Anda di halaman 1dari 61

Laporan Kasus

UGA + Kondiloma Akuminata


Perseptor : Dian Mardianti, dr. Sp.KK
Kelompok XLIX-D & L-D
Presentan:
1). Rangga Satria Nugraha (4151151523)
2). Marwan Rosada (4151151476)
3). Zahvita Caecaria(4151151412)
4). Westha Dega Sasriya (4151151457)
Partisipan:
1). Yulan Fitriah Basuni (4151151501)
2). Revira Anggraini (4151141506)
3). Rangga Ielman (4151151466)
Keterangan Umum
• Nama : Tn. UR
• Suku bangsa : Sunda
• Usia : 28 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Komplek Puri Cipageran Blok H
no 18 Kota Cimahi
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : TNI-AL
• Agama : Islam
• Status marital : Menikah
Keluhan Utama
Kencing bernanah yang terasa nyeri.
Penjabaran keluhan Utama
Sejak ± 1 hari yang lalu kencing bernanah bertambah
banyak dan menjadi berwarna putih kekuningan tidak disertai
darah. Sejak ± 3 hari yang lalu os merasakan kencing
berlendir yang disertai rasa panas. Keluhan kencing berlendir
sudah pernah dialami sebelumnya.
Perjalanan Penyakit
Keluhan kencing bernanah dirasakan setelah os
melakukan hubungan seksual dengan seorang PSK 7
hari yang lalu.
Os memiliki riwayat hubungan seksual yang berganti-
ganti pasangan. Dari anamnesis didapatkan ± 1 bulan
yang lalu os melakukan hubungan seksual dengan PSK
yang berbeda serta timbul kencing berlendir yang terasa
panas. Keluhan kencing berlendir tersebut dirasakan
berulang oleh os saat ± 2 bulan yang lalu, 6 bulan yang
lalu, dan 1 tahun yang lalu.
Keluhan Lain yang Berkaitan
dengan Komplikasi
Os mengaku adanya benjolan di lipat paha kanan dan
bintil di kemaluan, namun os menyangkal memiliki keluhan
nyeri di bagian perut bawah dan anus, menyangkal adanya
borok pada kemaluan. Keluhan buah zakar membesar
disangkal. Os menyangkal memiliki bintik-bintik merah pada
tubuh lain yang tidak terasa gatal.
Riwayat Seksual
Saat berusia 25 tahun os sudah mulai ditugaskan berlayar dan
pulang setiap 3 bulan sekali sehingga os jarang bertemu
dengan istrinya dan melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan.
Os melakukan hubungan seksual terakhir dengan istrinya
2 hari yang lalu. Os melakukan hubungan seksual secara
kelamin dengan kelamin. Setiap kali melakukan hubungan
seksual Os jarang menggunakan kondom.
Istri os tidak memiliki riwayat lecet/bintil/borok/
benjolan pada daerah kelamin dan sekitarnya namun
pasien mengakui adanya keputihan yang banyak pada
istrinya sejak 1 hari yang lalu. Os tidak mengetahui
pasangan seksual selain istrinya memiliki riwayat lecet/
borok, bintil/benjolan pada daerah kelamin dan
sekitarnya ataupun keluhan keputihan yang banyak dan
bercak merah dikulit yang tidak terasa gatal.
Faktor Risiko HIV

Os menyangkal os dan istri memiliki riwayat


meminum alkohol ataupun menggunakan narkotik suntik.
Namun Os tidak mengetahui riwayat meminum alkohol
ataupun menggunakan narkotik suntik pada pasangan
seksual selain istrinya.
Riwayat Pengobatan
Pasien pertama kali berobat 1 tahun yang lalu ke klinik
dan oleh dokter umum diberikan tablet putih yang diminum 4
kali sehari selama 7 hari dan keluhan dirasakan membaik.
Karena keluhan sering berulang pasien membeli sendiri obat
yang sama tetapi keluhan tidak membaik.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan. Bercak-
bercak kemerahan pada kulit setelah minum obat disangkal.
Anamnesis Tambahan
Riwayat batuk lama, penurunan berat badan, keringat
pada malam hari dan demam tanpa penyebab yang jelas
disangkal.
Riwayat menderita sakit kuning dan transfusi darah
dalam 3 bulan terakhir disangkal.
Status Generalis
• K.U. : Tidak tampak sakit
T=110/80 mmHg/ R=23 x/menit/ N=82 x/menit/
S=36,70C
• Status Gizi : Berat Badan : 60 kg
Normoweight
Tinggi Badan : 165 cm
Status Generalis
• Kepala : Simetris
Mata : Konjungtiva : anemis -/-
Sklera : ikterik -/-
Mulut : Gigi geligi : caries (-)
THT : Tonsil : T1 – T1 tenang
Faring : tidak hiperemis
• Leher : KGB : Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba
• Dada : Bentuk dan gerak simetris
Jantung : Bunyi jantung I dan II murni reguler
Batas Jantung: normal
Paru : VBS kanan=kiri, ronkhi-/-, wheezing-/-
Status Generalis
• Perut : Datar lembut, BU (+) normal, NT (-)
Hati dan Limpa : tidak teraba
• Ekstremitas : Refleks fisiologis : KPR+/+ ; APR+/+
Refleks patologis : -/-
KGB Aksila kanan : Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba
KGB Aksila kiri :Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba
KGB Inguinal kanan : Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : kgb inguinal kanan teraba
1 buah berukuran 1x1 cm kenyal dan
mobile, NT (-)
KGB Inguinal kiri: Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba
Status Venereologikus
 Pemeriksaan perut bawah
- Inspeksi : Luka lecet (-), bintil-bintil (-)
- Palpasi : Nyeri tekan (-)
 Pemeriksaan pubis dan inguinal
- Inspeksi : Rambut (+), kutu (-), ruam kulit (-), bintil/benjolan (-)
KGB Inguinal : tidak terlihat membesar
- Palpasi : KGB Inguinal : kgb inguinal kanan teraba 1 buah
berukuran 1x1 cm kenyal, mobile,
NT(-)
• Pemeriksaan genital eksterna
- Inspeksi
Batang dan glans penis : Ruam (-), ulkus (-), bintil (+)
O.U.E : Eritema (+), edema (+), duh tubuh (+),
konsistensi kental, warna mukopurulen
Skrotum : Kanan : eritem (-), bengkak (-), lesi (-), ulkus (-)
Kiri : eritem (-), bengkak (-), lesi (-), ulkus (-)
Testis : Dalam batas normal
Perianal : Hemorroid (-), papula (-), vesikula (-), ulkus (-)
- Palpasi :
Batang penis : Dalam batas normal
Testis : Dalam batas normal
Epididimis : Tidak ada celah antar testis & epididimis, nyeri
tekan (-)
Transiluminasi : negatif
Gambar 1
Pemeriksaan Laboratorium

• Sediaan langsung dari duh tubuh uretra dengan


pengecatan Gram didapatkan :
1. Epitel (+)
2. Leukosit PMN (+) banyak
3. Diplokokus Gram negatif (+) bentuk biji kopi
pada intra dan ekstra sel
• Leukosit urin: 5 / lpb
• Tes Asam Asetatv(+)
Pembesaran 1000x
Diplokokus gram negatif (+)
Berbentuk biji kopi ekstrasel
Epitel

Diplokokus gtam negatif (+)


Berbentuk biji kopi intrasel

Sel PMN
Resume
Seorang pria berumur 28 tahun, pendidikan terakhir
SMA, pekerjaan TNI-AL, sudah menikah, datang dengan
keluhan utama kencing bernanah yang terasa nyeri. Sejak ±
3 hari yang lalu duh tubuh uretra mukous dan disuria. Sejak
± 1 hari yang lalu duh tubuh uretra bertambah banyak
sehingga berwarna mukopurulen. Keluhan duh tubuh uretra
mukous telah berulang kali dirasakan os.
Saat berusia 25 tahun os sudah mulai ditugaskan berlayar
dan pulang setiap 3 bulan sekali sehingga os jarang bertemu
dengan istrinya dan melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan.
Os melakukan hubungan seksual terakhir dengan istrinya 2
hari yang lalu. Os melakukan hubungan seksual secara kelamin
dengan kelamin. Setiap kali melakukan hubungan seksual Os
jarang menggunakan kondom.
Istri os tidak memiliki riwayat lecet/bintil/borok/ benjolan
pada daerah kelamin dan sekitarnya namun pasien mengakui
adanya keputihan yang banyak pada istrinya sejak 1 hari yang
lalu. Os tidak mengetahui pasangan seksual selain istrinya
memiliki riwayat lecet/ borok, bintil/benjolan pada daerah
kelamin dan sekitarnya ataupun keluhan keputihan yang banyak
dan bercak merah dikulit yang tidak terasa gatal.
Pasien pertama kali berobat 1 tahun yang lalu ke
klinik dan oleh dokter umum diberikan tablet putih
yang diminum 4 kali sehari selama 7 hari dan
keluhan dirasakan membaik. Karena keluhan sering
berulang pasien membeli sendiri obat yang sama
tetapi keluhan tidak membaik.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan.
Bercak-bercak kemerahan pada kulit setelah minum
obat disangkal.
Resume (lanjutan)

• Pasien tidak memiliki faktor risiko terkena HIV.


• Riwayat pasien melakukan hubungan seksual secara
genito-genital dan jarang menggunakan kondom.
Pemeriksaan Fisik
Status generalis : dalam batas normal
Status gizi : normoweight
Status venereologikus :
• Pemeriksaan perut bawah
Inspeksi : Luka lecet (-), bintil-bintil (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
• Pemeriksaan pubis dan inguinal
Inspeksi : Rambut (+), ruam kulit (-), kgb inguinal dekstra
membesar
Palpasi : kgb inguinal kanan teraba sebesar 1x1 cm
kenyal dan mobile
• Pemeriksaan genital eksterna
- Inspeksi
Batang dan glans penis : Ruam (-), ulkus (-), bintil (+)
O.U.E : Eritema (+), ektropion/edema (+), duh tubuh (+),
konsistensi kental, warna mukopurulen
Skrotum : Kanan : eritem (-), bengkak (-), lesi (-), ulkus (-)
Kiri : eritem (-), bengkak (-), lesi (-), ulkus (-)
Testis : Dalam batas normal
Perianal : Hemorroid (-), papula (-), vesikula (-), ulkus (-)
- Palpasi :
Batang penis : Dalam batas normal
Testis : Dalam batas normal
Epididimis : Tidak ada celah antar testis & epididimis, nyeri
tekan (-)
Transiluminasi : negatif
Diagnosis Banding

1. UGA + Kondiloma Akuminata


2. UGA + NGU + Kondiloma Akuminata
Diagnosis Kerja

UGA + Kondiloma Akuminata


Usul Pemeriksaan Laboratorium
Kultur bakteri
• Media Transport : Media Stuart
• Media Transgrow : Media Thayer Martin

Histopatologi
Penatalaksanaan
• Umum:
– Penyuluhan : - mengenai faktor risiko
- mengenai faktor penularan
• Khusus (Os):
• Cefixim 400 mg, dosis tunggal per oral
• Doksisiklin 100 mg, 2x1 selama 7 hari, per oral
• Tinktura Podofilin 25%

R/ Cefixime tab 200 mg no II


∫ 1 dd tab II pc (dosis tunggal)
R/ Doksisiklin tab 100 mg no XIV ₰
∫ 2 dd tab I pc
R/ Podofilin 25 gr

Etil alkohol ad 100
m.f.l.a tinkt
∫ u.e

• Khusus (Istri os):
• Cefixim 400 mg, dosis tunggal per oral
• Doksisiklin 100 mg, 2x1 selama 7 hari, per oral

R/ Cefixime tab 200 mg no II


∫ 1 dd tab II pc (dosis tunggal)
R/ Doksisiklin tab 100 mg no XIV ₰
∫ 2 dd tab I pc

Prognosis

• Quo ad vitam : ad bonam


• Quo ad fuctionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Keterangan Umum
“Os laki-laki umur 28 tahun, pekerjaan TNI-AL, belum
menikah datang dengan keluhan kencing bernanah yang
terasa nyeri”
Kencing bernanah yang terasa nyeri dapat berupa IMS
dan non IMS, IMS dapat berupa Uretritis gonore Akuta dan Non
gonore Uretritis. Menurut Fitzpatrick, UGA paling banyak
menyerang usia 15-29 tahun. Umur pasien 28 tahun juga
merupakan usia seksual aktif karena kebutuhan seksualnya
masih tinggi. Prevalensi laki-laki wanita jumlahnya hampir sama,
tetapi pada wanita umumnya asimtomatik sehingga pria yang
lebih sering melakukan pengobatan. Pekerjaan yang merupakan
faktor predisposisi dari IMS adalah pelaut, supir antar kota, pilot,
dan tentara.
Keluhan Utama
“Kencing bernanah yang terasa nyeri.”
Menurut Daili S.F Infeksi Menular Seksual UI, keluhan
kencing bernanah dapat di diagnosis banding dengan
Uretritis gonore Akuta dan Non gonore Uretritis. Uretritis
gonore Akuta onsetnya lebih singkat, gejala disuria lebih
menonjol, duh tubuh lebih banyak dan lebih purulen serta
masa inkubasi lebih pendek dari Non gonore Uretritis.
Menurut WHO faktor risiko IMS :
1. Pasangan seksual >1 dalam 1 bulan terakhir
2. Berhubungan seks dengan penjaja seks dalam 1 bulan
terakhir
3. Keluhan merupakan keluhan yang pertama kali.
4. Perilaku pasangan seksual berisiko tinggi
Penjabaran keluhan Utama
“Sejak ± 1 hari yang lalu kencing bernanah
bertambah banyak menjadi berwarna putih kekuningan
dan tidak disertai darah. Sejak ± 3 hari yang lalu os
merasakan kencing berlendir yang disertai rasa panas”
Menurut King & Holmes Sexuallity Transmitted
Disease, keluhan subyektif dari Uretritis Gonore Akuta terdiri
dari duh tubuh yang mukopurulen banyak/profuse (nanah),
rasa panas dan nyeri pada ujung distal uretra, nyeri
kencing/disuria, polakisuria, dan nyeri pada waktu ereksi.
Pada waktu pertama kali setelah berhubungan seksual,
biasanya nanah bersifat encer dan dirasakan panas atau
nyeri yang minimal. Hal ini disebabkan karena peradangan
yang belum hebat hanya menyerang uretra pars anterior.
Dengan berangsurnya penyakit, keluhan menjadi sekret yang
banyak berwarna putih kekuningan, hal tersebut
menunjukkan panuretritis.
Perjalanan penyakit
“Keluhan kencing bernanah dirasakan setelah os 4
hari sebelumnya melakukan hubungan seksual
dengan PSK.”
Menurut King & Holmes Sexuallity Transmitted
Disease Kegiatan prostitusi meningkatkan risiko
tertular IMS terutama UGA, pada Os memiliki
kebiasaan yaitu partner seksual yang berganti-ganti
(coitus-promiskus), tetapi tidak pernah dengan istri
karena Os belum menikah.
Pada pasien, coitus-suspectus 5 hari sebelum
timbulnya gejala. Masa inkubasi UGA 1-14 hari dan
mulai bergejala terbanyak pada hari ke 2-5.
Perjalanan penyakit
“Os mengaku memiliki riwayat hubungan seksual yang
berganti-ganti pasangan. Diketahui ± 1 bulan yang lalu os
melakukan hubungan seksual dengan seorang wanita yang
berbeda serta timbul kencing berlendir yang terasa panas.
Keluhan kencing berlendir tersebut dirasakan berulang oleh os
saat ± 2 bulan yang lalu, 6 bulan yang lalu, dan 1 tahun yang
lalu.
Dari anamnesa didapatkan bahwa pasien sudah berulang kali
menderita NGU yang ditandai dengan kencing berlendir jernih dan
kencing yang terasa panas dengan masa inkubasi 1-5 minggu.
Menurut King & Holmes Sexually Transmitted Disease,
penyebab NGU yaitu Chlamydia Trachomatis (30-50%),
Ureaplasma Urealyticum (10-40%), Trichomonas Vaginalis (20-
30%). Insidensi infeksi genital non spesifik terutama Chlamydia
trachomatis meningkat pada populasi seksual aktif.
Keluhan Lain yang Berkaitan dengan
Komplikasi atau infeksi campuran

“Os mengaku adanya benjolan pada lipat paha kanan


terdapat bintil pada kemaluannya. Os menyangkal memiliki
keluhan nyeri di bagian perut bawah dan anus, serta
menyangkal adanya borok. Keluhan buah zakar membesar
disangkal. Os menyangkal memiliki bintik bintik merah
pada tubuh lain yang tidak terasa gatal”
Keluhan nyeri di bagian perut bawah dan anus pada laki-
laki menunjukkan komplikasi proktitis. Keluhan benjolan di
kedua lipat paha menunjukkan adanya penyebaran infeksi
secara limfogen. Keluhan borok pada kemaluan disangkal
menunjukkan tidka adanya ulkus genital, keluhan bintil pada
kemaluan menunjukkan adanya kondiloma akuminata.
Keluhan Lain yang Berkaitan
dengan Komplikasi atau infeksi
campuran
Keluhan buah zakar membesar disangkal
menunjukkan tidak adanya komplikasi orchitis. Keluhan
bintik bintik merah pada tubuh lain yang tidak terasa gatal
disangkal menunjukkan tidak adanya sifilis sekunder.
Pada pria UGA dapat terjadi komplikasi berupa:
─ Komplikasi lokal: Tysonitis, Parauretritis, Littritis,
Cowperitis, Prostatitis, Orchitis, Epididimitis
─Komplikasi diseminata: arthritis, endokarditis, miokarditis,
meningitis
Riwayat seksual
“Pasien berhubungan dengan berganti – ganti pasangan”

Menurut King & Holmes Sexuallity Transmitted Disease


efisiensi penularan UGA bergantung pada anatomi tempat yang
terinfeksi & jumlah paparan. Risiko seorang pria menderita
urethritis dengan satu kali hubungan seksual genital-genital
dengan wanita terinfeksi sekitar 20 %. Peningkatan persentase
60-80 % apabila jumlah hubungan seksual sebanyak 4 kali.
Risiko transmisi penyakit ini dengan cara oro atau ano
genital adalah jarang tapi memungkinkan. Pada pasien ini,
penyakit didapat secara genital-genital dari wanita yang
terinfeksi.
Riwayat Seksual
“Pasien jarang menggunakan kondom”

Berdasarkan King & Holmes hanya membran mukosa yang


terdiri dari epitel kolumnar atau kuboid yang berisiko
terkena infeksi. Urethritis terjadi pada pasien dikarenakan
genital pasien kontak langsung dengan bakteri akibat tidak
menggunakan kondom.
Faktor Risiko HIV
Os menyangkal memiliki riwayat meminum
alkohol ataupun menggunakan narkotik suntik.
Namun Os tidak mengetahui riwayat meminum
alkohol ataupun menggunakan narkotik suntik pada
pasangan seksualnya.

Menurut Daili S. F dkk Infeksi Menular Seksual UI,


kebiasaan meminum alkohol dan menggunakan narkotik
suntik dapat menyebabkan penurunan kesadaran
sehingga keinginan seksual meningkat. Penggunaan
narkotik suntik juga merupakan faktor risiko terjadinya
HIV. Adanya HIV mempengaruhi beratnya penyakit serta
lebih mudahnya terjadi komplikasi.
Riwayat Pengobatan
“Pasien pertama kali berobat ke klinik dan oleh dokter umum
diberikan obat putih 4 kali sehari selama 7 hari dan keluhan
dirasakan membaik. Karena keluhan sering berulang pasien
membeli sendiri obat yang sama tetapi keluhan tidak membaik”

Diduga pasien diberikan pengobatan untuk gejala NGU


yaitu regimen tetrasiklin 500 mg oral 4 kali sehari selama 7
hari
Riwayat Pengobatan
“Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan.
Bercak-bercak kemerahan pada kulit setelah minum
obat disangkal”

Untuk mengetahui ada atau tidaknya riwayat alergi obat-


obatan pada pasien guna menentukan pilihan terapi
pengobatan selanjutnya
Anamnesis Tambahan
“Pada anamnesis, Os menyangkal riwayat batuk
lama lebih dari 3 minggu, penurunan berat badan,
keringat di malam hari, dan demam. Os juga menyangkal
riwayat menderita sakit kuning dan transfusi darah dalam
3 bulan terakhir”

Riwayat batuk lama lebih dari 3 minggu, penurunan


berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, keringat di
malam hari dan demam merupakan gejala Tuberkulosis,
sedangkan riwayat sakit kuning dan transfusi darah dalam 3
bulan terakhir merupaka gejala dan faktor risiko Hepatitis C.
Riwayat tuberkulosis dan hepatitis C penting untuk ditanyakan
karena merupakan penyakit yang sering menyertai HIV.
Status Venerologikus
• Pemeriksaan pubis dan inguinal:
Palpasi : KGB inguinal medial kanan teraba
• Pemeriksaan genitalia eksterna:
batang dan glans penis : bintil (+)
O.U.E: Eritema (+), ektropion/edema (+), duh tubuh(+),
konsistensi kental, warna mukopurulen
Pembesaran kelenjar getah bening inguinal medial (limfadenitis)
dapat terjadi pada beberapa kasus.
Kelainan pada O.U.E merupakan gejala objektif UGA:
• orifisium uretra eksternum (O.U.E): eritema dan edema
(ektropion/mouth fish (+))
• keluar sekret : nanah
Pemeriksaan Laboratorium
Sediaan langsung dari duh tubuh uretra dengan
pengecatan Gram didapatkan :
1. Epitel (+)
2. Leukosit PMN (+) >5/lp
3. Diplokokus Gram negatif (+) membentuk biji kopi
pada intrasel dan ekstrasel

Lukosit urin : 5/lpb


Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis infeksi
gonokokus dapat berupa pemeriksaan pengecatan Gram,
kultur atau immunokimia(serologis). Pemeriksaan Gram
merupakan pemeriksaan non kultur yang paling banyak
dilakukan, karena memiliki sensivitas diagnosis sebesar
90-95% serta spesifisitas sebesar 95-100% pada pria
dengan gejala simtomatik uretritis. Pemeriksaan Gram
dikatakan positif jika ditemukan bakteri diplokokus gram
negatif dengan bentuk tipikal (biji kopi) bercampur dengan
sel polimorfonuklear. Pada pemeriksaan duh tubuh Os
didapatkan hasil positif.
N.Gonore memiliki enzim koagulase yang akan menyatu
dengan faktor-faktor koagulase plasma, sehingga terjadi
deposisi fibrin. Deposisi fibrin tersebut meliputi bakteri
kokus sehingga melindungi bakteri dari fagositosis
makrofag dan destruksi sel fagosit. Akibatnya, terjadi
pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri di tempat
inokulasi. Karena terperangkap oleh deposisi fibrin, maka
terjadi hambatan vaskularisasi ke daerah tersebut,
akibatnya terjadi kematian sel dan jaringan, keluar dari
uretra sebagai duh tubuh uretra yang mukopurulen
Diagnosa banding
UGA + Kondiloma Akuminata
UGA + NGU + Kondiloma Akuminata

Kebiasaan pasien yang sering melakukan hubungan seksual


dengan teman wanita yang berbeda-beda (promiskus)
menyebabkan pasien terinfeksi tidak hanya satu jenis
mikroorganisme penyebab. Dikarenakan seorang promiskus
selalu terdapat infeksi spesifik gonorrhoeae dan infeksi non
spesifik. Pada penegakan diagnosis duh tubuh uretra dengan
pemeriksaan mikroskop menurut pedoman nasional
penanganan IMS yaitu ditemukan bakteri diplokokus gram
negatif (+) & leukosit PMN > 5/lpb akan diobati sebagai UGA +
NGU. Diagnosis NGU disingkirkan karena hasil pemeriksaan
Diagnosis Banding dan Diagnosis Kerja
UGA NGU

Kencing bernanah
Kencing berlendir (morning drop)
1-5 minggu
Inkubasi 2-5 hari

Duh mukopurulen Duh seromukous

Ujung uretra panas dan nyeri Tidak enak dan gatal

disuria Perasaan ingin kencing

OUE eritema OUE tanda radang minim

Nyeri ereksi (+) Nyeri ereksi (-)


Limfadenitis inguinal (+) Limfadenitis inguinal (-)

Diplokokus intrasel (+) Diplokokus intrasel (-)


Tidak ada fasilitas laboratorium

Duh tubuh uretra

Terapi standar GO Alergi penisilin

Terapi alternatif

Duh tubuh (-) 7 hari

Sembuh Duh tubuh (+)

Terapi NGU

7 hari

Duh tubuh (-) Duh tubuh (+)

Sembuh Rujuk
Ada fasilitas laboratorium (mikroskop)

Duh tubuh uretra


Gram
Diplokokus Intrasel (+) Diplokokus Intrasel (-)

Terapi standar GO Alergi penisilin Leko < 5 Leko > 5

7 hari Terapi alternatif Terapi (-)

Terapi NGU
Diplokok(-) Diplokok(+) Diplokok(-)
7 hari
Leko < 5 Leko > 5
Leko < 5 Leko > 5
Terapi (-) Terapi Terapi NGU
alternatif
7 hari Terapi (-) Rujuk

Leko < 5 Leko > 5 Rujuk

Terapi (-)
Ada fasilitas laboratorium (mikroskop)

Duh tubuh uretra

3 hari Gram:diplok.int (+)


Kultur
Terapi standar

Diplok(+) Diplok (-)

Leko < 5 Leko > 5


NGPP Non NGPP + resistensi
Terapi alternatif Terapi alternatif sembuh
NGPP non NGPP 7 hari
3 hari

Diplok (-) Diplok (+)


Leko < 5 Leko > 5
sembuh Sesuai resistensi
sembuh

Terapi NGU
Penatalaksanaan
• Cefixime 400 mg dosis tunggal per oral
• Doksisiklin 2x100 mg per oral selama 7 hari
• Tinktura podofilin 25%

Kuman patogen penyebab utama duh tubuh uretra adalah


Neisseria gonorrhoeae (N.gonorrhoeae) dan Chlamydia
trachomatis (C.trachomatis). Oleh karena itu, pengobatan pasien
dengan duh tubuh uretra secara sindrom harus dilakukan serentak
terhadap kedua jenis kuman penyebab tersebut. Bila ada fasilitas
laboratorium yang memadai, kedua kuman penyebab tersebut
dapat dibedakan, dan selanjutnya pengobatan secara lebih
spesifik dapat dilakukan. Etiologi uretritis non-gonokokus terutama
disebabkan oleh C.trachomatis, sehingga dalam pengobatannya
ditujukan untuk klamidiosis.
PROGNOSIS
• Quo ad fuctionam : ad bonam
Sebagian besar infeksi gonore
memberikan respon yang cepat terhadap
pengobatan dengan antibiotik. Prognosis
baik jika diobati dengan cepat dan
lengkap.
• Quo ad sanationam: dubia ad bonam
Pada pasien ini memiliki kebiasaan melakukan
hubungan seksual dengan bukan istri dan juga
pasien tidak menggunakan kondom saat
berhubungan seksual, sehingga apabila
kebiasaan tersebut tidak dihilangkan akan
meningkatkan terjadinya UGA lagi.
DAFTAR PUSTAKA
• Holmes K. K, Sparling PF, Stamm W.E.
Transmitted Diseases. ed 4. New York,
Chicago, Mc Grawhill, 2008.
• Pedoman Nasional Penanganan Infeksi
Menular Seksual 2011
• Daili S. F, Makes W.I.B, Zubier. F dkk.
Infeksi Menular Seksual. ed. 3. FK UI
Jakarta, 2007
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai