Pada Manusia
Dhani Redhono
FK UNS - RSDM
PENDAHULUAN
• Rabies adalah penyakit infeksi zoonosis yang
disebabkan oleh Lyssa-virus yang menyerang
sistem syaraf.
• Dapat menyerang hewan berdarah panas &
manusia.
• Menyebabkan kematian dengan
case fatality rate 100 %
• Indonesia bebas rabies tahun 2030
• Ditularkan ke manusia melalui Gigitan Hewan
Penular Rabies (GHPR) terutama anjing, kucing
& kera.
• Prevalensi Rabies tersebar di seluruh dunia
terutama di negara berkembang.
• Di Indonesia: penularnya 98% anjing,
2% kucing & kera.
• Kasus kematian akibat rabies
di Indonesia 142 kasus/tahun.
Penyebab RABIES
Most
Asep Purnama immunogenic
Ag:
Neutralizing Abs
Sifat Virus RABIES
SIFAT FISIK
Virus mati pada suhu 60°C, 5 menit
Virus cepat mati dengan sinar ultra
violet
Virus cepat mati di luar jaringan hidup
Virus hidup berbulan-bulan pada suhu
Asep
- 4°C Purnama
SIFAT KIMIA
Virus cepat mati dengan zat pelarut
lemak seperti air sabun, detergent dll
Virus cepat mati pada pH 3
RABIES HOSTS
• Semua hewan berdarah
panas dan bertulang
belakang.
• Mamalia adalah natural
hosts of rabies
• Reservoirs terdiri dari
hewan Carnivora (canids,
skunks, raccoons,
mongoose, etc.) and
Chiroptera (bats)
EPIDEMIOLOGI RABIES DI DUNIA
HOST RABIES DI DUNIA
Cara Penularan virus Rabies
• Paling banyak melalui gigitan
(saliva) hewan.
• Virus rabies tidak dapat
minggu s/d 2 2
tahun
) masa inkubasi (
Ket :
2 minggu merup.masa inokulasi di luka gigitan masa dimana virus
mencari pintu masuk ke syaraf terdekat 11
Pathogenesis Rabies
6. Virus bereplikasi di SSP,
5. Otak terinfeksi
kemudian disebarkan ke
organ lain: kelenjar adrenal,
nasal mucosa, kelenjar
4. Virus menginvasi
ludah; virus disekresikan di
spindle
saliva
neurotendinous,
masuk ke CNS dan
paravertebral ganglia 3. Partikel virus menginvasi
melalui axoplasmic local neuromuscular
flow junction melalui konjugasi
retro-vesicular ganglion
1. Virus masuk ke (RVG) dengan nicotine
dalam tubuh melalui acetylcholine receptor
gigitan
2. Virus bereplikasi pada sel-sel
otot di sekitar luka gigitan untuk
waktu yang singkat, kemudian
menembus membran plasma
• Fase prodromal
Gatal, nyeri, rasa baal, cepat lelah.
Demam, menggigil, nyeri kepala, mialgia,
cemas, gelisah dll.
Manifestasi klinis
• Gejala neurologi akut
Ensefalitis.
Rabies paralitik
• Ensefalitis
Episode hipereksitabilitas, kebingungan,
halusinasi, agitasi, agresif diikuti fase tenang
(spontan/diprovokasi).
Manifestasi Klinis
• Paralitik rabies
Sekitar 20% kasus, kelumpuhan pada 4
ekstremitas, gangguan otot sfingter,
Kadang-kadang disertai hidrofobia.
• Koma - kematian
Tanpa terapi suportif 1/3 kasus meninggal
pada hari pertama hidrofobia.
Jarang ada yang bertahan lebih dari 1 mgg.
Manifestasi klinis
• Hidrofobia (Trias)
Spasme otot inspirasi
Laringospasme
Ketakutan menelan
• Provokasi :
Stimulus minum air, memberi air pada kulit,
melihat/mendengar kata air.
RABIES: Perjalanan Penyakit
Periode Asimptomatis 60 - 365 hari virus di otot titer rendah
inkubasi setelah digigit
Prodromal Panas, mual, muntah, 2 – 10 hari virus di SSP, titer rendah
nafsu makan otak
menurun, sakit
kepala, lemah,nyeri di
tempat gigitan
Asepantigen
Gold Standard: menemukan Purnama
dg FAT
(Fluorescent Antibody Technique)
mudah, 1 hari, sensitifitas & spesifitas
tinggi, tapi mahal
Pemeriksaan Penunjang
Mouse Isolation Test – MIT :
21 hari, mahal untuk penelitian
ELISA
Fluoresence Antibody Test
(FAT)
FAT Positif
FAT negatif
FLOW CHART PENATALAKSANAAN KASUS GIGITAN
HEWAN TERSANGKA /RABIES
Kasus gigitan
.
`
Anjing,
Kucing, Kera
Spc. otak
diperiksa di Lab.
VAR lanjutkan Stop VAR
Positif Negatif
Day 0 7 21 28