Spektrometri emisi nyala Emisi atomik setelah Penentuan logam2 alkali dan
tereksitasi oleh nyala alkali tanah
Spektrometri serapan atom Penyerapan atomik setelah Penentuan logam dalam
atom mengalami atomisasi jumlah sekelumit dan umtuk
oleh nyala penentuan non logam
Spektrometri flouresensi Emisi flouresensi atomik Penentuan merkuri dan
atomik setelah atom mengalami hidrida dan dari non logam
eksitasi oleh nyala pada level sekelumit
A. Pengeringan sampel
• Dilakukan untuk sampel dalam wujud padat.
• Dilakukan untuk menghilangkan kadar air yang
ada dalam sampel.
• Definisi Kadar Air : persentasi kandungan air
suatu sampel
KADAR AIR
• Pengeringan menggunakan oven (Thermogravimetri)
• Dilakukan menggunakan oven dengan suhu 105 – 110°C
sampai mencapai berat konstan (tidak berubah).
• Pada sampel tidak semua air dapat menguap, ada
sebagian air yang terikat kuat dengan sampel sehingga
harus dilakukan pengukuran berat sampel hingga
konstan (tidak berubah).
• Sebelum ditimbang selalu ingat untuk masukkan
kedalam desikator selama 15 menit untuk
mendinginkan sampel yang baru keluar dari oven tanpa
terjadi penyerapan ai
Metode pengukuran kadar air
1.Pengeringan menggunakan oven
(Thermogravimetri)
Berat air yang diuapkan (Wa) =
• Berat sebelum pengeringan (Wz+Wo) – berat
setelah pengeringan (Wz+Wo)
• Kadar Air (g/g) =
• Berat air yang diuapkan dibagi berat sampel
sebelum pengeringan dikali 100%.
• Wa x100%
(Wz+Wo) - Wo
3. Pengukuran
• Teknik pengukuran :
• Secara klasik yang berdasarkan reaksi kimia Secara
instrumen yang berdasarkan sifat fisikokimia.
4. Perhitungan dan Interpretasi Data
• Umumnya kadar sampel secara kuantitatif dinyatakan
dengan perhitungan persen.
• Pada volumetri dan gravimetri perhitungan persen
diperoleh dari hubungan stoikiometri sederhana
berdasarkan reaksi kimianya.
• Pada spektroskopi diperoleh dari hubungan absorban
dan konsentrasi sampel dalam larutan.