Anda di halaman 1dari 14

SUPERVISI &

PELIMPAHAN
TUGAS
(PENDELEGASIA
N)
OLEH :
SILVIA JENESA
151211092
A. SUPERVISI
1. Pengertian
Supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana
seorang manajer melalui aktifitas bimbingan,
pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada
stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas
sehari-hari (Arwani, 2006).
2. Fungsi dan tujuan
 Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja.
Peningkatan efektifitas kerja ini erat hubungannya
dengan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan bawahan, serta makin terbinanya
hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis
antara atasan dan bawahan.
 Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja.
Peningkatan efesiensi kerja ini erat kaitannya
dengan makin berkurangnya kesalahan yang
dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber
daya (tenaga, harta dan sarana) yang sia-sia akan
dapat dicegah.
Suarli & Bachtiar (2009),
3. Prinsip Supervisi keperawatan
Ada beberapa prinsip supervisi yang dilakukan di
bidang keperawatan (Nursallam, 2007) antara lain:
 Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
 Supervisi menggunakan pengetahuan dasar
manajemen, keterampilan hubungan antar
manusia dan kemempuan menerapkan prinsip
manajemen dan kepemimpinan
 Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisasi
dan dinyatakan melalui petunjuk, peraturan urian
tugas dan standard
Lanjutan..
 Supervisi merupakan proses kerja sama yang
demokratis antara supervisor dan perawat
pelaksana
 Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan
rencana yang spesifik
 Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif,
komunikasi efektif, kreatifitas dan motivasi
 Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan
berdaya guna dalam pelayanan keperawatan
yang memberi kepuasan klien, perawat dan
manajer.
4. Teknik supervisi keperawatan
Teknik supervisi dibedakan menjadi dua, supervisi
langsung dan tak langsung,antara lain :
1. Teknik Supervisi Secara Langsung.
Supervisi yang dilakukan langsung pada kegiatan
yang sedang dilaksanakan. Pada waktu supervisi
diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar
pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan
sebagai perintah Bittel, 1987 (dalam Wiyana, 2008).
Lanjutan..
2. Supervisi tidak langsung
Supervisi tidak langsung adalah supervisi
yang dilakukan melalui laporan baik tertulis
maupun lisan. Perawat supervisor tidak
melihat langsung apa yang terjadi di
lapangan sehingga memungkinkan
terjadinya kesenjangan fakta. Umpan balik
dapat diberikan secara tertulis (Bittel, 1987)
B. PELIMPAHAN TUGAS
(PENDELEGASIAN)
1. Pengertian
Pendelegasian (pelimpahan
wewenang) merupakan salah satu
elemen penting dalam fungsi
pembinaan. Sebagai manajer
perawat menerima prinsip-prinsip
delegasi agar menjadi lebih produktif
dalam melakukan fungsi-fungsi
manajemen lainnya. (Handoko.1997).
2. Kondisi ketidakefektifan dalam
pendelegasian
Delegasi dalam praktek keperawatan professional
sering mengalami masalah, dimana proses delegasi
tidak dilaksanakan secara efektif. Hal ini diarenakan
tiga hal :
 under –delegasi : Pelimpahan tugas terlalu sedikit.
Staf diberi wewenang yang sangat sedikit, terbatas
dan sering tidak terlalu jelas.
 over-delegasi : Pemberian delegasi berlebihan. Di
sini dapat terjadi penyalahgunaan wewenang.
 unproper delegasi : Pelimpahan yang tidak
tepat.Kesalahan yang ditemukan adalah,
pemberian tugas limpah, orang yang tepat, dan
alasan delegasi hanya karena faktor senang/tidak
senang.
3. Cara bagi manajer perawat
agar berhasil dalam
pendelegasian
 Membuat perencanaan ke depan dan
mencegah masalah.
 Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
 Menyetujui standar kerja
 Menyelaraskan tugas atau kewajiban
dengan kemampuan bawahan
 Melatih dan mengembangkan staf bawahan
dengan memberikan tugas dan wewenang
baik secara tertulis maupun lisan.
Lanjutan..
 Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan
pekerjaan bawahan dengan mengukur
pencapaian tujuan berdasarkan standar serta
memberikan umpan balik prestasi yang dicapai.
 Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan
keluhan – keluhannya.
 Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya
dengan memberikan ide ide baru yang
bermanfaat.
 Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
 10. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah
didelegasikan.
4. Fungsi manajer dalam
pendelegasian agar lebih efektif
 Pendidikan dan pengalaman setiap staf
 Peran dan fungsi perawat yang ditetapakan di RS
sakit tersebut
 Mengetahui ruang lingkup tugas manajer
keperawatan dan kedudukan dalam organisasi
 Mengetahui batas wewenang dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
 Mengetahui hal-hal yang dapat didelegasikan
kepada staf dan tenaga non keperawatan.
5. Keberhasilan
Dalam pendelegasian agar dapat behasil perawat
manajer harus memeprhatikan sebagai berikut :
 Komunikasi yang jelas dan lengkap
 Ketersediaan sumber dan sarana
 Perlunya suatu monitoring atau kontrol
 Adanya pelaporan mengenai perkembangan
tugas yang dilimpahkan
 Disiplin dalam pemberian wewenang
 Bertanggung jawab dalam pembinaan moral staf
 Menghindari kesalahan penyampaian dalam
pendelegasian

Anda mungkin juga menyukai