Anda di halaman 1dari 62

Laporan Kasus

UGA dan NGU dengan Ulkus Genital dd Herpes Simplex


Perseptor : Dian Mardianti, dr. Sp.KK

Desy Apridianty (4151151507)

Wildan A furqon (4151151473)

Partisipan

Salifah Safira (4151151445)

Abdilman Huda (4151151441)

Ade Nurlina (4151151442)


Keterangan Umum
• Nama : Tn. A
• Suku bangsa : Sunda
• Usia : 21 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Jalan Baros Blok A No. 6 Kota Cimahi
• Pendidikan Os : SMA
• Pekerjaan Os : TNI-AD, Serda
• Agama : Islam
• Status marital : Belum Menikah
• Jaminan kesehatan: BPJS
Keluhan Utama
Kencing bernanah yang terasa nyeri.
Penjabaran Keluhan Utama
Sejak ± 3 hari yang lalu kencing bernanah bertambah
banyak, berubah warna menjadi putih kekuningan, dan
bertambah nyeri pada saat BAK. Keluhan kencing tidak
disertai darah. Keluhan serupa berupa kencing berlendir
yang terasa panas sudah dialami berulang kali oleh Os.
Karena keluhan tersebut 6 hari yang lalu Os mengobati
sendiri dengan membeli obat berupa kapsul putih hijau
yang diminum 2 kali sehari selama 2 hari tetapi tidak
membaik sehingga Os datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RS Dustira.
Perjalanan Penyakit
Keluhan pertama kali timbul ± 1 minggu yang lalu berupa
kencing bernanah berwarna putih yang terasa sedikit nyeri. ± 2
minggu yang lalu Os mengaku berhubungan seksual dengan seorang
PSK.
Sejak ± 2 tahun yang lalu Os bekerja sebagai TNI-AD pangkat
Serda dan dinas di Bali selama ± 2 tahun terakhir, Os pulang ke
Cimahi setiap 1 tahun sekali. ± 6 bulan yang lalu Os sering melakukan
hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
± 5 bulan yang lalu Os berhubungan seksual dengan seorang
PSK. 1 minggu kemudian Os mengeluhkan adanya kencing berlendir
yang terasa panas.
Keluhan lain yang berhubungan dengan
komplikasi/infeksi campuran
Os menyangkal mempunyai keluhan nyeri di bagian perut
bawah dan sekitar anus.
Sejak ± 1 minggu yang lalu Os merasakan adanya
benjolan di kedua lipat paha yang terasa nyeri bila ditekan.
Sejak ± 4 hari hari yang lalu keluhan disertai adanya
bintik-bintik berair yang terasa nyeri. Sejak ± 3 hari yang lalu
bintik-bintik berair pecah menjadi borok di daerah kemaluan
yang terasa perih.
Os menyangkal adanya borok-borok pada kelamin, buah
zakar membesar, ruam pada kulit di tubuh lain yang tidak terasa
gatal.
Riwayat seksual
Os baru pertama kali berhubungan seksual pada usia 21 tahun dengan
seorang PSK. Sejak ± 6 bulan yang lalu Os sering berhubungan seksual
berganti-ganti pasangan dengan PSK yang berbeda. Os terakhir kali
berhubungan dengan PSK ± 2 minggu yang lalu dan Os mengaku tidak
mengetahui riwayat pasangan seksualnya mempunyai luka
lecet/borok/bintil/benjolan daerah kelamin, keputihan yang banyak serta
ruam kulit yang tidak gatal pada anggota tubuh lain karena Os tidak
mengenalnya.
Sejak ± 6 bulan yang lalu Os berhubungan seksual berganti-ganti
pasangan hanya secara genito-genital. Os tidak menggunakan kondom saat
berhubungan karena Os merasa tidak nyaman.
Risiko HIV
Os menyangkal mempunyai riwayat meminum alkohol ataupun
menggunakan narkotik suntik. Namun Os tidak mengetahui riwayat
meminum alkohol ataupun menggunakan nakortik suntik pada
pasangan seksualnya. Os menyangkal berhubungan dengan cara
anogenital dengan sesama jenis, karena Os tidak menyukai sesama
jenis.
Riwayat Pengobatan
Saat keluhan kencing berlendir pertama kali, Os berobat ke dokter
umum di puskesmas dan diberikan obat berbentuk tablet warna putih dan
diminum 2x sehari selama 7 hari dan keluhan dirasakan sembuh.
Anamnesis Tambahan
Riwayat batuk lama > 2 minggu, penurunan berat
badan, keringat dingin di malam hari, dan demam tanpa
penyebab disangkal.
Riwayat menderita sakit kuning, transfusi dan
cabut gigi, dalam 3 bulan terakhir disangkal.
Riwayat keguguran pada istri disangkal.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan.
Bercak-bercak kemerahan pada kulit setelah minum
obat disangkal.
Pemeriksaan Fisik
• Status generalis :
KU: Tidak tampak sakit
T=120/70 mmHg/ R=22 x/menit/ N=76 x/menit/ S=36,60C

• Status gizi :
Berat badan : 62 kg
Normoweight
Tinggi badan : 167 cm
Status Generalis
• Kepala : Simetris
Mata : Konjungtiva: anemis -/-
Sklera : ikterik -/-
Mulut : Gigi geligi : caries (-)
THT : Tonsil : T1 / T1 tenang
Faring : tidak hiperemis
• Leher : KGB : Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba
• Dada : Bentuk dan gerak simetris
Jantung : Bunyi jantung I dan II murni reguler
Batas Jantung: normal
Paru : VBS kanan=kiri, ronkhi-/-, wheezing-/-
• Perut : Datar lembut, BU (+) normal, NT (-)
Hati dan Limpa : tidak teraba
Status Generalis (lanjutan)
• Ekstremitas :
• Inspeksi : KGB aksila dextra: tidak terlihat membesar
KGB aksila sinistra : tidak terlihat membesar
KGB inguinal medial dextra : tidak terlihat membesar
KGB inguinal medial sinistra : tidak terlihat membesar
• Palpasi : KGB aksila dextra : tidak teraba
KGB aksila sinistra : tidak teraba
KGB inguinal medial dextra : teraba 1 buah, sebesar biji asem,
konsistensi kenyal, mobile, NT (+)
KGB inguinal medial sinistra : teraba 1 buah, sebesar biji asem,
konsistensi kenyal, mobile, NT(+)
Status Venerologikus
• Pemeriksaan abdomen :
Inspeksi : cembung, ruam (-)
Palpasi : NT(-)
• Pemeriksaan pubis dan inguinal :
Inspeksi : rambut t.a.k, kutu (-), ruam kulit (-), bintil/benjolan (-)
KGB inguinal : tidak terlihat membesar
Palpasi : KGB inguinal : KGB inguinal kanan dan kiri teraba 1
buah berukuran sebesar biji asem,
kenyal, mobile, NT (+).
Status Venerologikus ( lanjutan )
• Pemeriksaan genital eksterna :
- Inspeksi : Batang : ruam(-), ulkus(+), bintil(-) pada batang penis
Glands Penis: OUE : eritema(+), edema(+), ektropion (+), duh
tubuh (+) banyak, kental, warna mukopurulen, stenosis (-)
Skrotum : eritema(-), bengkak(-), lesi(-), ulkus(-), kista (-),
varikokel (-)
Testis : simetris kiri dan kanan
Pernianal : hemorrhoid(-), papula(-), vesikula(-), ulkus(-)
- Palpasi : Batang penis : tidak ada kelainan
Testis : tidak teraba membesar, kenyal, massa padat (-)
Epididimis : tidak ada celah antar testis dan epididimis, kenyal,
NT(-)
Funikulus spermatikus : vas deferens teraba di belakang skrotum
Gambar 1
Pemeriksaan Laboratorium
• Sediaan langsung dari duh tubuh uretra dengan pengecatan
Gram pada pembesaran 1000x didapatkan :
1. Epitel (+)
2. Leukosit PMN (+) banyak
3. Diplokokus Gram negatif (+) bentuk biji kopi pada intra
dan ekstrasel
• Pemeriksaan Urine:
Leukosit >15 / lpb
Sediaan langsung dari duh tubuh uretra dengan pengecatan
Gram pada pembesaran 1000x didapatkan:
Perbesaran 1000x
Epitel

Leukosit PMN

Diplokokus Gram negatif (+)


Berbentuk biji kopi intrasel
Diplokokus Gram negatif (+)
Berbentuk biji kopi ekstrasel
Resume
Seorang laki-laki berumur 29 tahun, sudah menikah dan mempunyai
1 orang anak, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan supir truk antar kota,
datang dengan keluhan utama duh tubuh uretra bertambah banyak,
berubah warna menjadi mukopurulen dan bertambah nyeri pada saat BAK
sejak 1 hari yang lalu. Kencing bernanah yang terasa nyeri dirasakan Os
sejak ± 3 hari yang lalu. Keluhan duh tubuh uretra mukous telah berulang
kali dirasakan Os sehingga Os mengobati sendiri dengan membeli obat
berupa doksisiklin yang diminum 2 kali sehari selama 2 hari namun
keluhan tidak membaik.
Sejak ± 9 bulan yang lalu Os sering berhubungan seks dengan
berganti-ganti pasangan karena Os jarang pulang dan jarang bertemu
istrinya. Os terakhir kali berhubungan seksual dengan istrinya 3 minggu
yang lalu.
Resume ( lanjutan )
Os melakukan hubungan seksual terakhir dengan seorang PSK ± 5
hari yang lalu dan mengaku tidak mengetahui riwayat pasangan seksualnya
mempunyai luka lecet/borok/bintil/benjolan pada daerah kelamin dan
sekitarnya ataupun keluhan duh tubuh karena Os tidak mengenalnya namun
saat ini istri Os mengeluh adanya keputihan yang banyak. Os melakukan
hubungan seksual secara genito-genital. Setiap kali melakukan hubungan
seksual Os jarang menggunakan kondom.
Os pertama kali berobat saat keluhan kencing berlendir pertama kali
± 6 bulan yang lalu ke dokter umum di puskesmas dan diberikan obat
doksisiklin diminum 2x sehari selama 7 hari dan keluhan sembuh. Karena
keluhan sering berulang pasien membeli sendiri obat yang sama ke apotek
namun keluhan dirasakan tidak membaik.
Resume ( lanjutan )
Sejak ± 2 bulan yang lalu Os mengeluh timbul bintil-
bintil di sekitar kemaluan yang bertambah banyak dan tidak
terasa nyeri. Sejak ± 3 hari yang lalu Os merasakan adanya
benjolan di kedua lipat paha yang terasa nyeri jika di tekan.
Pasien tidak memiliki faktor risiko terkena HIV.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan. Bercak-
bercak kemerahan pada kulit setelah minum obat disangkal.
Pemeriksaan Fisik
• Status generalis : dbn
• Status gizi : normoweight
• Ekstremitas :
Inspeksi : dalam batas normal
Palpasi : KGB inguinal medial dextra : teraba 1 buah, dengan
ukuran sebesar biji asem, konsistensi kenyal, mobile,
NT (+)
KGB inguinal medial sinistra: teraba 1 buah, dengan
ukuran sebesar biji asem, konsistensi kenyal, mobile,
NT(+)
Status Venerologikus
• Pemeriksaan abdomen :
Inspeksi : cembung, ruam (-)
Palpasi : NT(-)
• Pemeriksaan pubis dan inguinal :
Inspeksi : rambut t.a.k, kutu (-), ruam kulit (-), bintil/benjolan (-)
KGB inguinal : tidak terlihat membesar
Palpasi : KGB inguinal : KGB inguinal kanan dan kiri teraba 1
buah berukuran sebesar biji asem,
kenyal, mobile, NT (+).
Status Venerologikus ( lanjutan )
• Pemeriksaan genital eksterna :
- Inspeksi : Batang : ruam(-), ulkus(-), bintil(+) pada batang penis
Glands Penis: OUE : eritema(+), edema(+), ektropion (+), duh
tubuh (+) banyak, kental, warna mukopurulen, stenosis (-)
Skrotum : eritema(-), bengkak(-), lesi(-), ulkus(-), kista (-),
varikokel (-)
Testis : simetris kiri dan kanan
Pernianal : hemorrhoid(-), papula(-), vesikula(-), ulkus(-)
- Palpasi : Batang penis : tidak ada kelainan
Testis : tidak teraba membesar, kenyal, massa padat (-)
Epididimis : tidak ada celah antar testis dan epididimis, kenyal,
NT(-)
Funikulus spermatikus : vas deferens teraba di belakang skrotum
Diagnosis Banding
• UGA dan NGU dengan Kondiloma akuminata
• UGA dengan Kondiloma akuminata
Diagnosis Kerja
UGA dan NGU dengan Kondiloma akuminata
Usul Pemeriksaan Laboratorium
Kultur bakteri
• Media Transport : Media Stuart
• Media Transgrow : Media Thayer Martin

Histopatologi
Penatalaksanaan
• Umum:
• Penyuluhan : - mengenai faktor risiko
- mengenai faktor penularan
• Khusus (Os):
• Cefixim 400 mg, dosis tunggal per oral
• Doksisiklin 100 mg, 2x1 selama 7 hari, per oral
• Tinktura Podofilin 25%
R/ Cefixime tab 200 mg no II
∫ 1 dd tab II pc (dosis tunggal)
R/ Doksisiklin tab 100 mg no XIV ₰
∫ 2 dd tab I pc
R/ Podofilin 25 gr

Etil alkohol ad 100
m.f.l.a tinkt
∫ u.e

• Khusus (Istri os):
• Cefixim 400 mg, dosis tunggal per oral
• Doksisiklin 100 mg, 2x1 selama 7 hari, per oral

R/ Cefixime tab 200 mg no II


∫ 1 dd tab II pc (dosis tunggal)
R/ Doksisiklin tab 100 mg no XIV ₰
∫ 2 dd tab I pc

Prognosis

• Quo ad vitam : ad bonam


• Quo ad fuctionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia
PEMBAHASAN
Keterangan Umum
“Os laki-laki umur 29 tahun, sudah menikah dengan anak
satu, pekerjaan supir truk antar kota, datang dengan keluhan
kencing bernanah yang terasa nyeri”
Kencing bernanah yang terasa nyeri dapat berupa IMS dan non
IMS. IMS dapat berupa Uretritis gonore Akuta dan Non gonore
Uretritis. Menurut Fitzpatrick, UGA paling banyak menyerang usia 15-
29 tahun. Umur pasien 29 tahun juga merupakan usia seksual aktif
karena kebutuhan seksualnya masih tinggi. Prevalensi laki-laki wanita
jumlahnya hampir sama, tetapi pada wanita umumnya asimtomatik
sehingga pria lebih sering melakukan pengobatan. Pekerjaan yang
merupakan faktor predisposisi dari IMS adalah pelaut, supir antar kota,
pilot, dan tentara.
Keluhan Utama
“Kencing bernanah yang terasa nyeri.”
Menurut Daili S.F Infeksi Menular Seksual UI, keluhan
kencing bernanah dapat didiagnosis banding dengan Uretritis
gonore Akuta dan Non gonore Uretritis. Uretritis gonore Akuta
onsetnya lebih singkat, gejala disuria lebih menonjol, duh tubuh
lebih banyak dan lebih purulen serta masa inkubasi lebih pendek
dari Non gonore Uretritis.
Penjabaran keluhan Utama
“Sejak ± 1 hari yang lalu kencing bernanah bertambah banyak
berubah warna menjadi putih kekuningan dan bertambah nyeri.
Keluhan kencing tidak disertai darah.”
Menurut King & Holmes Sexuallity Transmitted Disease, keluhan
subyektif dari Uretritis Gonore Akuta terdiri dari duh tubuh yang
mukopurulen banyak/profuse (nanah), rasa panas dan nyeri pada ujung
distal uretra, nyeri kencing/disuria, polakisuria, dan nyeri pada waktu
ereksi. Pada waktu pertama kali setelah berhubungan seksual, biasanya
nanah bersifat encer dan dirasakan panas atau nyeri yang minimal. Hal ini
disebabkan karena peradangan yang belum hebat hanya menyerang uretra
pars anterior. Dengan berangsurnya penyakit, keluhan menjadi sekret yang
banyak berwarna putih kekuningan, hal tersebut menunjukkan panuretritis.
Perjalanan penyakit
“Keluhan kencing bernanah dirasakan setelah Os 5 hari
sebelumnya melakukan hubungan seksual dengan PSK.”
Menurut King & Holmes Sexuallity Transmitted Disease
Kegiatan prostitusi meningkatkan risiko tertular IMS terutama
UGA, pada Os memiliki kebiasaan yaitu partner seksual yang
berganti-ganti (coitus-promiskus).
Pada pasien, coitus-suspectus 5 hari sebelum timbulnya
gejala. Masa inkubasi UGA 1-14 hari dan mulai bergejala
terbanyak pada hari ke 2-5.
Menurut WHO faktor risiko IMS :
1. Pasangan seksual >1 dalam 1 bulan terakhir
2. Berhubungan seks dengan penjaja seks dalam 1 bulan
terakhir
3. Keluhan merupakan keluhan yang pertama kali.
4. Perilaku pasangan seksual berisiko tinggi
Perjalanan penyakit
“Os mengaku memiliki riwayat hubungan seksual yang berganti-
ganti pasangan. Diketahui ± 7 bulan yang lalu os melakukan hubungan
seksual dengan seorang wanita yang berbeda serta timbul kencing
berlendir yang terasa panas 1 bulan kemudian untuk pertama kali.
Keluhan kencing berlendir tersebut dirasakan berulang oleh Os saat ± 3
bulan yang lalu.
Dari anamnesa didapatkan bahwa pasien sudah berulang kali
menderita NGU yang ditandai dengan kencing berlendir jernih dan kencing
yang terasa panas dengan masa inkubasi 1-5 minggu.
Menurut King & Holmes Sexually Transmitted Disease, penyebab
NGU yaitu Chlamydia trachomatis (30-50%), Ureaplasma urealyticum
(10-40%), Trichomonas vaginalis (20-30%). Insidensi infeksi genital non
spesifik terutama Chlamydia trachomatis meningkat pada populasi seksual
aktif.
Keluhan Lain yang Berkaitan dengan
Komplikasi atau infeksi campuran
“Os menyangkal mempunyai keluhan nyeri di bagian perut
bawah dan sekitar anus.”

Keluhan nyeri di bagian perut bawah dan anus pada laki-laki


menunjukkan hubungan seksual ano-genital dan komplikasi proktitis.
“Sejak ± 3 hari yang lalu Os merasakan adanya benjolan di
kedua lipat paha yang terasa nyeri bila ditekan.”

Keluhan benjolan di kedua lipat paha menunjukkan adanya penyebaran


infeksi secara limfogen.
“Sejak ± 2 bulan yang lalu Os mengeluh timbul bintil-bintil
di sekitar kemaluan yang bertambah banyak dan tidak terasa
nyeri.”

Keluhan bintil pada kemaluan menunjukkan adanya kondiloma


akuminata.
“Os menyangkal adanya borok-borok pada kelamin,
buah zakar membesar, ruam pada kulit di tubuh lain
yang tidak terasa gatal.”

Keluhan borok pada kemaluan disangkal menunjukkan tidak adanya


ulkus genital. Keluhan buah zakar membesar disangkal menunjukkan
tidak adanya komplikasi orchitis. Keluhan bintik bintik merah pada
tubuh lain yang tidak terasa gatal disangkal menunjukkan tidak adanya
sifilis sekunder.
Pada pria UGA dapat terjadi komplikasi berupa:
─ Komplikasi lokal: Orchitis, Epididimitis, Vas diferentitis, Tysonitis,
Parauretritis, Littritis, Cowperitis, Prostatitis,
─ Komplikasi diseminata: arthritis, endokarditis, miokarditis, meningitis
Riwayat seksual
“Pasien berhubungan dengan berganti – ganti pasangan hanya
secara genito-genital”

Menurut King & Holmes Sexuallity Transmitted Disease efisiensi


penularan UGA bergantung pada anatomi tempat yang terinfeksi & jumlah
paparan. Risiko seorang pria menderita urethritis dengan satu kali
hubungan seksual genito-genital dengan wanita terinfeksi sekitar 20%.
Peningkatan persentase 60-80% apabila jumlah hubungan seksual
sebanyak 4 kali.
Risiko transmisi penyakit ini dengan cara oro atau ano-genital adalah
jarang tapi memungkinkan. Pada pasien ini, penyakit didapat secara
genito-genital dari wanita yang terinfeksi.
Riwayat Seksual
“Pasien jarang menggunakan kondom”

Berdasarkan King & Holmes hanya membran mukosa yang terdiri


dari epitel kolumnar atau kuboid yang berisiko terkena infeksi.
Urethritis terjadi pada pasien dikarenakan genital pasien kontak
langsung dengan bakteri akibat tidak menggunakan kondom.
Faktor Risiko HIV
“Os menyangkal Os dan istri memiliki riwayat meminum
alkohol ataupun menggunakan narkotik suntik. Namun Os tidak
mengetahui riwayat meminum alkohol ataupun menggunakan
narkotik suntik pada pasangan seksual selain istrinya.”
Menurut Daili S. F dkk Infeksi Menular Seksual UI, kebiasaan
meminum alkohol dan menggunakan narkotik suntik dapat
menyebabkan penurunan kesadaran sehingga keinginan seksual
meningkat. Penggunaan narkotik suntik juga merupakan faktor
risiko terjadinya HIV. Adanya HIV mempengaruhi beratnya penyakit
serta lebih mudahnya terjadi komplikasi.
Riwayat Pengobatan
“Saat keluhan kencing berlendir pertama kali, Os berobat
ke dokter puskesmas dan diberikan obat berbentuk tablet
berwarna putih dan diminum 2 kali sehari selama 7 hari dan
keluhan hilang. Keluhan yang sama juga timbul kembali ± 3
bulan yang lalu, Os membeli obat yang sama ke apotek dan
keluhan dirasakan membaik”
Diduga pasien diberikan pengobatan untuk gejala
NGU yaitu regimen doksisiklin 100 mg oral 2 kali sehari
selama 7 hari.
Anamnesis Tambahan
“Pada anamnesis, Os menyangkal riwayat batuk lama lebih
dari 2 minggu, penurunan berat badan, keringat di malam hari,
dan demam tanpa penyebab. Os juga menyangkal riwayat
menderita sakit kuning dan transfusi darah dalam 3 bulan
terakhir”

Riwayat batuk lama lebih dari 3 minggu, penurunan berat badan


yang tidak diketahui penyebabnya, keringat di malam hari dan
demam merupakan gejala Tuberkulosis, sedangkan riwayat sakit
kuning dan transfusi darah dalam 3 bulan terakhir merupaka gejala
dan faktor risiko Hepatitis C. Riwayat tuberkulosis dan hepatitis C
penting untuk ditanyakan karena merupakan penyakit yang sering
menyertai HIV.
Anamnesis Tambahan
“Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan.
Bercak-bercak kemerahan pada kulit setelah minum obat
disangkal.”

Untuk mengetahui ada atau tidaknya riwayat alergi obat-


obatan pada pasien guna menentukan pilihan terapi pengobatan
selanjutnya.
Status Venerologikus
• Pemeriksaan pubis dan inguinal:
Palpasi : KGB inguinal medial kiri dan kanan teraba
• Pemeriksaan genitalia eksterna:
Batang penis : bintil (+)
Glans penis: O.U.E: Eritema (+), ektropion/edema (+), duh tubuh(+),
kental, warna mukopurulen
Pembesaran kelenjar getah bening inguinal medial (limfadenitis) dapat
terjadi pada beberapa kasus.
Kelainan pada O.U.E merupakan gejala objektif UGA:
• orifisium uretra eksternum (O.U.E): eritema dan edema (ektropion/mouth
fish (+))
• keluar sekret : mukopurulen
Pemeriksaan Laboratorium
• Sediaan langsung dari duh tubuh uretra dengan pengecatan Gram
pada pembesaran 1000x didapatkan :
1. Epitel (+)
2. Leukosit PMN (+) >5/lp
3. Diplokokus Gram negatif (+) membentuk biji kopi pada
intrasel dan ekstrasel
• Pemeriksaan Urine
Leukosit : >15 / lpb
Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis infeksi gonokokus
dapat berupa pemeriksaan pengecatan Gram, kultur atau
immunokimia (serologis). Pemeriksaan Gram merupakan
pemeriksaan non kultur yang paling banyak dilakukan, karena
memiliki sensivitas diagnosis sebesar 90-95% serta spesifisitas
sebesar 95-100% pada pria dengan gejala simtomatik uretritis.
Pemeriksaan Gram dikatakan positif jika ditemukan bakteri
diplokokus Gram negatif dengan bentuk tipikal (biji kopi)
bercampur dengan sel polimorfonuklear. Pada pemeriksaan duh
tubuh Os didapatkan hasil positif.
N. gonorrhoeae memiliki enzim koagulase yang akan menyatu
dengan faktor-faktor koagulase plasma, sehingga terjadi
deposisi fibrin. Deposisi fibrin tersebut meliputi bakteri kokus
sehingga melindungi bakteri dari fagositosis makrofag dan
destruksi sel fagosit. Akibatnya, terjadi pertumbuhan dan
perkembangbiakan bakteri di tempat inokulasi. Karena
terperangkap oleh deposisi fibrin, maka terjadi hambatan
vaskularisasi ke daerah tersebut, akibatnya terjadi kematian
sel dan jaringan, keluar dari uretra sebagai duh tubuh uretra
yang mukopurulen.
Diagnosa banding
UGA dan NGU dengan Kondiloma Akuminata
UGA dengan Kondiloma Akuminata
Kebiasaan pasien yang sering melakukan hubungan seksual dengan
teman wanita yang berbeda-beda (promiskus) menyebabkan pasien
terinfeksi tidak hanya satu jenis mikroorganisme penyebab.
Dikarenakan seorang promiskus sering terdapat infeksi spesifik
gonore dan infeksi non spesifik. Pada penegakan diagnosis duh
tubuh uretra dengan pemeriksaan mikroskop menurut pedoman
nasional penanganan IMS yaitu ditemukan bakteri diplokokus gram
negatif (+), leukosit PMN >5/lpb dan leukosit urin >15/lpb akan
diobati sebagai UGA dan NGU dengan kondiloma akuminata.
Diagnosis Banding dan Diagnosis Kerja
UGA NGU
Kencing bernanah Kencing berlendir (morning drop)

Inkubasi 2-5 hari 1-5 minggu


Duh mukopurulen Duh seromukous
Ujung uretra panas dan nyeri Tidak enak dan gatal
Disuria Perasaan ingin kencing
OUE eritema OUE tanda radang minim
Nyeri ereksi (+) Nyeri ereksi (-)
Limfadenitis inguinal (+) Limfadenitis inguinal (-)

Diplokokus intrasel (+) Diplokokus intrasel (-)


Tidak ada fasilitas laboratorium

Duh tubuh uretra

Terapi standar GO Alergi penisilin

Terapi alternatif

Duh tubuh (-) 7 hari

Sembuh Duh tubuh (+)

Terapi NGU

7 hari

Duh tubuh (-) Duh tubuh (+)

Sembuh Rujuk
Ada fasilitas laboratorium (mikroskop)

Duh tubuh uretra


Gram
Diplokokus Intrasel (+) Diplokokus Intrasel (-)

Terapi standar GO Alergi penisilin Leko < 5 Leko > 5

7 hari Terapi alternatif Terapi (-)

Terapi NGU
Diplokok(-) Diplokok(+) Diplokok(-)
7 hari
Leko < 5 Leko > 5
Leko < 5 Leko > 5
Terapi (-) Terapi Terapi NGU
alternatif
7 hari Terapi (-) Rujuk

Leko < 5 Leko > 5 Rujuk

Terapi (-)
Ada fasilitas laboratorium (mikroskop)

Duh tubuh uretra

3 hari Gram:diplok.int (+)


Kultur
Terapi standar

Diplok(+) Diplok (-)

Leko < 5 Leko > 5


NGPP Non NGPP + resistensi
Terapi alternatif Terapi alternatif sembuh
NGPP non NGPP 7 hari
3 hari

Diplok (-) Diplok (+)


Leko < 5 Leko > 5
sembuh Sesuai resistensi
sembuh

Terapi NGU
Penatalaksanaan
• Cefixime 400 mg dosis tunggal per oral
• Doksisiklin 2x100 mg per oral selama 7 hari
• Tinktura podofilin 25%

Pemilihan rejimen pengobatan sebaiknya dipertimbangkan pula tempat


infeksi, resistensi galur N. gonorrhoeae terhadap antimikrobal, dan
kemungkinan infeksi Chlamydia trachomatis yang terjadi bersamaan.
Oleh karena seringkali terjadi koinfeksi dengan C. Trachomatis, maka
pada seorang gonore dianjurkan pula untuk diberi pengobatan secara
bersamaan dengan rejiman yang sesuai untuk C. Trachomatis.
Prognosis
• Quo ad fuctionam : ad bonam
Sebagian besar infeksi gonore memberikan respon yang cepat
terhadap pengobatan dengan antibiotik. Prognosis baik jika
diobati dengan cepat dan lengkap.
• Quo ad sanationam : dubia
Pada pasien ini memiliki kebiasaan melakukan hubungan
seksual dengan bukan istri dan juga pasien tidak
menggunakan kondom saat berhubungan seksual, sehingga
apabila kebiasaan tersebut tidak dihilangkan akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya UGA lagi.
DAFTAR PUSTAKA
• Holmes K. K, Sparling PF, Stamm W.E. Transmitted Diseases. ed 4.
New York, Chicago, Mc Grawhill, 2008.
• Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2011
• Daili S. F, Makes W.I.B, Zubier. F dkk. Infeksi Menular Seksual.
ed. 3. FK UI Jakarta, 2007
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai