I. Tujuan
1. Menetukan secara kuantitatif adanya karbohidrat pada sample dengan test Molisch,
reaksi deangan Antron, test Fehling dan test Barfoed.
2. Menentukan secara kuantitatif kadar gula pereduksi dengan metode Somogyi-
Nelson.
3. Menetukan secara kualitatif keberadaaan enzim amilase di dalam saliva.
4. Menentukan konsentrasi gula darah pada sampel dengan metode GOD-PAP dan juga
menentukan galat nya.
Karbohidrat adalah unsur organic yang terdiri dari karbon, hydrogen & oksigen,
merupakan bahan makanan utama yang memberikan energi kimiawi utama bagi
manuasia yang berisi kurang lebih 50% - 70% kalori yang dibutuhkan. Klasifikasi
karbohidrat dapat di kelompokan menjadi monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
Hubungan antara monosakarida dinamakan ikatan glikosida. Salah satu cara
pembentukan karbohidrat adalah proses fotosintesis yang kemudaian dicerna dan
dipecah oleh manusia ataupun hewan menjadi glukosa atau glikogen ( tepatnya di
otot/hati ). Kemudian glukosa dioksidasi menjadi air dan CO2, serta energi. Karbohidrat
juga bersifat optic aktif yang berarti sedikitnya mengandung 1 atom C kiral, sehingga
membentuk enansiomer dengan konformasi D dan L yang berdasakan struktur
gliseraldehid.
- Uji Molisch, prinsipnya terjadi hidrolisis ikatan glikosida oleh asam sulfat pekat
menghasilkan monosakarida yang terdehidrasi menjadi fufural dan turunannya.
Furfural membentuk kompleks dengan alpha naftol dan memberikan warna
ungu
- Reaksi dengan Antron, prinsipnya fufural hasil hidrolisis dan dehidrasi oleh asam
sulfat pekat bereaksi dengan antron membentuk kompleks berwarna biru
- Uji Fehling, prinsipnya Cu2+ dapat tersduksi oleh karbohidrat dengan gugus
keton/aldehid bebas dalam suasana bada membentuk endapan merah, yaitu
Cu2O
- Uji Barfoed, prinsipnya reagen barfoed bersifat asam dan mengandung Cu2+
mengoksidasi monosakarida membentuk endapan merah.
Enzim amilase bekerja memecah pati menjadi gula yang lebih sederhana.
Amilase dihasilkan oleh pancreas, memecah pati menjadi disakarida / trisakarida dan
diubah menjadi glukosa oleh enzim yang lain. Amilase berperan dalam menghidrolisis
ikatan glikosida α-1,4. Pada suhu 60 oC akan mulai mengalami denaturasi. Amilasi
adalah enzim yang substratnya berupa amillum ( starch ). Starch akan berubah menjadi
biru bila ditambahkan iodine sedangkan gula sedehana tidak, hal ini yang akan menjadi
petunjuk ada atau tidaknya amilase. α -Amilase adalah jenis yang paling banyak dijumpai
di dalam hewan maupun manusia.
Glukosa darah adalah kadar glukosa dalam darah yang konsentrasinya diatur
oleh tubuh dan merupakan sumber energi utama bagi seluruh sel tubuh. Metode GOD-
PAP ( Glucose Oxidose – Peroxidase Aminoantypirin ) adalah salah satu metode yang
digunkanan untuk menentukan gula darah yang spesifik dan akurat. Prinispnya glukosa
dalam sampel dioksidasi membentuk asam glukonat dan hydrogen peroksida. Kemudian
hydrogen peroksida yang terbentuk kemudian bereaksi dengan fenol dan 4 –
aminoantipirin dengan reaksi enzim peroksida membentuk quinoneomine yang
berwarna pink dan dapat diukur absorbansinya.
Pembuatan reagen :
- Reagen Fehling
Dibuat Fehling satu yang berisi 7 gram CuSO4 hidrat dalam 100 mL aquades,
kemudian dibuat Fehling dua yang berisi 35 gram potassium sodium tartate dan
10 gram NaOH dalam 100 mL aquades. Lalu fehling satu dan dua dicampurkan
dengan volume yg sama.
- Reagen Barfoed
Dibuar Reagen Barfoed yang berisi 13,3 gram Cu (II) asetat dalam 200 mL lalu
ditambahkan 1,8 asam asetat glasial.
- Arsenmolibdat
Larutan ammonium molibdat ( 25 gram dalam 450 mL aquades ), kemudian
ditambahkan 21 mL H2SO4 pekat lalu diaduk. Larutan disodium hidrogen
arsenat heptahidrat (3 g/25 ml aquades). Pengadukan dilanjutkan
17 hingga 24 jam pada suhu 37oC. Reagen disimpan di botol coklat dan
dapat disimpan hingga 6 bulan.
- Larutan copper (II)
Dibuat larutan pertama berisi 12 gram sodium potassium tartrat ditambahkan
24 gram sodium karbonat anhidrat dalam 250 mL aquades. Kemudian
ditambahkan larutan 4 gram CuSO4.5H2O dan 16 sodium hydrogen karbonat
dalam 200 mL aquades. Dibuat larutan kedua yang berisi 180 gram sodium
anhidrat dalam 500 mL aquades. Kedua larutan dicampurkan dengan voulem
yang sama dalam labu takar 1 L dan genapkan hingga tanda. Lalu disimpan
sampai 1 tahun.
V. Prosedur Kerja
1. Test Molisch
2 mL larutan test dan ditambahkan 2 tetes larutan alpha
naftol ( 50 mg/mL etanol segar )
|
V
Kemudian ditambahkan 1 mL H2SO4 pekat dan
perubahan warna nya diamati
|
V
Ditambahkan 5 tetes larutan uji kemudian dikocok dan
diamati perubahan warnanya
3. Test Fehling
5 tetes reagen ditambahkan kedalam 2mL larutan uji
|
V
Dikocok dan dipanaskan pada penangas air bersuhu 60
derajat celcius. Kemudian perubahan warna diamati
4. Test Barfoed
2 mL reagen Barfoed ditambahkan 1 mL larutan uji
|
V
Dipanaskan hingga mendidih kemudian dibiarkan
beberapa saat dan perubahan diamati
|
V
Ditambahkan 1 mL larutan copper (II) kemudian
dipanaskna dalam air mendidih hingga 10 menit
|
V
Ditambahkan 2 mL larutan arsenmolibdat dan kemudian
digenapkan hingga 5 mL dengan air, diamkan selama 15
menit pada suhu ruang
|
V
Larutan blanko dibuat dengan mengganti
standar/sampel dengan 1 mL air dengan tidak
dipanaskan
|
V
Standar diukur minimal 5x dengan konsentrasi yang
berbeda untuk kurva kalibrasi
|
V
Absorbansi diukur pada panjang gelombagn 500nm.
Rentang absorbansi sampel harus ada pada rentang
kurva kalibrasi
C METABOLISME KARBOHIDRAT
|
V
3 botol 50 mL disiapkan, ditara dengan 25 mL aquades
dan ditandai
|
V
0,5 mL larutan iodine dan 2 mL larutan starch
ditambahkan ke dalam masing-masing botol
|
V
Dikocok hingga homogen. Kemudian 5 mL, 10 mL, 15 mL
larutan saliva ditambahkan
|
V
Volume digenapkan hingga tanda dan dikocok hingga
homogen
|
V
Dicatat waktu yang diperlukan untuk larutan berubah
menjadi kuning
|
V
Larutan diuji secara kualitatif untuk karbohidrat
D PEMERIKSAAN GLUKOSA
Prosedur kerja 1
|
V
Dicampurkan hingga homogen dan dihangatkan 37
derajat celcius, 5 menit atau 10 menit didiamkan pada
suhu kamar
|
V
Absorbansi test dan standar terhadap blanko dibaca
pada panjang gelombang 500 nm
Prosedur kerja 2
|
V
Ditambahkan
|
V
Dicampurkan hingga homogen, dihangatkan 37 derajat
celcius selama 5 menit atau diamkan 10 menit pada suhu
kamar
|
V
Absorbansi test dan standar terhadap blanko di baca
pada panjang gelombang 500 nM
|
V
Warna akhir yang tebentu stabil 15 menit diamati