Anda di halaman 1dari 16

STATISTIKA FARMASI

VIVA STARLISTA
PENDAHULUAN
Statistika Farmasi
◦ Statistika yang diterapkan dalam ilmu kefarmasian.
Statistika
◦ Ilmu yang berkaitan dengan pengolahan dan analisis data, hingga
penarikan kesimpulan atas analisa tersebut.

◦ Kegiatannya meliputi pengumpulan data, penyajian data, analisis


data, dan intepretasi hasil analisa data tersebut.
POPULASI & SAMPEL
1. Populasi
◦ Sekumpulan data yang mengidentifikasikan suatu kejadian.
◦ Sekumpulan orang atau objek yang sedang diteliti. Contoh: populasi masyarakat Indonesia yang
mau membayar vaksin Influenza
◦ Dalam pengujian suatu objek tidak mungkin menggunakan semua populasi (contoh kemauan
membayar vaksin influenza pada masyarakat di Indonesia → terlalu banyak) maka itu
deperlukannya sampel
2. Sampel
◦ Sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi
◦ Sampel bagian dari populasi, diambil secara acak karena mewakili populasinya. Contoh: populasi
mahasiswa laki-laki kelas A adalah 100, diambil sampel 50 mahasiswa
SAMPEL

diambil secara acak untuk mewakili populasinya

POPULASI
JENIS STATISTIKA
1. Statistika deskriptif
◦ Statistika yang menggambarkan atau menjelaskan karakteristik dari data suatu
sampel populasi. Contoh: mean (rata-rata), modus (data yang paling sering muncul),
median (nilai tengah), jangkauan (selisih nilai tertinggi dan terendah), kuartil dan
deviasi standart.
2. Statistika induktif (inferensi)
◦ Statistika induktif disebut juga dengan statistika inferensi, merupakan inferensi dari
data suatu sampel
◦ Statistika yang bertujuan melakukan perkiraan, peramalan, pengambilan keputusan
berdasarkan analisa data. Contoh: Analisa varian, uji t, korelasi dan regresi
DATA MENURUT SUMBERNYA
1. Data Primer
◦ Data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan pengumpulan sendiri (wawancara, angket,
observasi, test) terhadap obyek. Jadi data masih merupakan data mentah yang belum mengalami proses
analisis
2. Data Sekunder
◦ Data yang berasal dari olahan data primer, biasanya didapatkan dari instansi pengumpul data (misal :
Biro Pusat Statistik atau instansi lain). Jadi data tersebut telah mengalami proses analisis oleh instansi
yang bersangkutan sebagai orang pertama yang mengumpulkan data, biasanya berbentuk laporan,
arsip, dokumen, laporan hasil penelitian
3. Data Tersier
◦ Data yang diperoleh dari olahan data sekunder, biasanya dapat diperoleh pada media massa
4. Data Kuarter
◦ Data yang diperoleh dari data tersier yang telah diolah terlebih dahulu
DATA MENURUT SIFATNYA
1. Data kualitatif (kategorik)
◦ Data yang berupa bukan suatu angka
◦ Data tipe ini tidak bisa dilakukan operasi matematika secara langsung, bila ingin dianalisa statistik harus
dikonversi menjadi bentuk angka
◦ Ada dua yaitu: data nominal dan data ordinal

a. Data nominal
- Data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi
- Data ini hanya bisa membedakan sesuatu bersifat kualitatif contoh: jenis kelamin, agama, warna kulit
Contoh data: Peneliti ingin mengetahui apakah multivitamin Redoxon, Cerebrofit XL atau Vitalong C yang
paling sering dipilih mahasiswa Farmasi UNSRI utk meningkatkan ketahanan tubuh dan daya pikirnya.
Peneliti mengambil sampel 3 mhs setiap kelas (mis adal 8 kls) dari angkatan 2015-2018 yg suka minum
multivitamin, shg didapatkan 3x8 = 24 mhs dari semua angkatan. Lalu mereka menulis 1 = jika sering
minum Redoxon, 2 =jika sering minum Cerebrofit, 3 = jika sering minum Vitalong C
Didapatkan data percobaan sbg berikut:
NO PILIHAN NO PILIHAN PILIHAN:
1 2 13 2 1 = sering minum Redoxon
2 = sering minum Cerebrofit
2 3 14 2
3 = sering minum Vitalong C
3 1 15 2
4 3 16 1
5 3 17 3
6 2 18 1
Dapat diketahui bahwa
7 2 19 3
multivitamin Cerebrofit XL
8 3 20 2 yang paling sering dipilih
9 3 21 3 mahasiswa Farmasi UNSRI
sebanyak 11 mahasiswa, utk
10 2 22 2
meningkatkan ketahanan
11 2 23 3 tubuh dan daya pikirnya.
12 1 24 2
b. Data ordinal
◦ Data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, namun diantara data
tersebut terdapat hubungan
◦ Data ini selain membedakan juga menunjukkan tingkatan contoh: tingkat Pendidikan,
tingkat kepuasan
◦ Contoh: tingkat kepuasan mahasiswa terhadap perkuliahan statistic, tidak puas diberi
tanda 1, puas diberi tanda 2, sangat puas diberi tanda 3, contoh lainnya: klasifikasi
tekanan darah manusia (rendah, normal, tinggi), dan tingkat Pendidikan pegawai
apotek (Pendidikan rendah, menengah, tinggi)

Contoh Data: Peneliti ingin mengetahui tingkat kekentalan sediaan sirup yg dibuat
namun dia tdk memiliki viscometer, lalu dia mengklasifikasikan 30 sediaan sirup mjd 3
kategori, yaitu 1 = kental, 2 = agak kental, 3 = encer.
Didapatkan data percobaan sbg berikut:
NO TINGKAT KEKENTALAN NO TINGKAT KEKENTALAN Tingkat kekentalan sirup:
1 1 16 1 1 = kental
2 = agak kental
2 3 17 3 3 = encer
3 1 18 1
4 3 19 3
Dapat diketahui bahwa tingkat
5 1 20 2 kekentalan dari 30 sediaan sirup yang
6 2 21 1 dibuat sebanyak 14 sediaan sirup
7 2 22 2 adalah kental
8 3 23 1
9 1 24 2
10 2 25 1
11 1 26 1
12 1 27 3
13 2 28 3
14 1 29 1
15 3 30 2
DATA MENURUT SIFATNYA (lanj.)
2. Data kuantitatif (numerik)
◦ Data yang berbentuk angka
◦ Data tipe ini bisa dilakukan operasi matematika
◦ Ada dua yaitu: data interval dan data rasio

a. Data interval
- Data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang
sama
Contoh:
(1) Skor ujian perguruan tinggi: A, B, C, D dan E
(2) Skor IQ
(3) Waktu: menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun
(4) Temperatur atau suhu
(5) Motivasi belajar mahasiswa: sangat tinggi 4, tinggi 3, rendah 2, sangat rendah 1
b. Data rasio
◦ Data berupa angka yang berfungsi sebagai symbol, menentukan urutan (ranking), serta menentukan
perbedaan tingkat data.
◦ Data yang memiliki nilai nol absolut
◦ Data yang dapat digunakan untuk perhitungan matematika
Contoh:
- Umur manusia dan ukuran timbangan keduanya tidak memiliki angka nol negative, artinya seseorang
tidak dapat berumur dibawah nol tahun dan seseorang harus memiliki timbangan diatas nol pula.
- Berat badan
- Tinggi badan
- Jarak
- Panjang barang
- Nilai ujian (90, 87, 85, 84, 81, 79, 74, 73, 67, 65)
PEMILIHAN UJI STATISTIKA
1. Statistika parametrik
◦ Metode uji statistika yang menetapkan adanya syarat-syarat (asumsi) tertentu
berkaitan dengan variabel random atau populasi
◦ Berhubungan dengan pengambilan keputusan atas suatu masalah, yang membahas
parameter populasi misal rata-rata
◦ Ciri statistika parametrik adalah menggunakan data interval atau rasio, dan distribusi
data atau populasi adalah normal
◦ Contoh:
- uji Analisa varian (anova)
- uji t
- multivariat
PEMILIHAN UJI STATISTIKA (lanj.)
2. Statistika non-parametrik
◦ Metode uji statistika yang tidak menetapkan adanya syarat-syarat (asumsi) tertentu berkaitan
dengan variabel random atau populasi
◦ Mengakomodasi data yang tidak terdistribusi normal
◦ Perhitungan dilakukan bukan terhadap nilai data yang sesungguhnya, namun pada peringkat
data dalam populasi
◦ Hasil intepretasi statistic non-parametrik adalah semu
◦ Data dibuat peringkat atau rangking untuk kemudian dianalisa
◦ Pengambilan keputusan atas masalah tidak membahas parameter populasi
◦ Ciri statistika non-parametrik adalah jenis data nominal atau ordinal, distribusi data tidak
diketahui (distribusi tidak normal)
◦ Contoh: Kruskall-Wallis test, Mann-Whitney test, Wilcoxon test, Friedman test, McNemar
HIPOTESIS
◦ Hipotesis merupakan suatu dugaan yang perlu dilakukan pengujian apakah hipotesis yang dirumuskan
sesuai dengan hasil penelitian
◦ Pengujian hipotesis deperlukan untuk menyimpulkan populasi dari data yang diperoleh dari sampel
◦ Hipotesis ada dua: hipotesis penelitian dan hipotesis statistika
a. Hipotesis penelitian
- Dugaan sementara yang dibuktikan melalui penelitian
- Setelah diuji, kemudian dibuat suatu kesimpulan yang merupakan jawaban atas hipotesis yang
dirumuskan
- Dalam suatu proposal penelitian penyusunan hipotesis harus didahului landasan teori
Contoh:
Landasan teori, senyawa kumarin yang mengandung gugus hidroksi pada posisi 7 mengahasilkan efek
penghambatan histamin yang menyebabkan alergi. Salah satu turunan kumarin adalah marmin, juga
menghasilkan efek penghambatan histamin. Marmin terkandung dalam ekstrak akar buah maja.
Hipotesisnya berarti ekstrak akar buah maja bisa menghambat pelepasan histamin.
b. Hipotesis statistika
◦ Dirumuskan dalam tahap awal analisa statistika
◦ Terdiri dari hipotesis nol (H0) dan hipotesis tandingan/alternatif (H1)
◦ Hipotesis statistika perlu dilakukan pengujian yaitu pengujian hipotesis H0 vs H1 untuk dibuat keputusan
apakah menolak atau menerima H0 atau H1

Langkah-Langkah dalam pengujian hipotesis:


1. Perumusan hipotesis sesuai metode statistik yang digunakan
2. Menguji data sampel dengan metode statistika misalnya dengan piranti lunak SPSS, atau metode
konvensional perhitungan statistika dengan rumus
3. Menentukan penerimaan dan penolakan hipotesis
4. Membuat kesimpulan hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai