BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga
sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik
di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini
cairan zat aktif di dalam dan di luar sel. Prinsip maserasi adalah penyarian
zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam
cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar
terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati
dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara
larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi
akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi
dipekatkan
dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu, cairan penyari
dalam labu penampung. Prinsip ini membuat pelarut dapat dipisahkan dari
biru, ungu dan merefleksikan cahaya hijau. Klorofil banyak terdapat pada
B. Maksud Praktikum
azedarach L).
C. Tujuan Praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tumbuhan
1. Klasifikasi Tumbuhan :
( http://.IntegratedTaxonomicInformationSystem.gov )
Regnum : Plantae.
Divisi : Magnoliophyta.
Kelas : Magnoliopsida.
Ordo : Sapindales.
Famili : Meliaceae.
Genus : Melia.
dan sub tropis,. Tanaman mindi tumbuh pada daerah dataran rendah
dengan curah hujan rata-rata per tahun 600 - 2000 mm, dapat tumbuh
pada berbagai tipe tanah. Tumbuh subur pada tanah berdrainase baik,
tanah yang dalam, tanah liat berpasir, toleran terhadap tanah dangkal,
2. Nama Lain
(Steenis, 2006).
3. Morfologi tumbuhan
ungu, yang tua coklat muda. Tangkai daun 5-8 mm, helaian daun
bentuk lanset, beringgit lebar dan tidak dalam, seperti kulit tipis, 6-20
kali 1,5-3,5 cm. Bunga terkumpul dalam malai sangat sempit, 3-12 cm
4. Kandungan Kimia
B. Uraian Praktikum
dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat dibantu dengan penurunan
tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyaring akan naik
pelarut murni yang ditampung dalam labu alas bulat penampung (Ahyari,
2009).
yaitu pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam
rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut
organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan
konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel. Prinsip maserasi
adalah penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk
simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada
dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya
Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh
1986) :
100oC.
lain-lain.
c. Waktu Penerapan suhu yang relatif tinggi untuk waktu yang singkat
C. Uraian Alat
pompa vakum, uap larutan penyari akan menguap naik ke kondensor dan
(Rachman, 2009).
dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat dibantu dengan penurunan
tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyaring akan naik
pelarut murni yang ditampung dalam labu alas bulat penampung (Ahyari,
2009).
dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volume labu alas
suhu pelarut yang digunakan. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat yang
telah berisi sampel atau ekstrak cair dipasang dengan kuat pada ujung
pecah-pecah pada permukaan ekstrak atau jika sudah tidak ada lagi
pelarut yang menetes pada labu alas bulat penampung. Setelah proses
BAB III
PROSEDUR KERJA
A. Alat
Revaporator.
B. Bahan
kedalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volumelabu alas
bulat yang digunakan, kemudian water bath distel pada suhu yang sesuai
(50 - 100 dibawah titik didih pelarut yang digunakan) dengan menekan
tombol on off. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat yang telah diisi
tombol rotor kearah nol dengan sendirinya ekstrak akan terisap masuk ke
rotor diputar kearah nol dan pompa vakum dan aliran air dihentikan
kemudian labu akas bulat dikeluarkan, kemudian kran vakum diputar pada
posisi yang sama pada saat memasukkan sampel hingga sisa udara
BAB IV
A. Hasil Praktikum
B. Pembahasan
obat yang belum mengalami pengolahan apa pun juga dan kecuali
masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa siphon,
siphon
Pembagian Ekstrak
tenaga dorongnya.
suhu 5°-10ºC di bawah titik didihnya pelarut yang digunakan, uap yang
bulat, dan cairan penyari dapat menguap 5-10OC dibawah titik didih
pada bahan atau larutan sehingga suhu larutan akan naik sampai
bagian, yaitu:
2. Alat pemisah
3. Alat pendingin
bulat dan cairan penyari dapat menguap 5-100C dibawah titik didih
terus beroperasi, relatif lebih murah, dan baik untuk cairan non-viskos
tidak cocok untuk cairan viskos atau kental karena akan memperburuk
sirkulasi cairan.
tapi karena tanaman tersebut dalam hal ini ketepeng cina tidak
bersifat semi polar karena zat aktif yang akan diambil komponen
polar maka dengan itu digunakan metanol. Efektif dalam hal ini bahwa
Dimana cairan penyari masukkan dalam zat aktif pada suatu wadah
yang diberikan tekanan dalam hal ini pengadukan maka cairan penyari
kan berosmosis masuk kedalam sel pada zat aktif sehingga terjadi
terdesak keluar maka cairan penyari yang bersatu dengan zat aktif
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://.IntegratedTaxonomicInformationSystem.gov
LAMPIRAN
Skema kerja
Aliran pendingin dan pompa vakum, tombol rotor diputar dengan kecepatan
110 rpm dalam waktu 40 menit
Lampiran gambar
Perhitungan :
Penyelesaian :
= 10,6386 gram.
10,6386 𝑔𝑟𝑎𝑚
% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
300 𝑔𝑟𝑎𝑚
% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛 = 3,5462 %.