Kelarutan Obat
dan Metode
peningkatannya
Dosen Pengampu :
Apt. Cindhany Darmaria Faridah Utami Mala, S.Farm., M. Sc.
Disusun Oleh :
Muh. Akhmal Usia
NPM : 09412111024
Class IIB
1. Pelarut Polar
Kelarutan polar sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut yaitu oleh
momen dipol pelarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lain. Sesuai
dengan itu, air bercampur dengan alkohol dalam segala perbandingan dan
melarutkan gula dan senyawa polihidroksi yang lain.
Physical
Liquisolid
Chemical
methods
Solubility
Enhancement
Techniques
Supercritical pH
fluid process adjustment
(Husain, at al., 2022)
Dalam Jurnal : Solubility Metode peningkatan larutan
Enhancement Techniques :
An Overview
Modifikasi
Modifikasi Fisik Penyesuaian Ph
Kimia
Kelarutan obat juga berhubungan dengan Co-solvency adalah campuran dari
ukuran partikel obat. Dengan mengurangi satu atau lebih cairan yang dapat Obat yang sukar larut dalam air mungkin dapat
ukuran partikel, luas permukaan bercampur yang digunakan untuk larut dalam air jika pH diubah. Eksipien yang
meningkatkan kelarutan obat. meningkatkan pH lingkungan dalam bentuk
meningkat yang meningkatkan sifat sediaan ke tingkat yang lebih tinggi dari pKa
disolusi obat Penambahan larutan ko-pelarut
obat-obatan asam mingguan meningkatkan
dapat meningkatkanmkelarutan
kelarutan obat; eksipien yang berfungsi sebagai
larutannya.
agen alkalizing dapat meningkatkan kelarutan
obat dasar mingguan.
(Husain, at al., 2022)
Dalam Jurnal : Solubility Metode peningkatan larutan
Enhancement Techniques :
An Overview
Proses fluida
superkritis Metode cair
Dengan titik kritis karbon dioksida, cairan
superkritis (SCFs) dapat melarutkan Dengan mencampur obat cair dengan
pelarut yang tidak mudah menguap. Di eksipien bubuk tertentu seperti pembawa
atas suhu dan tekanan kritisnya, SCF ada dan bahan pelapis, obat cair dapat diubah
sebagai fase tunggal. Ini aman, ramah menjadi bubuk yang kering, tidak lengket,
lingkungan, dan hemat biaya. mengalir bebas, dan dapat dikompresi.
Diagram fasa campuran cairan
Penentuan data kesetimbangan cair-cair selalu melibatkan sedikitnya tiga komponen, sebagai
berikut :
1. Pelarut (S) yaitu bahan yang dipisahkan untuk mengekstraksi
2. Zat terlarut (C) yaitu bahan yang dipisahkan dari bahan yang diekstraksi
3. Pelarut asal (A) yaitu bahan yang diekstraksi setelah semua zat terlarut (C) diambil.
Dalam penelitian ini penentuan data kesetimbangan menggunakan metode Muller, yaitu ketiga
komponen tersebut dianggap memiliki sifat-sifat interaktif biner sebagai berikut :
4. Mereka yang larut sepenuhnya satu sama lain dalam semuaproporsi. Contoh: alkohol dan
air, gliserin danair, alkohol dan gliserin.
5. Mereka yang larut satu sama lain dalam proporsi tertentu.Contoh: fenol dan air, eter dan
air,nikotin dan air.
6. Mereka yang tak terlihat larut satu sama lain dalamproporsi apapun. Contoh: minyak jarak
dan air, cairanpetrolatum dan air.
Berdasarkan sifat-sifat interaksi biner tersebut maka ada dua tipe diagram fasa yaitu (Muller,
1980)
7. Diagram fasa tertutup
8. Diagram fasa terbuka (Helwani dan Martunus, 2006) Jurnal Penelitian : Kesetimbangan
Sistem Palm Kernel Oil (PKO)-Asam Laurat-Matanol
Diagram fasa campuran cairan