PRAKTIKUM VI
Di Susun Oleh :
Nama : Siti Amanah Tunggal Putri
NIM 34210394
Kelas : A/DF/III
Kelompok :B
Instruktur : apt. Ari Wahyudi, S.Farm.,M.Pharm.
I. TUJUAN
digunkan oleh manusia. Shampo adalah salah satu kosmetik pembersih rambut
dan kulit kepala dari segala macam kotoran, baik yang berupa minyak, debu,
dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk menghilangkan kotoran dan
lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala agar tidak membahayakan
menjadi kering.
Fungsi sampo pada intinya adalah untuk membersihkan rambut dan kulit dari
Kandungan mineral atau senyawa dalam air antara satu daerah dengan
daerah lain tidak sama. Beberapa daerah memiliki kondisi air yang
berkurang atau busa yang dihasilkan sedikit. Sampo yang baik adalah
2. Tidak menimbulkan luka pada kulit kepala dan rasanya pedih dimata
saat digunakan
3. Busa yang dihasilkan cukup banyak, mudah dibilas serta tidak
Shampo bubuk pernah populer dua atau tiga dasawarsa lalu, yaitu
Oleh karena itu, sampo cair inilah yang menjadi pokok bahasan.
2. Shampoo cair
clear, sampo opak (buram /tidak tembus cahaya), serta sampo krim.
lunak (soft shampo untuk rambut sensitif), sampo two in one, shampoo
three in one, shampoo tonic, sampo serba guna, bahkan sampo hewan
(Pramono, 2002).
3. Shampo bubuk Sebagai dasar shampo digunakan sabun bubuk,
boraks.
yang digunakan berkisar antara 0,3 – 1,0 %, tetapi umumnya berkadar 0,5
1. Deterjen anionic
banyak, serta efek iritasi yang relatif rendah. Deterjen ini mempunyai
sulfat.
2. Deterjen kationik
efeknya yang kurang baik untuk rambut dan kulit kepaladan dapat
3. Deterjen nonionik
Sifat dari deterjen ini adalah mempunyai kelarutanyang cukup besar dalam
air karena adanya rantai oksietilen yang panjang. Deterjen ini tahan
terhadap air sadah maupun air laut dan efektif dalam suasana asam
maupun basa.
pentingpada pembuatan shampo krim atau shampo krim cair. Biasanya merupakan
ester alcohol tinggi dan asam lemak tinggi beserta garam - garamnya. Contoh :
shampoo.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Glassware dan
digunakan:
IV. FORMULA
R/ VCO = 50
Na Lauril Sulfat = 20
Propilen Glikol =4
Setil Alkohol =2
Cera Alba =2
Nipagin = 0,15
Nipasol = 0,05
Ol Rosae = 10
tetes
Aquades ad 100
V. MONOGRAFI BAHAN
1. Cera alba
lemak.
3. Nipagin
rasa terbakar .
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan benzen, mudah larut dalam etanol
dalam gliserol .
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol
5. Oleum rossae
: Larut dalam
aroma.
6. Aquadest
7. Setil alkohol
Pemerian : seperti lilin, lapisan atas warna putih, butiran halus, bau
khas.
Kelarutan : dapat larut dalam etanol (95%) dan eter, kelarutan
dalam air.
9. Asam sitrat
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol,
Kelarutan : tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol (1:1)
VI. CARA KERJA
a. Cara pembuatan
b. Evaluasi sediaan
1. Organoleptik
Berapa tetes shampo ditambahkan ke dalam tabung yang berisi air, bila
campuran homogen atau terencerkan oleh air maka emulsi bertipe o/w
dan sebaliknya.
3. pH shampo
4. Viskositas shampo
shampo yang lebih kental ditimbang sebanyak 300 mg. Alat dihidupkan
diatur rpm, dibaca nilai viskositas yang muncul, diambil nilai yang
volume pengapungan
ukur dituangkan 5 ml. Dicatat tinggi busa yang terbentuk setelah 30', 3,
5' da 7'. Lakukan replikasi sebanyak tiga kali pada suhu kamar. (Balsam
membandingkan tinggi busa setelah waktu ke 3', 5' dan 7' terhadap
tinggi busa pada waktu ke 30', yang diperoleh dari tes kemampuan
Anief, M. (2000). Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hal. 95-131
Ansel, H.C. (2005). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Jakarta:
Fisher Scientific. 2008. MSDS Sodium lauryl sulfate. Canada: Fisher Scientific
International