.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu
SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan
indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala
dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna
perubahan menuju arah yang lebih baik.
6
BAB II
Rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja siap menerima penderiata
sepanjang 24 jam sehari dengan dukungan dokter seta para medis yang terlatih, dimana
penderita akan dilayani dengan ramah dan penuh perhatian. Fasilitas pelayanan rawat
jalan meliputi Poliklinik Umum, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinki Kebidanan / KIA,
Poliklinik Anak, Poliklinik Bedah, Poliklinik Gigi, Laboratorium, Pemeriksaan Radiologi,
Pelayanan Apotik, Instalasi Gizi dan Kamar Operasi. Sedangkan untuk fasilitas pelayanan
rawat inap meliputi Zaal Laki-laki, Zaal Wanita, Zaal Anak, Zaal Kebidanan / VK, ICU,
Pelayanan Gawat Darurat, dan VIP.
Tugas dan tanggung jawab Rumkit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja dalam
membina, menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi kesehatan meliputi bidang
bantuan dan dukungan kesehatan preventif, kuratif, rehabilitasi, kesehatan gigi dan mulut
serta kesehatan militer pada umumnya di wilayah Kodim 0403 OKU.
7
BAB III
A. VISI
Visi rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir baturaja adalah Menjadi kebanggan
prajurit, PNS TNI dan keluarga serta masyarakat penggunanya dalam bidang pelayanan
kesehatan.
B. MISI
Misi rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah Memberikan pelayanan
kesehatan yang prima kepada prajurit PNS TNI dan keluarga serta masyarakat
penggunanya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
C. TUJUAN
D. MOTTO
Motto rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah Ramah, Cepat, dan
Cermat
E. FILOSOFI
Filosofi rumah sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah dengan sikap
profesionalisme memberikan pelayanan kepada pasien sehingga tercipta kepuasan
semua pihak.
F. FUNGSI
8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT Tk.IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA
Struktur Organisasi Rumah Sakit Tk.IV 02.07.05 di pimpin oleh Kepala Rumah
Sakit yang membawahi bagian pelayanan medis dan bagian pelayanan administrasi dan
keuangan. Bagian pelayanan medis membawahi langsung kepala subbagian pelayanan
medis, kepala subbagian keperawatan dan kebidanan serta kepala subbagian penunjang
medis, sedangkan bagian pelayanan administrasi dan keuangan membawahi langsung
kepala subbagian keuangan dan kepala subbagian administrasi dan umum.
B. KETERANGAN / PENGERTIAN
a. Unit Struktural
Tugas
(1) Memimpin, mengatur dan mengkoordinasikan staf dan
pelaksana
(2) Menentukan tata cara kerja secara umum
(3) Mengkoordinasikan pembuatan laporan dan menyusun
rencana / program kerja Rumah Sakit
(4) Mengerjakan tugas lain secara khusus yang dibebenkan
oleh kepala Rumah Sakit
(5) Mewakili Kepala Rumah Sakit apabila berhalangan
menjalankan tugas
Wewenang
(6) Mengawasi pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh Kepala Rumah Sakit
(7) Membantu staf medic fungsional dalam pelaksanaan
tugasnya didalam meningkatkan mutu dan pelayanan
medis.
(8) Memberikan tindakan kepada personal yang telah
melanggar kebijakan – kebijakan Kepala Rumah Sakit.
iii. Bendahara
Tugas
(1) Membukukan semua penerimaan dana Yankesmasum ke
buku kas.
(2) Melaporkan seluruh penerimaan dana Yankesmasum
kepada Kepala Rumah Sakit
(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaa tugassya kepada
Kepala Rumah Sakit.
10
Wewenang
(1) Membuat rencana pengeluaran keuangan dan dilaporkan
kepada Kepala Rumah Sakit
(2) Mencatat penerimaan di tiap-tiap unit Yankesmasum.
iv. Uryanmed
Tugas
(1) Membuat, menyusun dan merumuskan perencanaan dan
program kerja dibidang pelayanan medis khususnya untuk
pasien umum.
(2) Mengkoordinasikan kegiatan supervise tehnis pelayanan
medis baik bersifat kuratif, rehabilitative, promotif, dan
prefentif.
(3) Melaksanakan pembinaan personil kesehatan dan
pembinaan profesi di bidang kesehatan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(4) Mengkoordinir, mengendalikan dan mengevaluasi siswa
magang di lingkungan Rumah Sakit.
(5) Menyelenggarakan kegiatan medis, administrasi pasien dan
informasi medis
(6) Mengelola rekam medis Rumah Sakit, mengelola data,
menganalisis informasi
(7) Membuat laporan data penyakit pasien dinas dan pasien
umum.
(8) Mempertanggungjawabkan dana evakuasi pasien dinas dan
integrasi pasien dinas selain TNI AD
Wewenang
(1) Menunjuk personil ikut pelatihan tentang pelayanan medis
(2) Menegur unit-unit terkait yang di anggap belum
melaksanakan administrasi pasien, kegiatan rekam medis
dan informasi medis
(3) Memberi masukankepada Kepala Rumah SAkit tentang
pelaksanaan pelayanan medis dan penggunaan alalt-alat
medis yang ada di Rumah Sakit.
v. Urtuud
Tugas
(1) Memimpin, mengendalikan, mengkoordinasikan, dan
mengawasi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di
lingkungan Rumah Sakit.
11
(2) Menyelenggarakan, melaksanakan mengendalikan
pengamanan personil, material pasien baik yang rawat jalan
maupun yang rawat inap.
(3) Merencanakan dan menyelenggarakan administrasi
pembinaan personil, kepangkatan dan perawatan.
(4) Merencanakan dan menyelenggarakan pemeliharaan
bangunan, instalasi listrik dan air.
Wewenang
(1) Mengawasi kegiatan administrasi Rumah Sakit dan
memberikan pengetahuan kepada personil yang bekerja di
tata usaha dan urusan dalam Rumah Sakit tentang tehnis
administrasi rumah sakit sesuai dengan prosedur yang ada.
(2) Melakukan pengamanan personil dan administrasi Rumah
Sakit sesuai dengan prosedur yang ada.
(3) Memberikan masukan kepada Kepala Rumah Sakit akan
perkembangan administrasi.
Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.
Komite yang ada di Rumah Sakit Tk.IV dr. Noesmir Baturaja adalah sebagai
berikut :
1. Komite Medik
2. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPI)
3. Komite Keperawatan
4. Struktural Pemeriksaan Internal (SPI)
i. Komite Medis
Adalah adalah wadah bagi profesi dokter yang bekerja di Rumah Sakit
Tk IV dr Noesmir Baturaja dan memiliki organ sub komite dan kelompok staf
medis
Tugas
(1) Membantu karumkit menyusun standar pelayanan medis
dan membantu pelaksanaannya.
(2) Membantu Kepala Rumah Skit dalam pelaksanaan tugas
tenaga medis
(3) Meningkatkan mutu dan program pelayanan medis
Wewenang
(1) Membantu Kepala Rumah Sakit di dalam meningkatkan
kinerja tenaga medis di Rumah Sakit
(2) Mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga medis
(3) Mengadakan forum – forum yang dianggap perlu didalam
perkembangan Rumah Sakit dan memberikan informasi
tentang perkembangan ilmu kedokteran terkini.
12
ii. Komite PPI
Tugas
(1) Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI Rumah Sakit agar
kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan.
(2) Membuat SPO PPI
(3) Menyusun porgam PPI dan mengevaluasi pelaksanaan
program tersebut.
(4) Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan
cara pencegahan dan pengendalian infeksi
(5) Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai
dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.
(6) Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan
penanggulangan infeksi bila ada KLB di Rumah Sakit.
Wewenang
(1) Memberikan konsultasi kepada petugas kesehatan Rumah
Sakit.
(2) Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi
kebijakan.
(3) Berkkordinasi dengan unit kerja lain.
(4) Memberikan usulan kepada Kepala Kepal Rumah Sakit
untuk pemakaian antibiotic yang rasional di Rumah Sakit
berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya
terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi
antibiotika
(5) Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
(6) Menyusun kebijakan clinical goverment dan patien safety
intergrasi PPI dan PMKP
(7) Menetukan sikap penutupan ruang rawat bila diperlukan
karena potensial menyebarkan infeksi.
Tugas
(1) Memberikan masukan kepada Kepala Rumah Sakit
berkaitan dengan profesionalisme perawat dan bidan dalam
memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan.
(2) Menyelesaikan masalah masalah terkait dengan penerapan
disiplin dan kode etik keperawatan dan kebidanan
(3) Mempertahankan pelayanan keperawatan dan kebidanan
yang berkualitas dan amah bagi pasien dan keluarga.
(4) Melakukan kajian berbagai aspek keperawatan dan
kebidanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
13
(5) Menyusun model praktek keperawatan / kebidanan
professional
(6) Merancang, mengimplementasikan serta memantau dan
menilai ide-ide baru.
(7) Memprakarsai perubahan dalammeningkatkan mutu asuhan
keperawatan / kebidanan
Wewenang
(1) Bekerja sama dengan Kepala Rumah Sakit atau bidang
keperawatan dalam melaksanakan kewenangan tenaga
keperawatan / kebidanan
(2) Memberikan rekomendasi dalam rangka pemberian
kewenangan profesi bagi tenaga perawat / bidan yang akan
melakukan tindakan asuhan keperawatan / kebidanan.
(3) Mengkoordinir dan menyampaikan laporan kegiatan –
kegiatan komite keperawatan kepada seluruh tenaga
keperawatan / kebidanan.
(4) Memprakarsai perubahan dalam meningkatkan mutu asuhan
keperawatan / kebidanan.
(5) Mengkomunikasikan / menginformasikan hasil telaah mutu
keperawatan / kebidanan kepada semua bidang yang terkait.
(6) Menjamin tersedianya norma norma; standar praktek /
asuhan / prosedur keperawatan/ kebidanan, merumuskan
norma norma; harapan dan pedoman prilaku serta
menyediakan alat ukur pantau kinerja tenaga keperawatan /
kebidanan.
(7) Memantau pelaksanaan asuhan keperawatan / kebidanan.
Tugas
(1) Mempertahankan pelayanan kesehatan lainnya yang
berkualitas dan aman bagi pasien dan keluarganya.
(2) Melakukan kajian berbagai aspek kesehatan lainnya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan.
(3) Menyusun dan menetapkan standar kesehatan lainnya di
Rumah Sakit
(4) Menjamin diterapkannya standar praktek, asuhan dan
prosedur kesehatan lainnya.
(5) Mengkomunikasikan san menginformasikan hasil telaah
mutu kesehatan lainnya.
Wewenang
(1) Menetapkan lingkup praktek, kompetensi dan kewenangan
fungsional tenaga kesehatan lainnya, merumuskan norma-
norma: harapan dan pedoman perilaku serta menyediakan
alat ukur pantau kinerja tenaga kesehatan lainnya.
(2) Memantau dan membina perilaku etik dan professional
tenaga kesehatan lainnya.
14
(3) Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi
kesehatan lainnya melalui kegiatan terorganisasi.
(4) Menjamin tersedianya tenaga kesehatan lainnya yang
kompeten, etis sesuai kewenangannya.
(5) Menyelesaikan masalah kesehatan lainnya yang terkait
dengan disiplin etik dan moral kesehatan lainnya.
(6) Megkoordinir dan menyampaikan laporan kegiatan kegiatan
komite kesehatan lainnya kepada seluruh tenaga kesehatan
lainnya.
Wewenang
(1) Membantu Kepala Rumah Sakit dalam meningkatkan
corporate Gonvernence Rumah Sakit, terutama dengan
efektifitas proses pengendalian menejemen resiko,
implementasi etika social dan pengukuran kinerja Rumah
Sakit.
(2) Menciptakan nilai tambah dengan mengidentifikasi peluang-
peluang untuk meningkatkan ke hematan efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan kegiatan di Rumah Sakit
(3) Memberikan penilaian dan rekomendasi kepada Kepala
Rumah Sakit agar kegiatan Rumah Sakit mengarah pada
pencapaian tujuan dan sasarannya secara efektif dan
ekonomis.
15
viii. Panitia
Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
yang dibentuk untuk bertanggung jawab terhadap bidang tertentu dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien
2. Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Panitia Rekam Medik
4. Panitia Farmasi dan Therapi
5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit
16
BAB V
A. PENGERTIAN
Standar staff rumah sakit adalah penetapan kebutuhan tenaga ( tenaga kesehatan
maupun tenaga non kesehatan ) baik jumlah, kualifikasi maupun kualitas untuk
melaksanakan pelayanan rumah sakit yang telah ditetapkan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. DASAR PEMBUATAN
17
D. MODEL PENDEKATAN
Mengacu pada Buku Standar Tenaga Keperawatan yang diterbitkan oleh Depkes
RI ( 2002 ), maka model pendekatan menggunakan :
1. Klasifikasi Pasien
Cara perhitungan berdasarkan :
a) Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
b) Rata – rata pasien perhari
c) Jam perawatan yang diperlukan / hari / pasien
d) Jam perawatan yang diperlukan /ruangan / hari
e) Jam kerja efektif setiap perawat / bidan 7 jam perhari
Keterangan :
Berdasarkan penelitian dari luar negeri ( Metode di Thailand dan Philipina, 1984 )
Jadi jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah :
Jumlah jam perawatan
Jam kerja efektif pershif
56 = 8 perawat
7
Contoh kasus :
Jumlah jam
Rata – rata Rata-rata jam
No Kategori perawatan /
pasien /hari perawatan/ hari
hari(cxd)
Jumlah 9 26,47
Keterangan :
18
Kategori asuhan keperawatan
1. Asuhan keperawatan minimal, kriterianya adalah sebagai berikut :
a. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
b. Makan dan minum dilakukan sendiri
c. Ambulasi dengan pengawasan
d. Observasi tanda – tanda vital dilakukan setiap shif
e. Pengobatan minimal, status psikologis stabil
4. Asuhan keperawatan
a. Segala aktivitas diberikan oleh perawat
b. Posisi diatur
c. Observasi tanda – tanda vital setiap 2 jam
d. Makan memerlukan NGT. Terapi intravena
e. Penggunaan suction
f. Gelisah / disorientasi
1. Loss Day
Loss day adalah hari dimana tenaga keperawatan tidak bertugas, yaitu 78 hari
dibagi jumlag hari kerja efektif
Hari libur / cuti / hari besar ( loss day ) =
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar x jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
52 + 12 + 14 = 78 hari
286
Karena keperawatan bersifat berkesinambungan, maka loss day harus dikoreksi
dengan tenaga keperawatan pengganti
2. Faktor Koreksi
19
Faktor koreksi adalah jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas –
tugas non keperawatan ( non nursing job ) seperti contohnya : membuat perincian
pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat – alat makan pasien, dll
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan
25% x ( Jumlah Tenaga Keperawatan + Loss Day )
3. Perhitungan Ketenagaan
a. Instalasi Rawat Jalan
b. IGD
2) Loss Day
20
= ∑ hari kerja tidak efektif perawat dalam setahun x (a)
∑ jam kerja efektif perawat dalam setahun
3) Faktor Koreksi
= 25% x ( a+b )
1) Di Kamar Operasi
(∑ jam perawatan / hari x ∑ operasi ) x ∑ pwt dalam tim + 1 cadangan
Jam kerja efektif / hari
Keterangan :
- Kebutuhan tenaga belum termasuk Kepala Ruang
- Dasar perhitungan tenaga dikamar operasi :
a). Jumlah dan jenis operasi
b). Jumlah kamar operasi
c). Pemakaian kamar operasi ( diprediksi 6 jam per hari ) pada hari
kerja
d). Tugas perawat di kamar operasi : instrumentator, perawat
sirkulasi, perawat asisten ( 3 orang/tim )
e). Keterantungan pasien
Operasi Besar : 5 jam / 1 operasi
Operasi Sedang : 2 jam / 1 operasi
Operasi Kecil : 1 jam / 1 operasi
2) Loss Day
= ∑ hari kerja tidak efektif perawat dalam setahun x (a)
∑ jam kerja efektif perawat dalam setahun
21
3) Faktor Koreksi
= 25% x ( a+b )
2) Loss Day
= ∑ hari kerja tidak efektif perawat dalam setahun x (a)
∑ jam kerja efektif perawat dalam setahun
3) Faktor Koreksi
= 25% x ( a + b )
4) Kebutuhan Tenaga Keperawatan Total
= a+b+c
Keterangan :
- Jumlah jam perawatan / hari = 4,5 jam
- Jam efektif perawat / hari = 8 jam
- Kebutuhan tenaga belum termasuk Kepala Ruang
g. Instalasi Farmasi
2) Loss Day
= ∑ hari kerja tidak efektif perawat dalam setahun x (a)
∑ jam kerja efektif perawat dalam setahun
3) Faktor Koreksi
25% = 25 / 100 x a
4) Kebutuhan Tenaga Keperawatan Total
= a+b+c
22
1) Jumlah Tenaga Laboratorium
= Rata – Rata ∑ Cek Lab dalam sehari x ∑ waktu pelayanan
∑ jam kerja efektif analis dalam sehari
2) Loss Day
= ∑ hari kerja tidak efektif analis dalam setahun x (a)
∑ jam kerja efektif analis dalam setahun
3) Faktor Koreksi
25% = 25 / 100 x a
j. Instalasi Radiologi
1) Jumlah Tenaga Radiologi
= Rata – Rata ∑ rontagen dalam sehari x ∑ waktu pelayanan rontagen/
∑ jam kerja efektif radiografer dalam sehari
2) Loss Day
= ∑ hari kerja tidak efektif radiografer dalam setahun x (a)
∑ jam kerja efektif radiografer dalam setahun
3) Faktor Koreksi
= 25% = 25 / 100 x a
k. Instalasi Gizi
1) Jumlah Tenaga Gizi
= Rata – Rata ∑ Pasien dalam sehari x ∑ pemberian makan 3x Sehari
∑ jam kerja efektif Unit Gizi dalam sehari
2) Loss Day
= ∑ hari kerja tidak efektif unit gizi dalam setahun x (a)
∑ jam kerja efektif unit gizi dalam setahun
3) Faktor Koreksi
25% = 25 / 100 x a
23
4) Kebutuhan Tenaga Laundry total = a + b + c
4. Standar Ketenagaan
Dihitung berdasarkan rata – rata kunjungan tahun 2015
- Instalasi Rawat Jalan
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien perhari 1 hari = 40
- Jumlah jam perawatan 1 hari = 20 menit = 1/3 jam
- Jam efektif perawat/hari = 8 jam
Jadi cara perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan adalah
a. Jumlah Tenaga Keperawatan
= 40 x 1 = 1,6 = 2 orang
8x3
b. Loss Day
= 78 / 286 x 2 orang = 0,54 = 1 orang
c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 2 + 1 ) = 0,75 = 1 orang
- Ruang UGD
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari= 15 orang
- Jumlah jam perawatan / hari = 4 jam
- Jam efektif perawat/hari = 8 jam
a. Jumlah Tenaga Keperawatan
= 15 x 4 = 7,5 = 8 orang
8
b. Loss Day
= 78 / 286 x 8 orang = 2,16 = 2 orang
- Ruang Kebidanan
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien setiap hari = 7 pasien
- Waktu yang diperlukan untuk persalinan mencakup Kala I s/d IV = 8
jam/pasien
- Jumlah efektif kerja bidan/ hari = 8 jam
c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 2 + 1 ) = 0,75 = 1 orang
- Ruang OK
a. Di Kamar Operasi
Ketentuan :
- Tugas perawat di ruang OK = 4 orang / tim
- Ketergantungan pasien
1. Operasi besar :-
2. Operasi sedang : 2 operasi
3. Operasi kecil : 2 operasi
- Rata – rata tindakan operasi di ruang OK terdapat 6 operasi perhari,
dengan perincian :
1. Operasi besar :-
2. Operasi sedang : 2 jam / 1 operasi
3. Operasi kecil : 1 jam / 1 operasi
Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan sebagai berikut :
= [ ( 1 x 3 jam ) + (4 x 2 jam) + (0x1 jam)] x 4 = 48 = 6
8 jam
Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di kamar operasi
25
adalah 6 orang
- Ruang ICU
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 1
- Jumlah jam perawatan / hari = 12
- Jam efektif perawat / hari = 8 jam
c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 2 + 1 ) = 0,75 = 1 orang
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 4
- Jumlah jam perawatan / hari = 4,5 jam ( askep minimal )
- Jam efektif perawat / hari = 8 jam
3) Faktor Koreksi
= 25% x ( 3 + 1 ) = 4 orang
4) Kebutuhan Tenaga Keperawatan Total
= 2 + 1+ 1 = 4 orang
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 14
- Jumlah jam perawatan / hari = 4,5 jam
- Jam efektif perawat / hari = 8 jam
c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 8 + 1 ) = 2,25 = 2 orang
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 15
- Jumlah jam perawatan / hari = 4 jam
- Jam efektif perawat / hari = 8 jam
27
c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 8 + 1 ) = 2,25 = 2 orang
d. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Total
= 8 +2 + 2 = 12 orang + 1 Kepala Ruang = 13 orang
Jumlah tenaga ruang zaal laki yang ideal = 13 orang
Berdasarkan perhitungan tenaga kerja maka penataan shif sebagai berikut :
1. Shif Pagi : 4 orang
2. Shif Sore : 2 orang
3. Shif Malam : 3 orang
4. Lepas malam / libur : 2 orang
5. Cuti / Piket : 2 orang
Jumlah 13 orang
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 12
- Jumlah jam perawatan / hari = 4 jam
- Jam efektif perawat / hari = 8 jam
a. Jumlah Tenaga Keperawatan
= 12 x 4 = 6 orang
8
b. Loss Day
= 78 / 286 x 6 orang = 2 orang
c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 6 + 1 ) = 1,75 = 2 orang
d. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Total
= 6 +2 + 2 = 10 orang + 1 Kepala Ruang = 11 orang
Jumlah tenaga ruang zaal wanita yang ideal = 11 orang
Berdasarkan perhitungan tenaga kerja maka penataan shif sebagai berikut :
1. Shif Pagi : 4 orang
2. Shif Sore : 2 orang
3. Shif Malam : 2 orang
4. Lepas malam / libur : 2 orang
5. Cuti / Piket : 1 orang
Jumlah 11 orang
Tenaga keperawatan di ruang zaal wanita ada 12 orang jadi berdasarkan
perhitungan tersebut ada kelebihan 1 orang
- Instalasi Farmasi
9 Asembling 120
10 Koding 60
29
2) Perhitungan Jumlah Kebutuhan Tenaga Untuk Pasien Rawat Jalan Lama
Waktu Yang
No Kegiatan Dibutuhkan (Detik)
11 Asembling 120
12 Koding 20
5 Asembling 120
30
6 Koding 60
31
= 248260 / 3600
= 68,96 jam → 68 jam
Jam kerja efektif 1 orang /hari = 8 jam
Kebutuhan tenaga
= 68 jam / 8 jam x 1 orang= 9 orang
- Instalasi Laboratorium
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 60
- Jumlah jam cek lab / hari = 30 menit
- Jam efektif analis / hari = 8 jam
a. Jumlah Tenaga analis
= 60 x 30 : 8 = 3,75 = 4 orang
60
b. Loss Day
= 78 / 286 x 4 orang = 1,08 = 1 orang
c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 4 + 1 ) = 1,25 = 1 orang
d. Kebutuhan Tenaga Analis Total
= 4 +1 + 1 = 6 orang + 1 Kepala Ruang = 7 orang
Jumlah tenaga ruang laboratorium yang ideal = 7 orang
Berdasarkan perhitungan tenaga kerja maka penataan shif sebagai berikut :
1. Shif Pagi : 3 orang
2. Shif Sore : 1 orang
3. Shif Malam : 1 orang
4. Lepas malam / libur : 1 orang
5. Cuti / Piket : 1 orang
Jumlah 7 orang
Tenaga analis di ruang laboratorium ada 6 orang jadi berdasarkan
perhitungan tersebut ada kekurangan 1 orang
- Instalasi Radiologi
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 20
- Jumlah jam rontagen / hari = 60 menit
- Jam efektif Radiografer / hari = 8 jam
a. Jumlah Tenaga rontagen
= 20 x 60 : 8 = 2,5 = 2 orang
60
b. Loss Day
= 78 / 286 x 2 orang = 0,5 = 1 orang
c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 2 + 1 ) = 0,75 = 1 orang
d. Kebutuhan Tenaga Analis Total
= 2 +1 + 1 = 4 orang + 1 Kepala Ruang = 5 orang
Jumlah tenaga ruang radiologi yang ideal = 5 orang
32
Berdasarkan perhitungan tenaga kerja maka penataan shif sebagai berikut :
1. Shif Pagi : 2 orang
2. Shif Sore : 1 orang
3. Shif Malam : 1 orang
4. Lepas malam / libur : 1 orang
5. Cuti / Piket : 1 orang
Jumlah 6 orang
Tenaga radiografer di ruang radiologi ada 6 orang
- Instalasi Gizi
Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 50 orang
- Jumlah jam pemberian makan / hari = 2 jam
- Jam efektif kerja / hari = 8 jam
Ketentuan :
- Rata – rata cucian / hari = 50 Potong
- Jumlah jam mencuci / hari = 15 menit
- Jam efektif kerja / hari = 8 jam
a. Jumlah Tenaga laundry
= 50 x 15 : 8 = 1,56 = 2 orang
60
b. Loss Day
= 78 / 286 x 2 orang = 0,54 = 1 orang
c. Kebutuhan Tenaga Instalasi Laundry Total
= 2 + 1 = 3 orang + 1 Kepala Ruang = 4 orang
Jumlah tenaga ruang Instalasi laundry yang ideal = 4 orang
33
BAB VI
A. REKAM MEDIS
a) Struktur Organisasi
34
b) Uraian Jabatan
Unit Rekam Medis dibawah tanggung jawab bidang pelayanan medis dan seksi
pelayanan non medis. Unit Rekam Medis memiliki struktur organisasi yang terdiri
dari :
35
Membantu Kepala Unit Rekam Medis dalam membuat prosedur
pendaftaran rawat jalan dan rawat inap
Melakukan kerjasama dengan penanggung jawab Pelaporan, Analisa
dan Penyimpanan Rekam Medis
36
Memberikan informasi kepada seluruh petugas, pasien, keluarga
pasien dan pengunjung Rumah Sakit Tk IV dr. Noesmir Baturaja
tentang kegiatan dan pengumuman yang ada di Rumah Sakit Tk IV dr.
Noesmir Baturaja
Melayani permintaan nomor register untuk surat keterangan sehat,
sakit dan narkoba
Membuat pemberitahuan kehadiran dokter praktek di Rumah Sakit Tk
IV dr. Noesmir Baturaja
37
B. INSTALASI RAWAT JALAN
a) Struktur Organisasi
38
b) Uraian Jabatan
Uraian Tugas :
Menyusun rencana kerja Koordinator Ruang Rawat Jalan
Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
di ruang rawat jalan yang bersangkutan
Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk di ruang rawat jalan, koordinasi dengan
kepala seksi dan kepala bagian keperawatan
Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat jalan, melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas di
unit terkait
Mengadakan pertemuan berkala/ sewaktu-waktu dengan perawat
pelaksana dan petugas lain yang bertugas di ruang rawat jalan
Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai
Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan ruang rawat jalan
Menyimpan berkas catatan medik pasien dan selanjutnya
mengembalikan berkas tersebut ke bagian rekam medik bila pasien
pulang/ keluar poli rawat jalan
Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/ keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya
Tanggung Jawab :
Mengecek fungsi alat-alat setiap hari
Menulis pengajuan SPK untuk perbaikan sarana dan prasarana di Unit
Rawat Jalan
Memberikan masukan usulan rencana kebutuhan barang
Membuat laporan inventarisasi barang setiap tahun
Menjaga kesiapan sarana dan prasarana untuk dapat digunakan
setiap saat
Mengatur penempatan alat-alat kesehatan
Mengajukan usulan kebutuhan sarana dan prasarana
Bertanggung jawab atas kelengkapan dan kesediaan sarana
prasarana di unit rawat jalan
Melaporkan kepada manager pelayanan medik bila ada barang yang
rusak
Wewenang :
Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
39
Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan
Mengawasi, mengedalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di unit rawat
jalan
Menghadiri rapat berkala dengan kepala Instalasi/ Kasi/ Kepala rumah
sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
Persyaratan Jabatan
Pendidikan :Pendidikan D III Keperawatan/Kebidanan
Pengalaman Kerja :Sebagai kepala Tim / PJ Shift > 1 tahun
Masa kerja >2 tahun bagi D III Keperawatan
Uraian Tugas :
Menyiapkan fasilitas dan lingkungan rawat jalan untuk kelancaran
pelayanan serta memudahkan pasien dalam menerima pelayanan
dengan cara :
o Mengawasi kebersihan lingkungan
o Mengatur tata ruang rawat jalan agar memudahkan dan
memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien
o Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam memberikan
pelayanan
Mengkaji kebutuhan pasien dengan cara :
o Mengamati keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan mental
dan keluhan utama)
o Melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuan dan
kewenangannya, meliputi :
- Alasan kunjungan ke poliklinik
- Saat dirasakan timbulnya keluhan
- Riwayat keluhan
- Upaya yang telah dilakukan laboratorium sesuai kebutuhan
o Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium sesuai kebutuhan
Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien, khususnya pada
kasus darurat, (antara lain panas tinggi, koleps, pendarahan, keracunan,
henti nafas dan henti jantung)
Membantu pasien selama pemeriksaan dokter, antara lain :
o Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan
pemeriksaan yang akan dilakukan
o Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan dengan cara :
- Mengatur posisi pasien
- Menciptakan rasa aman dan nyaman selama tindakan
pemeriksaan berlangsung
Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan yang
ditentukan oleh dokter
40
Memberi penyuluhan kesehatan secara perorang/ kelompok sesuai
kebutuhan dengan cara :
o Member penjelasan kepada pasien/keluarganya secara perorangan
tentang hasil pemeriksaan diagnose, pengobatan yang diberikan,
tindak lanjut perawatan dan pengobatan dirumah, sebatas wewenang
dan kemampuannya
o Memberi penyuluhan kesehatan kepada pengunjung, secara
kelompok pada saat menunggu untuk memperoleh pelayanan
kesehatan, bila memungkinkan
Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan untuk pemeriksaan diagnostik, tindakan pengobatan dan
perawatan lanjutan
Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan sesuai kebutuhan yang
berlaku di poliklinik, dengan cara :
o Mencatat asuhan keperawatan yang diberikan, reaksi dan keadaan
pasien
o Memelihara buku register dan kartu berobat pasien
o Berperan serta dalam pembuatan laporan harian dan bulanan
mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan dan kegiatan lain di
poliklinik
Memelihara peralatan medis keperawatan dalam keadaan siap pakai,
dengan cara :
o Membersihkan dan menyimpan alat-alat yang telah digunakan
o Menyiapkan alat secara lengkap dalam keadaan siap pakai
Bekerja secara kooperatif dengan anggota tim kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di poliklinik dengan cara
menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik antara anggota
tim
Menyarankan kunjungan ulang, terutama pasien yang pertama kali
berkunjung sesuai program pengobatan
Tanggung jawab :
Kebenaran dan ketepatan dalam meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan
Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai standar
Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan
asuhan keperawatan/kegiatan lain yang dilakukan
Sebagai role model bagi perawat lain
Kebenaran dan ketepatan dalam kelancaran pelayanan di unit pelayanan
keperawatan
Kebenaran dan ketepatan dalam membuat laporan kepada koordinator
pelayanan keperawatan unit terkait
Wewenang
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangan
Persyaratan jabatan
Pendidikan :Pendidikan minimal D III Keperawatan/ kebidanan
41
C. BAGIAN URTUUD
a) STRUKTUR ORGANISASI
b) Uraian Jabatan
43
D. INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
a) Struktur Organisasi
44
b) Uraian Jabatan
47
E. HCU
a) Struktur Organisasi
48
b) Uraian Tugas
51
F. INSTALASI RAWAT INAP
a. STRUKTUR ORGANISASI
52
b) Struktur Organisasi Zaal Wanita
53
c) Struktur Organisasi Zaal Anak
54
d) Struktur Organisasi Ru. Kebidanan
55
e) Uraian Jabatan
1. Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan atau
pelayanan penunjang medik, sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan
melalui pengelolaan sumber daya yang tersedia secara efektif, efisien dan
produktif.
2. FUNGSI
Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan
pengevaluasian penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan
dan atau pelayanan penunjang medik, dilingkup instalasi.
3. Uraian Tugas
Merencanakan kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai dan lingkup
instalasi.
Menyusun rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
Menyususn standart pelayanan minimal instalasi.
Melaksanakan rencana kerja instalasi sesuai dengan tugas pokok dan
standart pelayanan yang telah ditetapkan.
Mengelola dan memberdayakan semua sumberdaya di instalasi dalam
rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan dan cakupan pelayanan.
Mengupayakan pemenuhan target, sasaran dan tujuan instalasi sesuai
dengan rencana kerja dan standart pelayanan minimal.
Mengembangkan kemampuan instalasi dalam pelayanan secara
berkelanjutan.
Melaksanakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel.
Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka
pelaksanaan tugas instalasi.
Melaksanakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan dan sumberdaya yang digunakan dilingkup instalasi.
Mengevaluasi sdtandart pelayanan instalasi.
Menyelaesaikan masalah yang menghambat tugas operasional instalasi.
Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai
kebutuhan instalasi.
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanan tugas
operasional kepada direktur secara berjenjang.
4. Kewenangan
Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai
Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional
dan penerimaan instalasi dalam suatu rencana bisnis anggaran (RBA)
Mengusulkan standart pelayanan minimal instalasi
Memimpin koordinasi dengan unit-unit kerja terkait termasuk satuan
medis fungsional (SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi.
Mengatur pengunaan sarana, prasarana secara efektif, efisien dan
produktif.
56
Menyusundan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan kelancaran pelayanan instalasi
Melaksanakan ketentuan disiplin kerja di instalsi.
Mengusulkan penilaian kinerja karyawan atau daftar penilaian dalam
(SKP) di lingkup instalasi.
Mengusulkan sistem ‘ Reward dan Punisment’ terhadap kinerja
karyawan sesuai dengan batas kewenangannya.
5. Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada
direktur RS secara berjenjang.
Menjamin kelancaran operasional dalam pelayanan dan atau dukungan
pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.
Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program kerja
(ketentuan) yang telah ditetapkan.
2. KEPALA RUANG
1) Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
2) Uraian Tugas
Melaksanakan fungsi perencanaan:
o Menyusun rencana kerja kepala ruangan
o Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan diruang rawat yang bersangkutan
o Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk ruang rawat
Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan :
o Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
diruang rawat
o Menyusun jadwal atau daftar dinas tenaga keperawatan
o Melaksanakan orientasi kepada pasien atau keluarga meliputi:
Penjelasan tentang peraturan rumah sakit
Tata tertib ruang rawat
Fasilitas yang ada dan cara penggunaannnya serta kegiatan
rutin sehari-hari
o Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru
o Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan.
o Mengadakan pertemuan berkala/insidentil dengan staf keperawatan.
o Memberi kesempatan atau ijin kepada staf keperawatan
o Pelatihan koordinasi dengan Ka Sie keperawatan
o Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan atau kebijakan rumah
sakit.
57
o Melakukan penilai kinerja tenaga keperawatan yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
o Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan,peralatan dan obat-obatan.
o Mengawasi dan menilai asuhan keperawatan sesuai standart yang
berlaku secara mandiri.
o Mengawasi dan menilai siswa/mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan tujuan program
bimbingan yang telah ditentukan.
1) Tugas Pokok
Mengkoordinir sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada sekelompok pasien melalui upaya kooperatif,
kolaboratif dan secara teknis administratif bertanggung jawab kepada
kepala ruang
.
2) Uraian Tugas
Membuat rencana asuhan keperawatan bulanan, mingguan dan harian
bersama kepala ruang.
Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan dengan kepala
ruang.
Melakukan pengkajian, menyusun diagnose dan perencanaan tindakan
bersama anggota timnya.
Melakukan pengharahan kepada perawat pelaksanaan tentang
pelaksanaan asuhan keperawatan.
Melakukan kerjasama dengan tim perawatan lain dan kolaborasi dengan
anggota tim kesehatan lainnya dalam pelaksanaan asuhan asuhan
keperawatan secara berkesinambungan
Melakukan evalusi dan audit internal asuhan keperawatan yang menjadi
tanggungjawab timnya.
Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan
Menerima laporan dari anggota timnya tentang asuhan keperwatan yang
menjadi tanggungjawab timnya.
Membuat laporan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan
timnya kepada kepala ruang baik secara lisan maupun tulisan.
4. PERAWAT PELAKSANA
o Uraian Tugas:
Membuat laporan harian mengenai asuhan keperawatan
Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas
Mendampingi visit dokter dan mencatat instruksi dokter
Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan
Memberikan pendidikan kesehatan
Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi
siap pakai
58
Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaannya,
serta kegiatan rutin sehari-hari diruangan
Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
keluarganya
Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien
Menyususn diagnose keperawatan pasien
Menyusun rencana asuhan keperawatan
Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan
Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan
Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
Memantau dan meniali kondisi pasien
Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan
tim kesehatan yang lain
Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus
dan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan
Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan
2. BIDAN PELAKSANA
Uraian Tugas:
Membuat laporan harian mengenai asuhan kebidanan
Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas
Mendampingi visit dokter dan mencatat instruksi dokter
Menerima pasien yang akan bersalin
Memberikan pendidikan kesehatan
Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi
siap pakai
Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaannya,
serta kegiatan rutin sehari-hari diruangan
Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
keluarganya
Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien
Menyusun rencana asuhan kebidanan
Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan
Melaksanakan evaluasi tindakan kebidanan yang sudah diberikan
Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
Memantau dan meniali kondisi pasien
Merawat dan meneliti bayilahir, mencatat identitasnya, antara lain:
memberi label (nama ibu,nomor register ibu dan cap ibu jari tangan
kanan ibu, serta cap jari kaki kanan dan kaki kiri bayi)
Memberitahukan kepada pasien/ keluarga dengan mempertimbangkan
aspek psikologis mengenai keadaan bayi bila ada kelainan/cacat
Memberi penyuluhan kepada pasien / keluarganya antara lain mengenai
: kebersihan perorangan, keluarga berencana, perawatan payudara,
perawatan maternitas, perawatan bayi/ tali pusar.
Memberi bimbingan kepada siswa/ mahasiswa praktek yang
menggunakan kamar bersalin sebagai bahan praktek.
59
G. INSTALASI FARMASI
a) Struktur Organisasi
60
b) Uraian Jabatan
61
Syarat Jabatan : Apoteker tetap RS Tk IV dr. Noesmir Baturaja dengan masa
kerja minimal tiga tahun.
Mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Nama Jabatan : Kepala Ruangan Intalasi Farmasi
Hasil Kerja : Terselenggaranya pelayanan Intalasi Farmasidi rumah sakit
dengan maksimal.
Uraian Tugas : Mengatur dan menempatkan staf sesuai fungsi dan
kebutuhan pasien dan ruangan selama shift berlangsung.
Menerima laporan keadaan ruangan, peralatan, pelayanan
pasien dari shift sebelumnya
Mengawasi dan mengontrol kegiatan agar dilaksanakan
sesuai standar prosedur dan kebijakan RS sehingga terapi
pelayanan yang holistik dan efisien.
Memberi informasi yang dibutuhkan, mendengarkan keluhan
pasien/keluarganya terhadap pelayanan yang ada dan
membantu agar pasien dapat dilayani sesuai kebutuhannya
secara optimal dan memuaskan.
Mengawasi dan memeriksa kelengkapan alat-alat, obat-obat
yang diperlukan agar dalam keadaan siap pakai bagi
pelayanan pasien.
Melakukan komunikasi untuk memberikan dukungan, rasa
aman dan percaya bagi pasien dan keluarganya yang
mengalami kecemasan dalam suatu tindakan atau terapi
khusus
Melakukan koordinasi dengan dokter dalam hal pelayanan
yang berfokus kepada pasien
Membuat laporan kejadian atas suatu masalah yang timbul
akibat kelalaian, penyimpangan prosedur atau tata tertib
yang berlaku, keluhan pasien/keluarganya atas pelayanan
RS yang menyangkut citra RS Tk IV dr. Noesmir Baturaja.
Memeriksa dan mencatat pemakaian obat-obatan, alat
kesehatan fasilitas RS yang berhubungan penghitungan
biaya.
Mengontrol kebersihan, kelengkapan peralatan untuk siap
pakai.
Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan Intalasi
Farmasiuntuk evaluasi pelayanan dan tindak lanjut masalah-
masalah yang ada.
Mengontrol kebersihan, ketertiban dan lingkungan yang
nyaman bagi pasien, keluarga, serta keselamatan kerja bagi
petugas.
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui
pertemuan dan pelatihan.
Memelihara hubungan kerja yang baik dengan petugas
lainnya a.l; bagian pemeliharaan, satpam, analis,
keperawatan , radiologi dan cleaning service.
Melaporkan keadaan ruangan, fasilitas, peralatan, rencana
anggaran, terapi pasien yang telah dijadwalkan pada
62
penanggung jawab shift berikutnya.
Mengontrol kelancaran pelaksanaan pelayanan kesehatan
secara kontinue.
Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan karyawan.
Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan mutu RS
Berpartisipasi aktif dalam program infeksi kontrol RS
Berpartisipasi aktif dalam program keamanan RS
TanggungJawab : Bertanggung jawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
pelaksanaan pelayanan Intalasi Farmasi.
Wewenang : Mengambil keputusan dalam pengelolaan kegiatan
pelayanan dalam shiftnya.
Mengatur keputusan tenaga sesuai kebutuhan selama shift
berlangsung.
Menegur dan membimbing karyawan untuk mencapai
pelayanan yang optimal dan memuaskan.
Syarat Jabatan : Apoteker dengan pengalaman kerja 3 tahun.
Memiliki kemampuan mengkoordinasi sebuah tim.
5. Nama Jabatan : Asisten Apoteker
Hasil Kerja : Pelayanan Obat di Intalasi Farmasisesuai dengan Kopetensinya
Uraian Tugas : Membongkar barang dan menyimpan, memvervikasi item
diterima terhadap invoice, dan menyimpan bahan yang
mudah rusak seperti antibiotic di lemari es.
Mengecek invoice terhadap order untuk meyakinkan semua
item telah diterima dan semua tagihan tepat.
Memelihara inventori obat dan menyiapkan permintaan obat
baru yang diminta apoteker.
Mengantarkan obat keberbagai bagian rumah sakit sesuai
keperluan;memelihara catatan yang menunjukkan
disposisinya
Mengisi wadah dengan obat keluaran pabrik dan racikan atau
jumlah barang yang sudah dibeli, mengeprint label dan
menempelkan labelpada wadah untuk digunakan di Instalasi
farmasi atau bagian perawatan
Mengikuti instruksi apoteker untuk membuat puyer dan atau
memasukkannya kekapsul dan memberi label serta
mencatatnya di buku log
Tanggung : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab penyelenggaraan pelayanan Instalasi farmasi.
Wewenang : Memberikan Pelayanan sesuai dengan Pedoman Praktek
Apoteker
Syarat jabatan Apoteker tetap RS Tk IV dr. Noesmir Baturaja dengan masa
kerja minimal dua tahun.
Mempunyai SIP sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
63
H. INSTALASI LABORATORIUM
b) Uraian Jabatan
68
I. INSTALASI RADIOLOGI
a) Struktur Organisasi
b) Uraian Jabatan
71
Hasil Kerja : Pelayanan radiografi di Intalasi Radiologi sesuai dengan
Kopetensinya
Uraian Tugas : Melakukan tindakan radiologi secara umum
Bertanggung jawab terhadap pembuatan radiografi secara
menyeluruh dengan pencucian manual
Bertanggung jawab terhadap pemakaian, pemeliharaan dan
kerusakanyang terjadi pada film roentgen dan chemical
Bertanggung jawab pengadaan film, obatpembangkit dan
media kontras
Membantu mengumpulkan data pemeriksaan berkala
Melakukan perawatansemua peralatan radiologidan
aksesorisnya sehingga siap pakai
Tanggung : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab penyelenggaraan pelayanan Instalasi Radiologii.
Wewenang : Memberikan Pelayanan sesuai dengan Pedoman Praktek
Radiologi
Syarat jabatan DIV Radiologi dengan masa kerja minimal dua tahun.
Mempunyai SIP sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Nama Jabatan : Petugas Kamar Gelap
Hasil Kerja : Pelayanan radiografi di Intalasi Radiologi sesuai dengan
Kopetensinya
Uraian Tugas : Bertugas dalam proses pembangkitan bayangan laten
menjadigambaran tetap didalam kamar gelap
Bertanggung jawab terhadap keadaa cairan pembangkit
dan cairanpenetap
Bertugas melaporkan kepada radiographer bila persediaan
filmrontgen mulai menipis
Bertanggung jawab terhadap keadaan dan kebersihan
bangunan
Mengambil film yang sudah disinari dari kasetlalu mencuci
dan memprosesnya lalu mengisi film baru pada kaset film
Mengeringkan film yang sudah di proses
Mengganti bahan chemical yang sudah lemah
Tanggung : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab penyelenggaraan pelayanan Instalasi Radiologii.
Wewenang : Memberikan Pelayanan sesuai dengan Pedoman Praktek
Radiologi
Syarat jabatan DIII Radiologi dengan masa kerja minimal dua tahun.
Mempunyai SIP sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
72
J. INSTALASI GIZI
a) Struktur Organisasi
b) Uraian Tugas
1. Kepala Instalasi.
Hasil kerja :
Tanggung jawab :
Wewenang :
Syarat jabatan :
74
o Mampu mengkomunikasikan secara administrative kepada orang-orang
lain untuk keperluan administrasi dan kemampuan tehnik dan
menerangkan kepada pasien
o Kemampuan berhitung yang baik untuk perencanaan biaya dan catatan
aktivitas instalasi
o Memiliki keinginan bekerjasama dengan orang lain dalam rangka
koordinasi dengan bagian lain untuk kebaikan pasien
o Mampu membuat kesepakatan dalam perencanaan dan koordinasi
program kerja dan membuat diagnosa berdasar beberapa materi
o Menangani laporan gizi
o Bicara dan mendengar saat mengajar, wawancara dan menjelaskan ke
pasien
Uraian tugas :
Tanggung jawab :
Wewenang :
Memberikan konseling pasien rawat jalan
Syarat jabatan :
75
3. Penanggung Jawab Dapur.
Hasil kerja :
Uraian tugas ;
Tanggung jawab :
Wewenang :
Mengatur pelaksanaan pengolahan makanan di dapur.
Syarat jabatan :
Lulusan D3 Gizi atau SMK boga.
Uraian tugas :
Tanggung jawab :
76
Wewenang :
Syarat jabatan :
Hasil kerja :
Uraian tugas :
Wewenang :
Syarat jabatan :
SMK Boga
77
6. Koki.
Hasil kerja :
Makanan yang siap disajikan sesuai diet yang dipesan..
Uraian tugas :
Tanggung jawab :
Wewenang :
Syarat jabatan :
SMK Boga
7. Asisten Koki.
Hasil kerja :
Bahan makanan dan bumbu-bumbu yang siap diolah..
Uraian tugas :
78
o Mencuci peralatan yang telah dipakai lalu dikeringkan dan disimpan.
o Mematikan gas dan air panas.
o mengunci pintu dapur dan mengembalikan kepada KP.
Tanggung jawab :
Wewenang :
Hasil kerja :
Jasa untuk menyajikan makan untuk karyawan ataupun tamu.
Uraian tugas :
Tanggung jawab :
Wewenang :
Syarat jabatan :
SMK Boga/SMA
79
9. Penyaji Pasien.
Hasil kerja :
Jasa untuk menyajikan makanan dan minuman serta makanan selingan
untuk pasi
Uraian tugas :
Tanggung jawab :
o Ketepatan dan kesesuaian permintaan diet
o Ketepatan dalam penyajian sesuai diet pasien.
o Kelengkapan peralatan makan pasie
Wewenang :
Syarat jabatan :
SMK Boga/Perhotelan/Pariwisata
10. Sirkuler.
Hasil kerja :
80
o Jasa pelayanan keruangan-ruangan yang membutuhkan
minuman/snack/makan di shift pagi.
o Jasa pelayanan dalam perawatan peralatan dapur.
Uraian tugas :
Tanggung jawab :
Syarat jabatan :
SMP/SMA
81
BAB VII
PENUTUP
Pada prinsipnya Rumah Sakit Tk IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja tidak hanya
memberikan pelayanan berdasarkan pemenuhan target finansial saja, tetapi sebuah
pelayanan yang mengedepankan akan kasih dan mengutamakan keselamatan pasien
dengan cara meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan ataupun pelatihan –
pelatihan.
Dengan dibuatnya Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Dan Unit Kerja, maka
diharapkan agar dalam setiap membuat kebijakan Rumah Sakit mengacu pada Pedoman
Pengorganisasian Rumah Sakit ini, sehingga tata kelola Pengorganisasian Rumah Sakit
dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat.
82