Abdomen
I : Datar, distensi (+), benjolan (-), darm contour (–)
darm steifung (-)
A: BU (+) normal
P: Supel, defans muscular (-), NT (+), Nyeri alih (-), curved
sausage(+) dance’s sign (+)
P: Timpani
Ekstremitas
Tidak ada oedem dan akral hangat
Jenis Hasil NilaiRujukan
Pemeriksaan
Hemoglobin 8,9 11,7 -15.5
Hematokrit L 29 35 – 47
AE 4,57 3.80 – 5,20
AL 18,1 3,6 – 11,0
AT 291 150 – 440
Eosinofil 1,6 2–4
Netrofil 75,8 50,0 – 40,0
Limfosit 8,4 25,0 – 40,0
Monosit 14,0 2.0 – 8,0
SGPT 16,1 0.0 – 35.0
SGOT 12,9 0 – 35
Ureum 55 10.0 – 50.0
Kreatinin 0,71 0.60 – 1.20
Diagnosis banding
Invaginasi usus (intususepsi usus)
Ileus obstruksi
Volvulus
Diverticulum merckel
Penatalaksanaan
Non Operatif
1. Reduksi dengan barium enema
2. Pneumatik reduction
Operatif dan reposisi usus
1. Milking
2. Resesksi
A. Invaginasi
Definisi
Invaginasi adalah suatu keadaan dimana
segmen usus masuk ke dalam segmen lainnya,
yang pada umumnya berakibat dengan
terjadinya obstruksi ataupun strangulasi.
Invaginasi sering disebut juga sebagai
intussusepsi. Umumnya bagian yang proximal
(intussuseptum) masuk ke bagian distal
(intususepien) (Syamsuhidayat, 2005).
Etiologi
Idiopatik: Pada kepustakaan 95% invaginasi pada anak
umur 1 bulan sampai 3 tahun sering tidak dijumpai
penyebab yang jelas, sehingga digolongkan ”Infatil
idiophatic intususseption”. Pada saat operasi hanya
ditemukan penebalan dari dinding ileum terminal
berupa hyperplasia jaringan follikel submukosa yang
diduga sebagai infeksi rotavirus. Penebalan ini
merupakan titik awal (lead point) terjadinya invaginasi
Kausatif : Pada penderita invaginasi yang berumur
lebih 2 tahun biasanya ditemukan adanya kelainan usus
sebagai penyebab terjadinya invaginasi, seperti:
Inverted Meckel’s Divertikulum, Hemangioma,
Lymphoma, Duplikasi usus, Polip Usus.
Patogenesis
Pada invaginasi dapat berakibat terjadinya obstruksi
ataupun strangulasi dari usus. Obstruksi yang terjadi
secara mendadak ini, akan menyebabkan bagian apex
invaginasi menjadi udem dan kaku, jika hal ini telah
terjadi maka tidak mungkin bagian usus yang tidak
viabel tersebut dapat kembali normal secara spontan
Pada sebagian besar kasus invaginasi obstruksi usus
terjadi pada daerah ileo – caecal. Apabila terjadi
obstruksi sistem limfatik dan vena mesenterial, akibat
dari penyakit invaginasi yang berjalan progresif dimana
ileum dan mesenterium masuk kedalam caecum dan
kolon, akan dijumpai mukosa intussusseptum menjadi
edem dan kaku, mengakibatkan obstruksi yang pada
akhirnya akan dijumpai keadaan strangulata dan
perforasi usus (Ravitch,2007).
Jenis invaginasi
ileo-ileal, adalah bagian ileum masuk ke
bagian ileum.
Ileo-colica, adalah bagian ileo-caecal
masuk ke bagian kolon.
Ileo-caecal, adalah bagian ileo-caecal
masuk ke bagian apex dari invaginasi.
Appedicial-colica, adalah bagian caput
dari caecum terinvaginasi.
Colo-colica, adalah bagian colon masuk
ke bagian kolon.
Manfestasi Klinis
Muntah
Nyeri perut colic
Lemas
Teraba massa di perut