Anda di halaman 1dari 16

VIRUS RABIES

(RHABDOVIRUS)
KARAKTERISTIK
• Virus bentuk peluru ukuran 75 x 180 nm
• Genom RNA untai tunggal
• Mempunyai envelop, didalamnya
ribonukleokapsid
• Envelop dikelilingi membran berduri
(peplomer) tersusun glikoprotein G –
terbentuk antibodi (imunitas thd virus)
• Termasuk genus Lyssavirus
RABIES
• Infeksi akut susunan syaraf pusat yang
mematikan
• Virus ditularkan ke manusia melalui gigitan
binatang buas yang mengidap virus (gila)
• Penyakit zoonosa terpenting tersebar di
18 Prov. Indonesia (15.000 kasus gigitan
per tahun
• Virus tersebar dalam sistem saraf, ludah,
urin, limfe, susu, darah
Pengaruh Fisikokimia
• Tahan dalam penyimpanan pada 4 C
• Mati terpapar UV, sinar matahari
• Pemanasan 50 C selama 1 jam
• Detergent
• pH ekstrim
PATOGENESIS
• Masuk mll luka gigitan, 2 minggu virus
tetap tinggal pada tempat masuk (entry)
• Virus berkmbang biak dalam otot atau
jaringan ikat di tempat inokulasi, kemudian
ke syaraf tepi pada neuromuscular
junction dan menyebar dalam saraf ke su-
sunan saraf pusat
• Kerentanan thd infeksi dan masa inkubasi
Cont …
• tergantung :
– Umur pasien
– Status imun
– Strain virus terlibat
– Jumlah inokulum
– Jarak yang harus ditempuh virus dari port of
entry ke SSP
Gambaran Klinik
• Masa inkubasi 2 minggu s.d. 2 tahun (umumnya
3-8 minggu), biasanya lebih cepat pada anak-
anak
• STADIUM PRODROMAL
– Berlangsung 2-10 hari (demam, malaise, mual, nyeri
tenggorok)
• STADIUM SENSORIS
– Rasa nyeri, rasa panas, disertai rasa kese- mutan, pd
tempat bekas gigitan
– Rasa cemas dan reaksi berlebihan thd rangsang
sensoris
Cont …
• STADIUM EKSITASI
– Tonus otot dan aktivitas simpatik meninggi dg
gejala :
• Hipersalivasi, hiperhidrosis, hiperlakrimasi, dan
pupil dilatasi
• Hidrofobi
• Kontraksi otot faring dan pernafasan dapat
ditimbulkan oleh rangsangan sensorik : meniup
udara kemuka, menjatuhkan sinar ke mata
• Pada stadium ini terjadi apnoe, sianosis,
konvulsan, takikardi
Cont …
• STADIUM PARALYSIS
– Gangguan SSP memperlihatkan paresis otot
asenden – meninggal krn kelumpuhan otot
pernafasan
– Biasanya terjadi 2 – 7 hari setelah onset
kejang atau koma
DIAGNOSIS LAB
• Antigen Rabies
– Ditemukan Negri bodies pada otak atau
medula spinalis
– Badan Negri mengandung antigen virus
rabies diamati dengan immunofluoresen
(FAT)
• Isolasi Virus
Penanganan Luka
• Penaganan cepat dan segera
• Cuci luka dengan air mengalir, sabun
detergent selama 10 – 15 mnt
• Gunakan alkohol 70%, betadin, obat
merah
• Luka lebar -- dijahit
VAKSIN
• VAR (vaksin anti rabies) digunakan 4 kali :
– Hari-0 : 2 kali
– Hari ke-7 dan H ke 21
• Semua vaksin yg digunakan utk manusia
telah diinaktivasi
• Vaksin sel diploid manusia (HDCV)
– Suspensi virus rabies yg diadaptasi utk
tumbuh dlm sel fibroblast manusia
Cont …
• Vaksin rabies terabsorpsi (RVA)
– Vaksin dibuat dlm sel diploid dari sel paru janin kera
rhesus
• Vaksin sel embryo ayam dimurnikan
– Ditumbuhkan dlm fibroblast ayam
• Vaksin jaringan saraf
– Dibuat dari otak domba, kambing, tikus yang
terinfeksi
• Vaksin embrio bebek
– Virus rabies ditanam dalam telur bebek berembrio,
digunakan utk meminimalisir ensefalitis pasca vaksin

Anda mungkin juga menyukai