Anda di halaman 1dari 31

MUAL MUNTAH

DEFINISI
Mual Muntah
Mual adalah kecenderungan untuk Muntah didefinisikan sebagai
muntah atau sebagai perasaan di ejeksi atau pengeluaran isi
tenggorokan atau daerah lambung melalui mulut,
epigastrium yang memperingatkan
seringkali membutuhkan
seorang individu bahwa muntah
akan segera terjadi. Mual sering dorongan yang kuat (Dipiro et
disertai dengan peningkatan al., 2015).
aktivitas sistem saraf parasimpatis
termasuk diaphoresis, air liur,
bradikardia, pucat dan penurunan
tingkat pernapasan.
PREVALENSI
Prevalensi mual dan Rhodes dan Mc. Daniel
muntah akibat kemoterapi (2001), menyebutkan
tetap tinggi dan bahwa mual dan muntah
mempengaruhi kehidupan masih terus menjadi hal
sehari-hari pasien di Italy, yang paling menimbulkan
khususnya mualmuntah stress diantara efek
pada fase lambat samping kemoterapi,
(Ballatori et al, 2007). meskipun perkembangan
agen antiemetik saat ini
lebih efektif.
Selain adanya toleransi mual-muntah, waktu
timbulnya atau pola mual-muntah juga
bervariasi. Waktu timbulnya mual-muntah dapat
terjadi sebelum kemoterapi (antisipator), saat
kemoterapi (akut/24 jam pertama) dan setelah
kemoterapi (lambat/24-120 jam), serta ada pula
mual-muntah berlanjut (Garret et al, 2003).
ETIOLOGI
• Muntah disebabkan oleh stimulasi dari pusat
muntah di medulla oblongata dan berlangsung
menurut beberapa mekanisme:

o Secara tak langsung melalui CTZ


o Melalui kulit otak
o Akibat rangsangan langsung dari saluran cern
Beberapa penyebab mual dan muntah dari berbagai faktor, antara lain:

1. Ada agen yang menyerang yang mengiritasi lapisan dari seperti


Infeksi  ( bakteri keluarga Helicobacter (seperti H.Pylori / virus )
Gastroentretis
Keracunan makanan  
agen Iritan Lambung : alkohol,merokok, dan
obat NSAID (aspirin  ibuprofen) 
penyakit peptiv ulcer dan GERD juga dapat menyebabkan mual dan
muntah

2. sinyal dari otak


-luka pada kepala, pembengkakan otak (gegar otak atau trauma
kepala), infeksi(meningitisatau encephalitis),tumor,  ataukeseimbangan
abnormal dari elektrolitdan air dalam aliran darah
-Noxious stimulus: Bau-bau atau suara-suara  
-kelelahan karena panas, terik matahari yang ekstrem, atau dehidrasi. 
3. terkait dengan penyakit lain
-Diabetes: karena gastroparesis,kondisi
dimana lambung gagalmengosongkan diri secara tepat dan kemungkinan
disebabkan generalizedneuropathy (kegagalan dari syaraf dalam tubuh
untuk mengirim sinyal yang tepat ke dan dari otak) 

4.obat dan perawatan medis


-Terapi radiasi: Mual dan muntah dihubungkan dengan terapi radiasi.
-Efek sampingan obat seperti pada obat obat nyeri narkotik, obat-obat
anti-peradangan (steroid-steroid sepertiprednisone dan obat-obat
nonsteroid seperti ibuprofen) antibiotik-antibiotik

5.kehamilan
Muntah pada kehamilan terutama pada tiga semester pertama
dan disebabkan oleh perubahan-perubahan tingkat hormon dalam tubuh
Penyebab penyebab
tersebut akan
menginduksi pusat
muntah

Seperti terlihat pada


gambar
Gejala Mual dan Muntah
Walaupun mual bukan suatu penyakit melainkan
gejala dari suatu penyakit, namun mual juga
memiliki gejala tersendiri bagi orang yang
menderitanya. Gejala nya bermacam- macam
dan tidak semua orang mengalami gejala yang
sama.
Macam- macam gejala mual
• Mengeluarkan keringat • Produksi air liur
berlebihan semakin bertambah

• Denyut jantung semakin • Sering diiringi dengan


cepat batuk yang berlebihan
• Terjadi kontraksi ritmis • Perasaan yang menekan
pada otot- otot dinding
perut

• Pusing/ sakit kepala


KLASIFIKASI
A. Mual muntah akut
Mual muntah terjadi dalam 24 jam pertama
setelah pemberian kemoterapi. Obat
sitostatika dengan potensi mual muntah
sedang sampai berat diperkirakan dapat
menyebabkan mual muntah yang berulang
tanpa pengobatan antiemetik. 
B. Mual muntah lambat
Mual muntah terjadi setelah lebih dari 24
jam pemberian kemoterapi. Mual muntah
tipe ini berhubungan dengan pemberian
kemoterapi cisplatin dan
cyclophosphamide. 
C. Antisipatori mual muntah
Mual muntah terjadi pada awal siklus
kemoterapi sebagai respon dari bau,
pandangan dan suara dari ruang
kemoterapi. Ini terjadi pada pasien yang
sudah merasa mual atau rasa tidak enak
diperut dan cemas, walaupun obat
sitostatika belum diberikan.
D. MUAL MUNTAH KRONIk
Mual muntah yang bersifat kronik pada
pasien kanker stadium lanjut berhubungan
dengan berbagai faktor seperti gangguan
persyarafan otak, pengaruh obat morfin,
atau toksikasi kemoterapi.
PATOFISIOLOGI MUAL MUNTAH
Terapi Non Farmakologi Mual Muntah
Terapi non farmakologi mual muntah
Ada beberapa cara dapat filakukan untuk mengatasi efek samping berupa
mual muntah yaituf
1. Makan dan minum sedikit tapi sering
2. Hindari makan 1-2 jam sebelum dan sesudah kemoterapi
3. Gindari makanan yang berbau,berminyak dan berlemak,pedas,terlalu
manis,panas
4. Sebaiknya makan makanan yang dingin dan tempatkan pasien pada
ruangan sejuk
5. Lakukan relaksasi dengan menonton tv dan membaca
6. Tidur selama periode mual yang hebat dan menjaga kebersihan mulut
serta berlolahraga
(sudoyo;setiyohadi;dkk,2006)
Terapi Farmakologi
Antiemetik golongan obat bebas dan dengan
resep paling umum direkomendasikan untuk
mengobati mual muntah.

Untuk sebagian besar kondisi, dianjurkan


antiemetik tunggal; tetapi bilapasien tidak
memberikan respon dan pada pasien yang
mendapat kemoterapi emetonik kuat, biasanya
dibutuhkan regimen multi obat.
Terapi mual-muntah sederhana biasanya
membutuhkan terapi minimal. Obat bebas
atauresep menggunakan dosis lazim efektif yang
rendah

Penanganan mual-muntah komplek


membutuhkan terapi obat yang bekerja kuat
dan lebih dari 1 obat emetik
Antasida
Antasida
Digunakan untuk mual muntah ringan yangterkait kelebihan
asam lambung dengan cara menetralkan asam lambung.

Efek samping yang mungkin terjadi adalah


konstipasi/sembelit akibat kandungan alumunium
hidroksida maupun garam kalsium,serta diare osmotik
karena adanya magnesium hidroksida.

Dosis 15-30 ml setiap 4 jam jika perlu


Antagonis reseptor histamin
Antagonis reseptor histamin
Golongan obat ini bekerja dengan mengantagonis atau
menghambat reseptor histamin yang terlibatdalam patofisiologi
muntah.

Obat golongan ini meliputi :ranitidin 75 mg simetidin 200 mg


nizatidin 75 mg famotidin 10 mg

Dosis 2x sehari jika perlu saja. Obat ini diberikanjika mual


muntah terkait dengan adanya heart burn atau seperti rasa
panas terbakar didada
Antihistamin-AntikolinergikAgen
Antihistamin-AntikolinergikAgen
Obat Golongan ini meliputi :
• siklizin
• dimenhidrinat
• difenhidramin
• meklizin
• hidroksizin
• scopolamin
• trimethobenzamid
Obat golongan ini mengantagonis reseptor histamin dan
kolinergik yang ada pada CTZ.

Efek samping khas dari penggunaan obat obat ini meliputi


mengantuk, penglihatankabur, mulut kering, retensi urin
ataupun takikardi.

Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter adalahyang


mengandung difenhidramin ataupun dimenhidrinat.

Dosis dimenhidrinat yang dipakai adalah 50-100mg setiap 4-


6 jam jika perlu. Sedangkan dosis difenhidramin adalah 25-
50 mg setiap 4-6 jamjika perlu
Fenotiazin
Fenotiazin
Golongan obat ini yang paling banyak digunakan,
meliputi:
• Klorpromazin
• Proklorperazin
• prometazin

Obat ini bekerja dengan menghamba treseptor


dopamin di CTZ
Kortikosteroid
Kortikosteroid
Golongan ini yang sering digunakan untuk mual
muntah dikarenakan kemoterapi ataupun
pascaoperasi. Contoh :Dexametason
Metoklopramid
Metoklopramid
Obat ini bekerja dengan meningkatkan
tonussfingter esofagus dan membantu
pengosongan lambung. Kombinasi dengan
deksametason dapat digunakan untuk terapi
profilaksis/pencegahan pada mual muntah yang
diinduksi kemoterapi
Domperidone
Domperidone
Memiliki efek ringan-sedang jika digunakan padakondisi
kemoterapi atau post operasi.

Domperidone dapat meningkatkan peristaltik esophagus


dan tekanan sfingteresophagus bagian
distal,meningkatkan motilitas dan peristaltik gaster serta
memperbaiki koordinasi gastroduodenal sehingga
memfasilitasi pengosongan lambung dan menurunkan
waktu transit usushalus
Antagonis Reseptor Serotonin
Antagonis Reseptor Serotonin
Contoh obat golongan ini meliputi:
ondansetron, granisetron

Golongan ini biasa digunakan untuk mencegahmual


muntah akibat kemoterapi ataupun pascaoperasi.

Efek samping utama dari obat tersebut adalah sakit


kepala dan konstipasi.
Piridoksin(vitamin B6)
Sebagai pilihan utama terapi yang aman bagi ibu hamil adalah
menggunakan Piridoksin(vitaminB6) baik digunakan sendiri ataupun
bersama dengan doksilamin

Dosis piridoksin adalah 10-25 mg 1-4 x sehari, sedangkan doksilamin


menggunakandosis 12,5-20mg 1-4 x sehari.

Jika gejala belum teratasi, maka dapat ditambah dengan difenhidramin


atau dimenhidrinat, atau meklizin

Kemudian untuk mual muntah akibat adanya gangguan keseimbangan,


misal dlam kasus naik kapal, dapat menggunakan golongan antihistamin-
antikolinergik
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Ballatori, E, et al. (2007). The Cost of Chemotherapy-Induced
Nausea andVomiting in Italy. Support Care Cancer , 15(1): 31-38.

DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2015,
Pharmacotherapy Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill Education
Companies, Inggris.

Garret, et al. (2003). Managing Nause and Vomiting Current


Strategies. Journal Critical care nurs. Vol 23, No. 1.

Neal M.J. 2006. At Glance Farmakologi Medis Edisi V. Penerbit


Erlangga.Jakarta.
Rhodes, V. A. & McDaniel, W. (2001). Nausea, Vomiting, and Retching : Complex
Problem In Paliative Care. Cancer Journal Clinic, 51, 232-248.

Sayana, A., Barshiliya, Y. (2012). Comperative Study of Metochlopramide,


Ondansetron and Granisetron in Prophylaxis of Post operative Nausea and
Vomiting in Patient Undergoing Laparoscopic Cholecystectomy Under General
Anaesthesia, AJPLS, Vol. 2, ISSN 221-4423

Sukandar,E.Y dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFILinn


 
Tan. 2008. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT. Alex Media Kompetindo
 
Walsh,T.D. 1997. Kapita Selekta Penyakit dan Terapi. Jakarta: EGC Buku
Kedokteran

Wiseno Putri. 2010. Skripsi : Evaluasi Penggunaan Obat Tukak Peptik Pada
Pasien Tukak Peptik (Peptic Ulcer disease) Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr.
Moewardi Surakarta Tahun 2008. Surakarta: Fakultas Farmasi UMS

Anda mungkin juga menyukai