Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Praktikum Biokimia Klinik

MODUL 02 : KARBOHIDRAT & PEMERIKSAAN GLUKOSA

Oleh Yohanes B E Panjaitan – 11618002

Tanggal Praktikum : 21 September 2020

I. Tujuan
1. Menetukan secara kuantitatif adanya karbohidrat pada sample dengan test Molisch,
reaksi deangan Antron, test Fehling dan test Barfoed.
2. Menentukan secara kuantitatif kadar gula pereduksi dengan metode Somogyi-
Nelson.
3. Menetukan secara kualitatif keberadaaan enzim amilase di dalam saliva.
4. Menentukan konsentrasi gula darah pada sampel dengan metode GOD-PAP dan juga
menentukan galat nya.

II. Prinsip Dasar

Karbohidrat adalah unsur organic yang terdiri dari karbon, hydrogen & oksigen,
merupakan bahan makanan utama yang memberikan energi kimiawi utama bagi
manuasia yang berisi kurang lebih 50% - 70% kalori yang dibutuhkan. Klasifikasi
karbohidrat dapat di kelompokan menjadi monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
Hubungan antara monosakarida dinamakan ikatan glikosida. Salah satu cara
pembentukan karbohidrat adalah proses fotosintesis yang kemudaian dicerna dan
dipecah oleh manusia ataupun hewan menjadi glukosa atau glikogen ( tepatnya di
otot/hati ). Kemudian glukosa dioksidasi menjadi air dan CO2, serta energi. Karbohidrat
juga bersifat optic aktif yang berarti sedikitnya mengandung 1 atom C kiral, sehingga
membentuk enansiomer dengan konformasi D dan L yang berdasakan struktur
gliseraldehid.

Karbohidrat dapat diketahui keberadaannya dengan melakukan berbagai uji


kualitatif seperti :

- Uji Molisch, prinsipnya terjadi hidrolisis ikatan glikosida oleh asam sulfat pekat
menghasilkan monosakarida yang terdehidrasi menjadi fufural dan turunannya.
Furfural membentuk kompleks dengan alpha naftol dan memberikan warna
ungu
- Reaksi dengan Antron, prinsipnya fufural hasil hidrolisis dan dehidrasi oleh asam
sulfat pekat bereaksi dengan antron membentuk kompleks berwarna biru
- Uji Fehling, prinsipnya Cu2+ dapat tersduksi oleh karbohidrat dengan gugus
keton/aldehid bebas dalam suasana bada membentuk endapan merah, yaitu
Cu2O
- Uji Barfoed, prinsipnya reagen barfoed bersifat asam dan mengandung Cu2+
mengoksidasi monosakarida membentuk endapan merah.

Metoda Somogyi-Nelson dapat digunakan untuk menentukan total gula


pereduksi dalam sampel. Dalam metode ini memiliki 2 tahap reaksi, yang pertama,
gula akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu1+ dan yang kedua Cu1+ akan dioksidasi
kembali menjadi Cu2+ oleh arsenmolibdat menghasilkan larutan warna biru.
Larutan tersebut diukur absorbansinya pada panjang gelombang 50 nm.

Enzim amilase bekerja memecah pati menjadi gula yang lebih sederhana.
Amilase dihasilkan oleh pancreas, memecah pati menjadi disakarida / trisakarida dan
diubah menjadi glukosa oleh enzim yang lain. Amilase berperan dalam menghidrolisis
ikatan glikosida α-1,4. Pada suhu 60 oC akan mulai mengalami denaturasi. Amilasi
adalah enzim yang substratnya berupa amillum ( starch ). Starch akan berubah menjadi
biru bila ditambahkan iodine sedangkan gula sedehana tidak, hal ini yang akan menjadi
petunjuk ada atau tidaknya amilase. α -Amilase adalah jenis yang paling banyak dijumpai
di dalam hewan maupun manusia.

Glukosa darah adalah kadar glukosa dalam darah yang konsentrasinya diatur
oleh tubuh dan merupakan sumber energi utama bagi seluruh sel tubuh. Metode GOD-
PAP ( Glucose Oxidose – Peroxidase Aminoantypirin ) adalah salah satu metode yang
digunkanan untuk menentukan gula darah yang spesifik dan akurat. Prinispnya glukosa
dalam sampel dioksidasi membentuk asam glukonat dan hydrogen peroksida. Kemudian
hydrogen peroksida yang terbentuk kemudian bereaksi dengan fenol dan 4 –
aminoantipirin dengan reaksi enzim peroksida membentuk quinoneomine yang
berwarna pink dan dapat diukur absorbansinya.

III. Alat dan Bahan


A. Karbohidrat
- Alat :
 Tabung reaksi
 Termometer
 Batang pengaduk
 Labu ukur
 Pipet tetes
 Gelas ukur
 Gelas kimia
 Stopwatch
 Penangas air
 Pipet volume
- Bahan :
 Larutan a-naftol
 Asam Sulfat pekat
 Etanol
 Larutan Antron
 Reagen Fehling ( Aquades, CuSO4, potassium sodium tartrate )
 Reagen Barfoed ( Cu asetat, asam asetat, aquades )
 Ammonium molibdat
 Disodium hydrogen arsenat
 Sodium potassium tartrat
 Sodium karbonat anhidrat
 CuSO4
 Sodium hydrogen karbonat
 Sodium sulfat anhidrat
 Saliva
 Larutan starch
 Larutan Rudine
 Aquades

B. Pemeriksaan Kadar Glukosa


- Alat :
 Tabung reaksi
 Pipet dan mikropipet
 Pemanas
 Fotometer
- Bahan
 Reagen GOD-PAP
 Serum / plasma heparin

IV. Material Safety Data Sheet ( MSDS )

No Nama Bahan Sifat Fisik Bahaya Penangan


Cair, tidak
1 Aquades berwarna dan Tidak bahaya
tidak berbau

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Cair, tidak Bahaya jika
Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
2 Asam Sulfat berwarna dan terkena mata,
Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
berbau asam kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Cair, tidak Bahaya jika
Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
3 Etanol berwarna bau terkena mata,
Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
menyegat kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Cair, tidak Bahaya jika
Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
4 Asam Asetat berwarna, bau terkena mata,
Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
seperti cuka kulit, tertelan
medis
Mata : bilas dengan air selama 15 menit
Serbuk padat, Bahaya jika
Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
5 Cu Asetat hijau, tidak terkena mata,
Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
berbau kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Padatan, Bahaya jika
Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
6 Antron warna kuning, terkena mata,
Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
tidak berbau kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Serbuk padat, Bahaya jika
Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
7 Alpha Naftol warna abu- terkena mata,
Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
abu kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Cairan, tidak Bahaya jika
Potassium Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
8 berwarna, terkena mata,
sodium tartate Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
tidak berbau kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Bahaya jika
Ammonium Padat, Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
9 terkena mata,
molibdat berwarna puti Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Disodium Bahaya jika
Serbuk kristal, Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
10 hydrogen terkena mata,
tidak berbau Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
arsenat kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Sodium Padatan, Bahaya jika
Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
11 karbonat warna putih, terkena mata,
Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
anhidrat tidak berbau kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Sodium Padatan, Bahaya jika
Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
12 hydrogen warna putih terkena mata,
Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
karbonat tidak berbau kulit, tertelan
medis
Mata : bilas dengan air selama 15 menit
Padatan, Bahaya jika
Sodium sulfat Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
13 putih, tidak terkena mata,
anhidrat Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
berbau kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Cairan, tidak Bahaya jika
Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
14 Larutan strach berbau, tidak terkena mata,
Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
berwarna kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Cairan, Bahaya jika
Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
15 Larutan iodine berwarna terkena mata,
Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
hitam-violet kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Cairan, tidak Bahaya jika
Reagen GOD- Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
16 berwarna, terkena mata,
PAP Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
tidak berbau kulit, tertelan
medis

Mata : bilas dengan air selama 15 menit


Serbuk kristal, Bahaya jika
Tembaga Kulit : bilas dengan air selama 15 menit
17 berwarna biru, terkena mata,
Sulfat Tertelan : jangan paksa muntah, pamggil
tidak berbau kulit, tertelan
medis

Pembuatan reagen :

- Reagen Fehling
Dibuat Fehling satu yang berisi 7 gram CuSO4 hidrat dalam 100 mL aquades,
kemudian dibuat Fehling dua yang berisi 35 gram potassium sodium tartate dan
10 gram NaOH dalam 100 mL aquades. Lalu fehling satu dan dua dicampurkan
dengan volume yg sama.
- Reagen Barfoed
Dibuar Reagen Barfoed yang berisi 13,3 gram Cu (II) asetat dalam 200 mL lalu
ditambahkan 1,8 asam asetat glasial.
- Arsenmolibdat
Larutan ammonium molibdat ( 25 gram dalam 450 mL aquades ), kemudian
ditambahkan 21 mL H2SO4 pekat lalu diaduk. Larutan disodium hidrogen
arsenat heptahidrat (3 g/25 ml aquades). Pengadukan dilanjutkan
17 hingga 24 jam pada suhu 37oC. Reagen disimpan di botol coklat dan
dapat disimpan hingga 6 bulan.
- Larutan copper (II)
Dibuat larutan pertama berisi 12 gram sodium potassium tartrat ditambahkan
24 gram sodium karbonat anhidrat dalam 250 mL aquades. Kemudian
ditambahkan larutan 4 gram CuSO4.5H2O dan 16 sodium hydrogen karbonat
dalam 200 mL aquades. Dibuat larutan kedua yang berisi 180 gram sodium
anhidrat dalam 500 mL aquades. Kedua larutan dicampurkan dengan voulem
yang sama dalam labu takar 1 L dan genapkan hingga tanda. Lalu disimpan
sampai 1 tahun.

V. Prosedur Kerja

No Cara Kerja Pengamatan


A TEST KUALITATIF KARBOHIDRAT

1. Test Molisch
2 mL larutan test dan ditambahkan 2 tetes larutan alpha
naftol ( 50 mg/mL etanol segar )

|
V
Kemudian ditambahkan 1 mL H2SO4 pekat dan
perubahan warna nya diamati

2. Reaksi dengan Antron


2 mL larutan antron ( 2 mg/mL )

|
V
Ditambahkan 5 tetes larutan uji kemudian dikocok dan
diamati perubahan warnanya

3. Test Fehling
5 tetes reagen ditambahkan kedalam 2mL larutan uji

|
V
Dikocok dan dipanaskan pada penangas air bersuhu 60
derajat celcius. Kemudian perubahan warna diamati

4. Test Barfoed
2 mL reagen Barfoed ditambahkan 1 mL larutan uji

|
V
Dipanaskan hingga mendidih kemudian dibiarkan
beberapa saat dan perubahan diamati

B PENENTUAN KADAR GULA PEREDUKSI


0 – 2,5 mL larutan standar (0,2 mg/mL) atau sampel
dimasukan ke tabung reaksi

|
V
Ditambahkan 1 mL larutan copper (II) kemudian
dipanaskna dalam air mendidih hingga 10 menit

|
V
Ditambahkan 2 mL larutan arsenmolibdat dan kemudian
digenapkan hingga 5 mL dengan air, diamkan selama 15
menit pada suhu ruang

|
V
Larutan blanko dibuat dengan mengganti
standar/sampel dengan 1 mL air dengan tidak
dipanaskan

|
V
Standar diukur minimal 5x dengan konsentrasi yang
berbeda untuk kurva kalibrasi

|
V
Absorbansi diukur pada panjang gelombagn 500nm.
Rentang absorbansi sampel harus ada pada rentang
kurva kalibrasi

C METABOLISME KARBOHIDRAT

Larutan saliva dibuat dengan cara 2 mL saliva dalam 50


mL aquades tiap orang

|
V
3 botol 50 mL disiapkan, ditara dengan 25 mL aquades
dan ditandai

|
V
0,5 mL larutan iodine dan 2 mL larutan starch
ditambahkan ke dalam masing-masing botol

|
V
Dikocok hingga homogen. Kemudian 5 mL, 10 mL, 15 mL
larutan saliva ditambahkan
|
V
Volume digenapkan hingga tanda dan dikocok hingga
homogen

|
V
Dicatat waktu yang diperlukan untuk larutan berubah
menjadi kuning

|
V
Larutan diuji secara kualitatif untuk karbohidrat

D PEMERIKSAAN GLUKOSA

Prosedur kerja 1

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Blanko Standar Test


Larutan kerja (37 1 mL 1 mL 2 mL
derajat celcius, 5
menit
Serum/plasma - - 10 microL
Standar - 10 microL -

|
V
Dicampurkan hingga homogen dan dihangatkan 37
derajat celcius, 5 menit atau 10 menit didiamkan pada
suhu kamar

|
V
Absorbansi test dan standar terhadap blanko dibaca
pada panjang gelombang 500 nm

Prosedur kerja 2

Dimasukan ke dalam tabung reaksi

Blanko Standar Test


Aquabidest 500 microL 500 microL -
Spesimen 50 microL - -
Standar - 50 microL -
Larutan 500 microL 500 microL
TCA 8%
|
V
Dikocok hingga rata dan diputar 3000 rpm selama 10
menit

|
V
Ditambahkan

Blanko Standar Test


Supernatan 100 microL 100 microL -
Larutan 1 mL 1 mL 1 mL
kerja

|
V
Dicampurkan hingga homogen, dihangatkan 37 derajat
celcius selama 5 menit atau diamkan 10 menit pada suhu
kamar

|
V
Absorbansi test dan standar terhadap blanko di baca
pada panjang gelombang 500 nM

|
V
Warna akhir yang tebentu stabil 15 menit diamati

VI. Daftar Pustaka


Sumardjo, Damin. 2006. Pengatar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Yuliana, Anna. 2018. Buku Ajar Biokimia Farmasi. Surabaya : Jakad Publishing

Anda mungkin juga menyukai