Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN KASUS

UGA

Preseptor :Lina Damayanti, dr., Sp.KK.


Kelompok XLIX-B
Presentan :
1.Dinda Aprilianty (4151151497)
2.Wardjaya Sukma (4151151488)
3.Isnaeni Zakiya (4151151460)
Partisipan:
1.Bily Nusa Anggara (4151151413)
2.Devita Sari Amelia (4151151433)
3.Shaula Habibah (4151151427)
Keterangan Umum
Nama : Tn. A
Usia : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Jalan Baros Blok A No.6 Kota Cimahi
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : TNI AD-SERDA
Agama : Islam
Status Marital : Belum Menikah
Keluhan Utama (Autoanamnesa)
Kencing bernanah yang terasa nyeri dan panas
Penjabaran Keluhan Utama
(Autoanamnesis)
Sejak ± 3 hari yang lalu kencing bernanah
berubah warna menjadi putih kekuningan, dan
bertambah nyeri serta panas pada saat BAK. Keluhan
kencing tidak disertai darah. Keluhan serupa berupa
kencing terasa panas dan nyeri sudah dialami kedua kali
oleh Os. Os belum pernah mengobati keluhannya.
Perjalanan Penyakit
(Autoanamnesis)
Sejak 6 hari yang lalu Os mengeluhkan kencing
yang bercampur lendir berwarna bening yang terasa
nyeri dan sedikit gatal. Keluhan juga disertai rasa tidak
puas setelah kencing, dan kencing menjadi sedikit
sedikit. Os juga sering menemukan adanya bercak
dicelana terutama pagi hari.
Sejak 4 hari yang lalu Os mengeluhkan kencing
menjadi bernanah dan terasa semakin nyeri dari
sebelumnya terutama apabila ereksi.
Perjalanan Penyakit
(Autoanamnesis)

Diketahui sejak ± 2 minggu yang lalu, Os


berhubungan seksual dengan PSK yang ia temui di bar
saat bertugas di Bali.
Keluhan tidak disertai dengan demam. Keluhan
seperti ini baru dirasakan pasien pertama kali
Keluhan lain yang berhubungan
dengan komplikasi/infeksi
campuran
Sejak ± 1 minggu yang lalu Os merasakan adanya benjolan
di kedua lipat paha yang terasa nyeri bila ditekan.
Sejak ± 4 hari hari yang lalu keluhan disertai adanya
gelembung-gelembung berair melebar menjadi berukuran kira-kira
sebesar biji jagung pangkal kemaluan yang terasa nyeri. Sejak ± 3
hari yang lalu bintik-bintik berair pecah menjadi borok di daerah
kemaluan yang terasa perih. Keluhan borok tidak disertai adanya
nanah. Keluhan borok baru dirasakan pertama kali.
Os menyangkal adanya buah zakar membesar, ruam pada
kulit di tubuh lain yang tidak terasa gatal.
Os menyangkal mempunyai keluhan nyeri di bagian perut
bawah dan sekitar anus.
Riwayat seksual

Os baru pertama kali berhubungan seksual pada usia


19 tahun dengan seorang PSK.
Os terakhir kali berhubungan dengan PSK ± 2 minggu
yang lalu dan Os mengaku tidak mengetahui riwayat
pasangan seksualnya mempunyai luka
lecet/borok/bintil/benjolan daerah kelamin, keputihan yang
banyak serta ruam kulit yang tidak gatal pada anggota tubuh
lain karena Os tidak mengenalnya. Sejak ± 6 bulan yang lalu
Os berhubungan seksual berganti-ganti pasangan hanya
secara genito-genital. Os tidak menggunakan kondom saat
berhubungan karena Os merasa tidak nyaman.
Risiko HIV
Os menyangkal mempunyai riwayat meminum
alkohol ataupun menggunakan narkotik suntik. Namun Os
tidak mengetahui riwayat meminum alkohol ataupun
menggunakan nakortik suntik pada pasangan seksualnya.
Os menyangkal berhubungan dengan cara anogenital
dengan sesama jenis, karena Os tidak menyukai sesama
jenis.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat ke dokter untuk
keluhannya hanya mengobati dengan kompres dan betadine
untuk mengurangi perih pada keluhan borok.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan.
Bercak-bercak kemerahan pada kulit setelah minum obat
disangkal.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat.
Anamnesis Tambahan
Riwayat batuk lama >2 minggu, penurunan berat
badan, keringat dingin di malam hari, dan demam tanpa
penyebab disangkal.
Riwayat menderita sakit kuning, transfusi dan
cabut gigi, dalam 3 bulan terakhir disangkal.
Pemeriksaan Fisik

• Status generalis :
KU: Tidak tampak sakit
T=120/70 mmHg/ R=22 x/menit/ N=76 x/menit/
S=36,60C

• Status gizi :
Normoweight
Berat badan : 62 kg
Tinggi badan : 167 cm
Status Generalis
• Kepala : Simetris
Mata : Konjungtiva: anemis -/-
Sklera : ikterik -/-
Mulut : Gigi geligi : caries (-)
THT : Tonsil : T1 / T1 tenang
Faring : tidak hiperemis
• Leher : KGB : Inspeksi : tidak terlihat membesar
Palpasi : tidak teraba
• Dada : Bentuk dan gerak simetris
Jantung : Bunyi jantung I dan II murni reguler
Batas Jantung: normal
Paru : VBS kanan=kiri, ronkhi-/-, wheezing-/-
• Perut : Datar lembut, BU (+) normal, NT (-)
Hati dan Limpa : tidak teraba
Status Generalis (lanjutan)
• Ekstremitas :
• Inspeksi :
KGB aksila dextra: tidak terlihat membesar
KGB aksila sinistra : tidak terlihat membesar
KGB inguinal medial dextra : tidak terlihat membesar
KGB inguinal medial sinistra : tidak terlihat membesar
• Palpasi :
KGB aksila dextra : tidak teraba
KGB aksila sinistra : tidak teraba
KGB inguinal medial dextra : teraba 1 buah, ukuran 1x1 cm,
konsistensi kenyal, mobile, NT (+)
KGB inguinal medial sinistra : teraba 1 buah, ukuran 1x1 cm
konsistensi kenyal, mobile, NT (+)
Status Venerologikus
• Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : cembung, ruam (-)
Palpasi : NT (-)
• Pemeriksaan pubis dan inguinal
Inspeksi : rambut t.a.k, kutu (-), ruam kulit (-),
bintil/benjolan (-), KGB inguinal tidak terlihat
membesar
Palpasi : KGB inguinal kanan dan kiri teraba 1 buah
berukuran 1x1 cm, kenyal, mobile, NT (+).
Status Venerologikus
( lanjutan )
• Pemeriksaan genital eksterna :
- Inspeksi : Batang : ruam (-), ulkus (+) jumlah 1 dengan dasar eritema, pus (-),
bintil (-) pada batang penis
Glands Penis: OUE : eritema (-), edema (-), ektropion (+), duh
tubuh (-), stenosis (-)
Skrotum : eritema (-), bengkak (-), lesi (-), ulkus (-), kista (-),
varikokel (-)
Testis : simetris kiri dan kanan
Pernianal : hemorrhoid (-), papula (-), vesikula (-), ulkus (-)
- Palpasi : Batang penis : ulkus (+)
Testis : tidak teraba membesar, kenyal, massa padat (-)
Epididimis : tidak ada celah antar testis dan epididimis, kenyal,
NT (-)
Funikulus spermatikus : vas deferens teraba di belakang skrotum
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Pemeriksaan Laboratorium
• Sediaan langsung dari duh tubuh uretra dengan swab
pada fossa navikularis dan dilakukan pewarnaan gram
• Pemeriksaan tzank smear tidak dilakukan karena
tidak terdapat vesikel baru pada pasien
• Sediaan langsung dari ulkus genitalis dengan
pewarnaan Gram
Sediaan langsung yang didapatkan dari swab fossa navikulare
dengan pewarnaan gram
Sediaan langsung dari ulkus genitalis dengan pewarnaan Gram
Gambar 1
(yang diharapkan bila terdapat duh tubuh uretra yang keluar)
• Hasil yang diharapkan untuk sediaan langsung
dari duh tubuh uretra dengan pengecatan Gram
didapatkan :
1. Epitel (+)
2. Leukosit PMN (+) banyak
3. Diplokokus Gram negatif (+) bentuk biji kopi
pada intra dan ekstra sel
• Leukosit urin: 5 / lpb
• Tes Asam Asetat (+)
Sediaan langsung dari duh tubuh uretra dengan pengecatan
Gram pada pembesaran 1000x didapatkan:
Perbesaran 1000x
Epitel

Leukosit PMN

Diplokokus Gram negatif (+)


Berbentuk biji kopi intrasel
Diplokokus Gram negatif (+)
Berbentuk biji kopi ekstrasel
RESUME
Seorang laki-laki berusia 21 tahun, bekerja
sebagai TNI-AD, belum menikah datang dengan
keluhan utama duh tubuh uretra yang terasa nyeri dan
panas. Sejak 3 hari yang lalu keluhan duh tubuh uretra
menjadi berwarna mukopurulen. Duh tubuh uretra
mukopurulen disertai disuria dan polakisuria.
Sejak 6 hari yang lalu duh tubuh uretra
seropurulen, disuria (+), polakisuria (+), bercak di
celana terutama pagi hari (+). Sejak 3 hari yang lalu duh
tubuh uretra menjadi mukopurulen dan semakin nyeri
terutama ketika ereksi.
Keluhan disertai dengan benjolan pada kedua
inguinal (+) sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan juga
disertai dengan vesikel-vesikel yang melebar berukuran
lentikuler pada pangkal penis, nyeri (+). Vesikel-vesikel
kemudian pecah 3 hari yang lalu dan menjadi ulkus
genitalis, nyeri (+), pus (-).
Keluhan nyeri perut bagian bawah (-), keluhan
buah zakar membesar (-). Keluhan ruam kulit di bagian
tubuh lain yang tidak terasa gatal (-). Keluhan ulkus
baru pertama kali dirasakan.
Riwayat coitus suspectus (+) sejak 2 tahun yang
lalu. Riwayat coitus suspectus terakhir 2 minggu yang
lalu. Riwayat menggunakan kondom saat berhubungan
seksual (-). Pasien heteroseksual (+)
Riwayat minum alkohol dan penggunaan narkotik
suntik (-) pada pasien.
Riwayat pengobatan (-), riwayat penyakit kronis
(-), riwayat hepatitis (-).
Riwayat alergi obat (-).

.
Pemeriksaan Fisik

• Tanda vital: Suhu afebris


• Status gizi: normoweight
• Status generalis: KGB inguinal bilateral (+) teraba 1 buah,
ukuran 1x1 cm, konsistensi kenyal, mobile, NT (+)
Status Venerologikus
• Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : cembung, ruam (-)
Palpasi : NT (-)
• Pemeriksaan pubis dan inguinal
Inspeksi : rambut t.a.k, kutu (-), ruam kulit (-),
bintil/benjolan (-), KGB inguinal tidak terlihat
membesar
Palpasi : KGB inguinal kanan dan kiri teraba 1 buah
berukuran 1x1 cm, kenyal, mobile, NT (+).
Status Venerologikus
( lanjutan )
• Pemeriksaan genital eksterna :
- Inspeksi : Batang : ruam (-), ulkus (+) jumlah 1 dengan dasar eritema, pus (-),
bintil (-) pada batang penis
Glands Penis: OUE : eritema (-), edema (-), ektropion (+), duh
tubuh (-), stenosis (-)
Skrotum : eritema (-), bengkak (-), lesi (-), ulkus (-), kista (-),
varikokel (-)
Testis : simetris kiri dan kanan
Pernianal : hemorrhoid (-), papula (-), vesikula (-), ulkus (-)
- Palpasi : Batang penis : ulkus (+)
Testis : tidak teraba membesar, kenyal, massa padat (-)
Epididimis : tidak ada celah antar testis dan epididimis, kenyal,
NT (-)
Funikulus spermatikus : vas deferens teraba di belakang skrotum
Pemeriksaan Laboratorium
• Sediaan langsung yang didapatkan dari
swab fossa navikularis dengan pewarnaan
gram didapatkan:
• Sediaan langsung dari ulkus genitalis
dengan pengecatan Gram didapatkan:
Diagnosis Banding
• UGA dan NGU dengan Ulkus Genital dd/ Herpes Genitalis
• UGA dan NGU dengan Ulkus Genital dd/ Sifilis
• UGA dan NGU dengan Ulkus Genital dd/ Ulkus Mole
Diagnosis Kerja
UGA dan NGU dengan Herpes Genitalis
Usul Pemeriksaan Laboratorium
-Kultur bakteri
• Media Transport : Media Stuart
• Media Transgrow : Media Thayer Martin
-Pemeriksaan Serologi VSH

Pemeriksaan untuk sifilis:


-VDRL + TPHA
Penatalaksanaan
• Umum:
– Penyuluhan : - mengenai faktor risiko
- mengenai faktor penularan
• Khusus (Os):
• Cefixim 400 mg, dosis tunggal per oral
• Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari, per oral
• Asiklovir 5x200 mg selama 7 hari, per oral

R/ Cefixime tab 200 mg no II


∫ 1 dd tab II pc (dosis tunggal)
R/ Doksisiklin tab 100 mg no XIV

∫ 2 dd tab I pc
R/ Asiklovir tab 200 mg no. XXXV

∫ 5 dd tab I pc

Prognosis

• Quo ad vitam : ad bonam


• Quo ad fuctionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Keterangan Umum
“Os laki-laki umur 21 tahun, pekerjaan TNI-AD, belum
menikah datang dengan keluhan kencing bernanah yang
terasa nyeri”
Kencing bernanah yang terasa nyeri dapat berupa IMS
dan non IMS, IMS dapat berupa Uretritis gonore Akuta dan Non
gonore Uretritis. Menurut Fitzpatrick, UGA paling banyak
menyerang usia 15-29 tahun. Umur pasien 21 tahun merupakan
usia seksual aktif karena kebutuhan seksualnya masih tinggi.
Prevalensi laki-laki wanita jumlahnya hampir sama, tetapi pada
wanita umumnya asimtomatik sehingga pria yang lebih sering
melakukan pengobatan. Pekerjaan yang merupakan faktor
predisposisi dari IMS adalah pelaut, supir antar kota, pilot, dan
tentara.
Keluhan Utama
“Kencing bernanah yang terasa nyeri.”
Menurut Daili S.F Infeksi Menular Seksual UI, keluhan
kencing bernanah dapat di diagnosis banding dengan
Uretritis gonore Akuta dan Non gonore Uretritis. Uretritis
gonore Akuta onsetnya lebih singkat, gejala disuria lebih
menonjol, duh tubuh lebih banyak dan lebih purulen serta
masa inkubasi lebih pendek dari Non gonore Uretritis.
Penjabaran keluhan Utama
“Sejak ± 3 hari yang lalu kencing bernanah
menjadi berwarna putih kekuningan dan tidak disertai
darah. Sejak ± 3 hari yang lalu os merasakan kencing
berlendir yang disertai rasa panas”
Menurut King & Holmes Sexuallity Transmitted
Disease, keluhan subyektif dari Uretritis Gonore Akuta terdiri
dari duh tubuh yang mukopurulen banyak/profuse (nanah),
rasa panas dan nyeri pada ujung distal uretra, nyeri
kencing/disuria, polakisuria, dan nyeri pada waktu ereksi.
Pada waktu pertama kali setelah berhubungan seksual,
biasanya nanah bersifat encer dan dirasakan panas atau
nyeri yang minimal. Hal ini disebabkan karena peradangan
yang belum hebat hanya menyerang uretra pars anterior.
Dengan berangsurnya penyakit, keluhan menjadi sekret yang
banyak berwarna putih kekuningan, hal tersebut
menunjukkan panuretritis.
Perjalanan penyakit
“Keluhan kencing bernanah dirasakan setelah os 4
hari sebelumnya melakukan hubungan seksual
dengan PSK.”
Menurut King & Holmes Sexuallity Transmitted
Disease Kegiatan prostitusi meningkatkan risiko
tertular IMS terutama UGA, pada Os memiliki
kebiasaan yaitu partner seksual yang berganti-ganti
(coitus-promiskus), tetapi tidak pernah dengan istri
karena Os belum menikah.
Pada pasien, coitus-suspectus 5 hari sebelum
timbulnya gejala. Masa inkubasi UGA 1-14 hari dan
mulai bergejala terbanyak pada hari ke 2-5.
Perjalanan penyakit
“Os mengaku memiliki riwayat hubungan seksual yang
berganti-ganti pasangan. Diketahui ± 2minggu yang lalu os
melakukan hubungan seksual dengan seorang wanita yang
berbeda serta timbul kencing berlendir yang terasa panas.
Keluhan kencing berlendir dirasakan pertama kali.
Dari anamnesa didapatkan bahwa pasien pertama kali
menderita NGU yang ditandai dengan kencing berlendir jernih dan
kencing yang terasa panas dengan masa inkubasi 1-5 minggu.
Menurut King & Holmes Sexually Transmitted Disease,
penyebab NGU yaitu Chlamydia Trachomatis (30-50%),
Ureaplasma Urealyticum (10-40%), Trichomonas Vaginalis (20-
30%). Insidensi infeksi genital non spesifik terutama Chlamydia
trachomatis meningkat pada populasi seksual aktif.
Menurut WHO faktor risiko IMS :
1. Pasangan seksual >1 dalam 1 bulan terakhir
2. Berhubungan seks dengan penjaja seks dalam 1 bulan
terakhir
3. Keluhan merupakan keluhan yang pertama kali.
4. Perilaku pasangan seksual berisiko tinggi
Keluhan Lain yang Berkaitan dengan
Komplikasi atau infeksi campuran

“Os mengaku adanya benjolan pada lipat paha kanan


dan borok pada kemaluan yang sebelumnya didahului oleh
gelembung-gelembung berisi cairan dan pecah 1 hari
kemudian. Os menyangkal memiliki keluhan nyeri di bagian
perut bawah dan anus. Keluhan buah zakar membesar
disangkal. Os menyangkal memiliki bintik bintik merah
pada tubuh lain yang tidak terasa gatal”
Keluhan nyeri di bagian perut bawah dan anus pada laki-
laki menunjukkan komplikasi proctitis pada perempuan
adneksitis. Keluhan benjolan di kedua lipat paha menunjukkan
adanya penyebaran infeksi secara limfogen. Keluhan borok
pada kemaluan menunjukkan adanya ulkus genital.
Keluhan Lain yang Berkaitan
dengan Komplikasi atau infeksi
campuran
Keluhan buah zakar membesar disangkal
menunjukkan tidak adanya komplikasi orchitis. Keluhan
bintik bintik merah pada tubuh lain yang tidak terasa gatal
disangkal menunjukkan tidak adanya sifilis sekunder.
Pada pria UGA dapat terjadi komplikasi berupa:
─ Komplikasi lokal: Tysonitis, Parauretritis, Littritis,
Cowperitis, Prostatitis, Orchitis, Epididimitis
─Komplikasi diseminata: arthritis, endokarditis, miokarditis,
meningitis
Riwayat seksual
“Pasien berhubungan dengan berganti – ganti pasangan”

Menurut King & Holmes Sexuallity Transmitted Disease


efisiensi penularan UGA bergantung pada anatomi tempat yang
terinfeksi & jumlah paparan. Risiko seorang pria menderita
urethritis dengan satu kali hubungan seksual genital-genital
dengan wanita terinfeksi sekitar 20 %. Peningkatan persentase
60-80 % apabila jumlah hubungan seksual sebanyak 4 kali.
Risiko transmisi penyakit ini dengan cara oro atau ano
genital adalah jarang tapi memungkinkan. Pada pasien ini,
penyakit didapat secara genital-genital dari wanita yang
terinfeksi.
Riwayat Seksual
“Pasien jarang menggunakan kondom”

Berdasarkan King & Holmes hanya membran mukosa yang


terdiri dari epitel kolumnar atau kuboid yang berisiko
terkena infeksi. Urethritis terjadi pada pasien dikarenakan
genital pasien kontak langsung dengan bakteri akibat tidak
menggunakan kondom.
Faktor Risiko HIV
Os menyangkal memiliki riwayat meminum
alkohol ataupun menggunakan narkotik suntik.
Namun Os tidak mengetahui riwayat meminum
alkohol ataupun menggunakan narkotik suntik pada
pasangan seksualnya.

Menurut Daili S. F dkk Infeksi Menular Seksual UI,


kebiasaan meminum alkohol dan menggunakan narkotik
suntik dapat menyebabkan penurunan kesadaran
sehingga keinginan seksual meningkat. Penggunaan
narkotik suntik juga merupakan faktor risiko terjadinya
HIV. Adanya HIV mempengaruhi beratnya penyakit serta
lebih mudahnya terjadi komplikasi.
Riwayat Pengobatan
“Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan.
Bercak-bercak kemerahan pada kulit setelah minum
obat disangkal”

Untuk mengetahui ada atau tidaknya riwayat alergi obat-


obatan pada pasien guna menentukan pilihan terapi
pengobatan selanjutnya
Anamnesis Tambahan
“Pada anamnesis, Os menyangkal riwayat batuk
lama lebih dari 2 minggu, penurunan berat badan,
keringat di malam hari, dan demam. Os juga menyangkal
riwayat menderita sakit kuning dan transfusi darah dalam
3 bulan terakhir”

Riwayat batuk lama lebih dari 2 minggu, penurunan


berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, keringat di
malam hari dan demam merupakan gejala Tuberkulosis,
sedangkan riwayat sakit kuning dan transfusi darah dalam 3
bulan terakhir merupaka gejala dan faktor risiko Hepatitis C.
Riwayat tuberkulosis dan hepatitis C penting untuk ditanyakan
karena merupakan penyakit yang sering menyertai HIV.
Status Venerologikus
• Pemeriksaan pubis dan inguinal:
Palpasi : KGB inguinal medial kanan teraba
• Pemeriksaan genitalia eksterna:
batang dan glans penis : bintil (-)
O.U.E: Eritema (-), ektropion/edema (-), duh tubuh(-),
konsistensi kental, warna mukopurulen
Pembesaran kelenjar getah bening inguinal medial (limfadenitis)
dapat terjadi pada beberapa kasus.
Kelainan pada O.U.E merupakan gejala objektif UGA dapat berupa:
• orifisium uretra eksternum (O.U.E): eritema dan edema
(ektropion/mouth fish (+))
• keluar sekret : nanah
Pemeriksaan Laboratorium
Sediaan langsung dari duh tubuh uretra dengan
pengecatan Gram didapatkan :
1. Epitel (+)
2. Leukosit PMN (+) >5/lp
3. Diplokokus Gram negatif (+) membentuk biji kopi
pada intrasel dan ekstrasel
Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis infeksi
gonokokus dapat berupa pemeriksaan pengecatan Gram,
kultur atau immunokimia(serologis). Pemeriksaan Gram
merupakan pemeriksaan non kultur yang paling banyak
dilakukan, karena memiliki sensivitas diagnosis sebesar
90-95% serta spesifisitas sebesar 95-100% pada pria
dengan gejala simtomatik uretritis. Pemeriksaan Gram
dikatakan positif jika ditemukan bakteri diplokokus gram
negatif dengan bentuk tipikal (biji kopi) bercampur dengan
sel polimorfonuklear. Pada pemeriksaan duh tubuh Os
didapatkan hasil positif.
N.Gonore memiliki enzim koagulase yang akan menyatu
dengan faktor-faktor koagulase plasma, sehingga terjadi
deposisi fibrin. Deposisi fibrin tersebut meliputi bakteri
kokus sehingga melindungi bakteri dari fagositosis
makrofag dan destruksi sel fagosit. Akibatnya, terjadi
pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri di tempat
inokulasi. Karena terperangkap oleh deposisi fibrin, maka
terjadi hambatan vaskularisasi ke daerah tersebut,
akibatnya terjadi kematian sel dan jaringan, keluar dari
uretra sebagai duh tubuh uretra yang mukopurulen
Diagnosa banding
• UGA dan NGU dengan Ulkus Genital dd/ Herpes Genitalis
• UGA dan NGU dengan Ulkus Genital dd/ Sifilis
• UGA dan NGU dengan Ulkus Genital dd/ Ulkus Mole

Kebiasaan pasien yang sering melakukan hubungan seksual dengan teman


wanita yang berbeda-beda (promiskus) menyebabkan pasien terinfeksi tidak
hanya satu jenis mikroorganisme penyebab. Dikarenakan seorang promiskus
selalu terdapat infeksi spesifik gonorrhoeae dan infeksi non spesifik.
Tambahin teori herpes
Diagnosis Banding dan Diagnosis Kerja
UGA NGU

Kencing bernanah
Kencing berlendir (morning drop)
1-5 minggu
Inkubasi 2-5 hari

Duh mukopurulen Duh seromukous

Ujung uretra panas dan nyeri Tidak enak dan gatal

disuria Perasaan ingin kencing

OUE eritema OUE tanda radang minim

Nyeri ereksi (+) Nyeri ereksi (-)


Limfadenitis inguinal (+) Limfadenitis inguinal (-)

Diplokokus intrasel (+) Diplokokus intrasel (-)


Tidak ada fasilitas laboratorium

Duh tubuh uretra

Terapi standar GO Alergi penisilin

Terapi alternatif

Duh tubuh (-) 7 hari

Sembuh Duh tubuh (+)

Terapi NGU

7 hari

Duh tubuh (-) Duh tubuh (+)

Sembuh Rujuk
Ada fasilitas laboratorium (mikroskop)

Duh tubuh uretra


Gram
Diplokokus Intrasel (+) Diplokokus Intrasel (-)

Terapi standar GO Alergi penisilin Leko < 5 Leko > 5

7 hari Terapi alternatif Terapi (-)

Terapi NGU
Diplokok(-) Diplokok(+) Diplokok(-)
7 hari
Leko < 5 Leko > 5
Leko < 5 Leko > 5
Terapi (-) Terapi Terapi NGU
alternatif
7 hari Terapi (-) Rujuk

Leko < 5 Leko > 5 Rujuk

Terapi (-)
Ada fasilitas laboratorium (mikroskop)

Duh tubuh uretra

3 hari Gram:diplok.int (+)


Kultur
Terapi standar

Diplok(+) Diplok (-)

Leko < 5 Leko > 5


NGPP Non NGPP + resistensi
Terapi alternatif Terapi alternatif sembuh
NGPP non NGPP 7 hari
3 hari

Diplok (-) Diplok (+)


Leko < 5 Leko > 5
sembuh Sesuai resistensi
sembuh

Terapi NGU
Penatalaksanaan
• Cefixime 400 mg dosis tunggal per oral
• Doksisiklin 2x100 mg per oral selama 7 hari
• Asiklovir 5x200 mg per oral selama 7 hari

Kuman patogen penyebab utama duh tubuh uretra adalah


Neisseria gonorrhoeae (N.gonorrhoeae) dan Chlamydia
trachomatis (C.trachomatis). Oleh karena itu, pengobatan pasien
dengan duh tubuh uretra secara sindrom harus dilakukan serentak
terhadap kedua jenis kuman penyebab tersebut. Bila ada fasilitas
laboratorium yang memadai, kedua kuman penyebab tersebut
dapat dibedakan, dan selanjutnya pengobatan secara lebih
spesifik dapat dilakukan. Etiologi uretritis non-gonokokus terutama
disebabkan oleh C.trachomatis, sehingga dalam pengobatannya
ditujukan untuk klamidiosis. Tambahin pengobatan herpes simplex
PROGNOSIS
• Quo ad fuctionam : ad bonam
Sebagian besar infeksi gonore
memberikan respon yang cepat terhadap
pengobatan dengan antibiotik. Prognosis
baik jika diobati dengan cepat dan
lengkap.
• Quo ad sanationam: dubia ad bonam
Pada pasien ini memiliki kebiasaan melakukan
hubungan seksual dengan bukan istri dan juga
pasien tidak menggunakan kondom saat
berhubungan seksual, sehingga apabila
kebiasaan tersebut tidak dihilangkan akan
meningkatkan terjadinya UGA lagi.
DAFTAR PUSTAKA
• Holmes K. K, Sparling PF, Stamm W.E.
Transmitted Diseases. ed 4. New York,
Chicago, Mc Grawhill, 2008.
• Pedoman Nasional Penanganan Infeksi
Menular Seksual 2011
• Daili S. F, Makes W.I.B, Zubier. F dkk.
Infeksi Menular Seksual. ed. 3. FK UI
Jakarta, 2007

Anda mungkin juga menyukai