PENGUJIAN
AKTIVITAS HAYATI
Prof. Dr. drh. Maria Bintang, MS
TUJUAN
Uji hayati bertujuan untuk:
Mengetahui aktifitas suatu senyawa (baik senyawa
organik maupun anorganik terhadap sel hidup.
Sumber Lu 1995
D. Hal hal yang berpengaruh pada uji hayati:
objek yang diuji (spesies, jenis kelamin,
sanitasi, dan nutrisi)
kondisi lingkungan (suhu dan kerapatan
populasi)
cara pemberian
Dosis
Tabel 2. Antidot pada Keracunan
keracunan antidot Preparat niaga Dosis
Keracunan oral Karbon aktif 10-50 g oral
Basa Asam asetat Larutan 1%
Asam sitrat Larutan 1 %
Susu
Asam Magnesuim oksida 10-15 g (suspensi dalam
Natriumhidrogen air
karbonat 10-20 g (perhatikan
pembentukan CO2)
Susu
Iod, brom, klor Natriumtiosulfat Natriumthiosulfat 2-3 g oral
thilo
Formaldehida Amoniumhidroksida Lar. 0.2 % dalam air
Logam:
Au, Cd, cu, Hg, pb, zn D-penisilamina Metalcaptase 1-5 g oral
As, Au, Bi, Cr, Hg, Ni, Sb Dimerkaprol (BAL) Sulfactin 2.5-3 mg/Kg 6x sehari
Au, Cd, Pb Natriumkalsiumedetat Calcuim
Hausmann, Vitis
Calsium edetat
Ti Ferriheksasiano ferrat heyl
Antidotum Thallii
(II) Heyl
Fe Deferoksamin desferal 5 g dengan sonde labung,
2 g iv
Ag, Hg, pb (sebelum Tinktar iod 15 tetes/ 120 ml air
diabsorpsi)
Etanol 30-40 ml tiap 4 jam
Opiat
morfina, heroina, Nalorfin Lethidrone 5-10 mg iv
levalorfan Lorfan 0.5-2 mg im aiau iv
metadon
dll
Amfetamina Neuroleptika 1-2 mg/Kg im
(klorpremazin)
Fosfat organik Atropin + Toxogonin 0.25-0.5 g iv tak boleh
obidoksim klorida PAM Bayer diulang
atau
pralidoksimiodida
bentonit 50 g
Vit k Konakion
Oksigen 25-150 mg iv
Natriumnitrit Natrium 10 ml lar. 3%
+ nitrosum thilo
natrium tiosulfat Natrium 50 ml lar. 10%
thiosulfat thilo
kobal-natrium 300-600 mg iv
Pembentukan EDTA
methamoglobin Vit C, Cedoxon 1000 mg
seperti turunan tionin, Katalisin 20-40 mg iv
anilina, nitrit dll
biru toluidin 10 mg/Kg
Pelarut organik Minyak parafin Parafin cair 50-100 ml
E. ADI (Acceptable Daily Intake)
harga ADI = dosis dalam mg/Kg atau
konsentrasi ppm yang tidak menunjukkan kerja
biologis atau tidak memiliki efek biologis
a. d 1. Uji khas
dilakukan untuk menentukan konsentrasi racun
tertentu atau metaboliknya dalam plasma
darah dan urin. Disebut uji khas karena uji ini
khusus digunakan terhadap zat yang
bersangkutan
contoh: penentuan air raksa (Hg), timbal (Pb),
dan arsen (As) dalam urin dalam uji ini
digunakan pembentukan kelat tertentu
sehingga dapat ditentukan kenaikan ekskresi
ion logam dalam urin
a. d 2. Uji Tidak khas
Uji eksposisi biologi tak khas memberikan
petunjuk adanya kerja zat toksik umum atau
dari kelompok tertentu.
contoh: - Penentuan perbandingan sulfat
anorganik terhadap sulfat organik
dalam urin
- Pemeriksaan methemoglobin dalam
darah yang pada keadaan normal jumlah
ini sangat kecil
kemungkinan pula induksi enzim dapat
dijadikan dasar pengembangan uji ini,
karena kenaikan enzim pengoksidasi dalam
RE hati maka ekskresi asam oksalat dalam
urin akan meningkat karena pengaruh
proses oksidatif, asam oksalat sebagai
produk samping siklus asam glukuronat
setelah penggunaan fenobarbital dan DDT