Anda di halaman 1dari 3

PERCOBAAN

FARMAKOLOGI GATRITIS DAN ANTI EMETIK


Tujuan :

A. Mahasiswa memahami pengertian, penggolongan, mekanisme kerja, indikasi, kontra


indikasi, dan efek samping dari berbagai jenis obat Tukak Peptik.
B. Mahasiswa memahami pengertian, penggolongan, mekanisme kerja, indikasi, kontra
indikasi, dan efek samping dari berbagai jenis obat Anti Emetik
Dasar Teori

A. Tukak Peptik
Tukak peptik adalah kondisi putusnya kontinuitas mukosa yang melebar di bawah
epitel dan terjadinya kerusakan jaringan mukosa, sub mukosa sampai lapisan otot di suatu
daerah saluran gastrointestinal yang berhubungan secara langsung dengan cairan asam
lambung atau pepsin. Tiga penyebab utama terjadinya tukak peptik yaitu akibat
penggunaan OAINS, infeksi kronis yang disebabkan oleh Helicobacter pylori, dan
keadaan hipersekresi asam pada Zollinger-Ellison syndrome.
Terapi Tujuan terapi tukak peptik yaitu menghilangkan keluhan, menyembuhkan tukak,
mencegah kekambuhan serta mencegah komplikasi (Sanusi, 2011).
Berikut terapi untuk tukak peptik berdasarkan klasifikasinya:
Terapi non farmakologi
a. Istirahat yang cukup dan meminimalisir stres
b. Mengurangi penggunaan OAINS dan rokok
c. Menghindari makanan dan minuman yang memperparah gejala tukak dan
merangsang sekresi asam seperti makanan pedas, asam, mengandung alkohol,
kafein. (Priyanto, 2009)
Terapi farmakologi
Obat-obat anti sekretori dan pelindung mukosa dapat mempercepat penyembuhan
gangguan lambung. Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan
gangguan lambung :
a) Proton pump inhibitors (PPIs)
b) H2 reseptor antagonis
c) Sukralfat
d) Analog prostaglandin
e) Bismuth
f) Antasida

B. Mual-Muntah
Muntah dapat dianggap sebagai suatu cara perlindungan alami dari tubuh terhadap zat-zat
yang merangsang dan beracun yang ada dalam makanan. Segera setelah zat-zat tersebut
dikeluarkan dari saluran cerna, muntah juga akan berhenti. Namun demikian, sering kali
muntah hanya merupakan gejala penyakit, misalnya kanker lambung, penyakit Meniere,
mabuk darat, dan pada masa hamil, tidak jarang muntah merupakan efek samping dari
obat-obatan, seperti onkolitika, obat Parkinson, digoksin, dan sebagai akibat dari
radioterapi kanker. Muntah pada umumnya diawali oleh rasa mual (nausea), dengan ciri-
ciri muka pucat, berkeringat, liur berlebihan, takikardia, dan pernafasan yang tidak teratur.
Muntah dapat di atasi dengan obat-obat antimual (antiemetika)
Terapi Non Farmakologi
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi efek samping berupa mual muntah
yaitu:
a. Makan dan minum sedikit tapi sering
b. Hindari makan 1-2 jam sebelum dan sesudah kemoterapi
c. Hindari makanan yang berbau, berminyak dan berlemak, pedas, terlalu manis, panas
d. Sebaiknya makan makanan yang dingin, dan tempatkan pasien pada ruangan yang
sejuk
e. Lakukan relaksasi dengan menonton televisi, dan membaca
f. Tidur selama periode mual yang hebat, dan menjaga kebersihan mulut serta
berolahraga
Terapi farmakologi
Terapi farmakologi dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan antimuntah atau
yang biasa disebut antiemetika.
Penggolongan Antiemetika :
Berdasarkan mekanisme kerjanya antiemetika dapat dibedakan menjadi
tiga (3) kelompok dan beberapa obat tambahan:
1. Antikolinergika
2. Antagonis Dopamin
3. Antagonis Serotonin

Tugas Kelompok
Diskusikan secara kelompok, cari dan tulislah literatur (buku, jurnal dan artikel) yang
digunakan. Buat presentasi
a. Seorang pasien mempunyai Riwayat tukak peptic, beberapa hari ini pasien mengeluh nyeri
di perut bagian kiri atas dan ulu hati. Pasien sedang dalam keadaan stress dan mengatakan
sering terlambat makan. Setelah ke Dokter mendapatkan resep yang berisi : omeprazole 2
x 1, Ranitidin 2 x 1 dan antasida 3 x1.
b. Seorang pasien sedang menjalani kemoterapi, setelah dilakukan kemoterapi pasien
mengeluhkan mual dan muntah, dokter meresepkan ondansetron 8 mg 3 x1, Ranitidin 2 x
1.
Tugas Individu

1. Tuliskan pengertian, penggolongan, mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, efek


samping dan contoh obatnya dari masing-masing golongan obat tukak pektik
2. Tuliskan pengertian, penggolongan, mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, efek
samping dan contoh obatnya dari masing-masing golongan obat antiemetika

Anda mungkin juga menyukai