Anda di halaman 1dari 26

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA II

SISTEM URINARIA

Disusun oleh :

Kelompok 2 (S1-3B)

AIDIL FITRAH SYAH 1801043

AMYLIA MUTHI’AH 1801045

ANNISA AMALYAH 1801047

MUTIARA SEPTIANI 1801062

RESKY PERTIWI 1801069

RIKE NUR SAFITRI 1801070

Dosen pengampu :

MIRA FEBRINA,M.Sc,Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

PEKANBARU

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya kami

dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.Tak lupa pula kami mengucapkan terima

kasih kepada dosen Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusiayang telah memberikan tugas ini

kepada kami sebagai upaya untuk menjadikan kami manusia yang berilmu dan berpengetahuan.

Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak.Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.Oleh

karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat

membangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan

makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 11 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem urinaria

2.2 Komponen-komponen pada sistem urinaria

2.3 Proses pembentukan urine

2.4 Komposisi urine normal

2.5 Ciri-ciri urine normal

2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi ekskresi urine

2.7 Gangguan pada sistem urinari

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia, seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk mempertahankan homeostasis,

yang berarti keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya bekerjasama untuk mengatur suhu

tubuh, keasaman darah, ketersediaan oksigen danvariabel lainnya. Mengingat bahwa organisme

hidup harus mengambil nutrisi danair, satu fungsi homeostatis penting adalah eliminasi, atau

kemampuan untuk mengeluarkan bahan kimia dan cairan, sehingga dapat menjaga

keseimbanganinternal. Sistem kemih memainkan peran ekskretoris dan homeostatik

penting.Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan

kosentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairaninternal. Kelangsungan hiduop

sel juga bergantung pada pengeluaran secara terusmenerus zat-zat sisa metabolism toksik dan

dihasilkan oleh sel pada saatmelakukan berbagai reaksi semi kelangsungan hidupnya.Traktus

urinarius merupakan system yang terdiri dari organ-organ danstruktur-struktur yang

menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal berperan penting mempertahankan

homeostasis dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan air

dan dengan mengeliminasi semuazat sisa metabolisme.Sistem urin adalah bagian penting dari

tubuh manusia yang terutama bertanggung jawab untuk menyeimbangkan air dan elektrolit

tertentu sepertikalium dan natrium, membantu mengatur tekanan darah dan melepaskan produk

limbah yang disebut urea dari darah.

Sistem kemih terdiri terutama pada ginjal, yang menyaring darah,sedangkan ureter, yang

bergerak urin dari ginjal ke kandung kemih, kandungkemih, yang menyimpan urin, dan saluran

kencing, urin keluar melalui tubuh.Peran dari sistem urin dengan yang biasa bagi kebanyakan

4
orang adalah bahwa ekskresi; melalui air seni, manusia membebaskan diri dari air tambahandan

bahan kimia dari aliran darah.Aspek penting lain dari sistem urin adalahkemampuannya untuk

membedakan antara senyawa dalam darah yang bermanfaatuntuk tubuh dan harus dijaga, seperti

gula, dan senyawa dalam darah yang beracun dan harus dihilangkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan sistem urinary?

2. Bagaimana komponen-komponen dari sistem urinary?

3. Bagaimana proses pembentukan urin diginjal?

4. Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem urinary?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui komponen dari sistem urinary

2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari sistem urinary

3. Untuk mengetahui proses pembentukan urin diginjal

4. ntuk mengetahui gangguan yang terjadi disistem urinari

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SISTEM URINARI

Sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses

penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan

menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi

oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Urin dibentuk dinefron,

Nefron adalah unit terkecil dari ginjal yang berfungsi menyaring darah dan mengambil kembali

zat-zat yang bermanfaat ke dalam darah. Nefron terdiri dari 3 bagian yaitu tubulus kontortus

proksimal, tubulus kontortus distal dan ductus kolektivus(ductus koligens). Setelah zat-zat yang

bermanfaat diserap maka tersisa zat yang tidak berguna , zat ini jika dibiarkan akan

membahayakan tubuh karena termasuk zat beracun. Oleh karna itu zat yang dikeluarkan nefron

dalam bentuk larutan disebut urin. Proses pembentukan urin terdiri dari 3 tahap

(filtrasi,reabsorpsi,augmentasi).

Susunan sistem perkemihan terdiri dari :

a. Ginjal (renal) yang menghasilkan urin

b. Ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesica urinaria (kandung kemih)

c. Vesica urinaria tempat urin dikumpulkan

d. Urertra yang menyalurkan urin dari vesica urinaria

6
2.2 KOMPONEN-KOMPONEN PADA SISTEM URINARY

2.2.1 Ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.

Sebagai bagian dari sistem urine, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari

darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran

yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.

Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 – 170 gr pada Laki-laki, 115 – 155

gr pada perempuan); panjang 5 – 7,5 cm; tebal 2,5 – 3 cm.Letakretroperitoneal sebelah

dorsal cavum abdominale, ginjal kiri bagian atas V.Lumbal I, bagian bawah V.Lumbal IV

pada posisi berdiri letak ginjal kanan lebih rendah.

Ginjal mempunyai beberapa fungsi yaitu :

1. Mengatur volume cairan dalam tubuh

Kelebihan cairan dalam tubuh dikeluarkan sebagai urine encer dalam jumlah

besar.Kekurangan air atau kelebihan keringat menyebabkan urine diekskresikan lebih

pekat sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahankan relative normal.

2. Mengatur Keseimbangan osmotic dan keseimbangan ion


7
Ini terjadi jika plasma terdapat pemasukan atau pengeluaran abnormal dari ion

ion.Akibat pemasukan garam atau penyakit ginjal akan meningkatkan eksresi ion ion

penting urine : Na, K, Cl, Ca dan Fosfat.

3. Mengatur keseimbangan Asam basa dalm tubuh

Hal ini terjadi karena makanan yang dimakan.Apabila banyak makan sayur urine

akan basa.Jika asam terjadi karena campuran makanan.

4. Ekskresi sisa sisa hasil metabolism

Bahan bahan yang diekskresikan oleh ginjal antara lain zat toksik,obat,hasil

metabolism hemoglobin dan bahan kimia.

5. Fungsi hormonal dan metabolism

Ginjal akan mengeksresikan hormone rennin yang berfungsi dalam mengatur

tekanan darah.Serta hormone dihidroksi kolekalsifenol atau vitamin D aktif untuk

absorbs ion kalsium dalam usus.

6. Pengatur tekanan darah

Memproduksi enzim rennin,angiotensin dan aldosteron untuk mengatur tekanan

darah.

7. Pengeluaran zat beracun

Ginjal mengeluarkan polutan dan bahan kimia asing dari tubuh.

8
Struktur Ginjal

Bila dibuat irisan memanjang dari medial ke lateral tampak dua bagian

Cortex/substantia kortekalis sebelah luar dan medulla/substantia medullaris sebelah dalam.

A. Corteks

1. Tampak agak pucat

2. Terdapat :

 Corpusculi Renalis/korpus renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul Bowman)

 Tubuli Contorti

 Permulaan Tubulus Collectus

 Tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis.

B. Medulla

Terdiri dari 9-14 bangunan berbentuk piramid disebut Piramid Renalis, ujung

piramid akan menjadi Colix Minor, beberapa Colix Minor bergabung menjadi Colix Major,

beberapa Colix Major bergabung menjadi Pelvis Renalis dan berlanjut sebagai ureter.

Didalamnya terdiri dari tubulus rektus, lengkung Henle/Ansa Henle, sebagian pars

descendens dan pars ascendens tubulus Henle dan tubulus pengumpul (ductus colligent).

9
C. Nefron

Unit fungsional ginjal disebut nefron. Secara mikroskopis ginjal terdiri dari

Nefronberjumlah +2,4 Juta. Nefron terdiri dari :

 Glomerolus, dimana terjadi proses filtrasi

 Tubulus, dimana cairan filtrasi diubah menjadi urin

Tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal yang

bermuara pada tubulus pengumpul(ductus colligent). Di sekeliling tubulus ginjal tersebut

terdapat pembuluh kapiler, yaitu arteriol (yang membawa darah dari dan menuju

glomerulus) serta kapiler peritubulus (yang memperdarahi jaringan ginjal).

Secara morfologis, ada 2 macam nefron:

 Nefron Cortical

Terdapat di 2/3 bagian luar Cortex, +85% jumlah Nefron mempunyai Loop Henle

pendek dikelilingi kapiler disebut Peritubuler Kapiler, atau degan kata lain nefron di

mana korpus renalisnya terletak di korteks yang relatif jauh dari medula serta hanya

sedikit saja bagian lengkung Henle yang terbenam pada medula.

 Nefon Juxta Medullary

Dekat ke arah Medulla + 15% dari Nefron. Glomerolus lebih besar, loop Henle

lebih panjang dikelilingi kapiler peritubulus disebut Vasa Retca atau dengan kata lain,

nefron di mana korpus renalisnya terletak di tepi medula, memiliki lengkung Henle yang

10
terbenam jauh ke dalam medula dan pembuluh-pembuluh darah panjang dan lurus yang

disebut sebagai vasa rekta.

1) Glomerolus

Renalis memvascularisasi ginjal setelah bercabang-cabang akhirnya menuju

masing-masing Nefron dalam bentuk Arteriolle Afferent dan memasuki tubulus yang

mengalami invagensesi yang disebut Capsula Bowmani dan membentuk kapiler.Capsula

Bowmani dan capiler ini disebut Glomerolus. Capiler ini meninggalkan Glomerolus dan

membentuk Arteriolle Efferent, Arteriolle Efferent ini membentuk kapiler yang

mengelilingi tubulus

2) Tubulus Ginjal

Setelah mengalami filtrasi, cairan akan ditampung dan mengalami berbagai

proses di tubulus ginjal.

a. Tubulus Proximalis

Menampung hasil filtrasi Glomerolus, berkelok-kelok disebut TubulusContortus

Proximalis

b. Loop of Henle : kelanjutan tubulus proximalis tidak berkelok, terdiri dari :

 Pars Descenden, dibagi bagian tebal dan tipis

 Pars Ascenden, dibagi 2 bagin tebal dan tipis

 Ansa Henle : pertemuan pars Ascenden dan Descenden berupalengkungan.

 Tubulus Distalis, berkelok-kelok dan berakhir menjadiTubulus Arcuatus yang

bermuara ke dalamTubulus Colectivusbergabung menjadiDuctus Papillaris

Bellinidan menjadi Calix Minor


11
 Aparatus Justa Glomerolus merupakan sel ginjal yang menghasilkan Renin.

Sel ini terdapat pada epithel tunik, media arteriole afferent di tempat arteriole

ini memasuki glomerolus.

2.2.2 Ureter

Ureter terletak di posterior dinding abdomen, di luar rongga peritonium, yang

memasuki kandung kemih dalam sudut miring, masing-masing di sisi dasar area berotot

yang disebut trigon yang bagian apeksnya adalah lubang uretra. Ureter yaitu saluran

dengan panjang sekitar 25-30 cm dan garis tengah 3 mm, mengangkut urine dari ginjal ke

kandung kemih. Dari setiap ginjal duktus koligentes menyalurkan isinya ke pelvis ginjal,

yang kemudian disalurkan ke ureter.

Dinding pelvis ginjal mengandung otot polos, yang memiliki aktivitas intrinsik

dan menghasilkan gelombang kontraksi peristalsis setiap 10 detik. Gelombang kontraksi

ini mendorong urine sepanjang ureter ke kandung kemih. Setiap ureter juga dilapisi oleh

12
otot polos.Ketika urine terkumpul di kandung kemih, ureter tertekan yang secara efektif

membentuk suatu katup (katup vesikoureteral), yang mencegah refluks urine.

Lapisan dinding ureter terdiri dari:

a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)

b. Lapisan tengah lapisan otot polos.

c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan didinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik akan

mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kamih (vesika urinaria). Gerakan

peristaltik mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan

disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung

kemih.

Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis,

pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe berasal dari pembuluh sekitarnya mempunyai

saraf sensorik. Pars abdominalis ureter dalam kavum abdomen ureter terletak di belakang

peritoneum sebelah media anterior m. psoas mayor dan ditutupi oleh fasia subserosa.

Vasa spermatika/ovarika interna menyilang ureter secara oblique, selanjutnya ureter akan

mencapai kavum pelvis dan menyilang arteri iliaka eksterna.

Ureter kanan terletak pada parscdesendens duodenum. Sewaktu turun ke bawah

terdapat di kanan bawah dan disilang oleh kolon dekstra dan vosa iliaka iliokolika, dekat

apertura pelvis akan dilewati oleh bagian bawah mesenterium dan bagian akhir ilium.

Ureter kiri disilang oleh vasa koplika sinistra dekat apertura pelvis superior dan berjalan

di belakang kolon sigmoid dan mesenterium. Ureter dapt ditemukan di depan arteri

13
hipogastrika bagian dalam nervus obturatoris arteri vasialia anterior dan arteri

hemoroidalis media.

Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika urinaria dan berjalan ke

bagian medial dan ke depan bagian lateralis serviks uteri bagian atas, vagina untuk

mencapai fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri

uterina sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas

di antara lapisan ligamentum. Ureter mempunyai 2 cm dari sisi serviks uteri. Ada tiga

tempat yang penting dari ureter yang mudah terjadi penyumbatan yaitu pada sambungan

ureter pelvis diameter 2 mm, penyilangan vosa iliaka diameter 4 mm dan pada saat

masuk ke vesika urinaria yang berdiameter 1-5 cm.

Ureter pada pria terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh duktus

deferens dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan oblique

sepanjang 2 cm di dalam dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika.

Sewaktu menembus vesika urinaria, dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup

dan pada waktu vesika urinaria penuh akan membentuk katup (valvula) dan mencegah

pengambilan urine dari vesika urinaria.

Pembuluh darah ureter

a. Arteri renalis

b. Arteri spermatika interna

c. Arteri hipogastrika

d. Arteri vesika inferior

Persarafan ureter

14
Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior, pleksus

spermatikus, dan pleksu pelvis; seperti dari nervus; rantai eferens dan nervus vagusrantai

eferen dari nervus torakalis ke-11 dan ke-12, nervus lumbalis ke-1, dan nervus vagus

mempunyai rantai aferen untuk ureter.

2.2.3 Kandung Kemih

Kandung kemih adalah kantong muscular tempat urine mengalir dari dalam

ureter.Ketika kosong atau setengah terdistensi,kandung kemih terletak pada pelvis ,ketika lebih

dari setengah terdistensi,kandung kemih menempati abdomen diatas pubis.

Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet ,terletak

dibelakang simfisispubis didalam rongga panggul.Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang

dikelilingi oleh otot yang kuat,berhubungan ligamentum vesika umbikalis medius.

Kandung kemih merupakan sebuah kantong yang terdiri atas otot halus yang berfungsi

sebagai penampung air seni (urine).Dalam kandung kemih,terdapat lapisan jaringan otot yang

memanjang ditengah dan melingkar disebut sebagai detrusor dan berfungsi untuk mengeluarkan

urine .Pada dasar kandung kemih ,terdapat lapisan tengah jaringan otot yang berbentuk lingkaran

bagian dalam atau disebut sebagai otot lingkar yang berfungsi menjaga saluran antara kandung

kemih dan uretra,sehingga uretra dapat menyalurkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.

Penyaluran rangsangan kekandung kemih dan rangsangan motoris ke otot lingkar bagian

dalam diatur oleh system simpatis.Akibat dari rangsangan ini,otot lingkar menjadi kendur dan

terjadi kontraksi sphincter bagian dalam sehingga urine tetap tinggal dalam kandung

kemih.Sistem parasimpatik menyalurkan rangsangan motoris kandung kemih dan rangsangan

15
penghalang kebagian dalam otot lingkar.Rangsangan ini dapat menyebabkan terjadinya kontraksi

otot detrusor dan kendurnya sphincter .

Bagian vesika urinaria terdiri dari :

 Fundus,yaitu bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah ,bagian ini terpisah

dari rectum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus

deferent,vesika seminalis,dan prostate.

 Korpus,yaitu bagian antara verteks dan fundus

 Verteks,bagian yang maju kearah depan dan berhubungan dengan ligamentum vesika

umbilikalis

Lapisan pada vesika urinari (kandung kemih),terdiri dari :

 Serosa

Lapisan Luar “serous” adalah lapisan parsial yang berasal dari peritoneum,terdiri dari

mesthelium dan jaringan ikat yang elastis berserat.

 Otot

Otot detrusor adalah otot dinding kandung kemih Ini terdiri dari tiga lapisan serat otot

polos.Sebagian besar serat dari lapisan eksternal disusun longitudinal Lapisan tengah sebagian

besar diatur dalam konfigurasi melingkar, dan serat otot dari lapisan internal yang memiliki

pengaturan longitudinal.

 Sub-mukosa

16
Ini adalah lapisan tipis jaringan areolar yang longgar menghubungkan lapisan otot

dengan lapisan mukosa yang erat melekat pada lapisan mukosa.

 Mukosa

Lapisan terdalam dari dinding kandung kemih adalah selaput lendir (disebut “lendir”),

yang berisi transisi jaringan epitel yang dapat meregang.Kemampuan jaringan ini untuk

meregangkan penting karena dapat mengandung volume cairan yang berubah saat kandung

kemih penuh dan dikosongkan beberapa kali per hari.

2.2.4 Uretra

17
Uretra adalah saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih.Uretra merupakan

organ yang berfungsi menyalurkan urine kebagian luar.Fungsi uretra pada wanita mempunyai

fungsi yang berbeda dengan yang terdapat pada pria.Pada pria,uretra berjalan berkelok-kelok

melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis

kebagian penis.Uretra digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan sistem reproduksi

berukuran panjang ±20 cm uretra pria terdiri dari tiga bagian uretra prostatic,uretra

membranosa,dan uretra kavernosa.Lapisan uretra pria terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling

dalam) dan lapisan submukosa

Pada wanita,uretra terletak dibelakang simfis pubis berjalan miring sedikit keatas .Uretra

memiliki panjang 4-6,5 cm dan hanya berfungsi untuk menyalurkan urine kebagian luar

tubuh.Lapisan uretra pada wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah luar),lapisan spongeosa

yang merupakan pleksus dari vena-vena,dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara

uretra pada wanita terletak disebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra disini

hanya sebagai saluran ekskresi.

18
2.3 PROSES PEMBENTUKAN URINE

2.4 KOMPOSISI URINE NORMAL

Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natriun klorida.

 Air 96%

 Benda Padat 4%

Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein.Berasal dari asam amino yang telah

dipindah amonianya didalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30

gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap 100 ccm darah, tetapi

hal ini tergantung dari jumlah nomal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam

pembentukan ureum.

Asam urat. Kadar normal asam urat didalam darah adalah 2 sampai 3 mg setiap 100 cm,

sedangkan 1,5 sampai 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.

Kretin adalah hasil buangan kretin dalam otot. Produk metabolisme lain mencangkup

benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan urat.

19
Elektrolit atau garam, seperti natrium kalsium dan kalium klorida, diekskresikan untuk

mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut.

2.5 CIRI-CIRI URINE NORMAL

Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi beda-beda sesuai jumlah cairan yang

dimasukkan.Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protein dimakan, sehingga

tersedia cukup cairan yang diperlukan untuk melarutkan ureanya. Urin normal berwarna bening

oranye pucat tanpa endapan tetapi adakalanya jenjot lendir tipis tanpak terapung didalamnya,

berbau tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6, berat jenis berkisar

1.010 sampai 1.025 ( pearce.E.C, 2009)

2.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM EKSKRESI URIN

 Diet dan asupan (intake)

Jumlah dan tipe makanan merupakan factor utama yang mempengaruhi jumlah

urine.Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk .

 Respon keinginan awal untuk berkemih

Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak

tertahan didalam vesika urinaria,sehingga mempengaruhi ukuran vesika urinaria dan

jumlah pengeluaran urine.

 Sters psikologi

Meningkatnya sters dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih.Hal ini karena

meningkatnya sensitivitas untuk keinginan untuk berkemih dan jumlah urine yang

diproduksi.

20
2.7 GANGGUAN PADA SISTEM URINARIA

1. Retensi urin

Retensi urin merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat

ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.Hal ini

menyebabkan distensi vesika urinaria atau merupakan keadaan ketika seseorang

mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap.Dalam keadaan distensi,

vesika urinaria dapat menampung urin sebanyak 3000-4000 ml urin.

Tanda klinis retensi:

a. Ketidaknyaman daerah pubis

b. Distensi vesika urinaria

c. Ketidaksanggupan untuk berkemih

d. Sering berkemih saat vesika urinaria berisi sekitar 25-50 ml

e. Meningkatkan keresahan dan keinginan berkemih

f. Ketidakseimbangan jumlah urin yang dikeluarkan dengan asupannya

g. Adanya urin sebanyak 3000-4000 ml dalamkandungan kemih

Penyebab :

a. Operasi pada daerah abdomen bawah, pelvis vesika urinaria

b. Trauma sumsum tulang belakang

c. Tekanan uretra yang tinggi karena otot detrusor yang lemah

d. Sphincter yang kuat

e. Sumbatan (striktur uretra dan pembesaran kelenjar prostat)

21
2. Inkontinensia urin

Inkontinensia urin merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau

menetap untuk mengontrol ekskresi urin. Secara umum, penyebab dari inkontinensia urin

adalah proses penuaan, pembesaran kelenjar prostat serta penurunan kesadaran serta

penggunaan obat narkotik dan sedatif

3. Enuresis

Enuresis merupakan ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan

tidak mampu mengontrol sphincter eksterna.Biasanya, enuresis terjadi pada anak atau

orang jompo.Umumnya, enuresis terjadi pada malam hari.

Faktor penyebab enuresis :

a. Kapasitas vesika urinaria lebih besar dari normal

b. Anak-anak yang tidurnya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi keinginan berkemih

tidak diketahui. Hal itu mengakibatkan terlambatnya bangun tidur untuk ke kamar

mandi

c. Vesika urinaria peka rangsang dan seterusnya tidak dapat menampung urin dalam

jumlah besar

d. Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah (misalnya, persaingan dengan

saudara kandung atau cekcok dengan orang tua)

e. Orang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi kebiasaannya

tanpa dibantu dengan mendidiknya

f. Infeksi saluran kemih, perubahan fisik atau neurologis system perkemihan

g. Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral

22
h. Anak yang takut jalan gelap untuk ke kamar mandi

4. Perubahan pola eliminasi urin

Perubahan pola eliminasi urin merupakan keadaan seseorang yang mengalami gangguan

pada eliminasi urin karena obstruksi anatomis, kerusakan motoric sensorik dan infeksi

saluran kemih. Perubahan pola eliminasi terdiri atas:

a. Frekuensi

Frekuensi merupakan banyaknya jumlah berkemih dalam sehari.Peningkatan

frekuensi berkemih dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang masuk.Frekuensi

yang tinggi tanpa suati tekanan asupan cairan dapat disebabkan oleh sistitis.

Frekuensi tinggi dapat ditemukan juga pada keadaan stress atau hamil.

b. Urgensi

Urgensi adalah perasaan seseorang yang takut mengalami inkontinensia jika tidak

berkemih.Pada umumnya, anak kecil memiliki kemampuan yang buruk dalam

mengontrol sphincter eksternal.Biasanya, perasaan segera ingin berkemih terjadi pada

anak karena kurangnya kemampuan pengontrolan pada sphincter.

c. Disuria

Disuria adalah rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih.Hal ini sering ditemkan pada

penyakit infeksi saluran kemih, trauma dan striker uretra.

d. Poliurea

Poliurea merupakan produksi urin abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, tanpa

adanya peningkatan asupan cairan.Biasanya, hal ini dapat ditemukan pada penyakit

diabetes mellitus dan penyakit ginjal kronis.

e. Urinaria supresi

23
Urinaria supresi adalah berhentinya produksi urin secara mendadak.Secara normal,

urin diproduksi oleh ginjal pada kecepatan 60-120 ml/jam secara terus menerus.

5. Batu ginjal

Batu ginjal juga termasuk penyakit yang banyak dialami pada sistem perkemihan.Tanda

dan gejala yang dirasakan penderita batu ginjal adalah rasa sakit pada bagian punggung,

dan adanya darah pada urine. Batu ginjal terjadi karena adanya akumulasi dari massa

padat pada urine yang menganggu fungsi perkemihan

6. Prostatitis

Prostatitis adalah kondisi saat kelenjar prosatat mengalami pembengkakan dan

peradangan.Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan memiliki fungsi

sebagai penghasil cairan semen yang memberi nutrisi pada sperma.Ia juga berperan

sebagai media transportasi dari sperma.

Faktor Risiko Prostatitis

Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengidap prostatitis,

antara lain:

 Pernah mengidap prostatitis sebelumnya.

 Infeksi pada saluran kemih atau kandung kemih.

 Mengalami trauma pelvis akibat bersepeda atau menunggang kuda.

 Menggunakan kateter urine.

 Memiliki kondisi HIV positif atau AIDS.

 Menjalani biopsi prostat.

24
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah

bebas dari zat – zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat – zat yang masih

dipergunakan oleh tubuh.Susunan Sistem Urinaria terdiri dari : ginjal, ureter, cvesika urinaria

(kandung kemih), uretra.Ekskresi adalah proses pembuangan zat-zat metabolisme dari dalam

tubuh yang berupa gas, air, dan garam-garam mineral.Fungsi Urinaria adalah untuk

mengeluarkan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh kita. Sisa tersebut dapat

berupa air, garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat racun lainnya.

3.2 Saran

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, untuk pembaca diharapkan dapat mencari sumber-sumber lain

untuk memperluas pembahasan tentang sistem urinaria.

25
DAFTAR PUSTAKA

Pearce,Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedic. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Umum

Musrifatul Hidayat,A.Aziz Alimul Hidayat.2008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk

Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika

Nuari,Nian Afrian.2017.Sistem Perkemihan & Penatalaksanaan

Keperawatan.Yogyakarta:Deepublish

Gibson,Jhon.2002.Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat.Jakarta:EGC

26

Anda mungkin juga menyukai