SPEKTROFOTOMETRI
Spektroskopi UV
Panjang gelombang 200 – 400 nm
Untuk senyawa yang tidak berwarna
Spektroskopi visibel
Panjang gelombang 400 – 800 nm
Untuk senyawa yang berwarna alami
atau senyawa yang dibuat berwarna
SIFAT EKSITASI ELEKTRONIK
Sebagai hasil dari penyerapan energi, maka atom atau molekul akan
dieksitasikan dari keadaan energi dasar (berenergi rendah) ke level
energi yang lebih tinggi (keadaan tereksitasi)
Proses ini bersifat kuantisasi yang berarti bahwa EMR yang diserap
mempunyai energi yang sama dengan perbedaan energi antara
keadaan dasar dan keadaan tereksitasi
TINGKAT ENERGY DAN TRANSISI
S1
A
spektrum berupa
E Eksitasi
garis
elektronik
S0
SPEKTRUM UV-VIS
SERAPAN UV-VIS
Solvent Transparency
(high purity) Limit, nm
Ethanol 95 % 205
Ethyl ether 205
iso-Octane 215
Isopropanol 215
Methanol 215
Pyridine 305
Water 200
Xylene 295
18
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
PENGARUH PELARUT PADA SPEKTRUM
FENOBARBITAL
C NH
H3C-H2C
_
C C O
C N
20
KARAKTERISTIK BAHAN KUVET
ASPEK KUALITATIF DAN KUANTITATIF
SPEKTOFOTOMETRI UV-VIS
Kualitatif
spektra UV-Vis secara tersendiri tidak dapat digunakan untuk
identifikasi kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi jika
digabung dengan cara lain seperti IR, NMR, MS, maka
dapat digunakan untuk maksud identifikasi/analisis kualitatif
suatu senyawa tersebut.
A = εbc
A = absorban
ε = absorptivitas
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi (M)
Dalam hukum Lambert-Beer tersebut ada beberapa
pembatasan yaitu:
1% BM
ε = E 1cm x 10
FUNGSI DARI NILAI E 11cm
%
Dengan demikian:
Csampel = (Asampel/Astandar) x Cstandar
Contoh perhitungan
20 tablet ditimbang satu persatu untuk mengetahui
keseragaman berat tablet. Sebanyak 20 tablet furosemid
ditimbang sekaligus dan mempunyai berat 1,656 g. Serbuk
dengan berat 519,5 mg digojog dengan 300 mL NaOH 0,1N
untuk mengekstraksi furosemid yang bersifat asam, lalu
diencerkan sampai 500,0 mL dengan NaOH 0,1 M. Sejumlah
ekstrak disaring dan diambil 5,0 mL filtrat, lalu diencerkan
dengan NaOH 0,1 M sampai 250,0 mL. Absorbansi dibaca
pada panjang gelombang 271 nm terhadap blanko NaOH 0,1
N dan mempunyai absorbansi sebesar 0,596.
Nilai E 11cm
%
furosemid dalam basa pada panjang gelombang 271 nm = 580.
H3C N H3C N
O O
O O
H3C + NaNO2 H3C
HN S NH2 HN S N+ N
HCl Cl-
O O + 2H2O
Sukfisoksazol
H3C N
O
O NHCH2CH2NH2
H3C
HN S N N +
+
O Cl-
+ 2H2O NED
H3C N
O
O
H3C N NHCH2CH2NH2
HN S N
senyawa berwarna
2. Operating time
Absorbansi
waktu operasional
waktu pengukuran
3. Pemilihan panjang gelombang
Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
4. PEMBUATAN KURVA BAKU
Dibuat dengan menghubungkan antara konsentrasi
(sumbu x) dengan absorbansi (sumbu y)
Dibuat kurva baku antara konsentrasi vs absorbansi
5. Pembacaan absorbansi sampel
Sampel dibaca dan akan diperoleh absorbansi
Nilai absorbansi yang diperoleh dimasukkan ke
persamaan kurva baku
Diperoleh konsentrasi analit dalam sampel
Sistem Instrumentasi
Sumber sinar (lampu)
Lampu deuterium digunakan untuk daerah UV
pada λ 190-350 nm. Lampu halogen kuarsa atau
lampu tungsten digunakan untuk daerah visibel (λ
350-900 nm).
tertentu.
Spektrum UV larutan kalium dikromat 0,0005% pada
panjang gelombang antara 220 – 350 nm
E 11cm
%
O CH3
C CH COOH
Ketoprofen
Prokain: Auksukrom gugus amino
Fenileprin: Auksukrom Gugus
Hidroksil