Keluhan Utama
Nyeri pada kantung pelirkanan sejak 2 jam SMRS
Riwayat Kebiasaan
Tidak banyak melakukan aktivitas fisik
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Keadaan umum : TTS
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 140/90
Nadi : 96 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36 C
Status Generalis
Kepala : dbn
Mata: dbn
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Leher : dbn
Thoraks : dbn
Abdomen : NT (+) kuadran kanan bawah & suprapubik
Genitalia : dbn
Ekstremitas : dbn
Status Urologi
Regio lumbal
Nyeri ketuk CVA (-/-), ballotement (-/-)
Regio suprapubik
Inspeksi : tidak terlihat penuh
Palpasi : nyeri tekan (+)
Regio genitalia eksterna
Inspeksi : OUE hiperemis (-), sekret (-), menyempit (-), tampak scrotum
dextra lebih tinggi, tidak tampak kemerahan atau pembesaran pada scrotum
Palpasi : benjolan (-), nyeri tekan (+), phren test (+), refleks kremaster (+),
transluminasi (-)
Rectal toucher: (-)
URIN LENGKAP HASIL
Laboratorium Makroskopis
- Warna Kuning
- Kejernihan Jernih
Kimia
- Berat jenis 1.025
DARAH LENGKAP HASIL - pH 6,0
- Keton (-) negatif
Hemoglobin 15,8 - Nitrit (-) negatif
Leukosit 11.800 - Darah (-) negatif
- Protein (-) negatif
Hematokrit 48 - Reduksi (-) negatif
Trombosit 347.000 - Bilirubin (-) negatif
- Urobilinogen Normal
Sedimen
- Sel epitel (+) positif
- Leukosit 1-2
- Eritrosit 0-1
- Silinder (-) negatif
- Bakteri (-) negatif
- Kristal (-) negatif
- Lain-lain (-) negatif
Diagnosis
Diagnosis Kerja
Suspek orchitis dextra
Diagnosis Banding
Torsio testis dextra
Epididimitis dextra
Hernia inguinalis inkarserata dextra
Tatalaksana
Non medikamentosa
Rawat inap
Bed rest, mengelevasi skrotum kanan
IVFD RL 20 tpm
Pemasangan DC
Medikamentosa
Cefotaxime 1 g/12 jam/IV
Metamizole 1 g/8 jam/IV
Drip tramadol 1 ampul dalam RL 20 tpm/8 jam/IV
Ranitidin 50 mg/12 jam/IV
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam: ad bonam
Follow Up 8 Agustus 2016
S: Nyeri perut berkurang, BAK dengan DC
O: KU: TSS
TD: 160/70, N: 84 x/menit, RR: 20x/menit, T: 36,6 C
Kesadaran: CM
Abdomen: perut datar, timpani (+), nyeri tekan (+), defans muscular (-),
BU (+)
Scrotum Dextra: NT (+) berkurang, merah (-)
A: Orchitis
P: IVFD RL 28 tpm
Cefotaxime 1 g/12 jam/IV
Metamizole 1 g/8 jam/IV
Drip tramadol 1 ampul dalam RL 20 tpm/8 jam/IV
Ranitidin 50 mg/12 jam/IV
Follow Up 9 Agustus 2016
S: Nyeri perut berkurang, BAK dengan DC
O: KU: TSR
TD: 120/80, N: 70 x/menit, RR: 17x/menit, T: 36,6 C
Kesadaran: CM
Abdomen: perut datar, timpani (+), nyeri tekan (+), defans muscular (-),
BU (+)
Scrotum Dextra: NT (-), merah (-)
A: Orchitis
P: IVFD RL 20 tpm
Cefotaxime 1 g/12 jam/IV
Asam mefenamat 500 mg/8 jam/PO
Besok rencana pulang
Follow Up 10 Agustus 2016
S: Nyeri perut berkurang, BAK dengan DC
O: KU: TSR
TD: 120/70, N: 70 x/menit, RR: 20x/menit, T: 36 C
Kesadaran: CM
Abdomen: perut datar, timpani (+), nyeri tekan (+), defans muscular (-),
BU (+)
Scrotum Dextra: NT (-), merah (-)
A: Orchitis
P: Ciprofloxacin 500 mg/12 jam/PO
Asam mefenamat 500 mg/8 jam/PO
Boleh pulang
Kontrol ke poli satu minggu lagi
TINJAUAN PUSTAKA
Akut Skrotum
DL
UL
USG
ORCHITIS
Definisi
>> virus
Bakteri:
pria < 35 tahun --> kuman infeksi menular seksual (N. gonorrhoeae dan C.
Trachomatis)
anak dan orang tua, homosexual (anal sex) --> E. coli
hematogen
orchitis bakteri muncul sekunder karena penyebaran lokal dari
epididimis ipsilateral (infeksi asending saluran kemih bawah) ->
epididimo-orchitis
idiopatik, trauma, autoimun
Diagnosis
Anamnesis:
nyeri testis --> selangkangan atau panggul
mual muntah
Riw. parotitis pada anak, ISK pada anak yang lebih besar dan orang
tua, dan IMS pada golongan yang aktif secara seksual
unilateral dan bilateral (virus)
Pemeriksaan Fisik:
febris dan toksik
kulit skrotum tampak hiperemis, edem, nyeri tekan testis, penebalan
fuiculus spermaticus kadang teraba, dan transluminasi (hidrokel).
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis --> leukosit dan bakteri atau sekret uretra
curiga IMS --> pemeriksaan swab
USG doppler skrotum atau scan radionuklid
Terapi
Rawat jalan
Rawat inap:
tidak dapat minum obat secara oral
abses
terapi rawat jalan gagal
tanda sepsis
Non-medikamentosa
Tirah baring
mengelevasi skrotum
hidrasi
kompres es 10-15 menit, 4 kali sehari
Medikamentosa
Antivirus (-)
Antibiotik --> seperti ISK
Antipiretik
NSAID
Drainase
Blok funicullus spermaticus
epididimektomi/orchiektomi
Komplikasi dan Prognosis
Terpuntirnya funiculus
spermaticus secara tiba-
tiba dengan penurunan
atau tidak adanya aliran
darah ke testis
Torsio testis intravaginal -->
testis terpuntir didalam
tunica vaginalis
torsio testis ekstravaginal
--> saat perinatal sebelum
fiksasi tunica vaginalis
dalam skrotum
Faktor Predisposisi
antara 12-6 tahun, dan postpubertas
jarang bilateral
kelainan anatomis (anomali bell-clapper)
suhu dingin
pergerakan tiba-tiba
trauma
penggunaan celana yang terlalu ketat
pertumbuhan cepat testis saat pubertas.
Undesencus testis
Diagnosis
Anamnesis:
nyeri hebat skrotum saat istrahat, beraktivitas, tidur
riwayat nyeri serupa sebelumnya (+) ipsilateral
nyeri inguinal atau perut
mual dan muntah
Disuria dan demam kadang
Pemeriksaan fisik:
nyeri testis
refleks kremaster (-)
elevasi testis, testis horizontal, epididimis kearah anterior, penebalan
funicullus spermaticus
Indurasi testis, edem skrotal, eritema dapat muncul
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
piuria/bakteriuria
hematuria
Color Doppler Ultra Sound
struktur testis dan aliran darah intraparenkim
Tatalaksana
Pemeriksaan Fisik:
Funicullus spermaticus nyeri dan bengkak
jika sampai ke testis --> epididimis yang bengkak sulit dibedakan dengan
testis
Pemeriksaan Penunjang:
pemeriksaan gram (swab), UL, kultur dan tes sensitivitas
USG
Tatalaksana
antibiotik
anti inflamasi
analgesik
scrotal support
blok nervus
Operasi (epididimektomi)
KESIMPULAN
ORCHITIS
(+): nyeri akut skrotum kanan, mual, dan muntah; toksik dan
nyeri palpasi, refleks kremaster (+), tes Phren didapatkan (+)
(-): demam, riwayat parotitis; UL normal
TORSIO TESTIS
(+): usia, gejala dan tanda akut skrotum, demam (-)
(-): faktor presdisposisi (-), refleks kremaster dan tes Phren
(+), elevasi testis (-)
EPIDIDIMIS
(+): = orchitis
(-): usia atau seksual aktif, riw IMS dan ISK (-)
HERNIA INGUINALIS INKARSERATA
(+): nyeri skrotum kanan
(-): riw benjolan lipat paha/skrotum hilang timbul(-),
BAB dan kentut (+)
Tatalaksana dan Prognosis
Non-medikamentosa:
tirah baring, mengelevasi skrotum, dan hidrasi
Medikamentosa:
antibiotik spektrum luas (cefotaxime), analgesik
antibiotik oral (ciprofloxacin)
Follow up: seminggu setelah keluar dari rumah sakit
Prognosis: baik
TERIMA KASIH