Anda di halaman 1dari 20

Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan

Pada Lansia : Hernia Scrotalis

Oleh :

Kelompok 9 & Kelompok 10


DEFENISI
>> Hernia atau herniae adalah penonjolan isi suatu
rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah
(defek) pada dinding rongga itu. Dimana dinding
rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong
dengan pintu berupa cincin.
>> Hernia adalah protusi/penonjolan isi rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding
rongga yang bersangkutan. Hernia adalah
penonjolan dari isi perut dalam rongga normal
melalui lubang yang kengenital.
>> Hernia scrotalis adalah hernia inguinalis yang
isinya masuk ke scrotum secara lengkap.
Klasifikasi
Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis terletak pada lipatan paha.Hernia ini dapat
disebabkan karena lemahnya jaringan penyangga saluran kanalis
inguinalis dan peningkatan tekanan rongga perut yang
berkepanjangan karena berbagai faktor. Hernia ini menyebabkan
penonjolan pada daerah lipatan paha karena usus yang masuk ke
dalam saluran inguinal, dan jika usus masuk hingga kantung zakar
(scrotum) maka disebut hernia scrotalis.
Hernia Femoralis
Hernia femoralis tampak berupa benjolan di lipat paha melalui
anulus femoralis. Selanjutnya isi hernia masuk ke dalam kanalis
femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan pembuluh darah
balik paha (vena femoralis) .sepanjang sekitar 2 cm dan keluar pada
fosa ovalis di lipat paha.
Sambungan
Hernia Umbilicalis
Hernia umbilicalis terjadi pada bayi bayi yang baru lahir dimana pada
pusar bayi akan tampak penonjolan pada saat bayi menangis, batuk,
tertawa dan mengejan. Hernia umbilicalis disebabkan karena rongga perut
yang masuk melalui cincin umbilikalis (pusar).
Hernia Hiatus
Hernia jenisini terjadi karena sebagian dari lambung masuk ke dalam
kerongkongan melalui diafragma. Hernia hiatus sering terjadi pada usia di
atas 50 tahun. Pada bayi dan anak anak biasanya disebabkan karena
cacat bawaan yang gejalanya berupa munta tersedak.
Hernia nukleosus pulposus ( HNP )
Hernia nukleosus pulposus atau HNP terjadi karena saraf tulang belakang
terjepit di antara kedua ruas tulang belakang yang menyebabkan nyeri
yang sangat luar biasa. Gejala HNP berupa nyeri penggang belakang yang
menjalar ke kaki hingga penderita sulit berdiri atau berjalan.
Penyebab dari timbulnya hernia yaitu:
Melalui turunan : Kongenital: kanalis
inguinalis belum menutup (terbuka).

Faktor Melalui aktivitas atau kebiasaan


Pekerjaan berat
angkat beban

penyebab riwayat jatuh


batuk lama
mengejan
mengentak (lompat)
bersin

Penyebab

Kerja otot yang terlalu kuat.
Mengangkat beban yang berat.
lain

Batuk kronik.
Mengejan sewaktu miksi dan
defekasi.
Anatomi
Usus halus
Adalah sebagian dari sistem
pencernaan makanan yang berpangkal
pada pylorus dan berakhir pada seikum,
panjangnya kurang lebih 6 meter.
Lapisan usus halus terdiri dari: Lapisa
mukosa ( sebelah dalam), lapisan otot
memanjang (m. Longitudinal) dan
lapisan serosa sebelah luar). Intestinum
minor terdiri dari :
1) Duodenum ( usus 12 jari )
2) Yeyenum dan ileum
Usus Besar
Panjang 1,5 meter lebarnya
5 6 cm. Lapisanlapisan usus
besar dari dalam keluar : selaput
lendir, lapisan otot
melingkar,lapisan otot
memanjang, dan jaringan ikat.
Lapisan usus besar terdiri dari :
1). Seikum
2). Kolon asendens
3). Appendiks ( usus buntu )
4). Kolon transversum
5). Kolon desendens
6). Kolon sigmoid
Fisiologi
Usus halus Usus besar

1. Sekresi mukus 1. Sebagai aktifitas


2. Mensekresi enzim. motorik.
3. Mensekresi hormon 2. Sekresi.
4. Mencerna secara 3. Absorpsi air, garam,
kimiawi dan chlorida.
5. Absorpsi. 4. Mensintesa vitamin.
6. Aktifitas motorik 5. Membentuk feses.
7. Aktifitas motorik 6. Defekasi.
PATOFISOLOGI

Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus pada


bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal , akan
menarik perineum ke daerah scrotum sehingga terjadi penonjolan
peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritone.
Prosedur bedah akan mengakibatkan hilang cairan, hal ini karena
kehilangan darah dan kehilangan cairan yang tidak terasa melalui paru-
paru dan kulit. Insisi bedah mengakibatkan pertahanan primer tubuh
tidak adekuat (kulit rusak, trauma jaringan, penurunan kerja silia, stasis
cairan tubuh), luka bedah sendiri juga merupakan jalan masuk bagi
organisme patogen sehingga sewaktu-waktu dapat terjadi infeksi.
Rasa nyeri timbul hampir pada semua jenis operasi, karena
terjadi torehan, tarikan, manipulasi jaringan dan organ. Dapat juga
terjadi karena kompresi / stimulasi ujung syaraf oleh bahan kimia yang
dilepas pada saat operasiatau karena ischemi jaringan akibat gangguan
suplai darah ke salah satu bagian, seperti karena tekanan, spasmus otot
atau hematoma.
MANIFESTASI KLINIS

Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa


benjolan di lipat paha, benjolan. keadaan umum biasanya pada
inspeksi ditemukan asimetri pada kedua sisi lipat paha,
Pemeriksaan melalui scrotum jari telunjuk dimasukkan ke atas
lateral dari tuberkulum pubikum.
Bila pasien mengejan atau batuk, mengangkat berat, maka
benjolan hernia akan bertambah besar.
Bila isinya terjepit akan menimbulkan perasaan nyeri di
daerah tersebut.
Bila terjadi hernia inguinalis strangulata perasaan sakit akan
bertambah hebat serta sakit diatasnya menjadi merah dan
panas.
Pada laki-laki isi henia dapat mengisi skrotum
KOMPLIKASI

Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan dinding


kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat
dimasukkan kembali.
Terjadi penekanan pada area hernia, mengakibatkan nyeri
yang sangat menganggu status kesehatan.
Timbul edema bila yang disebabkan kerusakan jaringan
sangat berisiko infeksi.
Gerakan peristaltic usus yang terganggu yang disebabkan
oleh kerusakan jaringan sangat berpengaruh pada
keseimbangan nutrisi didalam tubuh.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Inspeksi daerah inguinal dan


femoral
fisik Palpasi hernia inguinal

Serum elektrolit meningkat.


Foto sinar X di daerah hernia.
Test

Elektromiograf
Venogram epidural
diagnostik Scan CT
MRI
Sambungan

Lekosit ; peningkatan jumlah lekosit


mengindikasikan adanya infeksi.
Pemeriksaan Hemoglobin ; Hemoglobin yang rendah
dapat mengarah pada anemia/kehilangan
darah darah.
Hematokrit ; peningkatan hematokrit
mengindikasikan dehidrasi

BUN
Creatinin
Urinalisis Munculnya SDM atau bakteri
mengindikasikan infeksi.
PENATALAKSANAAN
Penanganan hernia ada dua macam:

1. Konservatif
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi
dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan
isi hernia yang telah direposisi. Konservatif terdiri atas:
Reposisi,Suntikan, Sabuk Hernia

2. Operatif
Operasi merupakan tindakan paling baik dan dapat dilakukan pada:
Hernia reponibilis, yakni hernia yang masih dapat keluar masuk. Isi hernia
keluar jika berdiri atau mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong
masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
Sambungan
Hernia irreponibililis, yakni hernia yang tidak dapat keluar masuk lagi.
Dinamakan Hernia irreponibilis apabila isi kantung hernia tidak dapat
dikembalikan ke tempat semulanya.
Hernia akreta, yakni Hernia yang disertai adanya keluhan rasa nyeri
ataupun tanda sumbatan usus karena disebabkan oleh perlengketan.
Hernia inkarserata yakni bila isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga
isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali lagi kedalam rongga
perut akibatnya terjadi gangguan pasase vaskularisasi
Hernia strangulate, terjadi pada saat jepitan dimulai, dengan berbagai
tingkat gangguan mulai dari bendungan sampai nekrosis.

Operasi hernia dilakukan dalam 3 tahap:


Herniotomy
Hernioraphy
Hernioplasty
Asuhan Kepearatan Teoritis
Pengkajian
Identitas Pasien
Umur : biasanya kebanyakan hernia dan hidrokel pada anak-anak
disebabkan oleh gagalnya penutupan prosesus vaginalis.
jenis kelamin : biasaanya lebih banyak pada laki-laki dari pada
perempuan, di karenakan pengangkatan beban yang berat.
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya riwayat muntah, nyeri perut, atau obstipasi menandakan
adanya obstruksi usus yang mungkin berkaitan dengan hernia.Pasien
mengatakan ada benjolan di daerah selangkangan, sering kembung dan
muntah , tidak nafsu makan apabila BAB atau mengejan timbul benjolan
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pernah mengalami penyakit hernia 2 tahun yang
lalu .apabila digunakan untuk mengangkat benda berat sering sakit di
selangkangannya.
Riwayat Kesehtan Keluarga :
Pasien mengatakan bahwa dahulu bapaknya pernah menderita
hernia.
Sabungan
Pola-pola kesehatan
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan : Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada
keluarga yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
Pola nutrisi dan metabolik
Makan : Tidak nafsu makan, porsi makan tidak habis disebabkan Mual muntah .
Minum : minum air putih tidak banyak sekitar 400-500cc
Pola eliminasi
BAK : adanya retensi urin / inkonteninsia urine
BAB : adanya konstipasi
Pola aktivitas dan latihan : Pasien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya karena ada salah satu
ekstermitas yang mengalami gangguan untuk berjalan.
Pola istirahat tidur : Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena ada nyeri di selangkangan
Pola persepsi sensori dan kognitif : Pasien sudah mengerti tentang keadaanya dan merasa harus segera
berobat
Pola hubungan dengan orang lain : Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik tetapi akibat
ko ndisinya pasien malas untuk keluar dan memilih untuk istirahat.
Pola reproduksi / seksual : Pasien berjenis kelamin laki laki dan scortumnya mengalami pembesaran
sehingga mengalami kesulitan dalam hubungan seksualitas
Pola persepsi diri dan konsep diri : Pasien ingin cepat sembuh dan tidak ingin mengalami penyakit seperti
ini lagi
Pola mekanisme koping : Pasien apabila merasakan tidak nyaman selalu memegangi perutnya dan
meringis kesakitan
Pola nilai kepercayaan / keyakinan : Pasien beragama islam dan yakin akan cepat sembuh menganggap ini
merupakan cobaan dari Allah SWT.
Sambungan
Pemeriksaan Fisik

Kedaan umum : kesadaran composmentis, wajah tampak menyeringai kesakitan,


konjungtiva anemis.
Sistem respirasi : frekuensi nafas normal (16-20x/menit), dada simetris, ada tidaknya
sumbatan jalan nafas, tidak ada gerakan cuping hidung, tidak terpasang O2, tidak ada
ronchi, whezing, stridor.
Sistem kardiovaskuler : TD 110/70mmHg , tidak ada oedema, tidak ada pembesaran
jantung, tidak ada bunyi jantung tambahan.
Sistem urogenital : ada ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pada skortum.tidak
bisa mengeluarkan urin secara lancar , adanya disuria.
Sistem muskuloskeletal : ada kesulitan dalam pergerakkan karena adanya benjolan
diselangkangan .
Abdomen :
Inspeksi : abdomen keras
Auskultasi : Bising usus (+) pada benjolan
Palpasi : ada benjolan
Perkusi : hypertimpani

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium, Hb : 14,1 gr%, Leukosit : 4800/mm3, Trombosit : 188.000/mm3,
Radiologi, X-rays : Foto abdomen
Diagnosa

1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik


2. Ansietas b.d stresor
3. Resiko perdarahan b.d kurang pengetahuan tetang
kewaspadaan perdarahan
4. Resiko tinggi infeksi b.d prosedur bedah
5. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai