Anda di halaman 1dari 28

KEHAMILAN EKTOPIK

TERGANGGU
Pembimbing :dr. Shirley AT, Mkes, Sp.OG

Rosita Winarta
(030.99.228)
Opponen:
Pascanus Lamsihar P.T
Farah Karina C
Nurul Hanifa

PENDAHULAUAN
Kehamilan ektopik bertanggung jawab
terhadap hampir 9% kematian maternal di
USA pada trisemester kehamilan.
Kejadian pada wanita berusia 20-40
tahun
setiap wanita dalam masa reproduksi
dengan gangguan atau keterlambatan
haid yang disertai dengan nyeri perut yang
hebat bagian bawah kehamilan ektopik
tertanggu.

Definisi
Kehamilan ektopik terjadi bila telur yang
dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar
endometrium kavum uteri.







Lokasi kehamilan ektopik
paling sering terjadi di Tuba ( 97% ),
yang mana 55% muncul di pars
ampullaris, 25% di isthmus, dan 17 %
di fimbria

Etiologi
Faktor dalam lumen tuba
Faktor pada dinding tuba
Faktor diluar dinding tuba
Faktor lain
Migrasi luar ovum
Fertilisasi in vitro
Resiko meningkat dengan adanya beberapa
faktor : riwayat infertilitas, riwayat kehamilan
ektopik sebelumnya, operasi pada tuba, infeksi
pelvis, paparan Diethylstil-bestrol (DES), dan
penggunaan IUD.
Patofisiologi
Gambaran Klinik
Symptom: - nyeri abdomen
- amenore
- perdarahan pervaginam

Sign: - Perdarahan tanda syok
- Cavum Douglasi menonjol
- Nyeri Goyang Portio
- Tanda akut abdomen

Diagnosis
Gejala dan tanda anamnesa dan
pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Tes kehamilan hCG
Kuldosentesis
USG
Laparaskopi
Dilatase curetase
Kuldosentesis
Teknik
Penderita dibaringkan dalam posisi
litotomi
Vulva dan vagina dibersihkan = antiseptik
Spekulum dipasang & bibir belakang
porsio dijepit dengan tenakulum
dilakukan traksi ke depan forniks
posterior ditampakkan
Jarum spinal no. 18 ditusukkan ke dalam
kavum douglas dan dengan semprit 10 ml
dilakukan pengisapan.
(+)coklat, tidak membeku atau berupa
bekuan-bekuan kecil
(-)darah segar, nanah, cairan jernih
Nondiagnostiktidak ada.

Penatalaksaan
Terapi bedah
Terapi Obat
BEDAH
radikal (salpingektomi)
konservatif (biasanya salpingotomi)
Dilakukan dengan laparatomi atau
laparaskopi
Laparatomi
pasien secara hemodinamik tidak stabil,
operator yang tidak terlatih dengan
laparaskopi,
fasilitas dan persediaan untuk melakukan
laparaskopi kurang,
ada hambatan teknik untuk melakukan
laparaskopi
Salpingektomi
kerusakan tuba yang banyak
Salpingotomi laparaskopik diindikasikan
pada pasien hamil ektopik yang belum
rupture dan besarnya tidak lebih dari 5
cm pada diameter transversa yang
terlihat komplit melalui laparaskop.

METHOTREXATE
anti neoplastik antagonis asam folat &
poten apoptosis induser pada jaringan
trofoblas Pasien = kead
hemodinamika stabil lab darah
normal & tidak ada gangguan f/ ginjal &
hati
dosis tunggal (50 mg/m
2
IM) / dosis
variasi 1 mg/kgBB IM = hari ke 1,3,5,7 +
Leukoverin 0,1 mg/kgBB IM = hari ke
2,4,6,8.
usia gestasi < 6 minggu, massa tuba <
3,5 cm diameter, janin sudah mati, & -
hCG <15.000 mIU.
Kontraindikasi: menyusui,
imunodefisiensi, alkoholisme, penyakit
hati atau ginjal, penyakit paru aktif, dan
ulkus peptik, perdarahan abdominal

IKHTISAR KASUS
Nama: Ny.Y
Usia : 32 th
Keluhan Utama: perdarahan yang
keluar dari kemaluan sejak 1 hari
SMRS.
Keluhan tambahan :
Muntah,mual,nyeri perut bagian kanan
bawah.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan perdarahan
yang keluar dari kemaluan 1 hari smrs
dengan jumlah sebanyak 3 pembalut,
gumpalan (-). Pasien juga mengaku ada
nyeri di perut kanan bawah sejak 2 minggu
SMRS. Nyeri dirasa terus menerus. Nyeri
menjalar dari perut bagian tengah (-).
Muntah (+). Mual (+). Pasien mengaku hamil
setelah hasil tes kehamilan positif tetapi tidak
yakin beberapa minggu. Pasien tidak ingat
kapan HPHTnya. Pasien kemudian berobat
ke Medical Siliwangi Health Center, dan
dirujuk ke RSF dengan suspek KET
G3P2A0.

Hipertensi (-)
Diabetes mellitus (-)
Penyakit Jantung (-)
Alergi (-)
Riwayat
penyakit
dahulu
Hipertensi (+) ayah
Diabetes mellitus (-)
Penyakit Jantung (-)
Alergi (-)
. Riwayat
Penyakit
Keluarga
Menarche : 14 tahun
Siklus : teratur, 20-28 hari
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 2-3 pembalut/hari
Dismenore :(-)
Riwayat
Menstruasi
Menikah 1x , usia 13
tahun
Riwayat
Pernikahan :
N, laki-laki, 10 thn,
3000 gram, bidan,
sehat
N, wanita, 4
tahun,3000 gram,
bidan,sehat
saat ini
Riwayat
Obstetri :
Suntik 3 bulan
Riwayat KB
:
(-)
Riwayat
Operasi :
Status Generalis
KU/Kes : SB/CM
Tanda vital : TD :
120/70 ,N : 100,RR : 22,
S : 36,5C
Kepala :
normocephali, rambut
hitam, distribusi merata.
Mata : pupil bulat
isokor, CA+/+, SI-/-.
THT : mukosa tidak
hiperemis, sekret (-)

Leher : KGB tidak teraba
membesar
Thorax
Cor : S1-S2 normal regular,
M (-),G(-)
Pulmo : SN vesikuler, ro (-),
wh (-)
Extremitas : akral hangat,
edema tungkai -/-

Status Ginekologi
Abdomen
Inspeksi: simetris, Striae(-)
Palpasi : tegang, Nyeri Tekan
(+), Nyeri Lepas (-), Defans
Muskuler(-), tanda akut
abdomnen (-).
Perkusi : nyeri ketok (-)
Auskultasi: bising usus (+)
normal
Anogenital
I : V/U tenang,
perdarahan (+)
Io: tidak dilakukan.
VT: Nyeri goyang
portio(+), massa
adnexa sulit
diraba, cavum
Douglassi
menonjol.


Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL (13/01-2010) HASIL (14/01-
2010)
HASIL(15/01-
2010)
HASIL (17/01-
2010)
DARAH
Hemoglobin

6,9

8,2

8,3

10,5
Hematokrit 23 26 25 33
Lekosit 10,8 7,6 7,7 11,8
Trombosit 407 537 369 139
Eritrosit 3,42 3,56 3,49 3,73
VER 68,1 74,2 71,9 88,5
HER 20,2 23,0 23,8 28,2
KHER 29,6 31,1 33,1 31,8
RDW 19,5 23,4 22,2 13,6
Netrofil 72 79 71 83
Limfosit 24 18 25 14
Monosit 4 4 4 3
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

USG (13/01-2010)
tampak GS ekstrauterin dengan
fetal echo didalamnya, DJJ (-),
cairan bebas (+)
EL (+)
Kesimpulan : KET Tuba kanan

RESUME
Pasien wanita berusia 32 tahun,
G3P2, menikah, datang dengan
perdarahan 1 hari SMRS, nyeri perut
bagian kanan bawah 2 minggu SMRS,
gumpalan (-). Tes kehamilan positif
pemeriksaan fisik TD 120/70 N 100
S 36,5 P 22
Pemeriksaan penunjang :
Lab : Hb : / Ht : / L : / T : / E :
6,9/23/10,8/407/3,42
USG : KET tuba kanan
Status Ginekologi
Abdomen
Inspeksi: simetris, striae (-
)
Palpasi: tegang, nyeri
tekan (+), nyeri lepas (-),
defans muskuler (-), tanda
akut abdomen(-)
Perkusi: nyeri ketok (-)
Auskultasi : bising
usus (+) normal
Anogenital
I: V/U tenang, perdarahan
(+)
Io: tidak dilakukan.
VT: nyeri goyang portio,
massa adnexa sulit
diraba, cavum Douglassi
menonjol.

KET pada G3P2A0 hamil 12
minggu
DIAGNOSIS
Rencana laparatomi cito
PENATALAKSANAN
Ad vitam : dubia
Ad fungsionam : dubia
Ad sanationam : dubia
PROGNOSIS
LAPORAN OPERASI
Diagnosis pre op : KET pada G3P2A0 hamil 12 minggu
Diagnosis post op: Hematokel dan ruptura tuba dextra ec KET
Tanggal : 13 Januari 2010
Laporan operasi :
Pasien telentang di atas meja operasi dalam anestesi spinal
A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya
Insisi pfannenstiel
Saat Peritoneum dibuka, tampak darah dan bekuan darah sekitar 1000cc,
terdapat hematokel pada sisi belakang uterus, tuba kanan dan kiri melekat ke
rektum
Dilakukan eksplorasi, terdapat tuba kanan yang membesar 4X3X2
cm robekan compang camping ukuran 3X2 cm salpingektomi
dextra.
Rongga abdomen dicuci nacl 0.9% hangat 1500cc.
Diyakinkan tak ada perdarahan, abdomen ditutup lapis demi lapis,
peritoneum dan otot dengan chromic 2.0, fascia dengan vicryle
no.1, subkutis dengan chromic 2.0, kulit subkutikuler dengan
vicryle 3.0
Perdarahan selama operasi minimal.

Instruksi post op

Observasi T N S P , perdarahan tiap 15
menit( 1 jam pertama) dan tiap 30 menit (1
jam kedua)
Mobilisasi bertahap
transfusi sampai dengan Hb > 10 g/dl
Medikamentosa :
Ceftriakson 1x2 gr iv pasca operasi
Profenid supp. 3X20 mg
FC urine pertahankan 1 x 24 jam
GV hari ke 3.

Follow up post operasi
14 Januari 2010
S: nyeri luka OP (+), lemas.
O:
KU/kes: SR/CM
TD 100/60 N 92x/
RR 20x/ S
36,5C
St. gen:
Mata: konjungtiva anemis -/-
Thorax: J: BJ I-II reguler,
murmur (-), gallop (-)
P : Suara napas
vesikuler,rhonchi (-/-
),wheezing(-/-)
Abdomen: Supel,BU (+)
Ekstremitas: akral hangat
(+/+)
St. Gyn: Ins: V/U tenang,
tertutup kassa kering,
rembesan (-)
A : Post laparatomi
salpingektomi dekstra e.c
KET H- 1
P :
Mobilisasi bertahap
Realimentasi bertahap
As.Mefenamat 3x500 mg
Cefadroxil 3 x 500 mg
Cek dpl post operasi,
transfuse sampai dengan Hb
>= 10 gr/dl
Higiene v/p
GV hari ke-3
15 Januari 2010
S: lemas
O:
KU/kes: SR/CM
TD 110/60 N 80x/
RR 20/ S
36,5C
St. gen:
Mata: CA-/-
Thorax: J: BJ I-II reguler,
murmur (-), gallop (-)
P : Suara napas
vesikuler,rhonchi (-/-
),wheezing(-/-)
Abdomen: Supel,BU (+)
Ekstremitas: akral hangat
(+/+)
St. Gyn: Ins: V/U tenang,
tertutup kassa kering,
rembesan (-)
Lab: Hb: 8,3 L: 7,7
Ht : 25
Tr: 369.000
A : Post laparatomi
salpingektomi dekstra e.c
KET tuba dekstra H- 2
P :
As.Mefenamat 3x500 mg
Cefadroxil 3 x 500 mg
transfuse sampai dengan Hb
>= 10 gr/dl
Higiene v/p
GV hari ke-3
16 Januari 2010
S: keluhan (-)
O:
KU/kes: Baik/CM
TD 120/70 N 84x/
RR 20x/ S
36,6C
St. gen:
Mata:CA-/-
Thorax: J: BJ I-II reguler,
murmur (-), gallop (-)
P : Suara napas
vesikuler,rhonchi (-/-
),wheezing(-/-)
Abdomen: Supel,BU (+)
Ekstremitas: akral hangat
(+/+)
St. Gyn: Ins: V/U tenang,
tertutup kassa kering,
rembesan (-)
A : Post laparatomi
salpingektomi dekstra e.c
KET tuba dekstra H- 3
P :
As.Mefenamat 3x500 mg
Cefadroxil 3 x 500 mg
transfuse sampai dengan Hb
>= 10 gr/dl
Higiene v/p
17 Januari 2010
S: keluhan (-)
O:
KU/kes: Baik/CM
TD 110/60 N 84x/
RR 22x/ S
36,6C
St. gen:
Mata:CA -/-
Thorax: J: BJ I-II reguler,
murmur (-), gallop (-)
P : Suara napas
vesikuler,rhonchi (-/-
),wheezing(-/-)
Abdomen: Supel,BU (+)
Ekstremitas: akral hangat
(+/+)
St. Gyn: Ins: V/U tenang,
tertutup kassa kering,
rembesan (-)
Lab:
Hb: 10,5 L: 11,8
Ht : 33 Tr: 339000
A : Post laparatomi
salpingektomi dekstra e.c
KET tuba dekstra H- 3
P :
As.Mefenamat 3x500 mg
Cefadroxil 3 x 500 mg
Luka operasi bersih boleh
pulang.
ANALISA KASUS
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis perdarahan yang keluar dari kemaluannya, nyeri
pada perut kanan bawah sejak 2 minggu SMRS.
pemeriksaan fisik yaitu didapatkan adanya nyeri goyang portio
dan cavum douglasi
USG: KET di tuba kanan.
nyeri
terjadi kerusakan pada otot tuba akibat desakan KE
terjadi peregangan ligament sekitar tuba akibat pembesaran tuba akibat
KE
terjadi rangsangan pada peritoneum akibat tumpahan darah dari
kerusakan jaringan yang dihasilkan oleh KE.
Penatalaksanaan laparastomi cito hb = 6,9, dan untuk
mencegah terjadinya pemburukan dari keadaan pasien..

Anda mungkin juga menyukai