Anda di halaman 1dari 28

Uji pada Pengawasan Kualitas

Mikrobiologi pada Produk


Farmasi dan Makanan

MARLIA SINGGIH WIBOWO


Jenis Uji

 Uji langsung
 Teknik kultur
 Metode Enumerasi
 Metode Alternatif
 Metode Cepat
Uji Langsung

 Pengamatan langsung dengan mata


(makroskopik)
 Pengamatan di bawah mikroskop
(mikroskopik)
 Metode pewarnaan
 DEFT (Direct Epifluorescent Filter
Technique)
 Pengamatan langsung dengan mata (makroskopik)
: morfologi mikroorganisme, warna spora, warna dan
bentuk koloni
 Pengamatan di bawah mikroskop (mikroskopik) :
bentuk dan motilitas mikroorganisme, bentuk dan
warna hifa. Ada dua jenis mikroskop : optik dan fase
kontras
 Metode pewarnaan : pewarnaan gram untuk
bakteri
 DEFT (Direct Epifluorescent Filter Technique) : Sampel
disaring dengan filter, bakteri diwarnai dengan zat
warna tertentu lalu dilihat di bawah mikroskop
epifluoresens
DEFT (Direct Epifluorescent Filter
Technique)
 Filter membran polikarbonat
 Zat warna senyawa fluorokromatis yang berfluoresensi
setelah berikatan
 Acridine orange :
Ikatan denan dsDNA : hijau
Ikatan dengan ssRNA : oranye
Ikatan dengan sel hidup : kuning
Ikatan dengan sel mati : hijau terang
Teknik Kultur

 Walaupun berbagai metode analisis


cepat dan sensitif telah
dikembangkan untuk identifikasi dan
karakterisasi mikroba patogen, teknik
pembiakan mikroba di dalam medium
mikrobiologi masih diperlukan
terutama untuk konfirmasi identitas.
Media mikrobiologi yang sering
digunakan umumnya adalah medium
padat atau cair. Medium padat
umumnya mengandung agar.
Kultur pada media
agar
 Tujuan Isolasi
 Tujuan Determinasi
 Tujuan Penyimpanan
 Tujuan Pertumbuhan
 Tujuan Produksi
 Tujuan Analisis
Metode Enumerasi

 Plate Count : metode perhitungan mikroba


yang ditumbuhkan di atas cawan petri
 MPN Count (Most probable Number) :
metode perhitungan relatif berdasarkan
fenomena kekeruhan
 Analisis Fisikokimia : metode perhitungan
mikroba berdasarkan komponen sel atau
metabolit yang dihasilkan
Metode Alternatif

 Dye-reduction Test
 Electrical Methods
 ATP Determination
Dye-reduction Test

 Berdasarkan reaksi redoks dari suatu zat


warna (dye)
 Dye akan mengambil elektron dari suatu
sistem biologi yang aktif dan akan
menghasilkan perubahan warna
 Umumnya bentuk teroksidasi akan
berwarna dan bentuk tereduksi tidak
berwarna
 Contoh dye yang sering digunakan :
metilen blue, resazurin, trifeniltetrazolium
klorida
Electrical Methods

 Ketika mikroorganisme tumbuh,


aktivitasnya akan menyebabkan
perubahan komposisi medium dan oleh
karenanya akan merubah sifat
elektriknya.
 Sifat elektrik yang dapat diukur :
konduktansi, kapasitans, dan impedansi
Penetapan ATP

 ATP ditemukan dalam aktivitas sel hidup


yang melakukan metabolisme
 Diukur melalui aktivitas enzim luciferase
dan substrat luciferin menghasilkan
pendaran cahaya (chemiluminesence)
Metode cepat

 Metode Imunokimia
 Metode molekuler
Metode Imunokimia

 Prinsip analisis : berdasarkan reaksi Antigen-


Antibodi
 Komponen sel atau metabolit sel mikroba
bertindak sebagai antigen, direaksikan dengan
pereaksi (suatu Ab yang spesifik) menghasilkan
kompleks Ag-Ab
 Kompleks Ag-Ab divisualisasi dengan berbagai
cara yang dapat diukur (spektrofotometri,
spektofluorometri, dll.)
Prinsip ELISA (Enzyme Linked-
Immunosorbent Assay)

Konjugat
enzim pada
Antigen Ag-Ab
Kompleks Ag-
Ab
Substrat
Antibodi
Reaksi Produk
enzimatik berwarna
Jenis Metode Imunokimia

 EIA / ELISA (Enzyme Immuno Assay)


 RIA (Radio Immuno Assay)
 IFA (Immuno Fluoresence Assay)
 LIA (Luminescence Immuno Assay)
Metode Molekuler

 Cara Hibridisasi
 Cara Amplifikasi
Teknik hibridisasi

 Proses denaturasi dsDNA menjadi ssDNA


menggunakan pemanasan
 Kombinasi ssDNA tersebut dengan suatu
segmen ssDNA lain yang telah di beri
probe (label)
 Hibrid DNA yang telah mengandung
label dapat dideteksi dengan berbagai
Teknik amplifikasi

 PCR (polymerase chain reaction) : reaksi


polimerisasi berantai
 DNA target didenaturasi menggunakan
panas
 Pelekatan primer (suatu oligonukleotida
pendek) yang komplemen dengan salah
satu ujung ssDNA
 Sintesis DNA yang diawali dari primer
 Proses pengulangan 20 – 50 x
Proses PCR
Denaturasi

Annealing

Polimerisasi
Proses setelah PCR

 Setelah pengulangan 20 – 50 x diperoleh


jumlah fragmen DNA yang cukup banyak
sehingga dapat di deteksi
 Produk PCR dapat dideteksi dengan
elektroforesis
 Pita-pita DNA dibandingkan dengan
marker DNA
Elektroforesis DNA

DNA
marker Produk PCR
PCR Fingerprints of Replicates of an isolate
of Metarhizium anisopliae, After 2 Years of
Preservation with Mr Primer

L to R:1,18 100 bp ladder,2-6 lyophilised ,7-11 mycelial plugs in


water , 12-16 cryopreserved, 17 control
M. Ryan
Instrumen dan Bahan
untuk analisis PCR
 DNA Thermal cycler
 DNA target
 Primer
 DNA polimerase
 Nukleotida
 Larutan Mg 2+
 Alat Elektroforesis
Biochemical Methods: Enzymes

An APIZYM strip

Enzymes tested for include: acid/alkaline phophatase, trypsin,


chymotrypsin, galactosidase, glucosidase, glucuronidase,
proteases, fucosidase.

M. Ryan
Thin Layer Chromatography of Secondary Metabolites
(Example of Patulin production by Penicillium spp.)

Anda mungkin juga menyukai