Anda di halaman 1dari 24

Presentasi Kasus Invaginasi Usus

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan


Rotasi Klinik Bagian Bedah Pendidikan Profesi Dokter
Identitas Pasien
 Nama : Sdr. SP
 Tanggal lahir : 28 Juli 1996
 Usia : 22 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Alamat : Dempel RT1 RW 2 Plosogaden
 Agama : Islam
 No RM : 273803
KELUHAN UTAMA
Nyeri perut

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


 Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak
SMRS. Nyeri perut yang dirasakan sudah sekitar 1
bulan, 2 minggu yang lalu pernah pijat dan 1 minggu
kemudian nyeri makin hebat. Sebelum ke RSUD
Temanggung, pernah mondok di RS PKU dan hasil
bacaan USG di PKU ada bagian yang terlipat.
Namun tidak dibawa ke RSU. BAB cair warna
hitam, muntah +, kentut -
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien menceritakan pernah menderita penyakit
asam lambung (Gastritis)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Disangkal
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Tampak sakit
Kesadaran : Compos Mentis
 Vital Sign
TD : 120/80 mmHg HR : 58X/menit
RR : 20 x/menit Suhu : 36,1 C
 Head to toe
Kepala: CA (+/+), SI (-/-)
Leher :lnn –
Thorax
I : Simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-), iktus cordis
tidak terlihat
P : NT (-), vokal fremitus dengan getaran suara yang sama
dikedua lapang paru
P : sonor
A : SDV (+) normal, suara tambahan (-), BJ 1-2 reguler

Abdomen
I : Datar, distensi (+), benjolan (-), darm contour (–)
darm steifung (-)
A: BU (+) normal
P: Supel, defans muscular (-), NT (+), Nyeri alih (-), curved
sausage(+) dance’s sign (+)
P: Timpani
Ekstremitas
Tidak ada oedem dan akral hangat
Jenis Hasil NilaiRujukan
Pemeriksaan
Hemoglobin 8,9 11,7 -15.5
Hematokrit L 29 35 – 47
AE 4,57 3.80 – 5,20
AL 18,1 3,6 – 11,0
AT 291 150 – 440
Eosinofil 1,6 2–4
Netrofil 75,8 50,0 – 40,0
Limfosit 8,4 25,0 – 40,0
Monosit 14,0 2.0 – 8,0
SGPT 16,1 0.0 – 35.0
SGOT 12,9 0 – 35
Ureum 55 10.0 – 50.0
Kreatinin 0,71 0.60 – 1.20
Diagnosis banding
 Invaginasi usus (intususepsi usus)
 Ileus obstruksi
 Volvulus
 Diverticulum merckel
Penatalaksanaan
 Non Operatif
1. Reduksi dengan barium enema
2. Pneumatik reduction
 Operatif dan reposisi usus
1. Milking
2. Resesksi
A. Invaginasi
 Definisi
Invaginasi adalah suatu keadaan dimana
segmen usus masuk ke dalam segmen lainnya,
yang pada umumnya berakibat dengan
terjadinya obstruksi ataupun strangulasi.
Invaginasi sering disebut juga sebagai
intussusepsi. Umumnya bagian yang proximal
(intussuseptum) masuk ke bagian distal
(intususepien) (Syamsuhidayat, 2005).
Etiologi
 Idiopatik: Pada kepustakaan 95% invaginasi pada anak
umur 1 bulan sampai 3 tahun sering tidak dijumpai
penyebab yang jelas, sehingga digolongkan ”Infatil
idiophatic intususseption”. Pada saat operasi hanya
ditemukan penebalan dari dinding ileum terminal
berupa hyperplasia jaringan follikel submukosa yang
diduga sebagai infeksi rotavirus. Penebalan ini
merupakan titik awal (lead point) terjadinya invaginasi
 Kausatif : Pada penderita invaginasi yang berumur
lebih 2 tahun biasanya ditemukan adanya kelainan usus
sebagai penyebab terjadinya invaginasi, seperti:
Inverted Meckel’s Divertikulum, Hemangioma,
Lymphoma, Duplikasi usus, Polip Usus.
Patogenesis
 Pada invaginasi dapat berakibat terjadinya obstruksi
ataupun strangulasi dari usus. Obstruksi yang terjadi
secara mendadak ini, akan menyebabkan bagian apex
invaginasi menjadi udem dan kaku, jika hal ini telah
terjadi maka tidak mungkin bagian usus yang tidak
viabel tersebut dapat kembali normal secara spontan
 Pada sebagian besar kasus invaginasi obstruksi usus
terjadi pada daerah ileo – caecal. Apabila terjadi
obstruksi sistem limfatik dan vena mesenterial, akibat
dari penyakit invaginasi yang berjalan progresif dimana
ileum dan mesenterium masuk kedalam caecum dan
kolon, akan dijumpai mukosa intussusseptum menjadi
edem dan kaku, mengakibatkan obstruksi yang pada
akhirnya akan dijumpai keadaan strangulata dan
perforasi usus (Ravitch,2007).
Jenis invaginasi
 ileo-ileal, adalah bagian ileum masuk ke
bagian ileum.
 Ileo-colica, adalah bagian ileo-caecal
masuk ke bagian kolon.
 Ileo-caecal, adalah bagian ileo-caecal
masuk ke bagian apex dari invaginasi.
 Appedicial-colica, adalah bagian caput
dari caecum terinvaginasi.
 Colo-colica, adalah bagian colon masuk
ke bagian kolon.
Manfestasi Klinis
 Muntah
 Nyeri perut colic
 Lemas
 Teraba massa di perut

Trias Intususepsi/invaginasi “CPR”


• Colicky abdominal pain.
• Palpebra abdominalmass
• Red currant jellystools
 The Brighton Collaboration Intussuseption Working Group mendirikan sebuah
diagnosis klinis menggunakan campuran dari kriteria minor dan mayor.
Strasifikasi ini membantu untuk membuat keputusan berdasarkan tiga level
dari pembuktian untuk membuktikan apakah kasus tersebut adalah
intususepsi.
 Kriteria Mayor
◦ Adanya bukti dari obstruksi usus berupa adanya riwayat muntah hijau,
diikuti dengan distensi abdomen dan bising usus yang abnormal atau
tidak ada sama sekali.
◦ Adanya gambaran dari invaginasi usus, dimana setidaknya tercakup hal-
hal berikut ini: massa abdomen, massa rectum atau prolaps rectum,
terlihat pada gambaran foto abdomen, USG maupun CT Scan.
◦ Bukti adanya gangguan vaskularisasi usus dengan manifestasi perdarahan
rectum atau gambaran feses “red currant jelly” pada pemeriksaan “Rectal
Toucher“.
 Kriteria Minor
◦ Bayi laki-laki kurang dari 1 tahun
◦ Nyeri abdomen
◦ Muntah
◦ Lethargy
◦ Pucat
◦ Syok hipovolemi
◦ Foto abdomen yang menunjukkan abnormalitas tidak spesifik.
B. Ileus obstruksi
 Terdapat sumbatan sehingga mengganggu
passase peristaltik usus
Berdasarkan lokasi Berdasarkan stadium
Ileus obstruksi letak tinggi Obstruksi sebagian/partial
osbtruction
Ileus obstruksi letak rendah Obstruksi sederhana/simple
obstruction
Obstruksi
strangulasi/strangulated
obstruction
C. Volvulus
 Volvulus usus adalah kondisi terputarnya segmen usus
terhadap usus itu sendiri, mengelilingi mesenterium dari usus
tersebut dimanamesenterium itu sebagai aksis longitudinal
sehingga menyebabkan obstruksisaluran pencernaan. -pabila
volvulus mengenai midgut maka disebut midgutvolvulus.
Keadaan ini disebabkan karena adanya rotasi gelung usus di
sekeliling cabang arteri mesenterika superior. Volvulus dapat
berputar 720 derajat atau lebih, peningkatan derajat
volvulus akan menyebabkan obstruksi lumen usus, aliran
limfatik, aliran vena, dan arteri. Normalnya usus berotasi 270
derajat berlawanan dengan arah jarum jam. Malrotasi sering
diakibatkan kelainan kongenital berupa posisi usus yang
abnormal di dalam rongga peritoneum, dan biasanya meliputi
usus halus maupun usus besar. Malrotasi biasanya
disertai malfiksasi usus oleh pita mesentrika, sehingga
meningkatkan resiko terputarnya usus.
 Biasanya disebabkan oleh
a. Konstipasi kronis
b. Pasca operasi abdomen
c. Konsumsi obat pencahar berlebih
D. Diverticulum Meckel
Divertikulum meckel adalah salah satu
kelainan bawaan yang paling umum. Hal ini
terjadi ketika hubungan antara usus dan
tali pusar tidak sepenuhnya menutup
selama perkembangan janin. Hal ini
menghasilkan kantong kecil dari usus
halus, yang dikenal sebagai divertikulum
Meckel. Dalam kebanyakan kasus,
divertikulum Meckel tidak menyebabkan
masalah.
Daftar pustaka
 Tortora, G.J; Derrickson, B. 2017. Dasar
Anatomi & fisiologi : sistem organisasi,
sistem penunjang & gerak, dan sistem
kontrol. Jakarta : EGC
 emedicine.medscape.com
 https://pubs.rsna.org/doi/pdf/10.1148/rg.2
95095011

Anda mungkin juga menyukai