Anda di halaman 1dari 23

PENGUAPAN PADA SAMPEL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu

pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga

sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik

di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini

akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi

cairan zat aktif di dalam dan di luar sel. Prinsip maserasi adalah penyarian

zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam

cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar

terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati

dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara

larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi

akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi

rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi

keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.

Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan

penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya

dipekatkan

Rotary evaporator adalah alat yang digunakan untuk melakukan

ekstraksi, penguapan pelarut yang efisien dan lembut. Komponen

utamanya adalah pipa vakum, pengontrol, labu evaporasi, kondensator

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

dan labu penampung hasil kodensasi (Rahayu, 2009). Prinsip rotary

evaporator adalah proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya

dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu, cairan penyari

dapat menguap 5-10º C di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh

karena adanya penurunan tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap

larutan penyari akan menguap naik ke kondensor dan mengalami

kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut murni yang ditampung

dalam labu penampung. Prinsip ini membuat pelarut dapat dipisahkan dari

zat terlarut di dalamnya tanpa pemanasan yang tinggi

Ekstraksi menggunakan rotary evaporator dapat digunakan pada

bahan makanan seperti pandan. Pandan merupakan tumbuhan monokotil

yang memiliki beraroma wangi. Pandan mempunyai akar tunjang besar,

daunnya roset rapat. Daunnya dapat berkhasiat sebagai penambah nafsu

makan karena kandungan alkaloida, saponin, dan flavonoida. Selain itu

dapat digunakan untuk pewarna makanan karena memiliki klorofil yang

berwarna hijau dan juga mengandung minyak atsiri. Klorofil merupakan

pigmen fotosintesis pada tumbuhan yang dapat menyerap cahaya merah,

biru, ungu dan merefleksikan cahaya hijau. Klorofil banyak terdapat pada

daun dan merupakan ciri tumbuhan autotrof

B. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum tersebut, yaitu Melakukan metode

penguapan ekstrak dengan menggunakan sampel daun Mindi (Melia

azedarach L).

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

C. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum tersebut, yaitu untuk menghilangkan

cairan penyari yang digunakan, agar tidak mengganggu pada proses

ekstaksi cair-cair(Corong pisah) atau padat cair dengan menggunakan

sampel daun Mindi (Melia azedarach L).

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Tumbuhan

1. Klasifikasi Tumbuhan :

( http://.IntegratedTaxonomicInformationSystem.gov )

Regnum : Plantae.

Divisi : Magnoliophyta.

Kelas : Magnoliopsida.

Ordo : Sapindales.

Famili : Meliaceae.

Genus : Melia.

Spesies : Melia azedarach

Pohon Mindi memiliki persebaran secara alami di Indoanesia

yaitu ditanam di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Irian

Jaya, sedangkan di India dan Burma, banyak ditanam di daerah tropis

dan sub tropis,. Tanaman mindi tumbuh pada daerah dataran rendah

hingga dataran tinggi, ketinggian 0 - 1200 m di atas permukaan laut,

dengan curah hujan rata-rata per tahun 600 - 2000 mm, dapat tumbuh

pada berbagai tipe tanah. Tumbuh subur pada tanah berdrainase baik,

tanah yang dalam, tanah liat berpasir, toleran terhadap tanah dangkal,

tanah asin dan basa.

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

2. Nama Lain

Di Indonesia, tanaman Mindi dikenal dibeberapa daerah dengan

nama Mindi, mindi kecil, renceh, gringging, cakra-cikri. Di Inggris:

Chinaberry, China tree; di Vietnam: may rien; dan di Cina: ku lian zi

(Steenis, 2006).

3. Morfologi tumbuhan

Setengah perdu tegak, sering bercabang banyak, 0,7-1,8 m

tingginya. Batang segiempat tumpul atau cukup bulat, yang muda

ungu, yang tua coklat muda. Tangkai daun 5-8 mm, helaian daun

bentuk lanset, beringgit lebar dan tidak dalam, seperti kulit tipis, 6-20

kali 1,5-3,5 cm. Bunga terkumpul dalam malai sangat sempit, 3-12 cm

panjangnya, yang tersusun dari anak payung menggarpu yang rapat.

Daun pelindung kecil, sempit, runcing dan boleh dikatakan sama.

Mahkota gundul, tabung pucat, berbentuk baji hingga bulat telur

terbalik (Steenis, 2006).

4. Kandungan Kimia

Mengandung Minyak atsiri, Kalium, Flavonoid, Zat pati, dan

Alkaloid yang agak beracun (Kristianti, 2008).

5. Khasiat dan kegunaan

Melancarkan peredaran darah, antirematik, bisul, borok, koreng,

eksim, penurun panas, merangsang muntah, sakit kepala, kelumpuhan

otot wajah, serta sakit mata dan telinga (Soemardji, A,2007).

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

B. Uraian Praktikum

Penguapan dapat terjadi karena adanya pemanasan yang

dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat dibantu dengan penurunan

tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyaring akan naik

ke kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan

pelarut murni yang ditampung dalam labu alas bulat penampung (Ahyari,

2009).

Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman

yaitu pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam

rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut

organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan

proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara

konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel. Prinsip maserasi

adalah penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk

simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada

temperatur kamar terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke

dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya

perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel.

Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh

cairan penyari dengan konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa

tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan

di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan

pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang

diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan (Rachman, 2009).

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan (Dirjen POM,

1986) :

a. Suhu berpengaruh pada kecepatan penguapan, makin tinggi suhu

makin cepat penguapan. Disamping mempengaruhi kecepatan

penguapan, suhu juga berperanan terhadap kerusakan bahan yang

diuapkan. Banyak glikosida dan alkaloida terurai pada suhu di bawah

100oC.

b. Hormon, enzim dan antibiotic lebih peka lagi terhadap pemanasan.

Karena itu pengaturan suhu sangat ppenting agar penguapan dapat

berjalan cepat dan kemungkinan terjadinya peruraian dapat ditekan

sekecil mungkin. Untuk zat-zat yang peka terhadap panas dilakukan

penguapan secara khusus misalnya dengan pengurangan tekanan dan

lain-lain.

c. Waktu Penerapan suhu yang relatif tinggi untuk waktu yang singkat

kurang menimbulkan kerusakan dibandingkan dengan bila dilakukan

pada suhu rendah tetapi memerlukan waktu lama.

d. Kelembaban Beberapa senyawa kimia dapat terurai dengan mudah

apabila kelembabannya tinggi, terutama pada kenaikan suhu.

Beberapa reaksi peruraian seperti hidrolisa memerlukan air sebagai

medium untuk berlangsungnya reaksi tersebut.

e. Cara Penguapan Bentuk hasil akhir seringkali menentukan cara

penguapan yang tepat. Panci penguapan dan alat penyuling akan

menghasilkan produk bentuk cair atau padat. Penguapan lapis tipis

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

menghasilkan produk bentuk cair. Umumnya cara pemekatan tidak

dilakukan dengan lebih dari satu cara.

Pembagian Ekstrak (Ditjen POM, 1979)

A. Ekstrak cair : adalah ekstrak yang diperoleh dari hasil penyarian

bahan alam masih mengandung larutan penyari.

B. Ekstrak kental : adalah ekstrak yang telah mengalami proses

penguapan, dan tidak mengandung cairan penyari lagi, tetapi

konsistensinya tetap cair pada suhu kamar.

C. Ekstrak kering : adalah ekstrak yang telah mengalami proses

penguapan dam tidak mengandung pelarut lagi dan mempunyai

konsistensi padat (berwujud kering)

C. Uraian Alat

Rotary evaporator adalah alat yang digunakan untuk

melakukan ekstraksi, penguapan pelarut yang efisien dan lembut.

Komponen utamanya adalah pipa vakum, pengontrol, labu evaporasi,

kondensator dan labu penampung hasil kodensasi (Rahayu, 2009).

Prinsip rotary evaporator adalah proses pemisahan ekstrak dari cairan

penyarinya dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu,

cairan penyari dapat menguap 5-10º C di bawah titik didih pelarutnya

disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan. Dengan bantuan

pompa vakum, uap larutan penyari akan menguap naik ke kondensor dan

mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut murni yang

ditampung dalam labu penampung. Prinsip ini membuat pelarut dapat

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

dipisahkan dari zat terlarut di dalamnya tanpa pemanasan yang tinggi

(Rachman, 2009).

Penguapan dapat terjadi karena adanya pemanasan yang

dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat dibantu dengan penurunan

tekanan. Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyaring akan naik

ke kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan

pelarut murni yang ditampung dalam labu alas bulat penampung (Ahyari,

2009).

Sampel atau ekstrak cair yang akan diuapkan dimasukkan ke

dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volume labu alas

bulat yang digunakan, kemudian waterbath dipanaskan sesuai dengan

suhu pelarut yang digunakan. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat yang

telah berisi sampel atau ekstrak cair dipasang dengan kuat pada ujung

rotor yang menghubungkan kondensor. Aliran air pendingin dan pompa

vakum dijalankan, kemudian tombol rotor diputar dengan kecepatan

tertentu (5-8putaran) (Ahyari, 2009).

Proses penguapan ini dilakukan hingga diperoleh ekstrak kental

yang ditandai dengan terbentuknya gelembung-gelembung udara yang

pecah-pecah pada permukaan ekstrak atau jika sudah tidak ada lagi

pelarut yang menetes pada labu alas bulat penampung. Setelah proses

penguapan selesai, Rotary Evaporator dihentikan dengan cara terlebih

dahulu dilakukan pemutaran tombol rotor kearah nol (menghentikan

putaran rotor) dan temperatur pada waterbath di-nol-kan. Pompa vakum

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

dihentikan, kemudian labu alas bulat dikeluarkan setelah sebelumnya kran

pengatur tekanan pada ujung kondensor dibuka (Ahyari, 2009).

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

BAB III

PROSEDUR KERJA

A. Alat

Adapun alat yang digunakan yaitu Batang pengaduk, Cawan

Porselin, Corong kaca, Hair drayer, Statif, dan Seperangkat alat

Revaporator.

B. Bahan

Adapun bahan yang digunakan yaitu Aquadest dan Ekstrak

Daun Mindi (Melia azedarach L).

C. Prosedur Kerja (Anonim, 2016).

Sampel atau ekstrak cair yang akan diuapkan akan dimasukkan

kedalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volumelabu alas

bulat yang digunakan, kemudian water bath distel pada suhu yang sesuai

(50 - 100 dibawah titik didih pelarut yang digunakan) dengan menekan

tombol on off. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat yang telah diisi

dengan ekstrak dipasanag dengan kuat pada ujung rotor yang

menghubungkan kondensor. Aliran air pendingin dan pompa vakum

kemudian tombol rotor diputar diputar dengan kecepatan tertentu,

kemudian dilanjutkan dengan tombol rotor diputar dengan kecepatan

tertentu, kemudian dilanjutkan dengan mengkatifkan pompa vakum.

Ekstrak dapat ditambah melalui selang dengan terlebih dahulu memutar

tombol rotor kearah nol dengan sendirinya ekstrak akan terisap masuk ke

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

dalam labu, setelah itu penguapan dilanjutkan dengan memutar kembali

rotorpada kecepatan semula.

Setelah proses penguaan selesai, maka alat dihentikan dengan

terlebih dahulu menekan tombol of pada water bath, kemudian tombol

rotor diputar kearah nol dan pompa vakum dan aliran air dihentikan

kemudian labu akas bulat dikeluarkan, kemudian kran vakum diputar pada

posisi yang sama pada saat memasukkan sampel hingga sisa udara

dalam kondensor keluar secara sempurna.sampel yang telah dipekatkan

dipindahkan dalam wadah dan selanjutnya akan dikentalkan dengan

menggunakanpenangas air ataupun mantel pemanas.

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

No. Sampel Metode Pelarut Hasil Sari % Rendamen


Daun mindi (Melia
1. Soxhletasi 300 mL 246 mL 3,5462 %.
azedarach L.)
Daun mindi (Melia
1. Maserasi 1500 mL 1750 mL
azedarach L.)

B. Pembahasan

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai

obat yang belum mengalami pengolahan apa pun juga dan kecuali

dinyatakan lain, berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia dibedakan

menjadi simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan

(mineral). Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan

utuh, bagian tumbuhan atau eksudat tumbuhan. Simplisia sebagai

produk hasil pertanian atau pengumpulan tumbuhan liar (wild crop)

tentu saja kandungan kimianya tidak dapat dijamin selalu ajeg

(konstan) karena disadari adanya variabel bibit, tempat tumbuh, iklim,

kondisi (umum dan cara) panen, serta proses pascapanen dan

preparasi akhir. Walaupun ada juga yang berpendapat bahwa variable

tersebut tidak berakibat besar pada mutu ekstrak nantinya. Variabel

tersebut juga dapat dikompensasi dengan penambahan/pengurangan

bahan setelah sedikit prosedur analisis kimia dan sentuhan inovasi

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

teknologi farmasi lanjutan sehingga tidak berdampak banyak pada

khasiat produksi. Usaha untuk menjaga variabel tersebut dianggap

sebagai usaha untuk menjaga mutu simplisia.

Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara

berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan hingga menguap, uap

cairan penyari terkondensasi menjadi molekul cairan oleh pendingin

balik dan turun menyari simplisia di dalam klonsong dan selanjutnya

masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa siphon,

proses ini berlangsung hingga proses penyarian zat aktif sempurna

yang ditandai dengan beningnya cairan penyari yang melalui pipa

siphon

Pembagian Ekstrak

 Ekstrak cair : adalah ekstrak yang diperoleh dari hasil penyarian

bahan alam masih mengandung larutan penyari.

 Ekstrak kental : adalah ekstrak yang telah mengalami proses

penguapan, dan tidak mengandung cairan penyari lagi, tetapi

konsistensinya tetap cair pada suhu kamar.

 Ekstrak kering : adalah ekstrak yang telah mengalami proses

penguapan dam tidak mengandung pelarut lagi dan mempunyai

konsistensi padat (berwujud kering)

Penguapan adalah proses terbentuknya uap dari permukaan

cairan. Kecepatan terbentuknya uap tergantung atas terjadinya difusi

uap melalui lapisan batas diatas cairan yang bersangkutan. Disini

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

berlaku prinsip pemindahan massa dan tekanan parsiel merupakan

tenaga dorongnya.

Proses penguapan ekstrak dengan pemanasan yang dipercepat

dengan adanya pompa vakum dimana pelarut akan menguap pada

suhu 5°-10ºC di bawah titik didihnya pelarut yang digunakan, uap yang

keluar terhisap masuk ke dalam kondensor kemudian terjadi

kondensasi dan menetes ke labu penampung.

Pada proses penguapan yang dilakukan pada kesempatan ini

yaitu penguapan dengan menggunakan rotavapor.

Prinsip kerja dari rotavapor yaitu, penguapan dapat terjadi

karena adanya pemanasan yang dipercepat oleh putaran labu alas

bulat, dan cairan penyari dapat menguap 5-10OC dibawah titik didih

pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan.

Dengan bantuan pompa vakum uap larutan penyari akan menguap

pada kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul

cairan pelarut murni yang ditampung dalam labu alas bulat

penampung. Proses penguapan berakhir yang ditandai dengan adanya

letupan atau flooting pada labu alas bulat tempat sampe

Mekanisme kerja evaporator adalah steam yang dihasilkan oleh

alat pemindah panas, kemudian panas yang ada (steam) berpindah

pada bahan atau larutan sehingga suhu larutan akan naik sampai

mencapai titik didih. Steam masih digunakan atau disuplay sehingga

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

terjadi peningkatan tekanan uap. Di dalam evaporator terdapat 3

bagian, yaitu:

1. Alat pemindah panas

Berfungsi untuk mnsuplai panas, baik panas sensibel (untuk

menurunkan suhu) maupun panas laten pada proses evaporasi.

Sebagai medium pemanas umumnya digunakan uap jenuh.

2. Alat pemisah

Berfungsi untuk memisahkan uap dari cairan yang dikentalkan.

3. Alat pendingin

Berfungsi untuk mengkondnsasikan uap dan memisahkannya.

Alat pendingin ini bisa ditiadakan bila sistem bekerja pada

tekanan atmosfer (Gaman, 1994).

Rotary evaporator adalah alat yang digunakan untuk

melakukan ekstraksi, penguapan pelarut yang efisien dan lembut.

Komponen utamanya adalah pipa vakum, pengontrol, labu evaporasi,

kondensator dan labu penampung hasil kodensasi. Prinsip rotary

evaporator adalah proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya

dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu, cairan

penyari dapat menguap 5-10º C di bawah titik didih pelarutnya

disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan. Prinsip ini

membuat pelarut dapat dipisahkan dari zat terlarut di dalamnya tanpa

pemanasan yang tinggi.Keuntungan dari rotavapor adalah dapat diatur

suhu, pelarutnya masih bisa digunakan kembali namun kerugiannya

dari rotavapor sangat mahal.

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

Tujuan dilakukannyan penguapan adalah untuk

menghilangakan cairan penyari yang digunakan, agar pada ekstraksi

corong pisah diperoleh hanya dua lapisan. Penguapan dapat terjadi

karena adanya pemanasan yang dipercepat oleh putaran labu alas

bulat dan cairan penyari dapat menguap 5-100C dibawah titik didih

pelarutnya disebabkan oleh adanya penurunan tekanan. Dengan

bantuan pompa vakum uap larutan penyari akan menguap naik ke

kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan

pelarut murni yang ditampung dalam labu alas bulat penampung.

Terdapat beberapa kelebihan serta kekurangan dari

evaporator yang sering digunakan. Contohnya dalam evaporator

tabung-horizontal sirkulasi alam, kelebihannya evaporator jenis ini

terus beroperasi, relatif lebih murah, dan baik untuk cairan non-viskos

yang mentransfer panas tinggi. Kekurangannya evaporator jenis ini

tidak cocok untuk cairan viskos atau kental karena akan memperburuk

sirkulasi cairan.

Digunakan metanol karena efektif dalam proses ekstraksi

dibandingkan dengan yang lain. Sebenarnya metanol ini bersifat toksik

tapi karena tanaman tersebut dalam hal ini ketepeng cina tidak

diketahui kandungan senyawanya maka digunakan metanol karena

bersifat semi polar karena zat aktif yang akan diambil komponen

kimianya belum diketahui sifat kepolarannya apakah polar ataukah non

polar maka dengan itu digunakan metanol. Efektif dalam hal ini bahwa

ekstrak metanol mampu menarik komponen kimia pada zat aktif

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

melalui prinsip ekstraksi yaitu difusi-osmosis atau osmosis-difusi.

Dimana cairan penyari masukkan dalam zat aktif pada suatu wadah

yang diberikan tekanan dalam hal ini pengadukan maka cairan penyari

kan berosmosis masuk kedalam sel pada zat aktif sehingga terjadi

perbedaan konsentrasi didalam sel dan diluar sel, sehingga

konsentrasi didalam sel lebih tinggi sehingga komponen kimianya

terdesak keluar maka cairan penyari yang bersatu dengan zat aktif

akan keluar sehingga disini terjadi proses difusi.

Dari penguapan ekstrak didapatkan hasil bobot ekstrak kental

daun mindi dengan metode maserasi adalah 1750 mL dan pada

metode soxhletasi sebanyak 246 mL dengan % Rendamen, 3,5462 %.

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil ekstraksi yang didapat pada saat praktikum dengan metode

maserasi adalah 1750 mL dan pada metode soxhletasi sebanyak 246 mL

dengan % Rendamen, 3,5462 %.

B. Saran

Sebaiknya pelaksanaan praktikum dilakukan dengan tepat waktu

agar mengefisienkan kerja praktikan dalam praktikum yang bersangkutan

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Fitokimia I.


Makassar: Universitas Muslim Inonesia.

Kristianti, A. N, N. S. Aminah, M. Tanjung, dan B. Kurniadi. 2008. Buku


Ajar Fitokimia. Surabaya: Jurusan Kimia Laboratorium Kimia
Organik FMIPA Universitas Airlangga. P.47-48.
Soemardji, A. 2007. Etnofarmakologi dalam Pengembangan Obat Bahan
Alam. Makalah Simposium Tanaman Obat. Bandung,
disampaikan tanggal 10 Februari 2007.
Steenis, Van, 2006. FLORA. Jakarta : PT PERCA.

http://.IntegratedTaxonomicInformationSystem.gov

Rachman, D. 2009. Jenis-Jenis Ekstraksi. 28 Oktober 2010.

Ahyari, J. 2009. Rotary Evaporator. 28 Oktober 2010.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Departemen


Kesehatan RI. Jakarta

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

LAMPIRAN

Skema kerja

Siapkan alat dan bahan

Masukkan ekstrak ke dalam labu alas dengan volume 2/3 bagian


sambungkan pada ujung rotor

Stel suhu waterbath yaitu 60°C, tekan tombol on

Aliran pendingin dan pompa vakum, tombol rotor diputar dengan kecepatan
110 rpm dalam waktu 40 menit

Diamkan sampai proses penguapan selesai

Setelah proses penguapan selesai matikan alatnya dan keluarkan


ekstrak pekat dari labu alas bulat

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

Lampiran gambar

Proses Penguapan menggunakan Alat Revaporator

Hasil Penguapan Ekstrak

Hasil Pelarut Ekstrak

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052
PENGUAPAN PADA SAMPEL

Perhitungan :

Dik : Berat Cawan Porselin Kosong : 36,1828 gram

Berat Cawan Porselin dan Ekstrak : 46,8214 gram

Dit : Berat Ekstrak : ….?

Penyelesaian :

Ekstrak kental = (Capor + ekstrak) – (Capor kosong)

= 46,8214 gram – 36,1828 gram

= 10,6386 gram.

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙


% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛 = 𝑥100%
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

10,6386 𝑔𝑟𝑎𝑚
% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
300 𝑔𝑟𝑎𝑚

% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛 = 3,5462 %.

YUNI ZAKINAH YULIANTO ANDI ARINIL HIDAYAH S.Farm


15020140052

Anda mungkin juga menyukai