Anda di halaman 1dari 9

2.2.

4 GAGAL JANTUNG

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak dipusat dada.Bagian kanan

dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah

dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah.Agar darah hanya mengalir dalam

satu arah,maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan keluar.Fungsi utama jantung adalah

menyediakan oksigen keseluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme

(karbondioksida).Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang

kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya kedalam paru-paru,dimana darah akan

mengambil oksigen dan membuang karbondioksia.Jantung kemudian mengumpulkan darah yang

kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya kejaringan diseluruh tubuh.

2.2.4.1 Etiologi

Gagal jantung terjadi sewaktu jantung tidak mampu memompa darah yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan oksigen dan nutrient tubuh.Gagal jantung disebabkan akibat disfungsi diastolic atau sistolik.

Gagal jantung diastolic dapat terjadi dengan atau tanpa gagal jantung sistolik.Gagal jantung

diastolic sering terjadi akibat hipertensi yang lama (kronis).Ketika ventrikel harus memompa secara

berkelanjutan melawan kelebihan beban yang sangat tinggi (peningkatan resistensi),sel otot hipertrofi dan

menjadi kaku.Kekakuan sel otot menyebabkan penurunan daya regang ventrikel,sehingga menurunkan

pengisian ventrikel,kelainan relaksasi diastolic,dan penurunan volume sekuncup.Volume diastolic akhir


pada ventrikel kiri dan tekanan distolik akhir ventrikel kiri mengalami peningkatan dan memantul

kembali kesirkulasi paru,menyebabkan hipertensi paru.Karena volume sekuncup dan akibatnya tekanan

darah turun,refleks baroreseptor teraktivasi.

Disfungsi sistolik sebagai penyebab gagal jantung akibat cedera pada ventrikel,biasanya berasal

dari infark miokard.Kerusakan otot sehingga tidak mampu berkontraksi secara penuh,dan sekali

lagi,volume sekuncup turun.Penurunan volume sekuncup menyebabkan penurunan tekanan darah,yang

segera diikuti dengan inisiasi respons refleks menyesuaikan untuk mengembalikan kekondisi

sebelumnya.Karena ventrikel yang rusak tidak mampu mengembalikan volume sekuncup,refleks tetap

berlanjut.Terutama,stimulasi simpatis reseptor B1 jantung menjadi kronis.Penelitian menyatakan bahwa

pengaktifan respons simpatis yang kronis pada akhirnya menurunkan kadar kalsium didalam ,dan

pelepasan kalsium dari,reticulum sarkoplasmik sel-sel miokard.Penurunan kalsium otot jantung

menyebabkan eksitasi kontraksi ganda,akibatnya produksi kekuatan otot jantung

menghilang,disritmia,dan akhirnya terjadi disfungsi kontraktil serta perubahan bentuk sel otot jantung.

Dengan semakin memburuknya proses penyakit gagal jantung juga memengaruhi peningkatan

progresif volume diastolic akhir pada peregangan sel otot jantung melebihi panjang

optimumnya,akibatnya tegangan yang dihasilkan menjadi berkurang karena ventrikel terenggang oleh

darah .Gagal jantung menjadi lingkaran setan yang tidak berkesudahan :semakin terisi berlebihan pada

ventrikel,semakin sedikit darah yang dapat dipompa keluar sehingga akumulasi darah dan peregangan

serabut otot bertambah.Akibatnya,volume sekuncup,curah jantung,dan tekanan darah turun.Respons-

respons refleks tubuh yang mulai bekerja sebagai jawaban terhadap penurunan tekanan darah akan secara

bermakna memperburuk situasi.

Gagal jantung dapat disebabkan dari penyebab selain jantung seperti hipertensi sistemik atau paru

kronis atau,yang lebih jarang terjadi,gangguan seperti gagal ginjal atau intoksikasi air,yang meningkatkan

volume plasma sampai pada derajat tertentu sehingga volume diastolic akhir meregangkan serabut
ventrikel melebihi panjang optimumnya.Penyebab gagal jantung antara lain infark miokard,miopati

jantung,defek katup jantung,dan malformasi kongenital.

2.2.4.2 Prognosis

Gagal jantung dapat dimulai dari sisi kiri atau kanan jantung.Sebagai contoh,hipertensi

sistemik yang kronis yang menyebabkan ventrikel kiri mengalami hipertrofi dan melemah.Hipertensi paru

yang berlangsung lama akan menyebabkan ventrikel kanan mengalami hipertrofi dan melemah.Letak

suatu infark miokard akan menentukan sisi jantung yang pertama kali terkena setelah terjadi serangan

jantung.

Karena ventrikel kiri yang melemah akan menyebabkan darah kembali ke atrium,dan

kemudian ke sirkulasi paru,ventrikel kanan,dan atrium kanan,dapat menjelaskan bahwa gagal jantung kiri

akhirnya akan menyebabkan gagal jantung kanan.Pada kenyataannya,penyebab utama gagal jantung

kanan adalah gagal jantung kiri.Karena tidak dapat dipompa secara optimum keluar dari sisi kanan

jantung,darah mulai terkumpul disistem vena perifer.Hal akhirnya adalah volume darah dalam sirkulasi

semakin berkurang dan tekanan darah menurun serta perburukan siklus gagal jantung.

2.2.4.3 Gejala

 Mudah lelah

Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan

oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme,juga terjadi karena meningkatnya

energy yang digunakan untuk bernafas dan insomnia yang terjadi karena distress pernafasan dan

batuk.

 Sesak nafas

Gagal jantung dapat mengakibatkan terjadi kegagalan dalam memompa darah.Hal ini akan

menyebabkan akumulasi diruang jantung dan pada akhirnya akan berbalik kealiran darah
paru.Hal inilah yang akan menyebabkan keluhan sesak nafas pada pasien.Pasien menjadi mudah

lelah dan mengeluh sesak,khususnya jika sedang beraktivitas.

 Lebih suka tidur dalam posisi tinggi atau dengan dua-tiga bantal

Jika penderita tidur dengan satu bantal atau telentang,keluhan sesak nafas lebih sering

timbul.Penderita gangguan jantung memang akan lebih mudah bernafas jika tidur dengan posisi

bantal meninggi menopang tubuh dengan posisi setengah duduk.

 Bengkak dibeberapa bagian tubuh

Tubuh dengan kondisi gangguan jantung umumnya diikuti oleh keadaan menurunnya

kemampuan memompa darah.Akibat dari kegagalan memompa darah,maka sirkulasi peredaran

darah ikut terganggu,selanjutnya yang akan terjadi adalah penumpukan cairan pada berbagai

bagian tubuh,misalnya dibagian kaki dan perut.Kondisi ini akan menyebabkan pasien terlihat

mengalami pembengkakan dibeberapa bagian tubuh.

 Kegelisahan dan kecemasan

Terjadi akibat gangguan oksigenasi jaringan,stress akibat kesulitan bernafas dan pengetahuan

bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik.

 Dispnu

Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu pertukaran gas.Dapat terjadi

ortopnu.Beberapa pasien dapat mengalami ortopnu pada malam hari yang dinamakan

“Paroksimal Nokturnal Dispnea(PND)”.

2.2.4.4 Tanda

 Tekanan darah tinggi (140/90 mm Hg atau lebih) atau tekanan darah rendah. Tekanan

darah rendah bisa jadi merupakan gejala gagal jantung sebelum stadium akhir, Sementara

itu, sebagian pasien lainnya memiliki curah jantung rendah tapi dapat menunjukkan

tekanan darah dalam rentang normal dengan mengorbankan perfusi perifer


 Detak jantung yang tak biasa (cardiac arrhythmia)

 Terdengar suara detakan lain dari jantung (mengindikasikan pergerakan yang tidak

normal).

 Impuls yang normal terasa pada jantung tidak terasa lagi pada jantung dan dinding dada,

hal ini menunjukkan terjadi pembengkakan jantung

 Pembengkaan pada urat nadi yang menyebabkan darah kembali lagi ke ventrikel kanan.

 Terdengar suara lain dari paru-paru yang tidak normal mungkin akibat penumpukan

cairan. Biasanya dokter menggunakan stetoskop untuk mendeteksinya

 Terjadi pembengkakan hati atau bagian perut sebelah kanan yang mengakibatkan

kehilangan nafsu makan atau perut kembung

 Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan jantung.

2.2.4.5 Faktor resiko

 Hipertensi

Hipertensi yang lama mengakibatkan peningkatan beban kerja jantung,sehingga jantung

akan menebal dan membengkak mengalami perubahan struktur dan fungsi pompa jantung

 Konsumsi alcohol

Konsumsi alcohol dapat merusak otot jantung secara langsung,membantu perusakan

pembuluh darah coroner

 Faktor keturunan

Orang yang memiliki factor keturunan dengan lemah otot jantung,akan membutuhkan

penyesuaian aktivitas dan pengobatan untuk mencapai fungsi jantung yang mendekati

orang normal.
 Serangan jantung

Penderita yang mengalami serangan jantung pasti memiliki luka pada area otot

jantung.Akibatnya,kekuatan jantung untuk berkontraksi menjadi berkurang.

 Diabetes

Penyakit ini meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit arteri coroner

 Penggunaan obat diabetes

Obat yang mampu mengendalikan kadar gula yang meningkatkan risiko gagal jantung

pada sebagian orang.Namun,bukan berarti pasien harus menghentikan pengobatan yang

sedang dilakukan.

 Sleep apnea

Akibat sleep apnea,oksigen dalam darah menjadi berkurang sehingga ritme jantung bisa

menjadi tidak normal.Kondisi ini dapat menjadi penyebab gagal jantung kongestif.

 Memiliki riwayat penyakit katup jantung

Akibat terganggunya fungsi katup jantung maka darah menjadi sulit untuk dipompa

dengan benar.Sehingga mereka yang mengalami gangguan penyakit katup jantung dan

beresiko tinggi mengalami gagal jantung kongestif

 Infeksi virus

Infeksi virus tertentu bisa menyebabkan kerusakan otot jantung yang meningkatkan

resiko gagal jantung

 Memiliki berat badan berlebih atau obesitas

 Memiliki riwayat gangguan detak jantung.

Mereka yang memiliki detak jantung yang tidak normal,terutama ketika berdetak

kencang,bisaa membuat otot jantung menjadi lebih lemah dan mengakibatkan CHF.
2.2.4.6 Perangkat diagnostik

 Dapat terdengar bunyi jantung ketiga

 Identifikasi radiologis adanya kongesti paru dan pembesaran ventrikel dapat mengindikasikan

gagal jantung

 Identifikasi pembesaran ventrikel dengan magnetic resonance imaging (MRI) atau ultrasonografi

dapat mengindikasikan adanya gagal jantung.

 Pengukuran tekanan diastolic akhir ventrikel dengan sebuah kateter yang dimasukkan kedalam

arteri pulmonalis (mencerminkan tekanan ventrikel kiri) atau kedalam vena kava (mencerminkan

tekanan ventrikel kanan) dapat mendiagnosis gagal jantung.Tekanan ventrikel kiri biasanya

mencerminkan volume ventrikel kiri

 Ekokardiografi dapat memperlihatkan dilatasi abnormal ruang jantung dan kelainan kontraktilitas

 Pengukuran BNP serum (dan sedikit meluas,ANP) memberi informasi keparahan dan

perkembangan penyakit.Kadar normal bervariasi sesuai usia (nilai dasar meningkat sesuai usia)

dan jenis kelamin pasien harus dipertimbangkan saat mengevaluasi hasil pengukuran

 Foto torax dapat mengungkapkan adanya perbesara jantung,oedema atau efusi pleura yang

menegaskan diagnose CHF

 Tes darah,pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi suatu jenis protein yang kadarnya akan

meningkat jika gagal jantung terjadi.Pemeriksaan ini juga berguna untuk mendeteksi penyakit

yang dapat menjadi penyebab gagal jantung

 Elektrokardiografi.Pemeriksaan ini akan merekan perubahan aktivitas listrik jantung saat terjadi

gagal jantung,atau mendeteksi gangguan irama jantung yang bisa menjadi indikasi gagal jantung.

2.2.4.7 Penyakit komplikasi

 Komplikasi paru
Penderita gagal jantung yang paru-parunya bermasalah beresiko mengalami komplikasi

paru,terutama pneumonia dan emboli paru.Jantung yang sudah rusak tentu tidak mampu

memompa darah dengan maksimal ke seluruh tubuh, termasuk paru-paru.

Akibatnya, darah kembali lagi ke jantung dan di saat yang bersamaan juga meningkatkan

tekanan pada pembuluh darah di dalam paru-paru.Tekanan tinggi dalam paru-paru akan

mendorong banyak cairan masuk ke dalam alveolus (kantong udara). Semakin banyak cairan di

alveolus, penderita gagal jantung akan semakin sulita bernapas.

 Stroke

Stroke adalah salah satu komplikasi gagal jantung yang paling umum. Ada 2

kemungkinan penyebab stroke pada penderita gagal jantung.Pertama, aliran darah dalam tubuh

mulai menurun dan ditambah dengan masuknya bekuan darah dari jantung ke otak. Kondisi ini

menyebabkan pembuluh darah di otak tersumbat dan memicu gejala stroke.

 Kegagalan organ

Jantung merupakan organ vital yang memegang kunci penting terhadap keberlangsungan

organ-organ tubuh lainnya. Ketika jantung bermasalah, maka fungsi dan kerja organ lain dalam

tubuh juga akan terganggu.Terlebih dalam kasus gagal jantung, kerusakan yang ada membuat

jantung sudah tidak mampu memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh.Sehingga,organ-

organ tubuh mengalami kekurangan oksigen dan lambat laun ikut mengalami kegagalan fungsi.

Salah satunya pada ginjal. Tanpa aliran darah yang cukup, ginjal tidak dapat menyaring

zat-zat racun dan kelebihan cairan dari dalam darah. Akibatnya, zat-zat racun terus menumpuk

dan lama-kelamaan memicu kerusakan ginjal, salah satu kegagalan organ yang banyak dialami

oleh penderita gagal jantung.Tidak hanya pada ginjal, organ lainnya seperti hati, paru-paru, dan

organ pencernaan juga bisa mengalami hal serupa.

 Masalah katup jantung


Jantung memiliki 4 katup yang dapat membuka dan menutup saat mengalirkan darah

masuk atau ke luar jantung. Lagi-lagi, kerusakan pada jantung membuat organ ini harus bekerja

lebih ekstra untuk memompa darah.

Aliran darah yang cepat membuat tekanan dalam jantung terus meningkat. Kondisi ini

lama-kelamaan akan merusak katup jatung, bahkan bila tidak segera ditangani dapat

menyebabkan kebocoran klep jantung

 Kematian mendadak

Komplikasi gagal jantung yang tak tertangani dapat menyebabkan kematian mendadak.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh aritmia, baik takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel.

Selain itu, orang dengan gagal jantung yang sudah parah juga berisiko mengalami

kematian mendadak apabila otot jantungnya berhenti merespon sinyal listrik jantung secara tiba-

tiba. Sederhananya, denyut nadi pasien hilang meskipun terdapat aktivitas listrik dalam jantung,

atau istilah medisnya disebut dengan disosiasi elektromekanik.

Anda mungkin juga menyukai