Si, Apt
*
“OH RESEP DAN GIGIKU”
*
* Lisaseorang guru SD yang telah
berumur 39 tahun. Suatu hari,
ibu Lisa tidak berangkat ke Drg. Iwan
sekolah karena sejak selesai SIP. No. 517/SF/DKK/IV/07
sholat subuh, dia merasakan Jl. Urip Sumoharjo No.9
rasa sakit di bagian giginya. Si Makassar
ibu ditemani anaknya
R/ Amoxycilin tab 500 NO XV
mengunjungi klinik dokter gigi. S 3 dd 1
Hasil pemeriksaan menunjukkan R/ Asam mefenamat tab 500 mg NO X
gigi si ibu harus dicabut. Dokter S 3 dd 1
menulisakan resep. R/ Diazepam 2 mg NO V
S 1 dd 1
* Anak ibu Lisa ke apotek dan
R/ Kalium Diclofenak 50 mg NO VI
memberikan resep dokter S prn tab 1
kepada apoteker. Terlihat
memperhatikan, mambaca dan Pro : Ibu Lisa
mengambil secarik formulir. Dan Umur : 39 tahun
bersiap melakukan dispensing Alamat : Urip Sumoharjo
*
Persyaratan
administrasi
Pengkajian Kesesuaian
resep farmasetik
Pertimbangan
klinis
Nama,SIP dan
alamat dokter
Tanggal penulisan
resep
Persyaratan
administrasi Tanda
tangan/paraf
dokter penulis
resep
Nama, alamat,
umur, jenis
kelamin, dan berat
badan pasien.
*
Drg. Iwan
Bagian resep Ada /Tidak
SIP. No. 517/SF/DKK/IV/07 Nama dokter Ada
Jl. Urip Sumoharjo No.9
SIP dokter Ada
Makassar
Alamat dan tlp dokter Ada
R/ Amoxycilin tab 500 NO XV Tidak ada
Tlp Dokter
S 3 dd 1
R/ Asam mefenamat tab 500 mg NO X Kota dan tanggal penulisan
Tidak ada
S 3 dd 1 resep
R/ Diazepam 2 mg NO V Nama obat Ada
S 1 dd 1
Jumlah obat Ada
R/ Kalium Diclofenak 50 mg NO VI
S prn tab 1 Kekuatan obat Ada
Kekuatan
Kesesuaian sediaan
farmasetik
stabilitas
kompatibilitas
*
Asam Kalium
NAMA OBAT Amoxycilin Diazepam
mefenamat Diclofenak
R/ Tablet
R/ Tablet
R/ Tablet Ref : Tablet, R/ Tablet
Bentuk Ref : Tablet, Kapsul,
Ref : Tablet Injeksi, Ref : Tablet
sediaan suspensi kering
(MIMS) Suppositoria (MIMS)
(MIMS)
(MIMS)
R/ 500 mg 500 mg 2 mg
Kekuatan R/ 50 mg
Ref : Tablet : 500 mg Ref : 250 mg Ref : 2 mg; 5
sediaan Ref : 25, 50 mg
dan 875 mg (MIMS) dan 500 mg mg; 10 mg
< 25 °C
Terjadi kerusakan < 25 °C
< 25 °C
pada cincin β laktam Tidak stabil < 25 °C
tidak stabil
pada suhu panas dan pada panas Tidak stabil
pada panas,
Stabilitas lembab. dan jika pada
dan cahaya
Suspensi amoksisilin terkena sinar kelembaban,
matahari
stabil selama 14 hari matahari dan panas.
langsung.
pada suhu 2-8 °C, langsung
setelah rekonstruksi,
kompatibilitas - - - -
ketepatan indikasi
dan dosis Obat;
aturan, cara dan lama
penggunaan Obat
duplikasi dan/atau
polifarmasi
Pertimbangan
klinis reaksi Obat yang tidak
diinginkan (alergi,
efek samping Obat
kontra indikasi depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi
pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik, glaukoma sudut
sempit akut, serangan asma akut, trimester pertama kehamilan, bayi
prematur; tidak boleh digunakan sendirian pada depresi atau ansietas
dengan depresi. (DIH, drugs.com)
*
NAMA OBAT R1/ KALIUM DIKLOFENAK
ketepatan indikasi dan dosis Analgesik dan antiinflamasi, biasa digunakan pada Radang sendi,
Obat Osteoarthrosis atau pengapuran tulang sendi, radang sendi akibat asam
urat (Gout), sakit punggung, sakit kepala, serangan migrain, akit akibat
patah tulang. Masalah nyeri pada otot, tulang dan sendi seperti
periarthritis (frozen shoulder), tendinitis, tenosinovitis, bursitis, keseleo,
strain dan dislokasi. Mengendalikan rasa sakit dan peradangan akibat
pencabutan gigi dan operasi. Mengatasi nyeri atau kram menstruasi.
aturan, cara dan lama Jika diperlukan, selama 1 minggu, digunakan setelah makan
penggunaan Obat
efek samping Obat mual, muntah, sakit perut, diare, sembelit, sakit kepala, dan mengantuk,
sakit kepala, pusing, mengantuk, gatal, keringat berlebihan, hidung
tersumbat. (DIH, drugs.com)
kontra indikasi hipersensitif terhadap kalium diklofenak, tukak lambung atau tukak usus,
perdarahan atau perforasi, asma, rhinitis (bersin-bersin), angioedema
(bengkak wajah), atau urtikaria (biduran) setelah menggunakan ibuprofen,
aspirin, atau obat non-steroid anti-inflamasi. Penderita gagal jantung .
(DIH, drugs.com).
*
OBAT TINGKAT BENTUK INTERAKSI
KEPARAHAN
R1/Amoxicillin - Tidak terdapat interaksi antara obat didalam
resep (www.drug.com/interactions-checker)
R2/Asam Terdapat interaksi antara obat dan makanan,
Mefenamat yaitu diazepam dengan grapefruit juice
(www.drug.com/interactions-checker)
R3/Kalium
Diklofenak
R4/Diazepam
*
* Dosis adalah jumlah obat yang diberikan kepada pasien yang dapat
menimbulkan efek
*Usia
*Bobot badan
*Luas permukaan badan
*Jenis kelamin
*Beratnya penyakit
*
*Pada anak-anak atau bayi yang baru lahir, kepekaanya
terhadap obat sangatlah besar hal ini disebabkan karena
fungsi hati dan ginjalnya belum sempurna, begitu pula
system enzim belum berkembang dengan lengkap.
Parameter-parameter yang membedakan respon tubuh
terhadap obat pada anak-anak adalah :
* Pola ADME (Absorpsi, Distribusi, metabolisme dan Ekskresi)
* Perbedaan absorpsi oleh karena perbedaan relative dari kepadatan
sel.
* Perbedaan distribusi oleh karena persentase cairan ekstraseluler
dan cairan tubuh total relative lebih tinggi.
* Perbedaan ekskresi oleh karena glomerulus atau tubuli belum
berkembang sempurna.
* Sensitifitas intriksik yang berlainan terhadap bahan obat.
* System enzim belum berkembang dengan lengkap Sebagaicontoh
chloramfenikol dimetabolisme oleh enzim glukoronidase yang
ada di hati dimana pada bayi enzim tersebut belum
lengkapsehingga timbul akumulasi khloramfenikol menimbulkan
grey sindrom
*
*
*Sedangkan pada usia lanjut atau orang tua dengan usia
diatas 65 tahun, juga memiliki kepekaan terhadap obat,
hal ini disebabkan karena :
*Sirkulasi darah yang kurang lancar.
*Fungsi hati dan ginjal telah mengalami penurunan,
sehingga eliminasi obat menjadi sangat lambat.
*Kurangnya albumin darah sehingga pengikatan obat
berkurang yang menyebabkan banyaknya obat bebas dan
akibatnya dapat menimbulkan keracunan akibat over
dosis.
* kepekaan/respon reseptor (factor farmakodinamik)terhadap obat
berubah,
* kesalahan minum obat lebih kurang 60 % karenapenglihatan,
* pendengaran telah berkurang dan pelupa,
* efek samping obat 2-3 kali lebih banyak dari dewasa,maka dosis obat
perlu diturunkan.
* Karena besarnya kepekaan obat pada orang tua, bebrapa
literature menganjurkan dosis untuk orang tua adalah sebagai
berikut :
* 65 -74 tahun dosis biasa – 10%
* 75 – 84 tahun dosis biasa – 20%
* Diatas 85 tahun dosis biasa – 30%
* Pasien obesitas mempunyai akumulasi jaringan lemak yang
lebih besar, dimanajaringan lemak mempunyai proporsi air
yanglebih kecil dibandingkan dengan jaringanotot. Jadi pasien
obese mempunyai proporsicairan tubuh terhadap berat badan
yanglebih kecil daripada pasien dengan beratbadan normal,
sehingga mempengaruhivolume distribusi obat
*
* Wanita dianggap lebih sensitive terhadap pengaruh obat
dibandingkan pria.
*
* Kondisi patologi seperti pasien denganfungsi ginjal & hati
yang rusak/ tergangguakan menyebabkan proses
metabolismeobat yang tidak sempurna. Sebagai
contohpemberian tetrasiklin pada keadaanginjal/hati rusak
akan menyebabkanterakumulasinya tetrasiklin dan
terjadikerusakan hati. Maka harus dipertimbangkandosis obat
yang lebih rendah dan frekuensiobat diperpanjang
*
*
Perhitungan Racikan
PERHITUNGAN RACIKAN
Ctm
Keterangan :
Parasetamol yang digunakan yang kekuatannya 500 mg
Tablet Ctm yang tersedia berkekuatan 4 mg
Perhitungan pengenceran
PERHITUNGAN PENGENCERAN
Ket :
a = 15 mg x c
b = 50 mg x c
c = Angka yang dikalikan dengan jumlah bahan (Untuk coffein =15 mg)
yang hasilnya lebih dari 50 mg, tetapi nilainya mudah untuk ditimbang
menggunakan timbangan kasar
Sehingga hasilnya adalah :
15mg
x 200mg 60mg
50mg
10 x ….? = a
50 x ….? = b
Misal :
10 x 0,1 = 1 ml
50 x 0,1 = 5 ml
10 mg
x 5 ml = 1 ml
50 mg
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMAL
(DM)
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMAL
m
. Rumus Fried xDM
150
R/ Phenobarbital 40 mg
Lactosum qs
m.f pulv dtd No X
S t d d pulv I
Pro : Shinta (3 tahun 9 bulan)
DM Atropin sulfas = 1 mg / 3 mg
DM Belladona extract = 20 mg / 80 mg
Perhitungan dosis maksimal Atropin sulfas :
Sekali minum 1 x 2,5/10 mg = 0,25 mg < 1 mg tidak over
Seharinya 3 x 0,25 mg = 0,75 mg < 3 mg tidak over
Perhitungan dosis maksimal Extrak Belladona :
Sekali minum 1 x 100/10 mg = 10 mg < 20 mg tidak over
Seharinya 3 x 10 mg = 30 mg < 80 mg tidak over
Untuk Sehari :
3x0.25 3x10
3
80
0.25 0.375 0.625 1 tidak over
* Dispensing, terdiri dari penyiapan, penyerahan dan pemberian informasi Obat
(PERMENKES NO.73 TAHUN 2016). Meliputi :
* 1. Menyiapkan Obat sesuai dengan permintaan Resep
* 2. Melakukan peracikan Obat bila diperlukan
* 3. Memberikan etiket sekurang-kurangnya
* 4. Memasukkan Obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah untuk Obat yang
berbeda untuk menjaga mutu Obat dan menghindari penggunaan yang salah.
*
* Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan
ketergantungan dan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh:
ekstasi, LSD (Lysergic Acid Diethylamid), dan DOM.
* Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan
ketergantungan. Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dan
fenetilin.
* Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan
ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus
dengan resep dokter. Contoh: amorbarbital, brupronorfina, dan
mogadon (sering disalahgunakan).
* Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan
ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus
dengan resep dokter. Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan (sering
disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat penenang
(sedativa), dan obat tidur (hipnotika).
*
* PP No 51 tahun 2009 dan KEPMENKES No 2396
tahun 1989 (obat keras hanya dapat diserahkan
dengan R/ dokter)
* PERMENKES No 919 Tahun 1993 (Obat keras
yang dapat diserahkan tanpa R/ dokter)
*
* Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika
* PERMENKES No 3 Tahun 2015 pengadaan,
pengedaran dan pemusnahan
* PERMENKES No 9 Tahun 2015 penggolongan
psikotropik lebih rinci berdasarkan efek aditif
pada SSP
* PERMENKES No 3 Tahun 2017 pembaharuan
dari permenkes seblumnya “penambahan item
obat dalam golongan 2 & 4”
*
* PERMENKES No 3 Tahun 2015
*
* Naidoo KK et al, Post-marketing stability
surveillance: Amoxicillin, School of Pharmacy
and Pharmacology, Faculty of Health Sciences,
University of KwaZulu-Natal, Durban
* Lilian M. Azzopardi, Storage of Medicines &
Medical Devices, Department of Pharmacy
University of Malta
*