PENDAHULUAN
sangat penting karena sebagai faktor utama Tabel 4 menunjukkan tingkat pendidikan
yang melaksanakan fumigasi kapal, sumber pada level perguruan tinggi yaitu diplomma
daya manusia dalam pelaksanaan fumigasi tiga kesehatan dan strata 1 kesehatan cukup
kapal dapat di lihat dari segi kuantitas dan banyak yaitu 64,2% dibandingkan dengan
kualitas yakni kuantitas berupa jumlah tingkat pendidikan SLTA yang berjumlah
pelaksana fumigasi kapal dan kualitas 35.8%.
berupa tingkat pendidikan dan pengetahuan
pelaksana fumigasi kapal. Pelatihan
Kuantitas
Pengalaman pelatihan petugas
Hasil evaluasi pada variabel kuantitas pelaksanaan fumigasi kapal perintis pada
sumber daya manusia pada Badan Usaha KKP kelas II Ambon dan BUS atau CV.
Swasta (BUS) dan KKP Kelas II Ambon yang Keterampilan dapat diihat pada tabel berikut
terdiri dari pengawas,fumigator, dokter, ini:
perawat, penempel dan supir adapat dilihat
pada tabel 5.3 sebagai berikut. Tabel 5 Distribusi responden berdasarkan
pelatihan petugas pelaksanan fumigasi kapal
Tabel 3 Kuantitas Sumber daya manusia
perintis
pelaksanaan fumigasi kapal di KKP Kelas II
Ambon
Pelatihan
No Katagori SDM Prekuensi Persen No Fumigasi Frekuensi Persen
1 Pengawasa KKP 2 orang 37 Kapal
2 Pengawas BUS 2 orang 7 1 Pernah 3 21.5
3 Fumigator 2 orang 14 2 Tidak Pernah 11 78.5
4 Dokter 1 orang 14
Jumlah 14 100
5 Perawat 1 orang 14
6 Supir 1 orang 7
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 14
7 Penempel 5 orang 7
petugas pelaksana fumigasi kapal masih
Jumlah 14 orang 100 banyak yang belum pernah mengikuti
pelatihan tentang fumigasi kapal yaitu
Tabel 3 menunjukkan bahwa sumber 78.5% dan yang sudah mengikuti pelatihan
daya manusia pelaksanaan fumigasi kapal fumigasi kapal sebanak 21,5%.
perintis yang terdiri dari pengawas KKP,
pengawas penyelenggara atau BUS, Tingkat pengetahuan
fumigator, dokter, perawat, Supir dan
penempel yang berjumlah 14 orang. Tingkat pengetahuan pelaksana
fumigasi kapal perintis pada KKP kelas II
Kualitas Ambon dan BUS atau CV. Ketrampilan dapat
dilihat pada 6. Dari 14 responden petugas
Kualiatas sumber daya manusia pelaksana fumigasi kapal perintis pada
pelaksanaan fumigasi kapal mencakup pelabuhan Yos Sudarso di wilayah kerja
tingkat pendidikan, pengalaman pelatihan, KKP kelas II Ambon seluruhnya memiliki
tingkat pengetahuan dan sarana dan tingkat pengetahuan atau pemahaman dan
prasaranan pada KKP kels II Ambon dan dikategori baik, dikarenakan dari 17
BUS Atau CV. Keterampilan. pertanyaan yang diajukan rata-rata
responden menjawab 16 pertanyaan dengan
Tingkat pendidikan benar.
Tabel 4 Distribusi responden terhadap Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan
tingkat pendidikan pada petugas fumgasi Tingkat Pengetahuan Petugas Pelaksana
kapal perintis di KKP kelas II Ambon Funigasi Kapal Perintis Pada Wilayah Kerja
KKP Kelas II Ambon
No
Petugas Fumigasi Tingkat
Prekuensi Persen Tingkat
Kapal Pendidikan No Frekuensi Persen
Pengetahuan
1 Penempel SLTA 5 orang 37 1 Baik 14 100
2 Supir SLTA 1 orang 7 2 Cukup 0 0
3 Pengawas bus SLTA 2 orang 14 3 Kurang 0 0
4 Fumigator SLTA 2 orang 14 Jumlah 14 100
5 Perawat D-III Perawat 1 orang 7
6 Pengawas KKP S-1 Kesmas 2 orang 14
7 Dokter S-1 Kedokteran 1 orang 7
Sarana dan prasarana
Jumlah 14 100
Evaluasi
Output
Output merupakan keluaran atau hasil Gambar 5.4 Hasil Analisis Jalur
dari kegiatan pelaksanaan fumigasi sebagai
kolaborasi input dan proses sehingga Pada tahap selanjutnya diuraikan tentang
menghasilkan sebuah keluaran fumigasi pengaruh antar variabel dalam model
yaitu Kapal bersih dan bebas dari tanda- struktural, baik efek langsung, efek tidak
tanda tikus dan bebas dari penyebaran langsung maupun efek total pada setiap jalur
penyakit pes. Berdasrkan hasil kuesioner pengaruh antar variabel, sebagaimana
dan wawancara dengan petugas pelaksana ditampilkan ada tabel 5.8 berikut ini:
fumigasi kapal perintis dikategorikan baik,
hail ini terkait dengan pemeriksaan sanitasi Tabel 9 Nilai Koefisien Struktural Pada Efek
kapal baik kedatangan maupun Langsung, Efek Tidak Langsung dan Efek
keberangkatan serta pelaksanaan fumigasi total Yang Telah Distandarkan
kapal, didapatkan informasi bahwa
pelaksanaan fumigasi kapal oleh petugas Efek Efek Tak Efek
sudah diaksanakan sesuai ketentuan dan No Jalur Pengeruh
Langsung Langsung Total
Permenkes Nomor 34 Tahun 2013.
1 Pendidikan 0.856 - 0.856
2 Pengetahuan 0.383 - 0.383
Outcome
3 Pelatihan 0.679 - 0.679
4 Pengetahuan - 0.582 0.582
Outcome merupakan manfaat yang di 5 Pengetahuan - 0.260 0.260
peroleh dari input, proses dan output berupa Pelaksanaan
Penerbitan sertifikat SSCC dan SSECC yang Pendidikan
berfungsi sebagai surat kesehatan kapal Pelaksanaan
untuk mengetahui kapal tersebut layak Pelatihan
berlayar. Hasil kuesioner menunjukkan Pelaksanaan
bahwa pada variabel outcome di
kategorikan baik, karena penerbitan sertifikat Berdasarkan tabel 9 dapat dijelaskan
SSCC dan SSCEC setelah dilakukan tentang efek langsung dan tidak langsung,
pemeriksaan sanitasi kapal dan fumigasi maupun efek total sebagai berikut:
sera diberikan sertifikat kepada pihak kapal 1. Tingkat pendidikan berpengaruh secara
atau nakhoda yang sudah di registrasi oleh langsung terhadap tingkat pengetahuan
kepala KKP. tentang fumigasi kapal, dengan tingkat
pengaruh sangat kuat (koefisien
Hasil Analisis Pelaksanaan Fumigasi struktural = 0.856).
Kapal Perintis 2. Pengalaman pelatihan berpengaruh
secara langsung terhadap tingkat
Pada bagian ini menjelaskan hasil pengetahuan tentang fumigasi kapal,
analisis dengan menggunakan analisis jalur dengan tingkat pengaruh sedang
dengan metode amos yang meliputi tingkat (koefisien struktural = 0.383).
pendidikan, pelatihan, tingkat pengetahuan 3. Tingkat pengetahuan berpengaruh
serta pelsaksanaan fuigasi kapal. secara langsung terhadap pelaksanaan
fumigasi kapal, dengan tingkat pengaruh
kuat (koefisien struktural = 0.679).
4. Tingkat pendidikan berpengaruh secara
tidak langsung terhadap pelaksanaan
kain pel yang sesuai dengan standar Change Theory, Human Sciencie Press,
yang beralaku sehingga dapat membantu New York.
dan memperlancar proses atau prosedur Chen, Huey T. (2016) Interfacing theories
pelaksanaan fumigasi kapal di KKP kela of program with theories of evaluation for
II Ambon. advancing evaluation practice:
3. Perlu adanya evaluasi akhir dari Reductionism, systems thinking, and
pimpinan KKP kelas II Ambon terhadap pragmatic synthesis.
petugas fumigasi kapal setelah Evaluation and Program Planning.
pelaksanaan fumigasi kapal dilakukan. Direktorat jendral PP&PL departemen
4. Perlu adanya komitmen bersama dan kesehtan RI 2007. Pedoman teknis
standar operasional prosedur fumigasi pengendalian resiko kesehatan
kapal mulai dari persiapan sampai lingkungan di pelabuhan, bandara dan
dengan pelaporan antara KKP Kelas II lintas batas dalam rangka karantina
Ambon dan pihak ketiga yang kesehatan
bertanggung jawab dalam pelaksanaan Depkes RI 1990,Surat Keputusan Direktorat
fumigasi kapal. Jenderal PPM&PLP Depkes R.I Nomor :
5. Perlu adanya koordinasi antara PT. 716-I/Pd.03.04.Ei/1990 Tentang Bahan
PELNI, KKP Kelas II Ambon dan pihak Fumigan Yang Digunakan Untuk
ketiga tentang prosedur pelaksanaan Fumigasi Dalam Rangka Pemberantasan
fumigasi kapal perintis. Tikus Khususnya Di Kapal, Jakarta
Depkes RI,(2003) Pedoman
DAFTAR PUSTAKA Penanggulangan Pes di
Indonesia,Direktorat Jenderal
Ahmad Faaris Humaan, (2012) Studi Pemberantasan Penyakit Menular dan
pelaksanaan inspeksi sanitasi kapal Penyehatan Lingkungan, Jakarta.
penumpang di wilayah kerja Kantor Entjang I., (2000) Ilmu Kesehatan
Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas 1 Masyarakat. Bandung. Citra Aditya Bakti.
makassar (pelabuhan induk makassar). Gibson I. D., (1996) Organisasi Perilaku
Aisah., (2009) Hubungan Tingkat Struktur dan Proses, Jilid 2, Erlangga,
Pendidikan Dengan Pengetahuan Jakarta.
Kesehatan Reproduksi Ibu Rumah Ginting M., (2002) Gambaran Pelaksanaan
Tangga Di Desa Rukoh Kecamatan Fumigasi Kapal dengan menggunakan
Syiah Kuala Banda Aceh fumigan HCN (Hydrogen Cyanida) dan
Anwar., (2000) Reliabilitas dan Validitas. CH3Br (Methyl Bromida) di pelabuhan
Edisi ketiga. Cetakan Pertama. Belawan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hardjanto I., (2012) Manajemen Sumber
Arikunto S., (2006) Prosedur Penelitian Daya Aparatur (MSDA). Malang
Suatu pendekatan Praktis. Jakarta: PT Hasibuan M., 2000. Manajemen Sumber
Rineka Cipta Daya Manusia. Edisi Revisi. Bumi
Arikunto S., (2013) Manajemen Penelitian, Aksara, Jakarta.
studi tentang kegiatan penelitian Human., (2012) Studi Pelaksanaan Inspeksi
di lembaga pendidikan dan Sanitasi Kapal Penumpang di Wilayah
pengembanganilmu pengetahuan. Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Jakarta: PT Rineka Cipta (KKP) Kelas 1 Makassar Pelabuhan
ASPPHI., (2016) Asosiasi Perusahaan Induk Makassar
Pengendalian Hama Indonesia. kegiatan Ilyas., (2002) Manajemen Rumah Sakit.
Pelatihan Teknis Helper Fumigasi. DKI Salemba Medika, Jakarta
Jakarta Kementerian Pertanian., (2010) Tentang
Azwar, (1996) pengantar Administrasi pedoman registrasi perusahaan fumigasi
Kesehatan, Jakarta: Banarupa Aksara. dengan methyl bromide (CH3Br) Skim
Budiman, Nurcholis Arif, (1999) Hubungan audit badan karantina pertanian
Antara Sanitasi Kapal Dengan Tanda- Kementerian Pertanian., (2012) Badan
Tanda Keberadaan Tikus Pada Kapal Karantina Pertanian. Manual Fumigasi
Berbendera RI Yang Berlabuh Di Methyl Bromida, Untuk Perlakuan
Pelabuhan Tanjung Emas Karantina Tumbuhan.
Semarang.Undergraduate Thesis, Kementerian Pertanian., 2014 Pedoman
Diponegoro University. Registarasi Perusahaan Fumigasi Methyl
Budiman, (2002) ilmu kesehatan masyarakat Bromida, Skim Audit Badan Karantina
dalam konteks kesehatan lingkungan. Pertanian
Blum, HL., (1979) Planning for Health Kementerian Pertanian., (2015) Pusat
Development and Aplication of Social Karantina Tumbuhan dan Keamanan
Hayati Nabati Badan Karantina