Anda di halaman 1dari 17

Pelayanan Kefarmasian

Ilmu Meracik Obat – 2017


Rizki Siti Nurfitria, MSM., Apt.
Profil Pengajar
RIZKI SITI NURFITRIA Biodata

• Bandung, 5 Desember 1985


• Islam
• Jl. Cigagak 47 RT.03/13
Cipadung Cibiru, Bandung
40614
• 08156004510
• rizki.sitinurfitria@stfb.ac.id
Riwayat Pengajar
Pendidikan:
• SMA Negeri 3 Bandung (2000-2003)
• S1 Farmasi ITB, Farmakologi dan Farmasi Klinik (2003-2007)
• Apoteker ITB (2007-2008)
• Magister Sains Manajemen ITB, Manajemen Operasi dan Kinerja (2012-
2014)

Pekerjaan:
• Apoteker Pendamping di Bumi Medika Ganesa ITB (2009-2012)
• Guru Produktif di SMKF BSJ (2015)  Ilmu Resep, Administrasi
Farmasi
• Apoteker Pengelola Apotek di Apotek Kania Farma, Cileunyi (2015)
• Dosen tetap di STFB  2015: Farmakologi, Pengantar Studi Farmasi
(D3/S1), Sistem Manajemen K3, Kimia Klinik (Praktikum), 2016: Alkes
Elektromedis dan Non-elektromedis, Ilmu Meracik Obat
Outline
• Pelayanan Kefarmasian
• Standar Pelayanan Kefarmasian
• Obat dan Penyiapan Obat
• Tinjauan umum pembuatan sediaan (cara
penimbangan, pengemasan,
penyimpanan)

IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria


Obat dan Sediaan Obat
• Obat
bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yg
digunakan u/ mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dlm rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi u/ manusia.
• Sediaan farmasi
obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika

IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria


Praktek Kefarmasian
(UU No. 36 tahun 2009 ttg Kesehatan)
• PP No. 51 tahun 2009  Pekerjaan
Kefarmasian, meliputi:
– pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan,
– pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,
– pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat
dan obat tradisional
• Dilakukan o/ tenaga kesehatan yg mempunyai
keahlian dan kewenangan ses. ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pelayanan Kefarmasian
 suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kpd pasien yg
berkaitan dgn sediaan farmasi dgn maksud mencapai hasil yg pasti
u/ meningkatkan mutu kehidupan pasien
• Fokus pd pengelolaan obat (drug-oriented)  pelayanan
komprehensif yg berfokus pd pasien (pharmaceutical care,
patient-oriented)
• Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang
dipergunakan sbg pedoman bagi tenaga kefarmasian dlm
melaksanakan pelayanan kefarmasian
– Standar Pelayanan Kefarmasian di RS: Permenkes No. 72
tahun 2016 (diacu untuk klinik)
– Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek: Permenkes No.
73 Tahun 2016
– Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Permenkes
No. 74 tahun 2016
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Pelayanan Farmasi Klinik
Alkes, dan Bahan Medis/Pelayanan
Farmasi Non-Klinik
• Perencanaan – Pengkajian Resep
• Pengadaan – Dispensing
– Pelayanan Informasi
• Penerimaan Obat (PIO)
• Penyimpanan – Konseling
• Pemusnahan – Pelayanan Kefarmasian di
rumah (home pharmacy
• Pengendalian care)
• Pencatatan dan – Pemantauan Terapi Obat
Pelaporan (PTO)
– Monitoring Efek Samping
Obat (MESO)
IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria
Penyimpanan Obat
1. Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik.
Dlm hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada
wadah lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan
harus ditulis informasi yg jelas pada wadah baru. Wadah
sekurang-kurangnya memuat nama obat, nomor batch dan
tanggal kadaluwarsa.
2. Semua obat/bahan obat harus disimpan pd kondisi yg sesuai
shg terjamin keamanan dan stabilitasnya.
3. Sistem penyimpanan dilakukan dgn memperhatikan bentuk
sediaan dan kelas terapi obat serta disusun secara alfabetis
4. Pengeluaran obat memakai sistem FEFO (First Expire First
Out) dan FIFO (First In First Out)

IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria


Pemusnahan Obat
• Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dgn
jenis atau bentuk sediaan.
Pemusnahan obat kadaluwarsa atau rusak yg mengandung
psikotropika atau narkotika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan obat selain
narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan
o/ tenaga kefarmasian lain yg memiliki surat izin praktek atau surat
izin kerja
• Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan
• Resep yg tlh disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun
dapat dimusnahkan, dilakukan o/ Apoteker disaksikan sekurang-
kurangnya petugas lain di Apotek dgn cara dibakar atau cara lain yg
dibuktika dgn Berita Acara pemusnahan resep dan dilaporkan Dinas
Kab/Kota.
IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria
Pencatatan dan Pelaporan
• Dilakukan pd setiap proses pengelolaan sediaan
farmasi, alkes, dan bahan medis habis
pakai/BHMP
– Pengadaan  Surat Pesanan/SP, faktur
– Penyimpanan  kartu stok
– Penyerahan  nota/struk penjualan
• Tdd pelaporan internal (manajemen apotek;
keuangan, barang, dll) dan eksternal (dibuat u/
memenuhi kewajiban meliputi pelaporan
narkotika, psikotropika)
IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria
Pelayanan Farmasi Klinik
• Tdd: • Setelah melakukan pengkajian
resep dilakukan tahap
– pengkajian resep, dispensing sbb:
– penyiapan/dispensing,
– penyerahan, dan Menyiapkan obat sesuai dgn
permintaan resep
– pemberian informasi obat
Melakukan peracikan obat bila
diperlukan

Memberikan etiket

Memasukkan obat ke dalam wadah

IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria


Dispensing
1. Menyiapkan obat sesuai dgn permintaan resep
– Menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai dgn resep
– Mengambil obat yg dibutuhkan pd rak penyimpanan dgn
memperhatikan nama obat, tgl kadaluwarsa dan keadaan fisik obat
2. Melakukan Peracikan obat bila diperlukan
3. Memberikan etiket sekurang-kurangnya meliputi:
– Warna putih u/ obat dalam/oral
– Warna biru u/ obat luar dan suntik
– Menempelkan label “kocok dahulu” pd sediaan bentuk suspensi atau
emulsi
4. Memasukkan obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah u/
obat yg berbeda u/ menjaga mutu obat dan menghindari
penggunaan yg salah

IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria


Setelah penyiapan obat, dilakukan hal sbb:

1. Sblm obat diserahkan kpd pasien hrs dilakukan


pemeriksaan kembali mengenai penulisan nama pasien pd
etiket, cara penggunaan serta jenis dan jumlah obat
(kesesuaian antara penulisan etiket dgn resep)
2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
3. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien
4. Menyerahkan obat yg disertai pemberian informasi obat
5. Memberikan informasi cara penggunaan obat dan hal-hal yg
terkait dgn obat antara lain manfaat obat, makanan dan
minuman yg hrs dihindari, kemungkinan efek samping, cara
penyimpanan dll

IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria


6. Penyerahan obat kpd pasien hendaklah dilakukan dgn
cara yg baik, mengingat pasien dalam kondisi tdk sehat
mungkin emosinya tdk stabil
7. Memastikan bhw yg menerima obat adalah pasien atau
keluarganya
8. Membuat salinan resep sesuai dgn resep asli dan
diparaf o/ apoteker (apabila diperlukan)
9. Menyimpan resep pd tempatnya
10. Apoteker membuat catatan pengobatan pasien dgn
menggunakan formulir khusus

IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria


Pelayanan Swamedikasi
• Apoteker juga dpt melayani obat non-
resep
• Apoteker hrs memberikan edukasi kpd
pasien yg memerlukan obat non-resep u/
penyakit ringan dgn memilihkan obat
bebas atau obat bebas terbatas yg sesuai.
• OWA??

IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria


SELAMAT BELAJAR 

IMO 2017 - Rizki Siti Nurfitria

Anda mungkin juga menyukai