Johanna Tania
Laylia Mulyandari
Andrea Nina D
Wahyu Febrianto
Supervisor:
dr. Pande Made Dwijayasa, spOG
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anamnesis
Pasien mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir sejak 5 hari
yang lalu setelah 1 hari yang lalu sebelumnya pasien jatuh
terpeleset di kamar mandi. Pertama keluar darah bergumpal-
gumpal, sekarang tinggal flek-flek saja. Pasien tidak berobat
setelah itu
SUBJEKTIF
Riwayat Pernikahan
Perkawinan 1 kali dengan suami sekarang selama 9 bulan
Riwayat Obstetri
P0000Ab000, tidak pernah menggunakan KB
Riwayat Haid
HPHT : 23 September 2014
Siklus : 28 hari
Lamanya haid : 4-5 hari
Jumlah haid : biasa
Riwayat Pengobatan
Vitamin Sulfat Ferous 2x1 dan asam folat 1x1
Riwayat Sosial
Pasien adalah ibu rumah tangga, tinggal di Surabaya. Suami bekerja di Malang
OBJEKTIF
Status
Keadaan umum : baik Generalis
Kesadaran : compos mentis
BB : 67 kg
TB : 155 cm
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit, reguler
RR : 20x/menit
Suhu aksiler : 36.40C
Suhu rectal : 36.80C
Pemeriksaan
Penunjang
Plano Test :+
Darah Lengkap : 10,50/8.190/33,00/436.000
Assessment
Abortus inkomplit
Planning
PDx :-
PTx : pro kuretase
Persiapan kuretase : Gentamicin inj. 80 mg intravena dan Kaltrofen supp. II
diberikan 1/2 jam sebelumnya
PMo : vital sign, keluhan subjektif pasien
PEd : KIE dan informed consent pasien dan keluarga tentang
kondisi ibu saat ini, prosedur tindakan medis yang
akan dilakukan berserta resiko yang akan terjadi dan
prognosis serta surat persetujuan tindakan kuretase
LAPORAN KURETASE
Tindakan septik antiseptik di daerah vulva dan sekitarnya
Pemasangan spekulum bawah dan spekulum atas
Bibir portio dijepit dengan Kogeltang Sonde, masuk sedalam 8 cm,
corpus uteri retrofleksi
Kuretase dengan curet no.2 dan no.3
Berhasil dikeluarkan jaringan plasenta sebanyak 10 gram
Jumlah perdarahan 10 cc
Tidak dilakukan pemasangan IUD
Lama kuretase 15 menit
Diagnosa
• Bagaimana penegakan diagnosa pada
kasus ini?
Penatalaksanaan dan prognosis
• Bagaimana penatalaksanaan dan
prognosis pada kasus ini?
PEMBAHASAN
ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA
Standring, 2008
ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA
Martini, 2006
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA
1. Inspeksi Vulva
2. Inspekulo
3. Colok Vagina
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan Doppler
3. USG
4. Tes Kehamilan
Anamnesa
PASIEN TEORI
Pasien wanita/19 th/ Anamnesis:
menikah 1x, 9 bulan/ • Riwayat perkawinan
P0000Ab000, HPHT • Kehamilan
23 September 2014 • Siklus menstruasi
• Riwayat penyakit (penyakit obstetri
dan ginekologi)
• Pengobatan
• Riwayat KB
• Keluhan (perdarahan dari jalan lahir,
keputihan, nyeri, benjolan)
(Prawirohardjo,2011)
Anamnesa
PASIEN TEORI
Keluhan utama Manifestasi klinik abortus:
keluar darah dari • Amenore <20 minggu
jalan lahir • Pendarahan pervaginam, mungkin
disertai keluarnya jaringan hasil
konsepsi.
• Rasa mulas atau kram perut
didaerah atas simfisis, sering
disertai nyeri pinggang akibat
kontraksi uterus.
Sastrawinata et al. 2005
Anamnesa
PASIEN TEORI
Riwayat trauma (+) Faktor predisposisi:
(jatuh terpeleset) riwayat obstetri yang kurang baik,
riwayat infertilitas, adanya kelainan
atau penyakit yang menyertai
kehamilan, infeksi, paparan zat kimia,
trauma abdomen/pelvis pada trimester
pertama, kelainan pertumbuhan hasil
konsepsi, kelainan pada plasenta,
kelainan traktus genetalia seperti
inkompetensi serviks
(Henderson dan Jones, 2006).
Pemeriksaan Fisik
PASIEN TEORI
Status generalis: Penegakan diagnosis abortus:
dalam batas normal Inspeksi Vulva: Pendarahan
Status Obstetrik: pervaginam, jaringan hasil
Inspeksi : v/v flux (+) konsepsi, tercium bau busuk dari
minimal, fluor (-) vulva?
Inspekulo : Flux (+) Inspekulo: Pendarahan dari
minimal, fluor (-), porsio kavum uteri, OU terbuka atau
nullipara terbuka, licin, tertutup, ada atau tidaknya
tampak jaringan keluar jaringan, cairan atau jaringan
dari OUE berbau busuk keluar dari OU
(Prawirohardjo, 2007)
Pemeriksaan Fisik
PASIEN TEORI
Vaginal Touche: Colok Vagina: Porsio
Porsio nullipara terbuka, licin,terbuka atau tertutup, teraba
teraba jaringan keluar dari atau tidak jaringan dalam
OUE. kavum uteri, besar uterus
Corpus uteri retrofleksi sesuai sesuai atau lebih kecil dari
usia kehamilan 6-8 minggu. usia kehamilan, tidak nyeri
goyang porsio, tidak nyeri
Adnexa parametrium D/S pada peraban adneksa,
massa (-) nyeri (-). kavum douglasi tidak
Cavum Douglasi dalam batas menonjol dan tidak nyeri.
normal.
Pemeriksaan Fisik
PASIEN TEORI
Plano Tes: • Pemeriksan laboratorium darah
Positif lengkap
Darah Lengkap: • Tes kehamilan: positif jika janin masih
10,50/8190/33,00/ hidup, bahkan 2-3 minggu setelah
436.000 abortus.
• Pemeriksan dopler atau USG untuk
menentukan apakah janin masih
hidup.
• Pemeriksan kadar fibrinogen darah
pada missed abortion (Fransisca, 2007)
Penatalaksanaan
PASIEN TEORI
Pro kuretase Pada abortus inkomplet
Persiapan kuretase: • Tanda syok diatasi dulu
Gentamicin inj. 80 mg IV & • Jaringan dikeluarkan
Kaltrofen supp. II secepat mungkin dengan
1/2 jam sebelum kuret metode digital dan kuretase.
• Diberi obat uterotonika dan
Terapi pasca kuretase: antibiotika
Amoxicilin 3x500mg (Mochtar, 2007)
Asam mefenamat 3x500mg
Methergin 2x1
Roburentia 2x1
Penatalaksanaan
PASIEN TEORI
Monitoring: Observasi dua jam pasca
vital sign, keluhan subyektif kuretase tidak didapatkan
pasien keluhan dan keadaan umum
pasien stabil.
Penatalaksanaan
PASIEN TEORI
KIE dan informed consent Abortus spontan terjadi sekitar
pasien dan keluarga: 1 dari 7 kehamilan. Ibu bisa
1. Kondisi ibu hamil lagi jika kondisi sudah
2. Prosedur tindakan benar-benar pulih
medis yang akan (Saifuddin, 2010)
dilakukan beserta risiko Banyak Ibu meninggal karena
yang akan terjadi komplikasi abortus dan
3. Prognosis serta surat sekurangnya 95% di antaranya
persetujuan tindakan terjadi di negara berkembang
kuretase. (Dwilaksana, 2010)
Prognosis