Anda di halaman 1dari 8

SAP

Penyakit Jantung Bawaan

KELOMPOK III

Disusun oleh :
1. DESI LISNAYETI 151211064
2. DEVINA JUSMULIA 151211066
3. MAI ROZA PUTRI 151211078
4. RIA YULIANA PUTRI 151211090
5. SILVIA JENESA 151211092
6. WELYA SAFITRI 151211099
Pengertian Penyakit jantung
bawaan

Penyakit Jantung Bawaan atau PJB adalah


kelainan jantung yang terjadi pada bayi
sejak dalam kandungan. Janin dalam
kandungan memiliki kompensasi yang baik
terhadap kelainan ini, sehingga tanpa
kontrol kehamilan yang baik seringkali PJB
tidak terdiagnosa sebelum bayi dilahirkan.
Penyebab Penyakit Jantung
Bawaan

 Faktor Prenatal
1) Ibu menderita penyakit infeksi: rubela
2) Ibu alkoholisme
3) Umur ibu lebih dari 40 tahun
4) Ibu menderita penyakit diabetes mellitus yang
memerlukan insulin
5) Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu
 Faktor Genetik
1) Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
2) Ayah/ibu menderita PJB
3) Kelainan kromosom, misalnya sindrom down
4) Lahir dengan kelainan bawaan yang lain (Arif
Muttaqin, 2009).
Tanda dan Gejala Penyakit
Jantung Bawaan

 Pada saat bayi:


 Saat lahir dapat dijumpai gangguan pernapasan. Pada
yang berat bahkan dapat berakibat kematian. Pada
PJB biru, anak tampak biru meskipun tidak sesak napas
dan aktif. Namun demikian, pada yang kompleks gejala
sesak napas dan biru dapat nampak bersamaan
 Saat menetek/minum, bayi nampak berkeringat banyak
di dahi, napas terengah-engah. Minum tidak bisa
banyak dan tidak lama.
 Berat badan tidak naik-naik atau naik kurang dari
grafik/pita pertumbuhan yang sesuai pada KMS.
 Anak sering sakit batuk dan sesak napas yang sering
disebut sebagai pneumonia atau bronkopneumonia.
 Daya tahan tubuh terhadap penyakit kurang, sebagai
akibatnya bayi sering sakit-sakitan.
 Pada saat anak
 Pertumbuhannya terhambat
 Perkembangan terlambat
 Cepat lelah saat bermain, napas terengah-engah,
berkeringat banyak lebih dari anak yang lain.
 Anak yang menderita PJB biru: tampak kebiruan
pada mulut, lidah dan ujung-ujung jari, sering jongkok
saat bermain, ujung jari membulat sehingga jari2
tampak seperti pemukul genderang.
 Serangan biru ditandai dengan napas terengah-
engah, anak tampak lebih biru daripada biasanya,
bila berat mengakibatkan anak pingsan bahkan
kematian.Pertumbuhan dan perkembangannyapun
terlambat
Cara pencegahan Penyakit Jantung Bawaan

Beberapa pencegahan berikut ini bisa dilakukan untuk


menghindari terjadinya penyakit ini.
 Melakukan pemeriksaan antenatal atau pemeriksaan
disaat kehamilan secara rutin dan teratur sehingga
berbagai kelainan (bukan hanya penyakit ini) dapat
segera diketahui dan diberikan perlakukan medik sesuai
dengan yang dianjurkan oleh dokter.
 Mengenali faktor risiko pada ibu hamil seperti penyakit
gula, penyakit jantung, kelainan genetik dan lainnya.
Meskipun kecil, namun faktor risiko itu dapat
mempengaruhi bayi yang dikandungnya terkena penyakit
jantung bawaan ini.
 Menghindari mengkonsumsi obat-obatan tertentu disaat
kehamilan karena diketahui bahwa beberapa obat dapat
membahayakan janin dalam kandungan. Biasanya
pemakaian obat dan antibiotika pada ibu hamil hanya
bisa digunakan jika terdapat indikasi yang jelas.
 Menghindari dari paparan sinar X atau radiasi dari foto
rontgen berulang ketika masa kehamilan.
 Menghindari asap roko baik pasif apalagi aktif.
Pengobatan penyakit jantung bawaan

 Pemeriksaan antenatal atau pemeriksaan saat kehamilan yang rutin


sangat diperlukan.
 Kenali faktor risiko pada ibu hamil yaitu penyakit gula maka kadar gula
darah harus dikontrol dalam batas normal selama masa kehamilan, usia
ibu di atas 40 tahun, ada riwayat penyakit dalam keluarga seperti
diabetes, kelainan genetik down sindrom , penyakit jantung dalam
keluarga.
 Pemeriksaan antenatal juga dapat mendeteksi adanya PJB pada janin
dengan ultrasonografi (USG).
 Pencegahan dapat dilakukan pula dengan menghindarkan ibu dari
risiko terkena infeksi virus TORCH (Toksoplasma, Rubela, Sitomegalovirus
dan Herpes).
 Konsumsi obat-obatan tertentu saat kehamilan juga harus dihindari
karena beberapa obat diketahui dapat membahayakan janin yang
dikandungnya.
 Hindari paparan sinar X atau radiasi dari foto rontgen berulang pada
masa kehamilan
 Hindari paparan asap rokok baik aktif maupuin pasif dari suami atau
anggota keluarga di sekitarnya.
 Hindari polusi asap kendaraan dengan menggunakan masker
pelindung agar tidak terhisap zat - zat racun dari karbon dioksida.

Anda mungkin juga menyukai