Anda di halaman 1dari 23

Oleh kelompok

1
 Osteomielitis adalah infeksi tulang.infeksi tulang
lebih sulit disembuhkan daripada jaringan lunak
karena terbatasnya asupan darah,respon jaringan
terhadap inflamasi,tingginya tekanan jaringan dan
pembentukan involukrum (pembentukan tulang
baru disekeliling jaringan tulang mati).
 Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran
hematogen (melalui darah ) dari focus infeksi
ditempat lain ( misalnya tonsil yang
terinfeksi,lepuh,gigi terinfeksi , infeksi saluran nafas
atas). Osteomielitis akibat penyebaran hematogen
biasanya terjadi ditempat dimana terdapat trauma
atau dimana resistensi rendah kemungkinan akibab
trauma subklinis (tak jelas ).
 Pada umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya
berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam kita akan
dapat menemukan lapisan-lapisan berikut ini:
 Periosteum
Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang
namanya periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang
yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk
jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum
merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang
dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan
reparasi tulang rusak.
 Tulang Kompak (Compact Bone)
Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang
kompak. Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang
kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung
kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang
menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih
banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak
maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih
banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang
kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang
tangan.
 Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang
spongiosa. Sesuai dengan namanya tulang spongiosa
memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum
merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang
spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut
trabekula. Tulang ini terdiri atas batang yang halus atau
selubung yang halus yaitu trabekula yang bercabang dan
saling memotong ke berbagai arah untuk membentuk jala-
jala seperti spons dari spikula tulang, yang rongga-
rongganya diisi oleh sumsum tulang
 Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling
dalam adalah sumsum tulang. Sumsum tulang wujudnya
seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh
tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian
tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam
tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah
yang ada dalam tubuh.
 Osteomielitis dapat terjadi karena
penyebaran hematogen (melalui darah)
dari focus infeksi tempat lain
(Osteomielitis Primer ).
 Osteomielitis yang disebaabkan oleh
bakteri disekitarnya seperti bisul dan luka
(stafilokokus aureus ( 75%), atau E.colli,
Proteus atau Pseudomonas).
Osteomielitis secara umum dapat
diklasifikasikan berdasarkan perjalanan
klinis, yaitu osteomielitis akut, sub akut, dan
kronis
Schrock (1996:473) mengklasifikasikan osteomielitis
menjadi 2 (dua) yaitu:
 Osteomielitis primer yang disebabkan oleh implantasi
mikroorganisme secara langsung ke dalam tulang dan
biasanya terbatas pada tempat tersebut. Fraktur terbuka
(compound fracture), dan operasi bedah pada tulang
merupakan penyebab tersering.
 Osteomielitis sekunder (hematogen) biasanya disebabkan
oleh penyebaran melalui aliran darah. Kadang-kadang,
osteomielitis sekunder dapat disebabkan oleh perluasan
infeksi secara langsung dari jaringan lunak di dekatnya ke
fokus lain. Osteomielitis sekunder dapat dibagi menjadi 2
(dua), yaitu : Osteomielitis akut dan kronik.
 a.Osteomielitis akut disebabkan oleh
infeksi bakteri yang meluas (bakteremia)
dan semua kuman patogen (Staphylococcus,
Streptococcus, Pneumococcus, Gonococcus,
Basil Coil dan Basil Influenza < 4 minggu).
 b.Osteomielitis kronik merupakan
osteomielitis akut yang lama terjadi dan
tidak sembuh-sembuh, bisa terjadi karena
adanya infeksi sampingan dari penyakit
yang diderita oleh pasien, seperti
tubercolosis atau kadang-kadang sifilis (> 4
minggu).
 Jika infeksi dibawa darah ,biasanya mendadak ,sering
terjadi dengan manifestasi klinis septicemia (misalnya
mengigil, deman tinggi,denyut nadi cepat dan malaise
umum) . Gejala sistemik awal dapat menutupi gejala local
secara lengkap. Pasien yang menggambarkan nyeri konstan
berdenyut yang semakin memberat dengan gerakan dan
berhubungan dengan tekanan pus yang terkumpul.
 Bila osteomielitis terjadi akibat penyebarabn infeksi
disekitarnya atau kontaminasi langsung, tidak akan ada
gejala septicemia. Daerah infeksi membengkak, hangat,
nyeri dan nyeri tekan.
 Pasien dengan osteomielitis kronik ditandai dengan pus
yang selalu mengalir keluar dari sinus atau mengalami
periode berulang nyeri,inflamasi,pembengkakandan
pengeluaran pus. Infeksi derajat rendah dapat terjadi pada
jaringan parut akibat kurangnya asupan darah.
Staphylococcus aureus merupakan penyebab 70%
sampai 80% infeksi tulang.Organisme patogenik
lainnya yang sering dijumpai pada osteomielitis
meliputi proteus,pseudomonas, dan escerichia coli.
Terdapat peningkatan insiden infeksi resisten
penisilin ,nasokomial,gram negative dan anaerobic.
Awitan osteomielitis setelah pembedahan ortopedi
dapat terjadi 3 bulan pertama (akut fulminan stadium
1) dan sering berhubungan dengan penumpukan
hematoma atau infeksi superficial . infeksi awitan
lambat (stadium 2) terjadi antara 4 sampai 24 bulan
setelah pembedahan. Osteomielitis awitan lama (
stadium 3 ) biasanya akibat penyebaran hematogen
terjadi 2 tahun atau lebih setelah pembedahan .
Respon inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari
inflamasi,peningkatan vaskularisasi, dan edema.setelah 2 atau
3 hari,thrombosis pada pembuluh darah terjadi pada tempat
tersebut ,mengakibatkan iskemia dengan nekrosis tulang
sehubungan dengan peningkatan tekanan jaringan dan
medulla. Infeksi kemudian berkembang kekavitas medularis
dan kebawah perisosteum dapat menyebar ke jaringan lunak
atau sendi sekitarnya. Kecuali bila proses infeksi dapat
dikontrol awal ,kemudian akan terbentuk abses tulang.
Pada perjalanan alamiahnya, abses dapat keluar spontan
namun lebih sering dilakukan insisi dan drainase oleh ahli
bedah . Abses yang terbentuk dalam dindingnya terbentuk
daerah jaringan mati ,namun seperti rongga abses pada
umumnya ,jaringan tulang mati (sequestrum) tidak mudah
mencair dan mengalir keluar. Rongga tidak dapat menyempit
dan menyembuh ,seperti yang terjadi pada jaringan lunak.
Terjadi pertumbuhan tulang baru ( involukrum) dan
mengelilingi sequestrum . jadi meskipun terjadi proses
penyembuhan namun sequestrum infeksius kronis yang tetap
ada tetap rentan mengeluarkan abses kambuhan sepanjang
hidup pasien dinamakan osteomielitis tipe kronik.
1. Dini
 Kekakuan yang permanen pada persendian
terdekat (jarang terjadi)
 Abses yang masuk ke kulit dan tidak mau
sembuh sampai tulang yang mendasarinya
sembuh
 Atritis septic
 Infeksi

2. Lanjut
 Osteomielitis kronik ditandai oleh nyeri hebat
rekalsitran, dan penurunan fungsi tubuh yang
terkena
 Fraktur patologis Kontraktur sendi
 Gangguan pertumbuhan
 Pada osteomielitis akut ,pemeriksaan sinar
x awal hanya dapat menunjukkan
pembengkakan jaringan lunak.pada sekitar
2 minggu terdapat daerah dekalfikasi
ireguler,nekrosis tulang,pengangkatan
periosteum dan pembentukan tulang baru
 Pada osteomilitis
kronik,besar,kavitas,ireguler,peningkatan
periosteum,sequstra, atau pembentukan
tulang padat terlihat pada sinar x .
pemindaian tulang dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi area infeksi
 Daerah yang terkena harus dimobilisasi untuk
mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah
terjadinya fraktur.
 Sasaran awal terapi adalah mengontrol dan
menghentikan proses infeksi.
 Begitu specimen kultur telah diperoleh dimulai
pemberian antibiotika intravena dengan asumsi
bahwa dengan infeksi staphylococcus yang peka
terhadap penisilin semi sintetik atau sefalosporin.
Tujuannya adalah mengontrol infeksi sebelum aliran
darah kedaerah tersebut menurun akibat terjadinya
thrombosis.
 Bila pasien yang diberikan antibiotika tidak
menunjukkan respon terhadap terapi ,tulang yang
terkena harus dilakukan pembedahan ,jaringan
purulen dan nekrotik diangkat dan daerah itu di
irigasi secara langsung dengan larutan salin
fisiologis steril. Terapai antibiotika dilanjutkan.
Identitas klien

Biasanya klien dengan osteomielitis


rentan terkena pada anak-anak yang
berusia 4 bulan-4 tahun,karena
disebabkan oleh bakteri,biasanya klien
dengan osteomielitis ini dapat terjadi
pada laki-laki maupun perempuan.
Riwayat kesehatan
 Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien datang kerumah sakit dengan keluhan
awitan gejala akut (misalnya : nyeri lokal, pembengkakan,
eritema, demam) atau kambuhan keluarnya pus dari sinus
disertai nyeri, pembengkakan dan demam sedang.
 Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien biasanya pernah mengalami penyakit yang
hampir sama dengan sekarang, atau penyakit lain yang
berhubungan tulang, seperti trauma tulang, infeksi tulang,
fraktur terbuka, atau pembedahan tulang, adanya
penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang,dll.
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji apakah keluarga klien memiliki penyakit
keturunan, namun biasanya tidak ada penyakit Osteomielitis
yang diturunkan, melainkan ada riwayat diabetes mellitus,
pemakaian obat-obatan kortikosteroid dalam jangka
panjang.
Pemeriksaan fisik

a. Keadaan Umum Pasien


Nilai GCS biasanya compos mentis, tetapi
bisa menurun bila terjadi nyeri hebat (syok
neurogenik)
Vital sign
• TD : biasanya tekanan darah pasien meningkat
• Suhu : terjadi peningkatan suhu tubuh
• Nadi : terjadi peningkatan frekuensi nadi
• RR : terjadi peningkatan frekuensi pernafasan

b. Kepala dan leher


• Mata dan telinga
Mata : biasanya konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik
Telinga : biasanya tidak ada gangguan
• Hidung : tidak ada gangguan pada hidung
• Leher : Tidak ada gangguan kelenjar tyroid, dan JVP
c. Thorak
• Inspeksi : biasanya tidak ada gangguan, tetapi
jika klien merasa cemas, akan terlihat peningkatan
frekuensi nafas klien.
• Palpasi : Biasanya tidak ada gangguan
• Perkusi : biasanya normal atau tidak ada gangguan
• Auskultasi: biasanya normal

d. Jantung
• irama jantung biasanya normal

e. Abdomen
• Biasanya tidak ada gangguan pada daerah abdomen,
tetapi peningkatan peristaltic usus bisa terjadi.
f. Genitalia :
Biasanya tidak ada gangguan.

g. Ekstremitas atas dan bawah


Biasanya pasien akan merasakan nyeri
pada tulang yang mengalami infeksi.
Lemah pada ekstremitas atas dan bawah.

h. Integument
Akan terjadi peningkatan pengeluaran
keringat, karena pasien mengalami nyeri
yang hebat, cemas, dll.
 Pola Fungsi Kesehatan
 Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Klien biasanya tidak mengerti bahwa penyakit yang ia
diderita adalah penyakit yang berbahaya. Perawat perlu
mengkaji bagaimana klien memandang penyakit yang
dideritanya, apakah klien tau apa penyebab penyakitnya
sekarang.
 Nutrisi – Metabolik
Biasanya pada pasien mengalami penurunan nafsu makan
karena demam yang ia diderita.
 Eliminasi
Biasanya pasien mengalami gangguan dalam eliminasi
karena pasien mengalami penurunan nafsu makan akibat
demam.
 Aktivitas – Latihan
Biasaya pada pasien Osteomietis mengalami penurunan
aktivitas karena rasa nyeri yang ia rasakan
 Istirahat – Tidur
Pasien biasanya diduga akan mengalami
susah tidur karena rasa nyeri yang ia
rasakan pada tulangnya.

 Kognitif – Persepsi
Biasanya klien tidak mengalami gangguan
dengan kognitif dan persepsinya.
 PersepsiDiri – Konsep Diri
Biasanya pasien memiliki perilaku menarik
diri, mengingkari, depresi, ekspresi takut,
perilaku marah, postur tubuh mengelak,
menangis, kontak mata kurang, gagal
menepati janji atau banyak janji.
 Peran – Hubungan
Biasanya pasien mengalami depresi dikarenakan
penyakit yang dialaminya.Serta adanya tekanan yang
datang dari lingkungannya.Dan klien juga tidak dapat
melakukan perannya dengan baik.

 Seksual – Reproduksi
Biasanya pasien tidak mengalami gangguan dalam
masalah seksual.
 Koping – Toleransi Stress
Biasanya pasien mengalami stress ysng berat karena
kondisinya saat itu.
 Nilai Kepercayaan
Pola keyakinan perlu dikaji oleh perawat terhadap
klien agar kebutuhan spiritual klien data dipenuhi
selama proses perawatan klien di RS. Kaji apakah ada
pantangan agama dalam proses pengobatan klien.
Klien biasanya mengalami gangguan dalam beribadah
karena nyeri yang ia rasakan.
 Nyeri akut b.d agens cedera biologis
(infeksi pada tulang)
 Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri
 Resiko infeksi
 Kurang pengetahuan b.d kurang
informasi.
Osteomyelitis adalah infeksi Bone marrow pada tulang-
tulang panjang yang disebabkan oleh staphylococcus aureus
dan kadang-kadang Haemophylus influensae (Depkes RI,
1995).
Osteomielitis dapat menjadi masalah kronis yang akan
mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan
kehilangan ekstremitas. (Brunner, suddarth.
(2001). Staphylococcus aureus merupakan penyebab 70%
sampai 80% infeksi . Sering terjadi dengan manifetasi klinis
septikema (misalnya : menggigil, demam tinggi, tachycardia
dan malaise umum).
Pada Osteomielitis akut ; pemeriksaan sinar-x hanya
menunjukan pembengkakan jaringan lunak. Pada sekitar 2
minggu terdapat daerah dekalsifikasi ireguler, nefrosis tulang,
pengangkatan periosteum dan pembentukan tulang
baru.Pada Osteomielitis kronik; besar, kavitas ireguler,
peningkatan periosteum, sequestra atau pembentukan tulang
padat terlihat pada sinar-x. Pemindaian tulang dapat
dilakukan untuk mengidentifikasi area terinfeksi

Anda mungkin juga menyukai