SELY FAUZIAH
030.10.248
Definisi dan Klasifikasi
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
eustachius,antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.
Klasifikasi :
Gejala
1. otitis media supuratif
2. otitis media non supuratif ( otitis media serosa, otitis media efusi, otitis media musinosa, otitis
media sekretoria).
. Waktu
1. akut
2. kronis
. Jenis otitis media : otitis media tuberkulosa, otitis media sifilitika, otitis media adhesive.
Skema pembagian otitis media
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan telinga tengah kurang dari 3
minggu dengan gejala dan tanda-tanda yang bersifat lokal atau sistemik
dapat terjadi secara lengkap atau sebagian, baik berupa otalgia, demam,
gelisah, mual, muntah, mencret, serta keluar cairan dari telinga, apabila
telah terjadi perforasi (lubang) di gendang telinga .
ETIOLOGI
1. Bakteri
Bakteri piogenik merupakan penyebab OMA yang paling sering. Seperti : Streptococcus
pneumoniae (40%), Haemophilus influenzae (25-30%) dan Moraxella catarhalis (10-15%).
Kira-kira 5% seperti Streptococcus pyogenes (group A beta-hemolytic), Staphylococcus
aureus, dan organisme gram negatif.
2. Virus
respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus, atau adenovirus (sebanyak 30-40%).
Kira-kira 10-15% dijumpai parainfluenza virus, rhinovirus atau enterovirus.
Distribusi mikroorganisme yang diisolasi dari cairan
telinga tengah pasien OMA di Pittsburgh Otitis Media
Research Center,
Faktor resiko
Umur
Jenis kelamin
Ras
Faktor genetic
Status sosioekonomi serta lingkungan, asupan air susu ibu (ASI) atau susu formula,
lingkungan merokok
Abnormalitas kraniofasialis kongenital
Status imunologi
Infeksi bakteri atau virus di saluran pernapasan atas
disfungsi tuba Eustachius
Gejala Klinis
Stadium oklusi tuba : obat tetes hidung HCl efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik
untuk anak kurang dari 12 tahun atau HCl efedrin 1 % dalam larutan fisiologis untuk
anak yang berumur atas 12 tahun pada orang dewasa. Mengobati sumber infeksi lokal
dengan antibiotika bila penyebabnya kuman.
Stadium hiperemis : amoksisilin 50 mg/kgBB/hari 3X1 selama 7 hari, HCl efedrin 0,5
%/1% dalam larutan fisiologik, parasetamol 3x500mg
Stadium supurasi, selain diberikan antibiotik, pasien harus dirujuk untuk melakukan
miringotomi bila membran timpani masih utuh.
Stadium perforasi : H2O2 3% selama 3 sampai dengan 5 hari serta antibiotik yang
adekuat sampai 3 minggu. Biasanya cairan akan hilang dan lubang akan menutup kembali
dalam 7 sampai dengan 10 hari.
KOMPLIKASI