Anda di halaman 1dari 14

dr.

Endang Retnoningsih,SpTHT-KL (K)


DEFINISI

Rhinitis vasomotor didefinisikan sebagai rhinitis non-alergi


yang bersifat idiopatik dan memiliki gejala mirip rhinitis alergi

Gejalanya antara lain : obstruksi hidung, rhinorrhea, dan


bersin

Salah satu gejala dapat lebih dominan daripada gejala lain

Tergolong kronis
Etiologi

Etiologi pasti masih belum diketahui


Diduga akibat gangguan keseimbangan
fungsi vasomotor dimana sistem saraf
parasimpatis relatif lebih dominan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN
VASOMOTOR

Obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis


(ergotamin, chlorpromazin, obat anti hipertensi dan obat vasokonstriktor
topikal.)

Faktor Fisik
(iritasi oleh asap rokok, udara dingin, kelembaban udara yang tinggi
dan bau yang merangsang)

Faktor Endokrin
(kehamilan, pubertas, pemakaian pil anti hamil dan hipotiroidisme)

Faktor Psikis
(stress, ansietas dan fatigue)
PATOFISIOLOGI
Overaktivitas parasimpatis menyebabkan pengeluaran
sekret berlebihan dari kelenjar di hidung, akibat
disfungsi sistem otonom (neurogenik)

Peningkatan neuropeptida akibat rangsangan


terhadap saraf sensoris serabut C di hidung
peningkatan permeabilitas vaskuler, sekresi kelenjar

Kadar NO yang tinggi di lapisan epitel hidung


rangsangan nonspesifik berinteraksi langsung dg
subepitel

Komplikasi jangka panjang trauma hidung (mekanisme


neurognenik dan/atau neuropeptida)
TANDA DAN GEJALA

Paroxysmal Excessive Postnasal drip Nasal


sneezing rhinorrhea obstruction

Biasanya Cairan yang Berubah ke


Sekret
terjadi dihasilkan banyak tiap sisi ke sisi
hidung
pagi hari dan cair. Hidung yang dipakai
akan
setelah akan meneteskan untuk
cairan jika pasien menetes
bangun berbaring.
menunduk ke ke bagian
tidur Biasanya
depan laring
malam hari

Dhingra, PL, Dhingra, S, Dhingra, D, 2014


Mukosa pada bagian conchae dapat bengkak

Pada beberapa kasus, kadang mukosa tersebut


dapat normal

Berdasarkan gejala yang menonjol dibagi 3


golongan
Golongan bersin (sneezers)
Respon baik dengan terapi antihistamin dan steroid
topikal
Golongan rinore (runners)
Diatasi dengan pemberian antikolinergik
Golongan tersumbat (blockers)
Respon baik terapi steroid topikal dan vasokonstriksi
oral
DIAGNOSIS
Anamnesa
Riwayat Penyakit
Tidak berhubungan dengan musim
Riwayat keluarga (-)
Riwayat alergi sewaktu anak-anak (-)
Timbul sesudah dewasa
Keluhan gatal dan bersin (-)

Pemeriksaan THT
Rinoskopi Anterior:
edema mukosa hidung
konka hipertrofi dan berwarna merah gelap atau merah tua tetapi dapat
juga berwarna pucat dengan permukaan dapat licin atau berbenjol (tidak
rata)
Pada rongga hidung terdapat sekret mukoid, akan tetapi pada golongan
rinore sekret yang ditemukan bersifat serosa.
Rinoskopi posterior
dapat dijumpai post nasal drip

Radiologi (X-ray/CT)
Tidak dijumpai bukti kuat keterlibatan sinus
Umumnya dijumpai penebalan mukosa

Laboratorium
Ig E total (Normal)
Prick test (Negatif atau Positif lemah)
RAST (Negatif atau Positif lemah
TERAPI
Non-Medikamentosa

Penghindaran faktor penyebab termasuk psikologis

Medikamentosa

Antihistamin dan nasal decongestant oral dapat


mengurangi gejala obstruksi, rhinorrhea, dan bersin
Steroid topikal seperti beclomethasone dipropionate,
budesonide atau fluticasone berbentuk semprot atau
aerosol dapat mengontrol gejala
Steroid sistemik dapat digunakan pada kasus berat
Untuk mengontrol faktor psikologis, obat-obatan
penenang dapat dipertimbangkan
Operatif

Obstruksi hidung dapat diringankan dengan


mempertimbangkan pengurangan ukuran konka
yang hipertrofi
Rhinorrhea yang sangat berlebihan, tidak membaik
dengan medikamentosa dan mengganggu pasien,
dapat diperbaiki dengan memotong serat saraf
sekretomotor parasimpatis (vidian neurectomy)
KOMPLIKASI

Rhinitis vasomotor yang berkepanjangan


akan menyebabkan :
Polip nasal
Rhinitis hipertropik
Sinusitis
PROGNOSIS

Prognosis dari rhinitis vasomotor bervariasi, yaitu dapat membaik


dengan tiba tiba, tetapi juga dapat resisten terhadap pengobatan
yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai