Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

ABORTUS SEPTIK
Penyaji:
Danny Rivaldi Idris 105070103111004
Titis Dwina Putri A 105070107111044
Pendamping
dr. Jonathan C Nainggolan (GOL)
Pembimbing
dr. M. Nooryanto, Sp.OG(K)
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

ABORTUS Tahun 2014 ASIA


Tenggara 4,2 juta.
Hilangnya Indonesia tertinggi Abortus Diagnosa
Komplikasi
janin atau di ASIA Tenggara provokatus dan
kehamilan
embrio 2 juta kasus. abortus Penanganan
trimester
dengan Abortus Spontan sepsis Dini
1Perdara 600-900 ribu/tahun.
berat < 500 syok Angka
han Abortus Provokatus
gr, UK 20- 750-1,5 kematian kejadian
22 minggu juta/tahun

WHO. 2013. Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan Edisi 1. Jakarta, Indonesia.
TUJUAN dan MANFAAT

Mengetahui diagnosis, penatalaksanaan dan


perawatan abortus pada kasus yang diajukan.
TUJUAN Mengetahui komplikasi pada kasus yang
diajukan.

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman


dokter muda mengenai abortus dalam hal
MANFAAT pelaksanaan anamnesa, pemeriksaan fisik
dan penunjang, penegakan diagnosis,
penatalaksanaan, dan perawatan.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS

No Reg : 11236076
Nama : Nn. U N
Umur : 19 tahun
Alamat : Ds. Bulubrangsi RT1/1 Laren Lamongan. /19 tahun/ belum
Malang: Jln. MT Haryono, Dinoyo menikah/
Pendidikan : SMA G1P000Ab000/ AT (-)/
Pekerjaan : Karyawan toko KB (-)/ HPHT 17
Status : Belum menikah Februari 2015
Lama Menikah :-
Kehamilan : G1P0000Ab000
Riwayat KB : tidak pernah menggunakan KB
HPHT : 17 Februari 2015
Tanggal MRS : 11 Mei 2015
SUBYEKTIF
Keluar darah dari jalan lahir
- Keluhan
utama

Pasien datang sendiri ke IGD RSSA tanggal 11 Mei 2015


1 Mei 2015 pasien mengetahui bahwa dirinya hamil setelah periksa kencing
sendiri dan hasilnya positif
8 Mei 2015 minum obat-obatan (+) 2 pil warna putih diminum dan 2 pil
dimasukan ke kemaluan.
Riwayat 9 Mei 2015: pasien mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir, awalnya berupa
Penyakit flek-flek.
10 Mei 2015 perdarahan dari jalan lahir semakin banyak (4-5 pembalut/hari) dan
bergumpal-gumpal, disertai nyeri pada perut bawah yang hilang timbul, dan rasa
mulas hingga lemas. Pasien juga mengeluhkan demam sampai
mengigilminum Paracetamolbeberapa jam demam lagike IGD RSSA.
Riwayat Pernikahan
belum menikah
Riwayat Obstetri
G1P0000Ab000, tidak pernah menggunakan KB
Riwayat Haid
HPHT : 17 Februari 2015
Siklus : 30 hari
Lamanya haid : 5-6 hari
Jumlah haid : dalam batas normal
Riwayat Nyeri Perut : tidak ada
Riwayat Keputihan: tidak ada
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat sakit jantung (-), penyakit paru(-),darah tinggi(-),
kecing manis (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak memiliki penyakit yang serupa.
Riwayat Pengobatan
Paracetamol 500 mg 3x1
Riwayat Sosial
Pasien seorang karyawan toko, belum menikah, tinggal di kost
dekat tempatnya bekerja
OBJEKTIF

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum: tampak sakit sedang Kepala dan leher : anemis + / +
Kesadaran : compos mentis icterus - / -
BB : 59 Kg Thorax : cor/ S1S2 tunggal, murmur (-)
pulmo/v v Rh- - Wh- -
TB : 155 cm
v v -- --
Tekanan darah: 60/40 104/60 v v -- --
mmHg (post resusitasi) Abdomen : flat, soefl, fundus uteri
Nadi : 127 x/menit 102 tidak teraba, ball(-), BU(+)N, meteorismus
x/menit, regular (post resusitasi) (-),
Ekstremitas : akral hangat, edema
RR : 24 x/menit =|=
CRT : > 2 detik
Suhu rectal : 40,50C
Status Ginekologi
- Genitalia Eksterna: v/v flux (+) minimal, fluor (-) Hasil Pemeriksaan Penunjang (11/ 5/
- Inspekulo : Flux (+) minimal, fluor (-), porsio 2015)
terbuka1 jari, licin, tampak jaringan Darah Lengkap : 7,5/ 29.150/ 22,50%
keluar dari OUE 132.000
- VT : Porsio terbuka 1 jari, licin, teraba Faal hemostatis : 10,1 (9,4-11,3)/ 25,5
jaringan keluar dari OUE (24,6-30,6)dbn
Corpus uteri retrofleksi sedikit SGOT/SGPT : 16/ 11
membesar. Ur/Cr : 16,4/ 0,72
Adnexa parametrium D/S massa (-) GDA : 96
nyeri (-). SE : 130/ 3,36/ 103
Cavum Douglasi dalam batas Albumin : 3,05
normal. Plano tes : positif
ASSESMENT

Abortus Septic
+ Post shock septic dd hypovolemic
+ Anemia
PLANNING
Diagnosa

Terapi
MRS
O2 NRBM 10 LPM
IVFD RL: NS 1:1 2000cc
Inj cefazolin 3x1 gram
Inf metronidazole 3x500 mg
Inj gentamisin 2x80 mg
PO paracetamol 4x500 mg
pro kuretase minimal 6 jam setelah antibiotik
pro transfuse PRC 2 labu/hari s/d Hb8g/dL
Persiapan kuretase : ketoprofen supp II diberikan 1/2 jam sebelumnya
Monitoring
vital sign, keluhan subyektif pasien, fluxus

KIE
tentang kondisi pasien saat ini prosedur,
tindakan medis yang akan dilakukan beserta risikonya
terjadi dan prognosis serta surat persetujuan tindakan kuretase.
Keadaan pasca kuretase
Diagnose pra kuretase : Abortus Keadaan Umum :baik/compos
septic+post syok septik + anemia mentis
Diagnose pasca kuretase: Post kuret - Tensi : 110/60
dengan GA a/i abortus septic + anemia - Nadi : 102x/menit
- RR : 24x/menit

Terapi pasca kuretase:


- Inj cefazolin 3x1 gram
- Inj gentamisin 2x80 mg
- Inf metronidazole 3x500 mg
- Drip oxytocin 20 IU 28 tpm s/d 24 jam post
kuretase
PERMASALAHAN
Diagnosa
Bagaimana penegakan diagnosa pada kasus ini?

Penatalaksanaan dan prognosis


Bagaimana penatalaksanaan dan prognosis pada kasus
ini ?
PEMBAHASAN
KEHAMILAN
Definisi Bertemunya sperma dengan ovum yang tejadi penyatuan
sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik
dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan.

3 Tanda Dugaan kehamilan: amenorea, mual, untah, mengidam,


Kehamilan pingsan, payudara tegang, sering miksi, pigmentasi kulit
Tidak Pasti Kehamilan: uterus membesar, Hegars sign,
Chadwicks sign, Braxton Hicks, Ballotement

Manuaba, 1998
Pasti Kehamilan: gerakan janin dalam Rahim (terlihat/teraba
bagian janin), denyut Jantung Janin
ABORTUS

Definisi :
Perdarahan dari uterus yang disertai dengan keluarnya
sebagian atau seluruh hasil konsepsi sebelum pada usia
kehamilan < 20-24 minggu dan atau Berat < 500gram

(Sastrawinata et al., 2005)


Pikirkan kemungkinan terjadinya
abortus, jika:

Bila seorang wanita usia reproduksi datang


dengan gejalan sebagai berikut (WHO,
1994):
terlambat haid
perdarahan per vaginam
spasme atau nyeri perut bawah
keluarnya massa kehamilan/konsepsi
Klasifikasi
Abortus Provokatus Abortus Spontan
Definisi: keguguran pada
Definisi: abortus yang terjadi
kehamilan < 20 minggu tanpa
akibat tindakan atau disengaja,
adanya tindakan medis atau
baik dengan memakai obat-
tindakan bedah untuk mengakhiri
obatan maupun alat-alat
kehamilan

Klasifikasi:
Klasfikasi: 1. Abortus imminens
1. Abortus therapeuticus 2. Abortus Insipiens
2. Abortus provocatus 3. Abortus inkomplit
criminalis
4. Abortus Komplit
5. Missed Abortion
6. Abortus Habitualis
Sastrawinata et al, 2005; Mochtar, 1998; Dulay, 2010
1. Abortus Imminens

Peristiwa perdarahan dari uterus pada kehamilan < 20 minggu, hasil konsepsi
masih dalam uterus, tanpa adanya dilatasi serviks.
Gejala: perdarahan dari OUE < 20 minggu, mules sedikit/(-), besar uterus =
usia gestasi, OUI tertutup, tes kehamilan positif.
2. Abortus Insipiens
Peristiwa perdarahan utereus pada kehamilan < 20 minggu, dengan dilatasi
serviks uteri yang meningkat, hasil konsepsi masih dalam uterus.
Gejala :Mules sering & kuat, perdarahan bertambah banyak.
3. Abortus inkomplet
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan < 20 minggu, dengan sisa yang
tertinggal dalam uterus.
Diagnosis: Kanalis servikalis terbuka, teraba, jaringan dapat teraba dalam kavum
uteri/ menonjol dari OUE, perdarahan bisa banyak sekali, tak akan berhenti sebelum
sisa konsepsi dikeluarkan. Sering serviks tetap terbuka karena masih ada benda di dalam
rahim yang dianggap sebagai benda asing (corpus alienum) -> uterus kontraksi sehingga
ibu merasakan nyeri, namun tidak sehebat pada abortus insipiens.
4. Abortus complet
Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
Gejala: Perdarahan sedikit, ostium uteri eksternum terutup, uterus mengecil.
Perdarahan segera berkurang setelah isi uterus dikeluarkan dan selambat-lambatnya
dalam 10 hari perdarahan berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka rahim telah
sembuh dan epitelisasi telah selesai.
5. Missed abortion

Kematian janin < 20 Mg, tapi tidak dikeluarkan selama 8 Mg


Gejala subyektif: Mammae mengendor, uterus mengecil, tes kehamilan
(-). Amenorea, yaitu perdarahan sedikit-sedikit yang berulang pada
permulaannya, serta selama observasi fundus tidak bertambah
tinggi, malahan tambah rendah. Pada pemeriksaan dalam, serviks
tertutup dan ada darah sedikit

6. Abortus Habitualis

Abortus spontan yang terjadi 3x berturut-turut


Etiologi : Abortus spontan, imunologik/ kegagalan reaksi terhadap
antigen.
7. Abortus Septik
Abortus infeksiosus : abortus yang disertai infeksi traktus
Genitalia.
Abortus septik : abortus infeksiosus berat disertai penyebaran
kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritoneum.
Adanya abortus : amenore, perdarahan, keluar jaringan yang telah
ditolong di luar rumah sakit.
Pemeriksaan : kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan,
perdarahan dan sebagainya.
Tanda-tanda infeksi alat genital : demam, nadi cepat, perdarahan,
nyeri tekan dan leukositosis.
Pada abortus septik : kelihatan sakit berat, panas tinggi,
menggigil, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun sampai syok.
PENEGAKAN DIAGNOSA
Anamnesa
Pasien Analisa
/19 tahun/ belum menikah/ G1P000Ab000/ Tanda dugaan hamil (+): amenorhea
AT (-)/ KB (-)/ HPHT 17 Februari 2015 Belum menikahunwanted pragnancy

Keluhan utama: Keluar darah dari jalan lahir Salah satu penyebab perdarahan dari jalan
Awalnya fleksemakin banyak dan lahir pada trimester 1: abortus
bergumpal Adanya upaya untuk mengakhiri
kehamilanabortus provokatus
Nyeri perut bawah hilang timbul, mulas
Perdarahan terus berlangsung karena serviks
Demam sampai menggigil
tetap terbuka karena masih ada benda di
Lemas dalam rahim yang dianggap sebagai benda
Upaya mengakhiri kehamilan (+): pil asing (corpus alienum).
warna putih Nyeri perut bawah hilang timbul: karena
kontraksi uterus
Demam sampai menggigil: salah satu tanda
adanya inflamasi
Pemeriksaan Fisik
Pasien Analisa
Tekanan darah: 60/40 104/60 mmHg (post resusitasi) Terdapat lokus infeksi, yaitu organ genitalia
Nadi : 127 x/menit 102 x/menit, regular (post
resusitasi) Terdapat 3 variabel umum (demam, takikardi,
RR : 24 x/menit takipneu) kriteria diagnosis sepsis
CRT : > 2 detik
Suhu aksiler : 39,60C Terdapat 1 variable hemodinamik (sistole< 90, MAP
Suhu rectal: 40,50C <70) kriteria diagnosis sepsis
Status Ginekologi
- Genitalia Eksterna: v/v flux (+)
CRT > 2 detik variable hipoperfusi untuk kriteria
- - Inspekulo : Flux (+) minimal, fluor (-), porsio dignosa sepsis
terbuka1 jari, licin, tampak jaringan Pasien mengalami syok septik dd hipovolemik
keluar dari OUE
- VT : Porsio terbuka 1 jari, licin, teraba jaringan keluar dr Ostium uteri terbuka dan teraba sisa jaringan buah
OUE kehamilanabortus inkomplete
Corpus uteri retrofleksi sedikit
membesar.
Pemeriksaan Penunjang
Pasien Analisa
Darah Lengkap : 7,5/ 29.150/ Terjadi anemia dt blood loss
22,50% 132.000 Leukositosis : salah satu variable inflamasi
Plano tes : positif untuk kriteria diagnosa sepsis
Plano test (+): salah satu tanda adanya
kehamilan
TATALAKSANA
CASE
MRS
LITERATUR
O2 NRBM 10 LPM
VFD RL: NS 1:1 2000cc
Cek KU dan TTV cepat
Inj cefazolin 3x1 gram
Periksa tanda-tanda syok
Inf metronidazole 3x500 mg
Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau
Inj gentamisin 2x80 mg
dugaan abortus dengan komplikasi
PO paracetamol 4x500 mg
berikan kombinasi antibiotika sampai ibu
pro kuretase minimal 6 jam setelah
bebas demam untuk 48 jam:
antibiotik
o Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 gram
pro transfuse PRC 2 labu/hari s/d
diberikan setiap 6 jam
Hb8g/dL
o Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
Persiapan kuretase : inj Gentamicin
o Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
80 mg, dan ketoprofen supp II
Segera rujuk ibu ke rumah sakit
diberikan 1/2 jam sebelumnya
Lakukan tatalaksana selanjutnya sesuai
jenis abortus
WHO, 2003
PROGNOSIS
Prognosis pada kasus ini adalah mengarah ke meragukan
(dubia) karena didapatkan adanya penyulit atau komplikasi
yang berbahaya pardarahan hingga syok hipovolemik dan
anemia (mendapatkan transfuse PRC 2labu/ hari sampai
Hb 8g/dL), sepsis hipoperfusi jaringan (hiperlaktaktemia:
asam laktat 3,7 mmol/L), hipoalbumin (albumin 12/5/2015
adalah 2,01g/dLtransfusi albumin 20% 1 labu/hari s/d
albumin 3 g/dL) karena hipercatabolic state, dan
trombositopenia (trombosit 13/5/2015 adalah 89.000).
KESIMPULAN

Kasus Ny. U, usia 19 tahun, datang dengan keluhan


utama keluar darah dari jalan lahir. Berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang mengarahkan pada suatu diagnosis abortus
provokatus dengan komplikasi abortus infeksiosa. Pada
penderita ini dilakukan terapi definitif prosedur kuretase
untuk mengeluarkan sisa janin dan plasenta yang masih
ada di dalam uterus, pemberian antibiotik dan terapi
supportif lainnya
SARAN
Diperlukan ketepatan dan ketelitian dalam melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik, terutama dalam mendiagnosis perdarahan pervaginam
saat kehamilan, mengingat banyaknya diagnosis banding dari keluhan
tersebut.
Diperlukan penanganan yang cepat dan tepat agar penyakit yang dialami
pasien tidak bertambah berat serta tidak mengarah kepada komplikasi-
komplikasi dari penyakit tersebut.
Diperlukan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang baik pada
pasien dan keluarga untuk mengoptimalkan kesejahteraan pasien, baik
sebelum, selama, maupun setelah pengobatan.
Perlu kajian lebih dalam terkait penatalaksanaan yang paling tepat pada
kondisi yang berbeda di setiap langkah diagnosa, terapi, dan monitoring
untuk lebih meningkatkan pelayanan terhadap setiap pasien.

Anda mungkin juga menyukai