ditemukan secara kebetulan saat USG rutin atau pada saat perawatan antenatal
untuk kondisi lain.USG dapat digunakan untuk mendapatkan ukuran kualitatif untuk
mengukur volume cairan ketuban (AFV).Salah satu metode USG untuk menilai
volume adalah dengan mengukur single deepest pocket (SDP) yaitu mengukur
kedalaman kantong yang terlihat paling besar mengelilingi janin. Kisaran normal
2-8 cm Normal
8-12 cm Polihidramnion
pengukuran garis tengah vertikel kantong cairan amnion yang paling besar di
bila tinggi fundus uteri lebih rendah dari yang diharapkan atau dari usia
(Prawirohardjo, 2010) :
lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotement, ibu merasa nyeri di perut
pada setiap pergerakan anak, sering berakhir dengan partus prematurus, bunyi
jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas,
persalinan lebih lama biasanya, sewaktu ada his akan sakit sekali, dan bila ketuban
PENATALAKSANAAN
dianjurkan ibu hamil untuk menjalani pola hidup sehat, terutama makan makanan
dengan asupan gizi berimbang. Ibu hamil juga direkomendasikan untuk menjalani
pemeriksaan USG setiap minggu bahkan lebih sering untuk mengamati apakah
jumlah cairan ketuban terus berkurang atau tidak. Jika indikasi berkurangnya cairan
dilakukan lebih awal dengan bantuan induksi untuk mencegah komplikasi selama
dapat dilakukan tindakan memasukan larutan salin kedalam rahim. Infus cairan
kristaloid untuk mengganti cairan amnion yang berkurang secara patologis sering
digunakan selama persalinan untuk mencegah penekanan tali pusat. (Leveno et.al.,
Amniotic infusion ada kemungkinan berhasil tetapi jika tetap terjadi fetal
distress makan tindakan obstetrinya adalah dilakukan seksio sesarea. Sekiranya ibu
dan janin masih dalam kondisi stabil ,evaluasi keadaan fetal dan maternal agar tetap
Tirah baring
Amniotic infusion
KOMPLIKASI
kepada janin. Komplikasi yang sering terjadi adalah PJT, hipoplasia paru, deformitas
pada wajah dan skelet, kompresi tali pusat dan aspirasi mekonium pada masa
menyebabkan bayi tidak memiliki bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari
dinding rahim menyebabkan gambaran wajah yang khas (wajah Potter). Selain itu
karena ruang di dalam rahim sempit, maka anggota gerak tubuh akan menjadi
paru) sehingga pada saat lahir paruu tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada
sindroma potter, kelainan yang utama adalah gagal ginjal bawaan baik karena
kegagalan pembentukan ginjal atau yang disebut agenesis ginjal bilateral ataupun
karena penyakit ginjal lainnya yang akan menyebabkan ginjal gagal berfungsi.
Dalam keadaan normal, ginjal membentuk cairan amnion sebagai urin dan dengan
tidak adanya cairan amnion menyebabkan gambaran yang khas dari sindroma potter
(Leveno, 2009).
PROGNOSIS
Prognosis janin buruk pada oligohidramnion awitan dini dan hanya separuh
janin yang bertahan hidup. Sering terjadi persalinan premature dan kematian
neonatus. Oligohidramnion pada kehamilan lanjut akan dapat terjadi cacat bawaan,
cacat karena tekanan atau kulit menjadi tebal dan kering. Selain itu, akibat tekanan
dari semua sisi, penampakan janin menjadi aneh, dan kelainan otot-rangka,
amnion kurang dari normal. Volume ketuban normal seharusnya mencapai 300 -500
ml, tetapi pada kasus oligohidramnion volume air ketuban kurang dari normal.
cairan mungkin cukup sering ditemukan pada kehamilan yang berlanjut melewati
aterm. Resiko penekanan tali pusat dan pada gilirannya distres janin, meningkat
agenesis ginjal, hipoplasia paru, defek muskuloskeletal, wajah tertekan yang khas,
Gabber, Steven G. 2012. Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies, 6th Ed.
EGC;Jakarta.2007.h.499-503