Jurnal Modul Ke-2 - Yuthika Raihan N - 11618023
Jurnal Modul Ke-2 - Yuthika Raihan N - 11618023
NIM : 11618023
JURNAL PRAKTIKUM
1. Tujuan
a. Menentukan keberadaan karbohidrat dalam larutan sampel menggunakan uji
molisch,reaksi antron,uji fehling, dan uji barfoed
b. Menentukan kada gula pereduksi dengan metoda somogyi-nelson
c. Menentukan kadar glukosa dalam darah menggunakan metode enzim enzimatik
GOD-PAD
d. Menentukan bilangan amilase untuk memecah pati dan pankeratin dengan
mereaksikan iodine dan starch.
2. Teori Dasar
Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh tiga unsur utama,
yaitu karbon (C), hydrogen (H) dan oksigen (O) (Kusbandari,A., 2015). Karbohidrat
adalah polihidroksi aldehida dan polihidroksi keton atau zat-zat yang bila dihidrolisis
akan menghasilkan derivate-derivat senyawa tersebut. Terdapat tiga golongan karbohidrat
yang utama yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakaria. Monosakarida atau gula
sederhana, terdiri dari hanya satu unit polisakarida aldehida atau keton. Oligosakarida
terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan
kovalen.Polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit
monosakarida (WIbawa, P.P., 2017) Semua senyawa karbohidrat mengaandung
sedikitnya satu atom karbon kiral, sehingga bersifat optic aktif. Karena bersifat optic aktif
maka karbohidrat mempunya 2 konformasi yaitu D dan L sehingga membentuk
enantiomer. Konformasi D dan L didasarkan pada sturuktu gliseraldehid. Struktur
karbohidrat yang berperan penting dalam system fisiologis umumanya yang
berkonformasi D (Julianti, E., dkk., 2020)
Identifikasi karbohidrat dalam suatu sampel dapat dilakukan melalui beberpa uji,
diantaranya adalah uji molisch, reaksi dengan antron, uji fehling, uji barfoed. Uji Molisch
dilakukan dengan prinsip reaksi antara karbohidrat dengan larutan naftor dalam alcohol
yang kemudian ditambahkan dengan H2SO4 pekat akan membentuk furfural warna ungu.
Uji ini didasarkan pada reaksi antara alpha naftol dengan fultural/hidroksi metal fultural.
Reaksi dengan Antron dilakukan berdasarkan prinsip bahwa reaksi antara fultural hasil
hidrolisis dan dehidrasi oleh asam sulfat pekat dengan antron akan membentuk kompleks
berwarna kehijauan. Uji fehling dilakukan dengan prinsip bahwa karbohidrat memeliki
gugus keton atau aldehid bebas yang dapat mereduksi Cu2+ dalam suasana basa akan
menghasilkan endapan berwarna merah. Uji Barfoed dilakukan degan prinsip bahwa
reagen barfoed yang mengandung ion Cu2+ dapat mengoksidasi gugus keton atau aldehid
dalam monosakarida (Julianti,E., dkk., 2020)
Untuk menganalisis kandungan gula pereduksi pada bahan dan produk pangan dapat
menggunakan metode Somogyi Nelson berdasarkan prinsip reaksi reduksi Cu 2+ menjadi
Cu+ dengan keberadaan gula pereduksi, kemudian Cu+ yang terbentuk akan mereduksi
kompleks arsenomolybdate dan menghasilkan warna biru yang stabil. Warna biru
kemudian diukur pada panjang gelombang 520 nm. Terbentuknya kompleks
arsenomolybdate disebabkan karena rekasi antara ammonium molibdat dengan sodim
arsenat dalam asam sulfat (Atma,Y., 2018).
Dalam menentukan glukosa darah digunakan metode enzimatik kit glukosa
menggunakan dasar metode trinder yang klasik dengan enzim glukcos-oxidase, 4-
aminoantipyrine, dan fenol (GOD-PAP) dengan reaksi antara d-glucose dengan O 2 dan H2
dibantu dengan adanya GOD akan menghasilkan D-gluconate dan H 2O2, H2O2 ini akan
bereaksi dengan 4-Aminoantipyrine hydroxybenzoat dan dikatalis dengan peroxidase
menghasilkan H2O dan quinoneomine. Pemeriksaan ini menggunakan sampel dari serum
atau plasma heparin (darah yang tidak hemolysis). Kadar gula kemudian ditentukan
dengan persamaan berikut : Glukosa darah = Absorbansi uji/Absorbansi standar x kadar
standar (Pati,U.K., 2009).
Amilase adalah enzim yang mengkatalis hidrolisis dari alpha-1,4-glikosidik
polisakarida untuk menghasilkan dekstrin, oligosakarida, maltose, dan D-glukosa. Ada
beberapa tipe amilase yang berbeda. Amilase ini diklasifikasikan sesuai dengan cara
memotong ikatan glkosidik. Alpha-amilase menghidrolisis alpha 1,4-glikosidik, secara
acak menghasilkan dekstrin, oligosakarida dan monosakarida. Alphaamilase adalah endo-
amilase. Exoamylases menghidrolisis alpha 1,4- glikosidik linkage hanya dari
nonpereduksi ujung rantai polisakarida luar. Exoamylases termasuk beta-amilase dan
glucoamylases (gamma-amilase, amyloglu-cosidases). Mekanisme kerja enzim α-amilase
terdiri dari dua tahap, yaitu : tahap pertama degadasi amilosa menjadi maltosa dan
maltotriosa yang terjadi secara acak. Degadasi ini terjadi sangat cepat dan diikuti dengan
menurunnya viskositas dengan cepat. Tahap kedua terjadi pembentukan glukosa dan
maltosa sebagai hasil akhir dan tidak acak. Keduanya merupakan kerja enzim α-amilase
pada molekul amilosa. Pada molekul amilopektin kerja α-amilase akan menghasilkan
glukosa, maltosa dan satu seri α-limit dekstrin, serta oligosakarida yang terdiri dari empat
atau lebih glukosa yang mengandung ikatan α-1,6-glikosidik. Aktivitas enzim α-amilase
dapat diukur berdasarkan penurunan kadar pati yang larut atau jumlah gula pereduksi
yang terbentuk (Ariandi, 2016).
4. Prosedur kerja
No Prosedur Pengamatan
1 Uji Kualitatif
a. Uji Molisch
Tambahkan 2 tetas larutan alpha naftol
(50mg/ml dalam etanol) kedalam 2 ml
larutan tes
Prosedur uji:
Ditambahkan 5 tetes reagen fehling ke
dalam 2 ml larutan test
Prosedur uji:
Ditambahkan 1 ml larutan uji kedalam 2ml
reagen barfoed
Prosedur uji:
Dimasukkan 0-0,25 ml larutan standar (0-0,2
mg/ml) atau sampel (volume harus tercatat secara
tepat) dalam tabung reaksi.
5. Daftar Pustaka
Ariandi. (2016). Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa. Jurnal Dinamika. 7(1): 75-76.
Atma,Y. (2018). Prinsip Analisis Komponen Pangan Makro dan Mikro Nutrien.
Yogyakarta: Budi Utama. Hal 39
Fisher Science. (2013). Material Safety Data Sheet. Diakses dari https://fishersci.com
Julianti.E, dkk. (2020). FK311 Praktikum Biokimia Klinik. Bandung: ITB
Kurbandadari ,A., (2015). Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam Tepung dan
Pati Umbi Ganyong. Jurnal Pharmaciana. 5(1) : 36.
Merck. (2006). Lembaran data Keselamatan Bahan. Diakses dari
https://www.merckmillipore.com/ID/id/product/msds/MDA_CHEM-100063
Mustakin,F. (2019). Analisis Kandungan Glikogen Pada Hati,Otot, dan Otak Hewan.
Canrea Journal. 2(9): 77-78.
Patil,U.K. (2009). Essential of Biotechnology. New Dehli: L.K. International. Hal 127
Wibawa, P.P. (2017). Mata Kuliah Biokimia Karbohidrat. Denpasar : Universitas
Udayana.