Anda di halaman 1dari 26

Simplisia

Lia Marliani, M.Si., Apt.


R u b i B i o l o g i Fa r m a s i ,
S e k o l a h T i n g g i Fa r m a s i B a n d u n g
Ketentuan Umum
Simplisia atau herbal adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan. Kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan simplisia tidak lebih dari 60°
Simplisia segar adalah bahan alam segar yang belum dikeringkan
Simplisia Nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau eksudat tumbuhan.
Eksudat tumbuhan adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tumbuhan atau dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya atau zat nabati lain yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tumbuhannya.
Serbuk Simplisia Nabati adalah bentuk serbuk dari simplisia nabati, dengan ukuran derajat kehalusan tertentu.
Sesuai dengan derajat kehalusannya, dapat berupa serbuk sangat kasar, kasar, agak kasar, halus dan sangat halus.
Serbuk simplisia nabati tidak boleh mengandung fragmen jaringan dan benda asing yang bukan merupakan
komponen asli dari simplisia yang bersangkutan antara lain telur nematoda, bagian dari serangga dan hama serta
sisa tanah.
Nama Latin Simplisia ditetapkan dengan menyebut nama marga (genus), nama jenis (species) dan bila
memungkinkan petunjuk jenis (varietas) diikuti dengan bagian yang digunakan
Sumber Simplisia

NABATI
PELIKAN
tanaman utuh, HEWAN (MINERAL)
bagian tanaman atau
eksudat (isi sel Hewan utuh, bagian Pelikan yang belum
secara spontan hewan, zat-zat diolah atau diolah
keluar atau berguna dari hewan dengan cara sangat
dikeluarkan, atau dan belum zat murni. sederhana, belum
zat-zat tertentu Co : Oleum iecoris berupa zat murni.
dipisahkan dari asseli, Mel depuratum Co : Sulfur, Garam
tanaman dan belum Inggris, etc.
berupa zat murni)

FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT. 3


Penamaan
Dua suku kata:
Marga, Jenis atau petunjuk jenis tanaman
Bagian tanaman yang digunakan D
Ketentuan ini tidak berlaku untuk eksudat.

Digunakan nama latin yang paling umum digunakan baik untuk


tumbuhan maupun mineral. agar tidak terjadi salah presepsi

Nama Indonesia digunakan nama daerah yang paling umum


digunakan.
FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT. 4
Zingiberis Officinalis Rhizoma

FHI, Edisi I, 2008


Bagian tumbuhan yang sering digunakan
sebagai obat herbal
Bagian aerial(herb/ herba)
Daun (folia)
Bunga (flos)
Buah (fructus)
Kulit kayu (cortex)
Akar (radix)
Rimpang (rhizoma)
Umbi lapis (bulbus)

FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT.


7
Bahan Baku
Kualitas
Simplisia
Proses
Pembuatan

FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT. 8


Bahan Baku Simplisia
Tanaman liar atau tanaman budidaya ?
Umur, masa panen, dan galur ?
Tempat tumbuh ?

1. Variasi antar musim:


• Ephedra maksimum pada musim gugur
• Duboisia myoporoides (Oktober 3% hyosiamin, April 3 % skopolamin)
• Curcuma domestica (kandungan pati maksimal pada akhir musim hujan,
kandungan kurkuminoid ?)
2. Usia organ (cabe kandungan kapsaisin maksimum sebelum merah)
3. Waktu pemanenan (papain papaya dipanen pagi hari, pada siang hari
cepat mengental dan aliran berhenti).
FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT. 9
Pembuatan Simplisia

Pengumpulan Pengepakan
Sortasi Pengubahan Sortasi
bahan baku Pencucian Pengeringan dan
Basah bentuk kering
Penyimpanan

FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT. 10


Pengumpulan bahan baku
Tahapan ini menentukan kualitas bahan baku
Masa panen berperan dalam tahapan ini
Co : Panen umbi dilakukan saat akhir pertumbuhan; Biji dipanen
saat buah mulai mengering atau sebelum semuanya pecah;
Rimpang dipanen saat awal musim kemarau

FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT. 11


Aturan umum koleksi
◦ Akar/rimpang akhir vegetasi biasanya autumn
◦ Kulit kayu musim semi, karena lapisan cambium menunjukkan
aktivitas tertinggi pada musim semi, sehingga jaringannya lunak
dan mudah dikupas.
◦ Daun dan herba dipanen pada saat berbunga.
◦ Bunga setelah berkembang sempurna (cengkeh pada waktu bunga
belum membuka)
◦ Buah dan biji setelah masak sempurna.

Cara Koleksi
◦ Dengan tangan cocok untuk tanaman liar
◦ Kultivasi dapat secara mekanis
◦ Kulit kayu masih dipanen secara manual
Sortasi basah

Pemilahan hasil panen ketika tanaman masih segar. Sortasi


dilakukan terhadap tanah dan kerikil, rumput-rumputan,
bagian lain tanaman atau bahan tanaman lain, bagian
tanaman yang rusak

FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT. 13


Pencucian
Membersihkan kotoran
yang melekat, yang
berasal dari tanah,
ataupun cemaran
pestisida

FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT. 14


Pengubahan Bentuk
Memperluas permukaan bahan baku  semkin luas
permukaan, semakin cepat kering
Perajangan  rimpang, daun, herba
Pengupasan  buah, kayu, kulit kayu, biji-bijian
Pemiprilan  jagung
Pemotongan  akar, batang, kulit kayu, kayu dan ranting
Penyerutan  kayu

FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT. 15


Pengeringan

Menurunkan kadar air; menghentikan aktivitas enzim; memudahkan proses


selanjutnya
Faktor yang berpengaruh : waktu, suhu, kelembapan udara, ketebalan bahan,
sirkulasi udara, luas permukaan bahan
Kering angin-angin, Oven, Matahari langsung atau tak langsung
FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT.
16
Pengeringan
Dalam sel tumbuhan ada metabolit, enzim dan kompartementasi
Sel mati kompartementasi hancur, enzim dan substrat kontak,
metabolit mengalami dekomposisi.
Metode Pengawetan
Pengeringan
Kandungan air bahan segar
◦ daun 60-90%
◦ akar dan rimpang 70-85%
◦ kayu 40-50%
◦ Biji 5 -10%
Pengeringan
Jika temperatur di awal pengeringan terlalu rendah, mikroba bisa tumbuh sebelum bahan cukup
kering
Jika temperatur terlalu tinggi dan kelembaban terlalu rendah, permukaan bahan akan mengeras
dan menyulitkan keluarnya air di bagian dalam sehingga pengeringan tidak sempurna
Suhu pengeringan 20-40 °C untuk bahan yang tipis seperti daun, namun adakalanya dinaikkan
sampai 60-70 °C untuk bagian tanaman yang lebih keras seperti akar atau batang.
Metode Umum
Bahan Metode
Bunga Kering angin, oven 25-35⁰C; untuk yang akan diambil minyak atsiri hindari
penguapan terlalu cepat

Kulit batang Dibelah, diserut, matahari langsung


Akar Dirajang atau dipotong; matahari langsung tanpa pelindung
Rimpang Dirajang atau dipotong; matahari langsung dengan pelindung
Eksudat, daging daun Tidak dilakukan proses pengeringan
Pengeringan Menggunakan Sinar Matahari
SUN DRYING SOLAR DRYING

Mengeringkan langsung di bawah sinar matahari mudah dan Metode pengeringan menggunakan energy
ekonomis. Produk yang akan dikeringkan cukup ditebarkan di matahari,tetapi tidak secara langsung dan terbuka,
permukaan yang cocok dan membiarkannya kering oleh sinar
seperti halnya sun drying
matahari. Sistem pengering menggunakan pemanasan tidak
langsung dengan sirkulasi bertekanan siklus terbuka
Kekurangannya : (solar dryer indirect system with forced ventilation
open circuit). Energi radiasi dari matahari digunakan
Waktu lama untuk memanaskan plat kolektor. Kemudian, udara
sebagai fluida kerja dialirkan melalui plat kolektor oleh
Kualitas produk biasanya rendah karena tercampur pengotor atau fan agar temperaturnya mencapai70⁰C. Udara panas
kerikil
ini kemudian dialirkan masuk ke ruang pengering
dimana terdapat bahan yang akan dikeringkan yang
dijepit berjajar secara vertikal. Setelah itu, udara akan
Produk tidak hygienis, terkontaminasi mikroba yang dibawa mengalir keluar dari ruang pengering. Proses berlanjut
serangga seperti lalat. hingga waktu pengeringan selesai
Selama masa pengeringan harus dijaga, untuk menghindari
pengganggu seperti hewan peliharaan, misalnya, atau
memindahkan produk ketika tiba-tiba hujan atau berangin.
Sortasi kering

Pemilihan bahan setelah mengalami proses pengeringan


Pemilihan bahan gosong, bahan rusak, dan dibersihkan dari debu
atau pengotor.

FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT. 23


Pengepakan dan Penyimpanan
Faktor yang berpengaruh :
Cahaya
Oksigen atau sirkulasi udara
Reaksi kimia yang terjadi antara
kandungan zat aktif dengan
wadah
Penyerapan air
Dehidrasi
Pengotoran atau pencemaran

FARMAKOGNOSI- LIA MARLIANI, M.SI., APT.


24
Hal yang diperhatikan
Simplisia daun atau herba kering dapat menyerap air udara hingga 10% sampai 15% dari bobot
bahannya dan bahkan ada yang sampai 30% dari bobot bahan.
Senyawa glikosida mudah terurai dengan kadar air 8% atau lebih.
Perubahan warna simplisia seringkali disebabkan oleh pengaruh matahari, terutama cahaya
matahari langsung karena kenaikan suhu mempercepat terjadinya reaksi kimia
Penyimpanan simplisia kering :
Suhu kamar (15-30⁰C)
Sejuk (5-15⁰C)
Dingin (0-5⁰C) , tergantung sifat dan ketahanan simplisia
Ramuan Untuk Kolesterol Tinggi
(Ramuan Jamu Saintifik)
Cassia angustifolia Folium
Guazumae Folium
Shonchii folium
Curcuma domesticae rhizome
Curcuma xanthorrizae rhizome
Phylanthi folium

Anda mungkin juga menyukai