Anda di halaman 1dari 61

PRESENTASI KASUS

KISTA ENDOMETRIOSIS
OLEH:
Eka Resti Zulvanita Devi
Pembimbing:
dr.Sita Ayu Arumi Sp.OG

BAB I
STATUS PASIEN

IDENTITAS
Nama
: Nn.KN
Umur
: 23 tahun
Pendidikan
: D3
Pekerjaan
: Mahasiswi
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Alamat
: Jl.Utan Panjang 5
Tanggal Masuk RS
: 09-Juni-2015
No. Rekam Medis
: 042283

Anamnesa
8 Juni 2015

10.00 WIB

Keluhan utama
Nyeri haid yang sangat hebat sudah
2 bulan

Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSPAD Gatot Subroto dengan keluhan nyeri


saat menstruasi yang sangat hebat sekali sejak 2 bulan yang lalu,
nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan terus
menerus selama haid, Haid berlangsung selama 7 hari, ganti
pembalut tiga sampai empat kali dalam satu hari. Kemampuan
pasien menjalankan aktifitasnya setiap hari berkurang
dikarenakan sakitnya.
Pasien tidak rutin berobat di dokter, bila keluhan timbul pasien
hanya menahan sakit dengan beristirahat, atapun minum air
hangat, namun keluhan tidak berkurang.
Pasien tidak mengeluhkan demam, penurunan nafsu makan,
penurunan berat badan, mual muntah maupun gangguan pada
buang air kecil. Namun pasien mengeluhkan nyeri saat buang air
besar,khususnya pada waktu haid. Tidak ada riwayat pengeluaran
darah di luar siklus menstruasi.

Riwayat Haid
Menarche
Lamanya haid
Siklus
Banyaknya

Nyeri haid
Riwayat keputihan

:
:
:
:

14 tahun
5-7 hari
teratur, 27 hari
3-5 kali ganti
pembalut/hari
: ada
: tidak ada

Riwayat Penyakit Dahulu


Sejak SMP ada nyeri haid namun tidak begitu
menggangu aktifitas.Tidak terdapat riwayat
alergi, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit
jantung, paru, asma, ginjal maupun keganasan

Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu pasien memiliki keluhan serupa (riwayat nyeri haid


+). Tidak terdapat riwayat alergi, hipertensi, diabetes
mellitus, penyakit jantung, paru, asma, ginjal, keganasan
dan lainnya
dalam keluarga.
Riwayat
Kebiasaan

Pasien tidak merokok.


Pasien tidak mengonsumsi alkohol maupun
narkotika.
Makan-makanan gorengan,mie ayam,mie instan
dan jarang makan sayur.
Riwayat
Sosial-Ekonomi
Tidak suka
berolahraga.
Berasal dari keluarga yang lumayan
berkecukupan (menengah sedang)

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : baik
Kesadaran
: compos mentis
(E4M6V5 GCS 15)
Tanda-tanda vital :
Nadi
cukup, kuat
Tekanan darah
Laju napas
dalam
Suhu

: 88x/menit, regular, isi


: 120/80 mmHg
: 20 x/menit, lambat
: 36.6 C per aksila

Status Antropometri:

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
: Normosefal, tidak teraba massa,
rambut tidak
mudah dicabut
Mata: konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-,
lapang pandang sesuai pemeriksa,gerakan bola
mata bebas ke segala arah
THT: normotia, normosepta, faring tidak hiperemis
Mulut: mukosa bibir lembab, tidak ada ulkus
dalam rongga mulut
Leher: kelenjar getah bening tidak teraba

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
massa

:Perut datar, tidak tampak


benjolan, striae (-)
:Bising usus positif normal
:Timpani, shifting dullness (-),
:nyeri tekan (+), tidak teraba

PEMERIKSAAN FISIK
Status Genitalia Eksterna:
Mons pubis: Distribusi rambut pubis merata
Labia mayora: Massa (-), hiperemis (-)
Labia minora: Massa (-), hiperemis (-)
Introitus vagina: Fluksus (-), fluor albus (-), massa
(-), hiperemis (-), pembesaran kelenjar bartholini
(-)
Orifisium uretra eksterna: Dalam batas normal

11

PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uterus: Retroflexi Uterus 7,4 x 4,02 x 5 cm

Miometrium homogen
Endometrium : Reguler, tebal 3,7 mm
Adneksa kanan : ovarium kanan 2,72 x 3,67
mm,tampak massa kistik dg echo interna kasar
ukuran diameter 3cm
Adneksa kiri : ovarium kiri 2,57 x2 mm
Rongga pelvis: cairan bebas tidak ada

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematologi
Hemoglobin

12,4 g/dl

12,0 - 16,0 g/dL

Leukosit

9160 /ul

4.800 10.800/uL

Hematokrit

36 %

37 47%

Trombosit

320 000/ul

Eritrosit

4,4 juta/ul

150.000

400.000/uL
4,3 6.0 juta/uL

MCV

82

80 96 fL

MCH

28

27 32 pg

MCHC

34

32 36 g/dL

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Urinalisis
Warna

Kuning

Kuning

Kejernihan

Agak Keruh

Jernih

pH

6,5

4,6 8,0

Berat Jenis

1,025

1,010 1,030

Protein

+/positif 1

Negatif

Glukosa

Negatif

Bilirubin

Negatif

Nitrit

Negatif

Keton

Negatif

Urobilinogen

Negatif

Eritrosit

1 1 1

<2

Leukosit

Negatif

RESUME
Wanita, Nn.23 Th,datang dengan KU:
nyeri haid yang sangat hebat sudah 2
bulan

Pemeriksaan Status Genitalia Eksterna


Inspeksi
Mons pubis: Distribusi rambut pubis merata
Labia mayora: Massa (-), hiperemis (-)
Labia minora: Massa (-), hiperemis (-)
Introitus vagina: Fluksus (-), fluor albus (-),
massa (-), hiperemis (-), pembesaran kelenjar
bartholini (-)
Orifisium uretra eksterna: Dalam batas
normal

PF: KU baik,
Kes:CM,
TTV :Dbn,
status generalis:
dbn

Penunjang:
USG: kesan kista
endometriosis
Ovarium kanan
Lab dan urinalisis

DIAGNOSA KERJA
Suspect Kista Endometriosis

TATALAKSANA
NONMEDIKAMENTOSA
Mengedukasi Pasien
untuk menerapkan pola
hidup sehat dan
seimbang.

PROGNO

MEDIKAMENTOSA
Pil Diane 35 1x1
Asam Mefenamat 3x500
mg /hr

Quo ad Vitam
: ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam : dubia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Endometriosis merupakan suatu keadaan
dimana jaringan endometrium yang masih
berfungsi terdapat diluar endometrium kavum
uteri, baik itu kelenjar maupun stromanya.
Sebagian besar susunan endometriosis terdapat
dipelvis yaitu ovarium, peritoneum, ligamentum
utero sakral, kavum douglasi dan septum rekto
vaginal

ENDOMETRIOSIS

Endometriosis adalah suatu keadaan di mana jaringan


endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar
kavum uteri.

ENDOMETRIOSIS

Endometriosis adalah suatu


keadaan di mana jaringan
endometrium yang masih
berfungsi terdapat di luar
kavum uteri.
Jaringan ini terdiri atas kelenjarkelenjar dan stroma

KISTA
ENDOMETRIOSIS

Suatu jenis kista yang berasal dari


jaringan endometrium ,terdiri dari
jaringan endometrium bebas
dengan dinding kista yang dilapisi
oleh jaringan fibrotik serta jaringan
reaktif

Endometriosis ????
Di luar siklus haid, jaringan ini
dapat berubah menjadi
jaringan parut, dimana bila
letaknya adalah di saluran telur
atau rahim, jaringan parut ini
dapat menghambat proses
pembuahan dan menyebabkan
kemandulan (infertilitas) pada
wanita tersebut.
Penyebab Endometriosis yang pasti belum diketahui, walaupun
sudah ada beberapa teori yang berusaha menjelaskan
penyebabnya. Faktor keturunan menjadi salah satu faktor risiko
terjadinya Endometriosis.

Endometriosis ??
Kelainan ini diduga
diturunkan secara genetis
dan ditemukan 6x lebih
sering pada wanita yang
mempunyai ibu atau saudara
perempuan dengan keluhan
ini dibandingkan yang tidak.

Endometriosis dapat terjadi kapan saja sepanjang usia


reproduksi wanita dan menjadi masalah besar karena bisa
mengakibatkan terjadinya infertilitas.

ETIOLOGI
ENDOMETRIOSIS
Penyebab endometriosis secara
pasti belum diketahui, tapi ada
beberapa teori yang diajukan
selama ini, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Menstruasi retrograd
Gangguan sistem kekebalan
Kelainan genetis
Jaringan endometrium menyebar
Faktor lingkungan

EPIDEMIOLOGI
Insiden endometriosis sulit untuk
dinilai karena endometriosis umumnya
bersifat asimtomatik dan modalitas
pencitraan kurang sensitif untuk
penegakan diagnosis.

PATOFISIOLOGI
Beberapa teori tentang patofisiologi
endometriosis :
1. Teori Menstruasi Retrograd
2. Teori Penyebaran Limfatik atau Hematogen
3. Teori Metaplasia Selomik
4. Teori Induksi
5. Teori Baru : Hormonal dependence,
Perananan sistem imun

1. Teori Regurgitasi dan Implantasi


Haid
Biasanya darah haid keluar dari kavum uteri melalui
(Sampson,1927)

vagina, namun kadang-kadang darah haid mengalir


dari kavum uteri melalui tuba fallopi ke kavum
peritoneum, dan berimplantasi pada permukaan
peritoneum.

2. Faktor Genetik dan Imunologik

faktor genetik
endometriosis.

Ditemukan penurunan imunitas seluler pada jaringan endometrium


wanita yang menderita endometriosis.

Pada cairan peritoneum wanita dengan endometriosis ditemukan


aktivitas sel makrofag yang meningkat, penurunan aktivitas natural
killer cells dan penurunan aktivitas sel-sel limfosit.

Makrofag akan mengaktifkan jaringan endometriosis dan penurunan


sistem imunologik tubuh akan menyebabkan jaringan endometriosis
terus tumbuh tanpa hambatan.

Makin banyak regurgitasi darah haid, makin banyak pula sistem


pertahanan tubuh yang terpakai.

dan

imunologik

berperan

terhadap

timbulnya

3. Teori Metaplasia (Meier - 1919)


lesi endometriosis terbentuk akibat metaplasia
dari sel-sel epitel coelom yang berasal dari
saluran Muller. Sel-sel ini berdiferensiasi
menjadi sel-sel peritoneal, pleura dan sel-sel
pada permukaan ovarium.

4. Teori Induksi
darah haid atau rangsangan atau paparan lain
memicu sel-sel peritoneum sehingga terjadi
perubahan
sel-sel
asal
yang
tidak
berdiferensiasi menjadi sel-sel endometrium
yang berdiferensiasi dan memiliki kemampuan
untuk berimplantasi

5. Teori Aliran Limfe (Halban-1924)


kemungkinan kejadian endometriosis jarak jauh
berdasarkan aliran limfe yang membawa dan
akhirnya dapat tumbuh di tempat yang baru.

DIAGNOSIS
ANAMNESIS

Gejala yang sering ditemukan :


1. Dismenore
2. Dispareunia
3. Nyeri waktu defekasi, khususnya pada
waktu haid
4. Polimenorea dan hipermenorea
5. Infertilitas

Cont
PEMERIKSAAN FISIS
1. Pada pemeriksaan bimanual, dapat

ditemukan nyeri tekan.


2. Pada pemeriksaan ginekologi, khususnya
pada pemeriksaan vaginorekto abdominal,
ditemukan pada endometriosis ringan ada
benda-benda padat sebesar butir beras
sampai butir jagung.

PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. Pemeriksaan Laboratorium : darah rutin, urin

rutin, kultur urin dan vaginal swab


2. Pemeriksaan Radiologi
3. Pemeriksaan Laparoskopi : Gambaran dari
endometriosis pada pemeriksaan laparoskopi
ini sangat variable dan bisa ditemukan
berwarna merah, putih dan hitam.

Cont
Pemeriksaan Histopatologi

Pada pemeriksaan histopatologik ditemukan


ciri-ciri khas endometriosis, yaitu tampak
kelenjar-kelenjar dan stroma endometrium, dan
perdarahan bekas dan baru berupa eritrosit
pigmen hemosiderin dan sel-sel radang dan
jaringan ikat, sebagai reaksi jaringan normal di
sekelilingnya (jaringan endometriosis)

KLASIFIKASI

DIAGNOSIS BANDING
Endometriosis ovarii dapat menimbulkan
kesukaran diagnosis banding dengan kista
ovarium, sedang endometriosis dari
rektosigmoid perlu dibedakan dari
karsinoma.

PENANGANAN
1. Pemberian Analgetik
2. Pengobatan Hormonal :

- Androgen
- GnRH analaog
- Pil Kontrasepsi Kombinasi
- Progestogen
- Danazol
3. Pengobatan dengan pembedahan

PROGNOSIS
setelah terapi konservatif, dilaporkan kadar

kekambuhan bervariasi namun umumnya


lebih 10% dalam 3 tahun dan lebih 35%
dalam 5 tahun. Kadar rekurensi setelah terapi
medis juga bervariasi dan dilaporkan hampir
sama dengan terapi pembedahan.

Algoritma penatalaksanaan endometriosis dan adenomiosis


Lasmini

Putri Sri

ALGORITMA PENATALAKSANAAN
ENDOMETRIOSIS/ADENOMIOSIS
Keluhan yg mencurigai ke arah
Endometriosis/Adenomiosis

Deep Pelvic
Endometriosis

Kista
Ovarium

Adenomiosi
s

Penanganan
berdasarkan:
Usia

Ingin Punya
Anak

Luas
Penyakit

Prinsip terapi
paling sedikit invasif
paling murah
efektif dgn risiko minimal
pada
pemakaian jangka panjang
Konsensus Meeting

Algoritma penatalaksanaan endometriosis dan adenomiosis


Lasmini

Putri Sri

Deep Pelvic Endometriosis

(Invasi peritoneum lebih dari 5mm, meliputi lig sakrouterina, kolon


rektosigmoid, vagina dan vesika urinaria)
Remaja
Nyeri pelvis kronis
Pemeriksaan rektal
USG rektal
Endoskopi transrektal
MRI
NSAIDs + Pil KB
Histologi (+)

3-6 bln
gagal

Laparoskopi + Biopsi
dan Ablasi/Reseksi
Endometriosis

Pil KB

3-6 bln gagal


Nyeri (+)

Nyeri (-)

Konsensus Meeting

GnRH Agonist

add back
terapi
DMPA
Pil KB

Evaluasi Tr.
Digestifus/Urologi
Penanganan Nyeri

Lanjutkan
Pil KB

3-6 bln
gagal
3-6 bln
gagal

Histologi (-)

3-6 bln
gagal
Terapi alternatif
nyeri/
Komplementari

Ulang
Laparosko
pi

Algoritma penatalaksanaan endometriosis dan adenomiosis


Lasmini

Putri Sri

Deep Pelvic Endometriosis

(Invasi peritoneum lebih dari 5mm, meliputi lig sakrouterina, kolon


rektosigmoid, vagina dan vesika urinaria)

Usia Reroduksi

Nyeri pelvis kronis


VT bimanual (fibrosis atau nodul pada lig. Sakrouterina) 11
USG transvaginal (Lesi hipoechogenik antara rektum dan
vagina)11
MRI

Ingin anak

Histologi (+)
Paten 1 ~ 2 tuba

IUI + CC
6 ~ 12

Laparoskopi +
Biopsi dan
Ablasi/Reseksi
Endometriosis +
Kromotubasi

IVF
Histologi (+)
Nonpaten ke-2
tuba
Adopsi anak

Histologi (-)

bln hamil (-)

IVF
Konsensus Meeting

Adopsi
anak

Evaluasi Traktus
Digestifus/Urologi
Penanganan Nyeri + infertilitas

Algoritma penatalaksanaan endometriosis dan adenomiosis


Lasmini

Putri Sri

Deep Pelvic Endometriosis

(Invasi peritoneum lebih dari 5mm, meliputi lig sakrouterina, kolon


rektosigmoid, vagina dan vesika urinaria)

Usia Reroduksi + tidak ingin


anak
NSAIDs + terapi hormonal
TERAPI
HORMONAL
Progesteron
Pil KB

3-6 bln gagal


Histologi (+)

Lanjutkan terapi
hormonal

Radikal
Histerektomi

Danazol
GnRH Agonist
Aromatase Inhibitor
LNG-IUS
3-6 bln gagal

Konsensus Meeting

Laparoskopi +
Biopsi dan
Ablasi/Reseksi
Endometriosis

Histologi (-)

Evaluasi Traktus
Digestifus/Urologi
Penanganan Nyeri

Algoritma penatalaksanaan endometriosis dan adenomiosis


Lasmini

Putri Sri

Deep Pelvic Endometriosis

(Invasi peritoneum lebih dari 5mm, meliputi lig sakrouterina, kolon


rektosigmoid, vagina dan vesika urinaria)

Menopause /
pascamenopau
se

Perimenopau
se
Laparoskopi +
Biopsi dan
Ablasi/Reseksi
Endometriosis

NSAIDs + terapi hormonal


TERAPI
HORMONAL
Progesteron

NSAIDs + terapi hormonal


TERAPI
HORMONAL
Progesteron

HRT
Danazol
GnRH Agonist
Aromatase Inhibitor
LNG-IUS
3-6 bln
gagal

Konsensus Meeting

HRT
Histologi (+)

Histologi (-)

Danazol
Aromatase Inhibitor

Lanjutkan terapi
hormonal
3-6 bln
gagal
Radikal
Histerektomi

3-6 bln
Evaluasi Traktus
Digestifus/Urologi
Penanganan Nyeri

gagal

Algoritma penatalaksanaan endometriosis dan adenomiosis


Lasmini

Putri Sri

Curiga kista endometriosis (Gambaran USG Hipoechogenic DD: Korpus Luteum haemorragikum) (USG ulangi
2-6 minggu)
Endometriosis
< 4cm

> 4cm

Nyeri (+)

Diet
Observasi

Nyeri (-)

Lihat Slide
selanjutnya
Remaja

reproduksi

Tidak ingin anak

TERAPI
NSAIDS

Perimenopause

TERAPI
HORMONAL
Progesteron

Ingin anak
ART
IUI + CC

Pil KB

Gagal 3-6
siklus

HRT

IVF
TERAPI BEDAH

Danazol

Laparaskopi/Laparatom
i Kistektomi

GnRH Agonist
Aromatase Inhibitor
LNG-IUS
Konsensus Meeting

Radikal Histerektomi
Nyeri
progresif

Progresif

3-6 bulan belum hamil

Terapi hormonal
untuk mencegah
rekurensi

Algoritma penatalaksanaan endometriosis dan adenomiosis


Lasmini

Putri Sri

Endometrioma > 4cm

Remaja

reproduksi

Lihat slide
berikutnya
TERAPI BEDAH
Laparaskopi/Laparato
mi Kistektomi

Tidak ingin
anak

Perimenopause

Ingin anak

TERAPI
HORMONAL
Progesteron
Pil KB
Danazol
GnRH Agonist

ART
IUI + CC
Gagal 3-6
siklus
IVF

Konsensus Meeting

Aromatase Inhibitor
LNG-IUS

Radikal Histerektomi

Algoritma penatalaksanaan endometriosis dan adenomiosis


Lasmini

Putri Sri

Endometrioma > 4cm

Reproduksi + tidak ingin


anak
Nyeri (+)

Nyeri (-)

Menolak terapi
bedah

Terapi bedah

Menolak terapi
bedah

Terapi bedah

Terapi hormonal

Laparaskopi/laparato
mi

Terapi hormonal

Kistektomi
laparatomi/laparasko
pi

Histologis (+)

Histologis (-)

Stadium III
(moderate)

Stadium IV
(severe)

Kistektomi

Radikal Histerektomi

Terapi hormonal

Rekurensi

3-6 bulan
Nyeri (+)

Konsensus Meeting

ALGORITMA PENATALAKSANAAN ENDOMETRIOSIS


Keluhan yg mencurigai ke arah
Endometriosis

Nyeri

Infertil

Minimal atau
Perimenopaus
e

Ringan

Sedang
sampai
Berat

Manajemen
ekspektatif

NSAID
Pil oral
kombinasi
Progestin

Laparoskopi:
Diagnostik/Operatif
Eksisi/Ablasi/Adhesiolisi
s

Terapi Medikamentosa
GnRH agonist/Danazol/Pil Oral
Kombinasi/
Progestin/Aromatase Inhibitor
IBS = Inseminasi Buatan Suami
NSAID = nonsteroidal anti-inflammatory drugs

Empirik
Klomifen + IBS

Laparoskopi:
Diagnostik/Operatif
Eksisi/Ablasi/Adhesiolisi
s
In Vitro Fertilization
Superovulation +IBS

Rekurensi

Terapi Medikamentosa

Bedah Definitif bila cukup anak

Deep Pelvic Endometriosis

(Invasi peritoneum lebih dari 5mm, meliputi lig sakrouterina, kolon


rektosigmoid, vagina dan vesika urinaria)
Remaja

Usia Peri/meno/paska
menopause

Usia Reproduksi

Nyeri pelvis kronis


VT bimanual (fibrosis atau nodul pada lig. Sakrouterina) 11
USG Transvaginal (Lesi hipoechogenik antara rektum dan
vagina)11
MRI

Nyeri pelvis kronis


Pem. RT
USG Rektal
Endoskopi transrektal
MRI

Ingin punya anak

Tidak ingin punya anak


TERAPI
HORMONAL
Progesteron

TERAPI
NSAIDS
ART
IUI + CC
Gagal 3-6
siklus
IVF

Pil KB

3-6 bln gagal


TERAPI BEDAH

HRT

Ablasi Lesi

Danazol

Radikal eksisi

GnRH Agonist

Radikal histerektomi

Aromatase Inhibitor
LNG-IUS

Gagal

BAB III
ANALISA KASUS

Pemeriksa
an Fisik

Anamnesi
s

Pemeriksa
an
Penunjang

DIAGNOSIS
Kista Endometriosis

ANAMNESIS

KELUHAN

FAKTOR
RESIKO

ETIOLOGI

ANAMNESIS

KELUHAN

FAKTOR
RESIKO

ETIOLOGI

Nyeri haid yang sangat hebat sudah 2 bulan,nyeri dirasakan seperti ditusuktusuk, nyeri dirasakan terus menerus selama haid, Haid berlangsung selama
7 hari, ganti pembalut tiga sampai empat kali dalam satu hari

ANAMNESIS

FAKTOR
KELUHAN
RESIKO
1. Riwayat Penyakit Keluarga

ETIOLOGI

Ibu pasien memiliki keluhan serupa (riwayat nyeri haid +).


Hal ini memungkinkan adanya peranan genetik pada
penyakit pasien
2. Riwayat Kebiasaan & Lingkungan
Pasien tidak merokok.
Pasien tidak mengonsumsi alkohol maupun narkotika.
Makan-makanan gorengan terutama mendoan,mie ayam,dan
jarang makan sayur.
Tidak suka berolahraga.

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Baik

STATUS lOKALIS
Status Genitalia Eksterna
Mons pubis: Distribusi
rambut pubis merata
Labia mayora: Massa (-),
hiperemis (-)
Labia minora: Massa (-),
hiperemis (-)
Introitus vagina: Fluksus
(-), fluor albus (-),
massa (-), hiperemis (-),
pembesaran kelenjar

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pemeriksaan
USG
USG

Uterus: Retroflexi Uterus 7,4 x


4,02 x 5 cm
Miometrium homogen
Endometrium : Reguler, tebal
3,7 mm
Adneksa kanan : ovarium kanan
2,72 x 3,67 mm,tampak massa
kistik dg echo interna kasar
ukuran diameter 3cm
Adneksa kiri : ovarium kiri 2,57
x2 mm
Rongga pelvis: cairan bebas
tidak ada

LAINNYA
Lab darah +
Urin
DBN

DIAGNOSIS
Suspect Kista Endometriosis Ovarium
Kanan

Algoritma penatalaksanaan endometriosis dan adenomiosis


Lasmini

Putri Sri

Curiga kista endometriosis (Gambaran USG Hipoechogenic DD: Korpus Luteum haemorragikum) (USG ulangi
2-6 minggu)
Endometriosis
< 4cm

> 4cm

Nyeri (+)

Diet
Observasi

Nyeri (-)

Lihat Slide
selanjutnya
Remaja

reproduksi

Tidak ingin anak

TERAPI
NSAIDS

Perimenopause

TERAPI
HORMONAL
Progesteron

Ingin anak
ART
IUI + CC

Pil KB

Gagal 3-6
siklus

HRT

IVF
TERAPI BEDAH

Danazol

Laparaskopi/Laparatom
i Kistektomi

GnRH Agonist
Aromatase Inhibitor
LNG-IUS
Konsensus Meeting

Radikal Histerektomi
Nyeri
progresif

Progresif

3-6 bulan belum hamil

Terapi hormonal
untuk mencegah
rekurensi

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Carr,Bruce. William's Gynecology; Benign General Gynecology : Endometriosis.


22nd Edition. McGraw-Hill Companies. Dallas. 2008

Cunningham, G. Leveno, K. Bloom, S. Hauth, J. Rouse, D. Spong, C. Williams


Obstetry : Maternal Anatomy. 23rd Edition. McGraw-Hill Companies. Dallas. 2010

DHooghe, T. Hill, J. Berek & Novaks Gynecology; Reproductive Endocrinology :


Endometriosis. 14th Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Baltimore. 2007.

Curtis, M. Overholt, S. Hopkins, M. Glass Office Gynecology : Endometriosis. 6th


Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Baltimore. 2006.

Muse, K. Sarajari, S. Current Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology.


10th Edition. McGraw-Hill Companies. Dallas. 2007

Prabowo, R.P. Ilmu Kandungan : Endmetriosis. Edisi 2. Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo. Jakarta. 2008.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai